Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

dokumen-dokumen yang mirip
Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

UMMF (Urea Molasses MultinullrienL Olock) Fakan Ternak Tambahan Eerqizi Tinqqi

dipelihara oleh masyarakat Indonesia, bahkan pemeliharaannya telah menjadi budaya bagi sebagian masyarakat desa. Memelihara ternak pada

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 03 Pebruari :23 - Update Terakhir Selasa, 17 Pebruari :58

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan pelengkap (Hartadi dkk., 1991). Konsentrat terdiri dari campuran jagung,

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

JENIS PAKAN. 1) Hijauan Segar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN TERNAK PERAH

PAKAN AYAM BURAS INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN DKI JAKARTA 1996

I. PENDAHULUAN. produk yang bernilai gizi dan ekonomis tinggi. Pertambahan berat badan yang. maupun kuantitasnya (Supratman dan Iwan, 2001).

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Makanan Kasar (Roughage) Pakan Suplemen (Supplement) Pakan Aditive (Additive)

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK PELET KONSENTRAT KELINCI FESES PUYUH. Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN

Ahmad Pramono dan Sutrisno Hadi Purnomo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi perah merupakan salah satu jenis sapi yang dapat mengubah pakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

PENGETAHUAN BAHAN PAKAN. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

EFISIENSI PAKAN KOMPLIT DENGAN LEVEL AMPAS TEBU YANG BERBEDA PADA KAMBING LOKAL SKRIPSI. Oleh FERINDRA FAJAR SAPUTRA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung

Deskripsi KONSENTRAT ASAM LEMAK OMEGA-3 UNTUK SUPLEMENTASI PAKAN SAPI POTONG DAN METODE PEMBUATANNYA

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

b. Kacang-kacangan: lamtoro (Leucaena leucocephala), stylo (Stylosantes guyanensis), centro (Centrocema pubescens), Pueraria phaseoloides,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF)

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

Pembuatan Sosis Ikan

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan peternak (Anggraeni, 2012). Produksi susu sapi perah di Indonesia

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

Pada ternak ruminansia adalah keharusan Faktor yang mempengaruhi kualitas: Sebagai sumber Energi dan Protein Pemilihan Bahan Konsentrat:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

SUPLEMENTASI DAN PROBIOTIK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

BAB III BAHAN DAN METODE

PENDAHULUAN. yang berasal dari bagian biji pada kebanyakan tanaman lebih banyak. diantaranya adalah daun singkong (Manihot utilisima).

Transkripsi:

Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 Ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) telah lama dipelihara oleh masyarakat Indonesia, bahkan pemeliharaannya telah menjadi budaya bagi sebagian masyarakat desa. Memelihara ternak pada masyarakat daerah tertentu, menjadi kebanggaan dan merupakan harta kekayaan. Kebutuhan ternak ruminansia akan pakan dapat dipenuhi dari pakan hijauan (rumput atau kacangkacangan) sebagai pakan basal (utama) dan konsentrat sebagai pakan penguat. Kedua pakan tersebut belum menjamin terpenuhinya unsurunsur mikro berupa mineral, vitamin dan asan amino tertentu terutama pada ternak yang dipelihara secara intensif. Dalam rangka terus membina pengembangan ternak, maka perlu dikenalkan berbagai teknologi tepat guna kepada masyarakat. Salah satu teknologi dibidang pakan ternak adalah penggunaan urea molasis blok (UMB) sebagai pakan suplemen pada ternak ruminansia yang ditujukan untuk meningkatkan efiisensi pencernaan, sehingga akhirnya dapat meningkatkan produksi ternak. Sampai saat ini, UMB telah terbukti telah dapat meningkatkan produktivitas ternak potong maupun perah baik sapi, kerbau, domba maupun kambing. PERALATAN DAN BAHAN A. Peralatan yang diperlukan Timbangan Alat Pemanas Wadah pencampur dan pengaduk 1 / 10

Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 Alat pencetak (dapat dari bambu dan pipa paralon) B. Bahanbahan berupa : Molasis (tetes tebu atau gula jawa) Onggok (limbah dari pabrik tapioka) Dedak (halus atau kasar); lebih baik yang banyak menirnya Tepung kedelai (kedelai giling) Tepung daun singkong kering Polard (dedak gandum) Tepung tulang Laktat mineral (mineral untuk ternak) Kapur (injet) Garam dapur Pupuk urea atau ZA Bungkil biji kapuk Bungkil biji kedelai Bungkil kelapa Ataupun dapat ditambahakan bahan jamu seperti temu ireng, temu lawak, kunyit dan jahe dalam persentase yang kecil. FORMULA UMB Formula yang akan dipaparkan disini adalah formula berdasarkan dinas peternakan, BATAN dan Grati serta formula UMB Plus secara ringkas. A. Formula BATAN (komposisi bahan dalam satuan kg untuk 10 kg campuran) No. Bahan Formula I Formula II Formula III 1 Molasis 3,3 3,9 2,925 2 Onggok 0,8 0,5 3 Dedak 1,8 1,35 4 Tepung Kedelai 1,3 5 Tepung Tulang 0,6 0,6 0,49 6 Tep ung daun Singkong kering 2 / 10

Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 1,45 7 Kapur 0,9 0,9 0,65 8 Laktat mineral 0,125 0,12 0,085 9 Garam Dapur 0,75 0,75 0,39 10 Urea 0,425 0,43 0,26 11 Polard 2,295 12 B ungkil Biji Kapuk 2,275 3 / 10

Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 B. Formula Dinas Peternakan (komposisi bahan dalam satuan kg untuk 10 kg campuran) No. Bahan Formula I Formula II Formula III 1 Molasis 5 3,75 4,25 2 Onggok 1,75 1 1,5 3 Dedak 2,5 1 2,125 4 Tepung Kedelai 1,75 1,375 5 Tepung Tulang 0,75 6 K edelai Giling 1,5 7 Kapur 1,25 1,25 1 8 Laktat mineral 0,125 1,05 0,75 4 / 10

Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 9 Garam Dapur 1 0,9 0,875 10 Urea 0,6 0,6 0,5 11 Polard 2,5 C. Formula Grati No. Bahan Komposisi (%) 1 Molasis 1579 2 Urea 315 3 Dedak 2030 4 Polard 1523 5 Bungkil Kelapa 815 6 Bungkil Biji Kapuk 422 5 / 10

Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 7 Empelur Ampas Tebu 28 8 Serbuk Gergaji 37 9 Bahan Pengeras 13 10 Garam Dapur 110 11 Kapur 13 12 MgO 12 13 CaO 210 14 Bahan Tambahan 12 15 Mineral 0,51 6 / 10

Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 D. Formula UMB Plus (komposisi bahan dalam satuan kg untuk 10 kg campuran) No. Bahan Formula I Formula II Formula III 1 Molasis 3,3 3,9 2,925 2 Onggok 0,775 0,475 3 Dedak 1,775 1,325 4 Tepung Kedelai 1,275 5 Tepung Tulang 0,575 0,575 0, 465 6 Tepung daun Singkong kering 1,425 7 Kapur 0,875 0,87 0,625 8 Laktat mineral 0,1 0,1 0,06 9 Garam Dapur 0,725 0,725 0,365 10 Urea 0,4 0,405 0,235 11 Polard 2,27 12 Bungkil Biji Kapuk 7 / 10

Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 2,25 13 Tetra misol HCl 0,2 0,2 0,2 PEMBUATAN UMB 8 / 10

Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 Pembuatan UMB dimulai dari pencampuran bahan, pengadukan, pemanasan, percetakan sampai pengemasan. Rangkaian proses pembuatan UMB tergantung pada formula yang dipergunakan dan tujuan pemeliharaan ternak. Namun, secara garis besar proses pembuatan UMB dapat dibedakan menjadi tiga cara, yaitu secara dingin, hangat dan panas. Untuk itu, pada setiap formula diatas rekomendasi cara pembuatannya harus digunakan; akan tetapi pada kesempatan tersebut hanya diperkenalkan pembuatan secara panas. Berikut ini cara pembuatan UMB secara umum : 1. Bahan di timbang sesuai dengan komposisi yang diinginkan. 2. Bahan yang berbentuk padat atau kering dicampur, dimulai dari yang jumlahnya paling sedikit, lalu ditambahkan ke bahan yang lebih besar sambil diaduk sampai rata. 3. Setelah itu ditambahkan bahan yang cair sedikit demi sedikit sambil diaduk sehingga tidak terjadi gumpalangumpalan. 4. Semua campuran tadi dipanaskan sambil terus diaduk sampai merata panasnya, lamanya pemanasan tergantung pada cara yang dipilih. Untuk cara dingin tidak dipanaskan, cara hangat dipanaskan 3 4 menit dengan suhu tidak lebih dari 40 0C, sedangkan secara panas dipanaskan 20 menit dengan suhu 100120 0C. 5. Adonan UMB didinginkan dengan meletakan adonan pada suhu kamar. 6. Hasil cetakan dikemas dengan plastik bening untuk memudahkan pengontrolan kualitas (mutu) UMB yang dihasilkan. Pakan suplemen ini tahan sampai 3 6 bulan. PEMBERIAN UMB PADA TERNAK UMB diberiakan dengan cara diletakan di tabung bambu atau dikotak pakan. Pakna suplemen ini diberikan pada pagi hari, jumlahnya disesuaikan dengan tingkat konsumsi yang dianjurkan pada setiap jenis ternak. Untuk ternak besar (sapi dan kerbau) mencapai 350 gram/ekor/hari; kambing dan domba sebesar 120 gram/ekor/hari. 9 / 10

Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 PERBANDINGAN UMB YANG BERMUTU DAN KURANG BERMUTU No. Bahan Kurang Bermutu 1 Warna : Coklat matang Warna: Belang berbintik putih 2 Bau: Aroma khas molases(tetes) Bau: Busuk tengik 3 Rasa: Asam, manis, dan gurih Rasa: Sangat Asam 4 Nilai PH : 3,54,2 Nilai PH : lebih dari 4,2 5 Tekstur : Padat, kenyal, & kesat Tekstur : bergumpal, pecah, basah sumber : Deptan,Penelitian Ternak Grati, 10 / 10