BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Nilai bisnis mungkin dapat dimaksimalkan melalui beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang go public wajib menerbitkan laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus melakukan audit laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, utamanya perusahaan yang telah go public.

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keputusan investasi (Shukeri dan Sherliza, 2010 dalam Sumartini dan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya yang bermanfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting yang dibutuhkan oleh pemakai sebagai informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Terlebih lagi dalam perusahaan go public

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan. perusahaan (Widosari dan Rahardja, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Era yang semakin maju mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut (APB Statement No. 4). Menurut Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh auditor yang independen. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

PENDAHULUAN. akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengambil keputusan. Laporan keuangan sebaiknya disajikan secara akurat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar modal di Indonesia yang merupakan bursa hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES) pada 1 Desember 2007. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Saat ini, BEI memiliki 12 macam index, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Kompas 100, Indeks Bisnis 27, Indeks Pefindo 25, Indeks SRI-KEHATI, Indeks Papan Utama, Indeks Papan Pengembangan, Indeks Individual, dan IDX 30. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai sektor manufaktur yang termasuk kedalam salah satu indeks sektoral pada Bursa Efek Indonesia. Indeks Sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 Januari 1996, Indeks sektoral BEI adalah subindeks dari IHSG. Saat ini tercatat ada 7 sektor, yaitu sektor Pertanian, sektor Pertambangan, sektor Properti, Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi, sektor Keuangan, sektor Perdagangan dan Jasa, dan sektor Manufaktur ( www.idx.co.id ). Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual, karakteristik utama industri manufaktur adalah mengolah sumberdaya menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Oleh karena itu, aktivitas perusahaan yang tergolong dalam kelompok industri manufaktur sekurang-kurangnya mempunyai tiga kegiatan utama yaitu (Surat Edaran Ketua BAPEPAM, Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Manufaktur, 2002) : a. Kegiatan untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku. b. Kegiatan pengolahan / pabrikasi / perakitan atas bahan baku menjadi barang jadi. c. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi. 1

Dari segi produk yang dihasilkan, aktivitas industri manufaktur mencakup jenis usaha antara lain: 1. Sektor industri dasar dan kimia (Semen, Keramik porselen dan kaca, Logam dan sejenisnya, Kimia, Plastik dan kemasan, Pakan ternak, Kayu dan pengolahannya, Pulp dan kertas). 2. Sektor aneka industry (Otomotif dan komponen, tekstil dan garmen, alas kaki, kabel, elektronika). 3. Sektor industri barang konsumsi (Makanan dan minuman, Rokok, Farmasi, Kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, Peralatan rumah tangga). Pada penelitian ini dipilih sektor manufaktur karena saham perusahaan manufaktur merupakan saham-saham yang paling tahan terhadap krisis ekonomi di banding sektor lain karena sebagian besar produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur tetap dibutuhkan oleh masyarakat. Meskipun sebagian produknya bukan merupakan kebutuhan dasar tetapi biasanya tiap rumah tangga memiliki persediaan produk-produk manufaktur sesuai dengan selera dan kebiasaan masing-masing rumah tangga, sehingga sangat dimungkinkan dalam kesehariannya masyarakat mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan dalam sektor industri manufaktur (Situmorang, 2010). Selain itu di pilih sektor ini karena sektor ini memiliki cakupan stakeholder paling luas yang meliputi, investor, kreditor, pemerintah, dan lingkungan sosial sehingga perlu melakukan pengungkapan informasi sosial (Rachmawati, 2008). 1.2 Latar Belakang Penelitian Penyampaian laporan keuangan dari segi regulasi di Indonesia menyatakan bahwa tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu (timeliness) dalam penyajian laporan keuangan kepada publik di Indonesia telah diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No.80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan secara berkala, dan pada tahun 2003 dikeluarkan peraturan Nomor X.K.2 Tahun 2003, perihal Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar 2

Modal Nomor : KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan yang disertai laporan akuntan publik dengan pendapat harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Sofyan Safri. H, 2006). Pentingnya penyajian laporan keuangan secara tepat waktu (timeliness) merupakan suatu keunggulan untuk menunjang keberhasilan perusahaan, terutama agar image perusahaan di mata publik menjadi lebih baik, yang kemudian diharapkan timbulnya kepercayaan publik terhadap kualitas informasi yang disajikan oleh pihak perusahaan. Laporan keuangan yang sesuai dengan interval waktu yang telah disepakati disebut dengan tepat waktu (timeliness). Laporan keuangan itu sendiri perlu diaudit oleh auditor internal maupun eksternal supaya informasi keuangan yang disajikan bersifat adil (fair) bagi semua pihak yang berkepentingan seperti : manajemen, pemegang saham, pemerintah, dan kreditur dengan kata lain laporan keuangan yang disajikan harus akurat sesuai dengan bukti bukti transaksi perusahaan. Tujuan audit yaitu untuk memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan, artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen perlu verifikasi apakah telah sesuai dengan standar pelaporan. Dari jumlah 136 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI hanya terdapat 60 perusahaan yang memenuhi syarat pengambilan sampel dan timeliness, hal ini menarik untuk diteliti karena apabila dilihat dari manfaat tepat waktu (timeliness) itu sendiri selain penting dari sisi pengambilan keputusan oleh para pemakainya, lama waktu penyampaian laporan keuangan juga penting jika dilihat dari sisi kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dan dari sisi efisiensi biaya dalam kaitannya dengan sanksi keterlambatan penyampaian laporan keuangan (Listiana & Susilo, 2012) Dampak dari laporan keuangan yang disajikan tidak tepat waktu yaitu kurangnya relevansi informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut karena tepat waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak 3

dimungkinkan tanpa ketepatwaktuan informasi mengenai kondisi perusahaan dan proses perusahaan harus cepat dan tepat sampai kepada pengguna laporan keuangan (Rachmawati, 2008). Selain itu, bagi perusahaan yang melebihi waktu publikasi laporan keuangan akan mengakibatkan citra perusahaan menjadi kurang baik dimata investor, sedangkan bagi investor, keadaan ini akan membuat mereka sulit untuk mengambil keputusan investasi pada perusahaan yang terlambat mempublikasikan laporan keuangannya (Jumratul, 2014). Dalam penelitian ini ada 7 perusahaan ditahun 2012, 2 perusahaan ditahun 2013 yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan berdasarkan Peng-LK- 00043 /BEI.PPR/04-2013, Peng-LK- /BEI.PPJ/04-2013 dan Peng-LK-00011 /BEI.PGI/04-2014, Peng-LK-00008 /BEI.PG2/04-2014, Peng-LK-00005 /BEI.PNG/04-2014. Selama ini untuk menimbulkan efek jera bagi emiten yang terlambat menyerahkan laporan keuangannya, BEI mengenakan sanksi secara berjenjang (Latif, 2013). Sanksi yang diberikan mulai dari peringatan tertulis, kemudian denda setinggi-tingginya Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), sampai yang paling berat dengan dikenakan Penghentian Sementara Perdagangan Efek Perusahaan Tercatat (suspensi) di Bursa. Peraturan tersebut termuat dalam Keputusan Direksi PT BEJ Nomor Kep-307/BEJ/07-2004, mengenai sanksi. Dikatakan tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan para pengambil keputusan menggunakannya dalam membuat keputusan (Romney & Steinbart, 2009). Selain itu, banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan manajer, penyusunan dan pelaporan keuangan baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal. Faktor-faktor internal dilihat dari kinerja perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan perusahaan, seperti : profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas, sedangkan faktor-faktor eksternal merupakan faktor diluar perusahaan, seperti : tingkat bunga, tingkat inflasi, pajak, dan kondisi pasar modal (Listijowati, 2012). Sedangkan berdasarkan hasil penelitian terdahulu terdapat perbedaan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timeliness maka peneliti akan melakukan penelitian sejenis yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, yaitu : Faktor internal adalah suatu faktor yang berasal dari 4

dalam yang dapat mempengaruhi jalannya perusahaan. Sedangkan, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan yang dapat mempengaruhi baik atau buruknya suatu perusahaan (Rachmawati, 2008). Maka faktor yang dapat mempengaruhi ketepatanwaktu (timeliness) yaitu Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Ukuran perusahaan, sebagai faktor internal dan faktor eksternal yaitu KAP. Profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio ini sangat diperhatikan oleh calon investor maupun pemegang saham karena berkaitan dengan harga saham serta dividen yang akan diterima. Pada penelitian ini Rasio profitabilitas akan diukur dengan menggunakan ROA (Return On Asset), karena rasio ini menggambarkan perputaran aktiva yang diukur berdasarkan jumlah penjualan. Semakin besar jumlah rasio ini maka akan semakin baik, Hal ini berarti bahwa asset dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. Menurut penelitian Vita, 2008 bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati, 2008 mendapatkan hasil yang berbeda, hasilnya menunjukan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap timeliness. Solvabilitas adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi) (Kasmir, 2008). Oleh karena itu semakin tinggi tingkat solvabilitas perusahaan maka perusahaan cenderung akan tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan, karena perusahaan ingin publik mengetahui kondisi perusahaan yang dapat membayar kewajibannya. Menurut Dyah, 2010 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara solvabilitas dengan timeliness. Sedangkan menurut Sistya Rachmawati, 2008 menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara solvabilitas dengan timeliness. 5

Internal Auditor adalah Pegawai dari suatu organisasi/perusahaan yang bekerja di organisasi tersebut untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan untuk membantu manajemen organisasi untuk mengetahui kepatuhan para pelaksana operasional organisasi terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan (Siti & Ely, 2009). Maka menurut penelitian wirakusumah, 2004 menyatakan bahwa internal auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap timeliness, Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sistya Rachmawati, 2008 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara internal auditor dengan timeliness. Ukuran perusahaan menurut Brigham & Houston dalam Wahyuni, 2012 adalah rata rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Menurut Vita, 2008 tidak ada pengaruh signifikan antara ukuran perusahaan dengan timeliness. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Rachmawati, 2008 yang menyatakan adanya pengaruh secara signifikan antara timeliness dengan ukuran perusahaan. Kantor Akuntan Publik adalah Lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjalankan pekerjaannya. Apabila KAP memiliki reputasi yang baik pasti akan melakukan audit secara cermat dan tepat waktu. Tetapi menurut Wirakusuma, 2004 menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kantor tersebut dengan timeliness. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian oleh Rachmawati, 2008 bahwa ada pengaruh antara kantor tersebut dengan timeliness. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, terlihat hasil penelitian yang inkonsisten, dan dari fenomena yang telah terjadi dan tahun objek penelitian yang berbeda membuat penelitian ini dapat dikaji ulang dengan tahun yang baru yaitu 2012-2013. Alasan diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji variabel-variabel yang dikemukakan Rachmawati. Faktorfaktor yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Profitabilitas, Solvabilitas, ukuran perusahaan, Internal Auditor, dan Kantor Akuntan maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal 6

Perusahaan Terhadap Timeliness (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2013). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah yang diuraikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, kantor akuntan publik, dan timeliness pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh secara parsial profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap timeliness, yaitu : a. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap timeliness pada b. Bagaimana pengaruh solvabilitas terhadap timeliness pada c. Bagaimana pengaruh internal auditor terhadap tineliness pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia? d. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap timeliness pada e. Bagaimana pengaruh kantor akuntan publik terhadap timeliness pada 3. Bagaimana pengaruh secara simultan profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap timeliness? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 7

1. Untuk mengetahui bagaimana profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, kantor akuntan publik dan timeliness pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013? 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara parsial profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013 terhadap timeliness, yaitu : a. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap timeliness pada b. Bagaimana pengaruh solvabilitas terhadap timeliness pada c. Bagaimana pengaruh internal auditor terhadap tineliness pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia? d. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap timeliness pada e. Bagaimana pengaruh kantor akuntan publik terhadap timeliness pada 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara simultan profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap timeliness? 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan secara teoritis sebagai berikut: a) Bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi, terutama yang berkaitan dengan auditing. b) Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca maupun sebagai referensi dan sebagai bahan acuan penelitian yang sama di masa yang akan datang mengenai timeliness yang telah diteliti. 8

1.5.2 Aspek Praktis a. Sebagai bahan pertimbangan auditor dalam melaksanakan auditnya agar dapat menyelesaikan laporan auditnya secara tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh Bapepam. b. Sebagai sarana informasi untuk menjadi perhatian bagi perusahaan agar memperhatikan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Pembahasan dalam skripsi ini akan dibagi dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub-bab. Sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini memberikan penjelasan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian yang mengangkat fenomena yang menjadi isu penting sehingga layak untuk diteliti disertai dengan argumentasi teoritis yang ada, perumusan masalah yang didasarkan pada latar belakang penelitian, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian ini secara teoritis dan praktis, serta sistematika penulisan secara umum. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini mengungkapan dengan jelas, ringkas, dan padat mengenai landasan teori tentang auditing, timeliness dan variabel penelitian yaitu profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, kantor akuntan publik. Bab ini juga menguraikan penelitian terdahulu sebagai acuan penelitian ini, kerangka pemikiran yang membahas rangkaian pola pikir untuk menggambarkan masalah penelitian, hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara atas masalah penelitian dan pedoman untuk pengujian data, serta ruang lingkup penelitian yang menjelaskan dengan rinci batasan dan cakupan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan, identifikasi variabel dependen dan variabel independen, definisi 9

operasional variabel, tahapan penelitian, jenis dan sumber data (populasi dan sampel), serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan keadaan objek yang diteliti, deskripsi hasil penelitian yang telah diidentifikasi, analisis model dan hipotesis, dan pembahasan mengenai pengaruh variabel independen (profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, KAP) terhadap variabel dependen (timeliness). BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan hasil penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian dan saran secara kongkrit yang diberikan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timeliness dalam aspek praktis dan tujuan pengembangan ilmu. 10