BAB I PENDAHULUAN. No.7 Tahun 1992 Bank Syariah berdiri ditengah-tengah krisis ekonomi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang mampu bertahan dalam situasi yang rumit tersebut hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana telah diubah dengan Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang dihadapi semakin besar terhadap perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB I PENDAHULUAN. karena bank memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan. Sebagai badan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang namanya sektor perbankan. Dunia perbankan merupakan peranan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. dengan fungsi bank sebagai media perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan financial intermediary. Bank dapat dijadikan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan rasio keuangan salah satunya adalah Return On Asset (ROA).

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bank sebagai urat nadi dari sistem keuangan yang menerima

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Bank juga merupakan suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan antara

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan yaitu menggunakan Return On

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana (funding) dan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, serta bank

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB V PENUTUP. maka dilihat pada Tabel 5.1 dapat disimpulkan sebagai berikut: Tabel 5.1 HASIL SIGNIFIKANSI ANTAR VARIABEL

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (finansial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan masalah ekonomi financial. Sesuai dengan UU RI No 10

BAB I PENDAHULUAN. dana. Dengan demikian, sektor perbankan memiliki peran yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DEVISA ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB V PENUTUP. diuraikan sebelumnya maka, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. FDR, NPF, APB, PDN, REO, PR dan FACR secara bersama-sama

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (Financial intermediaries), antara pihak yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pembangunan ekonomi yang memiliki peranan sangat

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan rasio ROA, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

BAB I PENDAHULUAN. menabung atau menyimpan surat berharganya dibank. Hal tersebut tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. negara termasuk Indonesia, karena sistem keuangan global saling interpendensi. stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga.

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu sebagai perantara pihak yang

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh. masyarakat dan negara kita adalah mencapai keadilan dan kemakmuran

1. PENDAHULUAN. meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah

BAB V PENUTUP. 1. IPR, APB,IRR, PDN, BOPO, CAR,PR, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 90an atau lebih tepat setelah ada peraturan pemerintah No.7 Tahun 1992 Bank berdiri ditengah-tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Terjadinya krisis ekonomi tersebut mengakibatkan perekonomian di Negara Indonesia mengalami keterpurukan, hal ini mengakibatkan banyaknya perusahaan-perusahaan yang berada pada sektor perbankan mengalami negative speed yakni suku bunga tabungan lebih besar dari pada suku bunga pinjaman, hal ini menyebabkan bank sulit untuk memperoleh profitabilitas. Kehadiran Bank ditengah-tengah perbankan konvensional adalah untuk menawarkan sistem perbankan bagi umat islam yang membutuhkan atau ingin memperoleh layanan jasa perbankan tanpa harus melanggar larangan riba. Secara lebih spesifik, tujuan operasi Bank adalah menyediakan pelayanan jasa keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah serta mempromosikan, mendorong, dan mengembangkan penerapan prinsip dan nilainilai syariah dalam transaksi keuangan, perbankan, dan kegiatan ekonomi pada umumnya. Menurut UU No. 21 Tahun 2008 prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah. Dengan dikenalkannya sistem perekonomian islam tersebut, bank- 1

2 bank syariah menjadi pilihan yang sangat menarik bagi sebagian masyarakat, khususnya umat islam. Hal ini menjadikan perkembangan perbankan syariah menjadi sangat pesat. Menurut Data Statistik Perbankan hingga Juli 2013, telah ada sebelas Bank Umum, dua puluh empat Unit Usaha, dan seratus enam puluh BPR. (Sumber : Data Statistik Perbankan, Juli 2013) Begitu pentingnya fungsi dan peranan Bank di Indonesia dalam hal perekonomian perlu meningkatkan kinerja dan memperhatikan kondisi kesehatan bank agar bank dapat berjalan sesuai dengan prinsip syariah. Kinerja dalam suatu perusahaan dikatakan baik atau buruknya dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan perusahaan berfungsi untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diukur salah satunya dengan menggunakan profitabilitas. Profitabiltas atau rentabilitas yaitu kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dimiliki oleh perusahaan disesuaikan untuk mendanai perusahaan tersebut (misalnya penjualan, penjualan aktiva maupun modal sendiri). Profitabilitas dapat diukur salah satunya dengan rasio Return On Asset (ROA) sebagai fungsi untuk mengukur efektifitas dan efisien kinerja bank untuk mengetahui seberapa besar kinerja asset yang dimiliki Bank dalam memperoleh keuntungan (Laba) (Veithzal, 2013 : 305).Seharusnya ROA suatu Bank semakin meningkat dari tahun ke tahun, namun tidak demikian yang terjadi pada Bank Umum Non Devisa.

3 Berdasarkan data Laporan Keuangan yang didapat dari (www.bi.go.id), perkembangan kinerja profitabilitas yang diukur menggunakan ROA pada Bank Umum Non Devisa selama periode triwulan II tahun 2010 sampai dengan triwulan I tahun 2015 cenderung meningkat, namun jika diteliti lebih dalam ditemukan penurunan ROA pada beberapa bank. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.1. Tabel 1.1 PERKEMBANGAN ROA PADA BANK UMUM SYARIAH NON DEVISA TAHUN 2010-2015 (DALAM PROSENTASE) No. 1 2 3 4 5 6 Nama Bank Bank BCA Bank BRI Bank Jabar Banten Bank Panin Bank Bukopin Bank Victoria Jumlah Rata-rata Tahun 2010 2011 Tren 2012 Tren 2013 Tren 2014 Tren 2015* Tren Sumber : Laporan Keuangan Publikasi Bank Indonesia (www.bi.go.id) (data diolah) *)data yang digunakan adalah data triwulan I 2015 Berdasarkan Tabel 1.1 meskipun rata-rata tren mengalami kenaikan, namun masih terdapat masalah pada ROA Bank Umum Non Devisa selama tahun 2010 sampai tahun 2015. Diketahui bahwa bank yang mengalami penurunan ROA adalah Bank BCA, Bank Jabar Banten, Bank Bukopin, dan Bank Victoria. Maka inilah yang menyebabkan peneliti tertarik untuk meneliti tentang ROA pada Bank Umum Non Rata -rata tren 0,72 0,74 0,02 0,68-0,06 0,82 0,14 0,58-0,24 0,36-0,22-0,072 0,26 0,15-0,11 0,98 0,83 1,06 0,08 0,08-0,98 0,28 0,2 0,004 0,4 0,9 0,5 0,49-0,41 0,86 0,37 0,58-0,28 0,03-0,55-0,074-1,56 1,2 2,76 2,1 0,9 0,72-1,38 1,54 0,82 0,58-0,96 0,428 0,68 0,55-0,13 0,67 0,12 0,63-0,04 0,25-0,38 0,24-0,01-0,088 0,89 4,18 3,29 1,11-3,07 0,37-0,74-1,74-2,11 0,69 2,43-0,04 1,39 7,72 6,33 6,03-1,69 4,46-1,57 1,29-3,17 2,18 0,89 0,158 0,23 1,29 1,06 1,01-0,28 0,74-0,26 0,22-0,53 0,36 0,15 0,03

4 Devisa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara teoritis, ROA sebuah bank dapat dipengaruhi oleh kinerja yang meliputi aspek likuiditas, kualitas aktiva, efisiensi, dan solvabilitas. Likuiditas atau sering disebut juga dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Dengan kata lain, rasio likuiditas berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban/utang pada saat ditagih atau jatuh tempo (Kasmir, 2013 : 145). Likuiditas dapat diukur menggunakan Rasio Keuangan salah satunya Financing to Deposit Ratio (FDR). Financial to Deposit Ratio (FDR) merupakan perbandingan antara total pembiayaan yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga. FDR mempunyai pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila FDR meningkat, maka terjadi peningkatan total pembiayaan yang diberikan dengan prosentase lebih besar dibandingkan dengan prosentase peningkatan total dana pihak ketiga. Akibatnya pendapatan bagi hasil meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan bagi hasil kepada dana pihak ketiga, sehingga laba bank meningkat dan ROA bank meningkat. Kualitas aktiva merupakan aset untuk memastikan kualitas aset yang dimiliki bank dan nilai riil dari aset tersebut (Veithzal Rivai, 2013 : 473). Setiap penanaman bank dalam aktiva produktif dinilai kualitasnya dengan menentukan tingkat kolektibilitasnya, apakah lancar, kurang lancar, diragukan, atau macet. Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Pengelolaan dana

5 dalam aktiva produktif merupakan sumber pendapatan bank yang diragukan untuk membiayai keseluruhan biaya operasinal lainnya. Kualitas Aktiva dapat diukur dengan menggunakan Rasio Keuangan diantaranya Aktiva Produktif Bermasalah (APB) dan Non Performing Finance (NPF). Aktiva Produktif Bermasalah (APB) digunakan untuk mengetahui kemampuan manajemen bank dalam mengelola total aktiva produktifitasnya. APB merupakan perbandingan antara aktiva produktif bermasalah dengan total aktiva produktif. APB memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini terjadi apabila APB meningkat, artinya terjadi peningkatan aktiva produktif bermasalah dengan persentase lebih tinggi dibandingkan persentase peningkatan total aktiva produktif yang dimiliki oleh bank. Akibatnya biaya yang dicadangkan meningkat lebih tinggi dibandingkan peningkatan pendapatan, sehingga laba bank menurun dan ROA juga menurun. Non Performing Finance (NPF) merupakan perbandingan antara total pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang diberikan. NPF mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini terjadi apabila NPF meningkat, artinya terjadi peningkatan pembiayaan bermasalah dengan persentase lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan persentase totak pembiayaan. Akibatnya biaya yang harus dicadangkan bagi bank meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan peningktan pendapatan bagi bank, sehingga laba bank menurun dan ROA bank juga menurun. Rasio efisiensi merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.

6 Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa efisien penggunaan biaya operasional untuk mendapatkan pendapatan operasional. Tingkat efisiensi bank dapat dihitung dengan menggunakan Rasio Keuangan salah satunya Rasio Efisiensi Operasional (REO) (Veithzal, 2012 : 530) REO merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam menunjang kegiatan operasional. REO mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini terjadi karena apabila REO meningkat, artinya terjadi peningkatan biaya operasional dengan persentase lebih tinggi dibanding dengan persentase peningkatan pendapatan operasional. Akibatnya peningkatan biaya operasional yang dikeluarkan bbank lebih tinggi dibanding dengan pendapatan operasional bank, sehingga laba bank menurun dan ROA juga menurun. Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio solvabilitas mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan operasional sehari-hari suatu bank. Jika modal yang dimiliki suatu bank besar akan sangat berpengaruh pada jumlah perolehan laba. Tingkat solvabilitas bank dapat diukur dengan Rasio Keuangan salah satunya Fixed Asset Capital Ratio (FACR). FACR merupakan rasio perbandigan antara aktiva tetap dna inventasris dengan tota modal bank. FACR mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini terjadi karena apabila FACR meningkat, artinya terjadi peningkatan aktiva tetap dan inventaris dengan persentase yang lebih tinggi diabnding dnegan persentase peningkatan modal yang dimiliki bank. Akibatnya peningkatan modal

7 yang dialokasikan untuk aktiva tetap dan inventasris semakin besar dan alokasi untuk aktiva produktif semakin sedikit, sehingga pendapatan akan menurun yang artinya laba menurun dan ROA juga menurun. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dibahas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva, Efisiensi dan Solvabilitas terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Non Devisa. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah FDR, APB, NPF, REO dan FACR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa? 2. Apakah FDR mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa? 3. Apakah APB mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROApada Bank Umum Non Devisa? 4. Apakah NPF mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa? 5. Apakah REO mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa? 6. Apakah FACR mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa?

8 7. Rasio apakah diantara FDR, APB, NPF, REO, dan FACR yang mempunyai pengaruh dominan terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh FDR, APB, NPF, REO dan FACR secara bersama-sama terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa. 2. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh positif FDR secara parsial terhadap ROApada Bank Umum Non Devisa. 3. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif APB secara parsial terhadap ROApada Bank Umum Non Devisa. 4. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif NPF secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa. 5. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif REO secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa. 6. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif FACR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa. 7. Mengetahui rasio diantara FDR, APB, NPF, REO dan FACR yang berpengaruh dominan terhadap ROA pada Bank Umum Non Devisa. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

9 1. Bagi Bank Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan dan mempertahankan profitabilitas bank di masa yang akan datang. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan dalam bidang perbankan terutama yang berkaitan dengan kinerja keuangan suatu bank dan dapat menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari selama ini. 3. Bagi STIE Perbanas Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa yang akan mengambil judul yang sama dalam melakukan penelitian. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian ini dan untuk memperjelas maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka peneliti membuat sistematika penulisan, yaitu sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan secara garis besar tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian terdahulu, persamaan dan perbedaan antara penelitian

10 terdahulu dengan penelitian sekarang, landasan teori, kerangka pemikiran, dan perumusan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang uraian yang mengenai rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELTIAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran subyek penelitian, analisis data yang terdiri dari analisis deskriptif, pengujian hipotesis dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Dalam bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang berisi hasil akhir dari analisis data, keterbatasan penelitian dan saran bagi pihak yang terkait dengan hasil penelitian.