2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Meti Rosmiati, 2014 Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di dalam Perusahaan, senantiasa membutuhkan manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya tanpa adanya lembaga sebagai tempat mencari nafkah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X)

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

2015 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. setiap pekerjaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan mengerahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang partisipatif dan

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PP No.25 tahun 2000 tentang kewenangan propinsi sebagai daerah otonomi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga proses pencapaian tujuan pun terhambat. Tingkat kepedulian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa sumber daya yang dapat dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Visi Pembangunan Kesehatan yaitu Masyarakat sehat yang mandiri dan. masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak perusahaan melakukan usaha untuk memajukan organisasi /

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa memerlukan dua asset utama yaitu sumber

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan menyebabkan perusahaan. dalam menghadapi persaingan. Strategi yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu komponen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. keterlibatan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi segala

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. professional, karena pengelolaan tenaga kerja secara professional merupakan salah satu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan wadah bagi orang-orang yang memiliki pandangan dan visi dengan tujuan untuk menampung aktivitas dan interaksi yang dilakukan oleh beberapa orang dalam melakukan kerja sama dengan aturan yang telah ditetapkan bersama. Dalam organisasi ada dua unsur penting yaitu sebagai penggerak dan penunjang. Unsur penggerak yaitu sumber daya manusia (personil), sedangkan unsur penunjang yaitu keuangan, fasilitas, mesin dan pemasaran. Sumber daya manusia memiliki peran utama dalam mengelola sumber daya penunjang lainnya. Sumber daya manusia dengan kemampuan dan kinerja tertentu akan memberikan dampak yang berbeda terhadap hasil dan ketercapaian penyelesaian tugas yang dibebankan kepada pegawai dalam organisasi, hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Siagian (1986, hlm. 210) yaitu : Manusia merupakan unsur terpenting dalam organisasi, sekaligus merupakan miliknya yang paling berharga. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa manusia dalam hal ini adalah pegawai memiliki unsur penting dalam suatu organisasi, dimana keberhasilan organisasi dipengaruhi oleh kinerja pegawainya, karena setiap lembaga atau organisasi berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai agar tujuan organisasi tercapai. Kinerja pegawai tidak terbentuk dengan sendirinya, namun harus dibentuk dan dikelola oleh pemimpin. Selain itu kinerja seorang pegawai harus didiskusikan dan diarahkan oleh pemimpin dalam penetapan beban kerja sehingga tidak menimbulkan kebingungan dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Windy Murti (2012, hlm. 215-216) bahwa : Keadaan stres dan tekanan yang dihadapi memungkinkan penurunan kinerja karyawan atau pegawai sehingga berpengaruh kepada kualitas kinerja organisasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengidentifikasikan dan menyediakan umpan balik yang bisa membantu organisasi dalam pengambilan keputusan yang akan

2 berdampak pada kinerja perusahaan, semakin tinggi respon umpan balik yang dilakukan perusahaan kepada karyawan akan semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut. Pendapat tersebut didukung oleh hasil data penelitian dengan korelasi yang menunjukkan bahwa pengaruh faktor Kompensasi, Motivasi, dan Komitmen terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 54,4%, sedangkan sisanya sebesar 45,6% merupakan kontribusi dari faktor lainnya. Pusdiklat Geologi sebagai lembaga diklat di bidang geologi mempunyai visi dan misi sebagai tujuan dan acuan kerja pegawai pusdiklat geologi. Adapun visi dari pusdiklat geologi yaitu Menjadi pusdiklat yang berdaya saing dalam menciptakan sumber daya manusia yang profesional di bidang iptek geologi. Sedangkan misi dari pusdiklat geologi yaitu : 1. Meningkatkan kemampuan pelayanan diklat melalui sumber daya manusia yang kompeten. 2. Menyusun dan mengembangkan kurikulum standar dan akreditasi lembaga bidang-bidang profesi geologi. 3. Melaksanakan peningkatan kualitas diklat tenaga bidang geologi dan sertifikasi ketenagakerjaan dalam pelaksanaan otonomi daerah dan persaingan global di sektor pemerintah dan industri. Pusdiklat geologi mempunyai tugas sebagai pelaksana tugas Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Pendidikan dan Pelatihan, serta melaksanakan pengembangan tenaga melalui pendidikan dan pelatihan. Dilihat dari tugas pusdiklat geologi sangat penting maka pegawai pusdiklat geologi harus bisa menunjukkan hasil kerja yang efektif dan efisien dalam setiap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang tidak hanya dilakukan di satu daerah tapi di berbagai daerah. Secara umum kondisi kerja pegawai di pusdiklat geologi sudah memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang cukup, namun peneliti menemukan masalah yang sering tejadi yaitu pegawai yang mengalami rasa bosan ketika berada dalam ruangan dengan tugas yang mereka kerjakan cenderung sama setiap harinya. Pegawai seringkali melakukan aktivitas lain pada jam kerja seperti makan, mengobrol dengan rekan kerja lain dan absensi masuk dan keluar ruangan tidak sesuai prosedur. Keterlambatan pekerjaan dari

3 satu bidang yang menghambat bidang lain sehingga membuat pekerjaan menumpuk dan mengakibatkan pekerjaan harus diselesaikan dengan cepat ketika mendekati deadline yang ditetapkan. Hal ini didukung oleh beberapa masalah kebutuhan dari pegawai yang ingin kinerja mereka mendapatkan apresiasi yang lebih ketika mereka melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan kinerja yang baik. Dari masalah penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penurunan kinerja karyawan atau dalam konteks penelitian ini adalah pegawai, disebabkan kebutuhan pegawai akan rasa nyaman dalam pekerjaan, dengan melihat unsur-unsur pendukung seperti kompensasi dan motivasi yang dilakukan oleh pimpinan organisasi dengan tujuan untuk menggerakkan pegawai dalam suatu organisasi sehingga pegawai dapat menunjukkan eksistensi dan loyalitas mereka terhadap pekerjaan sebagai beban dan tanggung jawab mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Timpe (dalam Slamet Riyadi, 2011, hlm. 40) mengungkapkan kinerja adalah tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan produktivitas. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat seseorang, meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat fisik, keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya. Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang berasal dari lingkungan, kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan kerja, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial. Pemimpin yang merupakan pengelola harus melakukan penilaian kerja sebagai bentuk pengawasan kepada pegawainya seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 100 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa : 1) Penilaian kinerja PPPK bertujuan menjamin objektivitas prestasi kerja yang sudah disepakati berdasarkan perjanjian kerja antara Pejabat Pembina Kepegawaian dengan pegawai yang bersangkutan. 2) Penilaian kinerja PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan

4 tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku pegawai. Salah satu aspek dalam pengelolaan sumber daya manusia yang turut menunjang pencapaian tujuan organisasi adalah pemberian kompensasi yang sesuai dengan manfaat kerja yang diberikan oleh tiap personil. Kompensasi yang sesuai dengan nilai prestasi kerja pegawai dapat memotivasi pegawai yang memberikan dampak positif kepada pegawai dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepada pegawai. Dale Yoder yang dikutip oleh Malayu Hasibuan (2008, hlm. 118) mengemukakan : The payment made to member of work teams for their participation, artinya balas jasa membuat anggota tim kerja dapat bekerja sama dan berprestasi. Kompensasi pegawai seperti yang telah diatur dalam UU No.5 Tahun 2014 Pasal 79, ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa : 1) Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan PNS. 2) Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggung jawab, dan resiko pekerjaan. Kompensasi pegawai akan memberikan dampak positif bagi pegawai dan organisasi, dimana ada timbal balik dari proses kompensasi tersebut. Bedjo Siswanto (2002, hlm. 87) mengemukakan dampak yang menguntungkan perusahaan adalah Meningkatnya semangat dan gairah kerja serta kedisiplinan kerja tenaga kerja yang bersangkutan. Dapat disimpulkan dengan adanya kompensasi maka semangat dan gairah seseorang untuk bekerja dengan memperoleh hasil yang maksimal terhadap beban dan tanggung jawabnya akan meningkat dan memberikan kemajuan untuk organisasi. Kompensasi yang sesuai dengan kerja pegawai merupakan salah satu faktor motivasi kerja yang tinggi dalam diri pegawai dengan diwujudkan oleh semangat yang tinggi dalam melaksanakan tanggung jawab ditandai dengan sikap percaya diri, bertanggung jawab, cinta pekerjaan, cepat menyelesaikan masalah dan mampu menyesuaikan diri yang dampaknya akan menunjang seseorang untuk menunjukkan hasil kerja yang sesuai dengan tangung jawabnya dengan prestasi yang bisa diukur oleh organisasi. Untuk itu motivasi kerja

5 pegawai yang baik sangat dihaarapkan dalam membantu pegawai melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan visi perusahaan. Motivasi memiliki hubungan dan pengaruh terhadap sikap dan perilaku kerja berupa tindakan yang mendorong seseorang untuk bekerja dengan maksimal dan memproduksi karya dari kinerjanya. Setiap individu memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda dalam menerima setiap rangsangan, hal ini yang menyebabkan motivasi pada tiap-tiap individu berbeda. Sehingga semakin besar motivasi yang dimiliki oleh individu sebagai pegawai dapat meningkatkan kerja pegawai itu sendiri. Beberapa cara dapat digunakan para pemimpin untuk memberikan motivasi positif terhadap bawahannya, seperti penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, penghargaan khusus secara pribadi, kompetisi, partisipasi, kebanggaan atau kepuasan dan materi. Hasibuan (dalam Slamet Riyadi, 2011, hlm. 41) menyatakan bahwa kompensasi yang diterapkan dengan baik akan memberikan motivasi kerja bagi karyawan. Kompensasi yang diberikan harus layak, adil, dapat diterima, memuaskan, memberi motivasi kerja, bersifat penghargaan dan sesuai dengan kebutuhan, Lewa & Subowo (dalam Slamet Riyadi, 2011, hlm. 41). Pemberian kompensasi akan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak, baik kepada pihak perusahaan maupun kepada pihak karyawan. Berdasarkan uraian diatas peneliti tartarik untuk mengetahui dan meneliti lebih dalam secara empirik mengenai Kompensasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung. Untuk itu peneliti mengajukan judul penelitian Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung. B. Rumusan Masalah Penelitian Adapun masalah-masalah yang akan diteliti berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas adalah : 1. Apakah kemampuan dan motivasi terdeskripsikan dalam kinerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung?

6 2. Apakah gaji/upah, insentif/bonus, dan kompensasi pelengkap dalam jenis kompensasi terlaksana di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung? 3. Apakah faktor intern dan faktor ekstern dalam motivasi kerja terlaksana di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung? 4. Seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung? 5. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung? 6. Seberapa besar pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung melalui proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data melalui prosedur tertentu. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Terdeskripsikan kemampuan dan motivasi pada kinerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung. b. Terdeskripsikan gaji, insentif dan kompensasi pelengkap pada kompensasi di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung. c. Terdeskripsikan faktor intern dan faktor ekstern pada motivasi kerja di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung. d. Teranalisanya mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung.

7 e. Teranalisanya mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung. f. Teranalisanya mengenai pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung. D. Manfaat / Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki beberapa manfaat seperti yang peneliti paparkan di bawah ini : 1. Manfaat/ signifikansi dari segi teori Memberikan dan menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam mengembangkan disiplin ilmu Administrasi Pendidikan, khususnya mengenai implementasi dari konsep kompensasi, motivasi kerja dan kinerja pegawai. 2. Manfaat/ signifikansi dari segi praktik Memberikan masukan dalam proses pemberian kompensasi dan motivasi kerja yang berdampak kepada kinerja pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung. 3. Manfaat / signifikansi dari segi peneliti selanjutnya Memberikan informasi kepada peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yang sesuai dan relevan dengan penelitian ini. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur skripsi yang ada pada buku pedoman penelitian karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014 yang di dalamnya terdiri dari BAB I yaitu berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari penelitian skripsi ini. Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian. BAB II memberikan penjelasan mengenai kajian pustaka atau landasan teoritis yang memiliki peran penting dalam penelitian skripsi. Kajian pustaka memberikan konteks jelas terhadap topik atau permasalahan yang akan diteliti,

8 sehingga peneliti dapat membandingkan, mengontraskan, dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji melalui pengaitan dengan masalah yang sedang diteliti. BAB III merupakan penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian dan bersifat prosedural yang terdiri dari : desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan analisis data. BAB IV memberikan penjelasan mengenai temuan dan pembahasan, Bab ini menyampaikan dua hal utama yaitu temuan penelitian dari variabel Y (Kinerja Pegawai), variabel X 1 (Kompensasi) dan variabel X 2 (Motivasi Kerja) yang sesuai dengan rumus dan prosedur yang telah ditetapkan yang di dalamnya meliputi hasil pengolahan data dan pembahasan dari temuan penelitian. Bab terakhir yaitu BAB V yang merupakan simpulan, implikasi dan rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian.