BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hal ini tanpa melihat mempertimbangkan penggunaan insulin atau adanya gangguan

dokumen-dokumen yang mirip
BAYI DARI IBU DIABETES

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam darah atau hiperglikemia. Kemampuan tubuh pada orang dengan diabetes

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14

BAB I PENDAHULUAN. dipantau selama 3,5 tahun mempunyai kompliksai yang paling sering adalah

Risk Factors for Hyperbilirubinemia in Infants of Diabetic Mothers

SINDROM DOWN HIPERBILIRUBINEMIA

Diabetes Melitus Gestasional. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

DIABETES MELITUS GESTASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. kurang 347 juta orang dewasa menyandang diabetes dan 80% berada di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Hipoglikemia atau kadar gula darah di bawah nilai. normal, bila terjadi berlarut-larut dan berulang dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Menurut Golostein (2008), bahwa 5% dari populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya prevalensi diabetes melitus (DM) akibat peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia lebih atau sama dengan 35 tahun. Kelompok usia ini sudah tidak

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis. yang telah menjadi masalah global dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Bayi menurut WHO ( World Health Organization) (2015) pada negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat rendah (BBLSR) yaitu kurang dari 1000 gram juga disebut sebagai

EPIDEMIOLOGI DIABETES MELLITUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001 yakni

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset

Feeding Practice in Small for Gestational Age Born Infant

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal sesuai usianya, baik sehat secara fisik, mental,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

BAYI DARI IBU DENGAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB I PENDAHULUAN. (BBLR) adalah salah satu dari penyebab utama kematian pada neonates

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. hidup yaitu penyakit Diabetes Melitus. Diabetes Melitus (DM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA INSIDEN IKTERUS NEONATORUM DENGAN PERSALINAN SECARA INDUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif. Diabetes Melitus diklasifikasikan menjadi DM tipe 1 yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi energi yang dibutuhkan oleh otot dan jaringan. Orang yang menderita DM

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) dalam suatu negara. Angka Kematian Bayi (AKB)

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

BAB I PENDAHULUAN. Preeklampsia/eklampsia merupakan salah satu penyebab. utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREDIABETES/ DIABETES MELITUS GESTASIONAL DI RSIA SITTI KHADIJAH I KOTA MAKASSAR.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu poliuria, polidipsi dan polifagi (Suyono, 2009). Menurut Riskesdas (riset kesehatan dasar) prevalensi diabetes melitus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Dari hasil WHO Multi Center

Journal of Diabetes & Metabolic Disorders Review Article

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sakit kritis nondiabetes yang dirawat di PICU (Pediatric Intensive Care Unit)

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. selama beberapa tahun terakhir. Penurunan kematian bayi dari tahun 1990 hingga

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam darah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan neonatus merupakan bagian dari perawatan bayi yang berumur

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus kedokteran tahun 2000, diabetes melitus (DM) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kencing manis semakin mengkhawatirkan. Menurut WHO pada tahun 2000

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit akibat adanya gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

Definisi Diabetes Melitus

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi menular dan penyakit

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus, merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi ibu diabetes melitus adalah bayi yang lahir dari ibu yang mengalami gangguan toleransi glukosa yang terjadi dan atau baru diketahui pada saat kehamilan. Hal ini tanpa melihat mempertimbangkan penggunaan insulin atau adanya gangguan toleransi glukosa yang mendahului kehamilan. Pada kehamilan kemungkinan komplikasi terhadap kontrol glukosa adalah 3%-10%. Prevalensi terjadinya prediabetes di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 10%, sedangkan prevalensi diabetes melitus gestasional sebesar 1,9%-3,6% (Soewardono dan Pramono, 2011). Bila dibandingkan negara lain angka ini lebih rendah, meskipun demikian, masalah diabetes gestasional di Indonesia masih membutuhkan penanganan yang serius melihat jumlah penderita yang cukup banyak serta dampak yang ditimbulkan pada ibu hamil dan janin. Bayi dari ibu diabetes mellitus akan meningkatkan risiko morbiditas pada saat konseptional, fetal, neonatal dan perkembangan selanjutnya. Menurut konsep dari hipotesis pedersen, Fetus normal mempunyai system yang belum matang dalam pengaturan kadar glukosa darah. Fetus normal adalah penerima pasif glukosa dari ibu. Glukosa melintasi barier plasenta melalui proses difusi dipermudah, dan kadar glukosa janin sangat mendekati kadar glukosa ibu. Mekanisme transport glukosa melindungi janin terhadap kadar maternal yang tinggi, hal ini menjamin bahwa pada 1

2 kehamilan normal pankreas janin tidak dirangsang secara berlebihan oleh puncak posprandial kadar glukosa darah ibu. Bila kadar glukosa ibu tinggi melebihi batas normal / tidak terkontrol akan menyebabkan transpor glukosa jumlah besar dari ibu ke fetus dan menyebabkan hiperglikemia pada fetus. Kadar insulin ibu tidak dapat melewati barier plasenta, sehingga kadar glikosa ibu yang mempengaruhi kadar glukosa fetus. Sel beta pankreas fetus kemudian akan menyesuaikan diri terhadap tingginya kadar glukosa darah. Hal ini akan menimbulkan fetal hiperinsulinemia yang sebanding dengan kadar glukosa darah ibu dan fetus. Hiperinsulinemia yang bertanggung jawab terhadap terjadinya makrosomia / large gestational age (LGA) oleh karena meningkatnya lemak tubuh. Risiko morbiditas pada bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus dapat terjadi gangguan pada pertumbuhan, metabolisme, status hematologic, fungsi jantung, fungsi pernafasan, dan fungsi neurologi (Nold, 2004). Pada gangguan pertumbuhan dapat menyebabkan terjadinya kondisi makrosomia pada janin, yang mana kondisi ini dapat meningkatkan terjadinya risiko trauma pada saat kelahiran karena terjadi disproporsi kepala panggul, sehingga evaluasi kemungkinan berat badan dan ukuran bayi saat dilahirkan sangat diperlukan agar dapat menentukan cara bayi akan dilahirkan. Kondisi ibu diabetes melitus juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme tubuh meliputi metabolisme glukosa darah, besi, kalsium dan magnesium. Selain itu bayi juga dapat mengalami kejadian polisitemia yang ditunjukan dengan pletorik, letargi pada bayi sehingga dapat menyebabkan terjadinya hiperbilirubinemia yang diperlihatkan dengan ikterik pada pasien.

3 Bayi lahir dari ibu diabetes melitus dapat memilki gangguan fungsi pernafasan yang disebabkan oleh surfaktan defisiensi atau transien takipneu setelah persalinan. Gangguan fungsi jantung juga dapat terjadi karena adanya intraventricular septal hypertrophy dan kardiomiopati. Komplikasi-komplikasi yang timbul pada bayi tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem saraf pusat yang menimbulkan gejala kejang, jitteriness, letargi, gangguan tonus dan gangguan gerakan. B. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dibuat rumusan masalah penelitian: Apakah kejadian hipoglikemia dan makrosomia pada bayi yang dilahirkan dari ibu diabetes melitus lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu tidak diabetes melitus di ruang rawat instalasi maternal perinatal (IMP) RSUP DR. Sardjito Yogyakarta, dan apakah kejadian tersebut dipengaruhi oleh faktor risiko lain? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diabetes melitus pada kehamilan terhadap kejadian makrosomia dan hipoglikemia pada saat neonatus.

4 2. Tujuan khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui morbiditas yang terjadi pada bayi yang lahir dari ibu diabetesw melitus serta faktor resiko lain yang mempengaruhi kejadian tersebut dan dapat dijadikan acuan untuk tata laksana kondisi tersebut di RSUP DR. Sardjito. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memperjelas besar kemungkinan hipoglikemia dan makrosomia yang dapat terjadi pada bayi dari ibu diabetes melitus sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam manajemen bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus.

5 E. Keaslian penelitian Tabel 1. Ringkasan studi morbiditas pada bayi ibu diabetes melitus Peneliti, tahun Desain penelitian Subyek penelitian Hasil penelitian Perbedaan dengan penelitian ini Peaceet al., 2010 Kohort prospektif 47 bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus Hipoglikemia dan hiperbilirubinemia pada bayi ibu diabetes melitus lebih tinggi dibanding bayi dari ibu tidak diabetes melitus (p=0,04). Tetapi angka kematian tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing morbiditas terhadap morbiditas yang lain. Mahmoodet al., 2008 Kohort prospektif 52 bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus Hipoglikemia terjadi pada 23% kasus dan lebih tinggi pada pregestational diabetes dibandingkan dengan gestational diabetes. Polisitemia lebih tinggi pada gestasional diabetes dengan niali statistik signifikan (p < 0,05) Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing morbiditas terhadap morbiditas yang lain. Cordero et al., 2014 Kohort retrospektif 311 bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus dengan besar masa kehamilan 21%, bayi lahir prematur dengan berat badan lahir besar kelahiran banyak dilakukan secara SC dan44% membutuhkan perawatan intensif Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing morbiditas terhadap morbiditas yang lain.

6