BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Resty Rachmawati, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (Tarigan, 1994:4). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Alwasilah (2012:43)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan manusia dalam pergaulan sehari-hari dan dalam mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

Bab 1. Pendahuluan. Kalau kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup, kita akan kalah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Putro (2008) mengungkapkan bahwa masa kanak-kanak adalah masa keemasan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. individu. Maka tidak diragukan lagi bahwa pengalaman-pengalaman pada masa

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. perasaan diungkapkan dalam bentuk lambang ataupun simbol.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Khaerunnisa,2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ami S.A.Khaerani,2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008) mengemukakan mengenai metode penelitian pada

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data hasil penelitian serta

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI ANAK AUTIS DI TK-A BINTANG-BINTANG

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan perasaan dari seseorang kepada orang lain. Dengan bahasa pula dapat

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berpedoman pada kajian dan analisis serta pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR CAD MAHASISWA TEKNIK OTOMOTIF NON-REGULER FT UNY MELALUI PEMBUATAN POHON KATA PERINTAH DALAM PROGRAM AUTOCAD

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1 Program Studi PG-PAUD. DisusunOleh: BAROROH NIHAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. mereka melakukan gerakan-gerakan olahraga dalam kegiatan bermain. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak yang dimulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia yang. memberikan bekal untuk menjalani kehidupan dan untuk menyiapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

ABSTRAK. masalah penelitian ini adalah: (1) apakah penerapan metode TPR yang. metode TPR dalam Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) mengenai kosakata

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang erat sehingga keberadaan bahasa tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan pre-test atau tes awal

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena usia TK merupakan usia emas (golden age) yang. masa yang menuntut pengembangan anak secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Pada usia ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Kurniawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan kecerdasan serta dasar-dasar perilaku seseorang telah mulai terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METOD E COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) D ALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

BAB I PENDAHULUAN. Generasi Rabbani yang tangguh sangat diharapkan mengingat banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan demikian, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

Pengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang di dalam kehidupannya perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Untuk dapat berinteraksi dengan orang lain manusia membutuhkan alat komunikasi, yaitu bahasa. Menurut Santosa,dkk (2007:1.2) bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dalam perkembangan anak, salah satu aspek perkembangan yang memberikan sumbangan besar dalam perkembangannya selain perkembangan fisik motorik, sosial, kognitif, emosi, dll adalah perkembangan bahasa. Suhartono (2005:8) mengemukakan, bahwa dengan menggunakan bahasa, anak akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang dapat bergaul di tengah-tengah masyarakat. Kemampuan berbahasa dan berkomunikasi merupakan sebuah kebutuhan bagi anak TK karena menurut Aditama (2005:67) bahasa merupakan hal yang esensional untuk awal proses anak di sekolah. Dengan bahasa, anak dapat berkomunikasi dengan teman sebaya dan orang dewasa sehingga ia dapat memperoleh pengetahuan dari apa yang dia dengar dan dia ucapkan. Sejalan dengan perkembangan zaman, bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya bahasa Indonesia dan bahasa daerah saja, melainkan banyak bahasa asing yang sudah menjadi bahasa sehari-hari khususnya Bahasa Inggris. Bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa Internasional, itu artinya masyarakat yang berasal dari latar belakang budaya, 1

2 geografi, agama telah memiliki suatu media yang disepakati untuk berkomunikasi satu sama lainnya, yaitu Bahasa Inggris (Yustika,2010:14). Pengaruh penggunaan bahasa Inggris sangat besar, menurut Badudu (1985:15) banyak sekali kata-kata Inggris yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari disamping kata-kata Indonesia yang searti dengan kata-kata itu. Sejalan dengan pernyataan diatas sekarang ini banyak sekali Taman kanakkanak yang memasukan bahasa Inggris ke dalam kurikulum, dan tidak sedikit juga Taman Kanak-kanak yang menggunakan Bahasa Inggris dalam kegiatan belajar di TK sehari-hari. Pada usia TK adalah usia yang baik bagi anak untuk diperkenalkan Bahasa Inggris, karena anak sedang berada pada masa golden age dimana anak mampu menyerap informasi dengan cepat. Untuk dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris hal yang paling penting adalah menguasai kosakata. Kosakata sendiri menurut Chaplin (Irenaningtyas & Wulan, 2004) merupakan totalitas kata yang digunakan dalam bahasa dan penguasaannya dapat diukur dengan tes kosakata. Penguasaan kosakata memiliki fungsi yang sangat penting dalam perkembangan bahasa anak. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Keraf (2002:65) untuk mudah berkomunikasi dengan anggota masyarakat yang lain, setiap orang perlu memperluas kosa katanya, perlu mengetahui sebanyak-banyaknya perbendaharaan kata dalam bahasanya. Dengan menguasai banyak kosakata anak cenderung akan memiliki rasa percaya diri untuk bergaul dengan teman sebayanya, juga penguasaan kosakata ini erat kaitannya dengan prestasi anak secara keseluruhan di sekolah. Pada kenyataannya di lapangan, penguasaan kosakata Bahasa Inggris di Taman Kanak-kanak dinilai masih sangat rendah, hal ini dikarenakan penyampaian materi pembelajaran Bahasa Inggris yang kurang menarik bagi anak, sehingga apa yang disampaikan oleh guru tidak mudah dipahami anak..

3 Hal ini juga diungkapkan oleh Yustika (2010:14) masih banyak kendala dalam pembelajaran bahasa Inggris, para guru harus mempelajari metode yang baik dan benar untuk disampaikan kepada anak didik dan tentu sebagai guru harus mengetahui tahapan-tahapan dalam memberikan pembelajaran bahasa Inggris. Banyak kendala yang dihadapi oleh guru dalam memberikan pengajaran bahasa Inggris khususnya kosakata kepada anak. Mengajarkan bahasa Inggris kepada anak tentu saja berbeda dengan mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak di tingkat SD, SMP, SMA dsb. Oleh karenanya, penggunaan metode pengajaran yang akan diberikan merupakan salah satu komponen penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di TK. Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam pengajaran bahasa untuk anak Taman Kanak-kanak adalah TPR Total Physical Response atau Respon Fisik Total. TPR merupakan metode pembelajaran bahasa Inggris yang dikembangkan oleh James Asher. Menurut Richard J (2001:73) Total Physical Response (TPR) is language teaching method built around the coordination of speech and action it attempts to teach language through physical (motor) activity. Metode TPR merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah, ucapan dan gerak dan berusaha mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik. Ika Damayanti Lestari (2008) dalam seminar English For Young Learners menyebutkan bahwa TPR merupakan metode yang popular untuk mengenalkan kosakata yang berkenaan dengan tindakan atau gerakan bagi anak usia dini. Sangat mungkin metode TPR ini digunakan di Taman Kanak-kanak, karena dengan melalui pendekatan ini anak-anak diharuskan melakukan gerakan motorik setelah memahami instruksi yang diberikan oleh guru.

4 Seperti yang kita ketahui, anak-anak usia TK memiliki ciri bergerak aktif. Tarigan (2009:133) juga berpendapat bahwa Dalam metode TPR pemahaman dan ingatan diperoleh dengan baik melalui gerakan tubuh para siswa dalam menjawab atau memberikan response pada perintah-perintah. Bentuk imperative bahasa merupakan sarana ampuh untuk memanipulasikan tingkah laku para siswa dan membimbing mereka kearah pemahaman melalui gerak atau perbuatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayah pada tahun 2007, hasil penelitiannya menunjukan bahwa terdapat pengaruh pada penggunaan metode TPR terhadap pemahaman kosakata bahasa Jerman di TK Akademika. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti diketahui bahwa TK Darul Hikam merupakan salah satu Taman Kanak-kanak yang memberikan muatan lokal bahasa Inggris kepada anak didiknya namun dilihat dari observasi yang saya lakukan, di TK-PG Darul Hikam belum pernah menggunakan metode TPR.. Sehubungan dengan hal di atas, dipandang penting mengembangkan metode TPR untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris Taman Kanak-kanak. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengadakan penelitian yang berjudul Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran TPR (Total Physical Response) Terhadap Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak. B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut:

5 1. Bagaimana tingkat penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak usia TK pada kelas kontrol dan kelas eksperimen di TK Darul Hikam sebelum menggunakan metode pembelajaran TPR? 2. Bagaimana tingkat penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak usia TK di kelas kontrol dan kelas eksperimen di TK Darul Hikam setelah menggunakan metode pembelajaran TPR? 3. Apakah metode pembelajaran TPR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada anak usia TK di TK Darul Hikam? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh penggunaan metode TPR terhadap tingkat penguasaan kosakata bahasa Inggris anak Taman Kanak-kanak TK-PG Darul Hikam Kota Bandung. 2. Tujuan Khusus a. Memperoleh gambaran tentang penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak TK di kelas kontrol dan di kelas eksperimen di TK Darul Hikam sebelum menggunakan metode pembelajaran TPR. b. Memperoleh gambaran tentang tingkat penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak di kelas kontrol dan kelas eksperimen di TK Darul Hikam setelah menggunakan metode pembelajaran TPR. c. Memperoleh gambaran tentang pengaruh penggunaan metode pembelajaran TPR dalam tingkat penguasaan kosakata bahasa Inggris anak di TK Darul Hikam. D. Manfaat Penelitian

6 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai salah satu bahan referensi untuk menggunakan metode pembelajaran TPR. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak melalui metode pembelajaran TPR. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam mengembangkan perkembangan bahasa anak, khususnya penguasaan kosakata bahasa Inggris anak usia TK. b. Bagi Guru Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi baru kepada guru sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode yang tepat untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak usia TK. c. Bagi Kelembagaaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lembaga penyelenggara pendidikan khususnya TK, Khususnya dalam pengembangan kosakata bahasa Inggris anak melalui metode pembelajaran TPR. d. Bagi Peneliti Selanjutnya Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya mengenai hal yang sama secara lebih mendalam. E. Asumsi Penelitian

7 1. Menurut Hamboro (Irenaningtyas & Wulan, 2004:1) penguasaan kosa kata memiliki fungsi yang amat penting dalam perkembangan anak karena anak yang menguasai banyak kosa kata, cenderung memiliki rasa percaya diri dan dapat mempengaruhi teman sebaya untuk bertingkah laku seperti yang diharapkannya daripada anak yang kosakatanya terbatas. 2. Metode TPR merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah, ucapan dan gerak dan berusaha mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (Richard J.2001:73). 3. Dalam metode TPR pemahaman dan ingatan diperoleh dengan baik melalui gerakan tubuh para siswa dalam menjawab atau memberikan respon pada perintah-perintah. Bentuk imperative bahasa merupakan sarana ampuh untuk memanipulasikan tingkah laku para siswa dan membimbing mereka kea rah pemahaman melalui gerak atau perbuatan (Tarigan,2009:133). F. Hipotesis Penelitian Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penguasaan kosakata bahasa Inggris anak pada kelompok kontrol dan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak pada kelompok eksperimen. Ho: µ1=µ2 Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara penguasaan kosakata bahasa Inggris anak pada kelompok Kontrol dengan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak pada kelompok eksperimen. Ha : µ1 µ2 Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan α = 0,05 G. Metode Penelitian

8 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen yaitu control group pre test post test design. Desain kuasi eksperimen ini melibatkan 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dalam metode penelitian ini peneliti melakukan pengukuran awal (pre test) terhadap 2 kelompok eksperimen dan kontrol, kemudian memberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen saja. Selanjutnya kedua kelompok tersebut dilakukan kembali pengukuran akhir (post test). Untuk lebih jelasnya tergambar sebagi berikut : Desain Penelitian Kelompok Pre-test Treatment Post-test E Y1 X Y2 C Y1 - Y2 Sudjana dan Ibrahim (2010: 12) Keterangan : E : Kelompok Eksperimen C : Kelompok Kontrol (pembanding) Y1 Y2 X : Pre-test : Post-test : Treatment - : tidak diberikan treatmen/perlakuan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan tes yg dilakukan peneliti terhadap anak kelas B1 dan B2 yang menjadi sampel penelitian di kelas eksperimen dan kelas kontrol. H. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

9 Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah TK-PG Darul Hikam, yang berlokasi di Jl Ir.H.Juanda no. 287 kecamatan Coblong Kota Bandung. 2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah anak TK usia 5-6 tahun yang ada di kelompok B TK-PG Darul Hikam sebanyak 15 orang sebagai kelompok eksperimen dan 15 orang sebagai kelompok kontrol.