BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang bersangkutan di mana anak didik belajar. Di sekolah inilah anak

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dalam pasal 3 telah ditegaskan fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa secara berkelanjutan.untuk itu pendidikan harus menjadikan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Upaya ini terarah bagi terbinanya insan-insan pembangunan dimasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu, potensi manusia diposisikan sebagai makhluk yang istimewa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 89

BAB I PENDAHULUAN. mengambil peran sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang. tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. manusia tentang dirinya sendiri, dan tentang dunia dimana mereka hidup.

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa pendidikan, manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Semakin maju pendidikan di suatu bangsa maka akan semakin tinggi pula kedudukan dan kualitas yang dihasilkan suatu bangsa tersebut. Sebagaimana firman Allah Swt. pada Q.S. Al-Mujadalah ayat 11 1 sebagai berikut: Abuddin Nata menjelaskan maksud ayat tersebut bahwa Allah Swt. Akan mengangkat derajat orang-orang mukmin yang berilmu dan melaksanakan segala perintah-nya serta Rasul-Nya dengan kedudukan yang khusus, baik dari segi pahala maupun keridhaan-nya. 2 1 Al-Qur an dan Terjemahnya, Mushaf & Terjemah Suplemen Sirah Maryam, (Jakarta: Pustaka Alfatih, 2009), h. 543. 2 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 154. 1

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, karena sistem pendidikannya dijalankan secara sistematis disetiap jenjang pendidikan Nasional yang termuat dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 yaitu ; pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Tujuan pendidikan tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki dalam pendidikan Islam, yaitu ingin menjadikan manusia yang berbudi pekerti yang mulia dan luhur, mempunyai tanggung jawab yang besar, serta yang utama sekali adalah beriman kepada Allah Swt. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surah Ali Imran ayat 102 4 yang berbunyi: Kedudukan seorang guru mempunyai arti yang sangat penting dalam pendidikan, arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat dalam mencerdaskan anak didiknya, untuk dapat menjalankan tugasnya dengan 3 Undang-Undang RI No. 20 Th. 2003, Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 37. 4 Al-Qur an dan Terjemahnya, Mushaf & Terjemah Suplemen Sirah Maryam, (Jakarta: Pustaka Alfatih, 2009), h. 63. 2

baik, guru harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Dalam proses pembelajaran guru mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan, dalam arti guru harus selalu menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan pendidikan dan menjalankan tugasnya di dalam kelas dengan semaksimal mungkin demi tercapainya tujuan pendidikan. Guru memiliki peranan yang sangat sentral, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun evaluator pembelajaran. 5 Maka seorang guru hendaknya tidak memiliki pandangan bahwa mengajar hanya merupakan tugas yang telah menjadi kebiasaan sehingga dia terpaku dengan cara dan gaya lama, tidak ada dinamika. Tetapi sebaliknya, guru diharapkan untuk selalu melakukan inovasi dan kreatifitas untuk mengembangkan proses pembelajaran kearah yang lebih baik, efektif dan efisien. Salah satu syarat menjadi guru profesional dan efektif dalam pembelajaran adalah guru harus memiliki keterampilan dalam Mengelola Kelas terhadap belajar siswa dalam pembelajaran, karena kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif. Ruang kelas adalah lokasi terdepan dalam menentukan sukses tidaknya sebuah proses pembelajaran dan pendidikan disekolah. Bagaikan kehidupan 5 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 13. 3

dimasyarakat, kelas merupakan bangunan keluarga dimana siswa mendapatkan perhatian dan proses pendidikan sebelum menjalani kehidupan dimasyarakat luar. Kesuksesan guru mengelola kelas secara professional memiliki peran yang cukup vital dalam hal ini. Karena pengelolaan kelas yang baik akan mempengaruhi terhadap kesuksesan siswa dalam menjalani kehidupannya disekolah. Kesuksesan seorang guru dalam mengelola kelas, bagaikan seorang ayah atau ibu yang sukses mengelola rumah tangganya. 6 Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari kehari, bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan anak didik selalu berubah. Hari ini anak didik dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Jadi, pengelolaan kelas adalah suatu upaya memberdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif tercapai tujuan pembelajaran. Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan edukatif ialah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif. Yang termasuk hal ini adalah misalnya penggantian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyeleksian tugas anak didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif. Adapun efektif adalah pencapaian atau 6 Farda Khoirul, Manajemen Kelas Siswa Nakal (Sidoarjo: Filla Press, 2013), h. 10 4

pemilihan tujuan yang tepat dari beberapa alternatif lainnya. Efektif dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah di tentukan. 7 Sebagai guru yang mengajarkan materi Qur an Hadits tentu harus mampu mengelola kelas sebaik mungkin agar tercipta suasana kelas yang nyaman dan tenang serta dapat memelihara kondisi belajar yang optimal sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran. Selain itu sebagai dampak dari globalisasi pendidikan dan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan siswa, sebagai guru yang profesional dituntut terampil dalam mengelola kelas yang efektif dan efisien sehingga dapat menunjang proses pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. secara umum, pengelolaan kelas bertujuan untuk menyediakan dan menggunakan berbagai fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan pembelajaran agar tercapai hasil yang baik. Sedangkan secara khusus, pengelolaan kelas dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan. 8 Qur an Hadits adalah salah satu mata pelajaran pokok dari seluruh mata pelajaran yang diprogramkan dihampir seluruh sekolah yang beragama Islam khususnya Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah yang membahas tentang isi kandungan ayat-ayat Al Qur an dan Hadits. 7 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), h. 117-118. 8 Edi Soegito Ds dan Yuliani Nurani, Kemampuan Dasar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005) h.54. 5

Pembelajaran Al Qur an Hadits di sekolah hendaknya tidak hanya berupa materi-materi saja, tetapi juga harus mengadakan praktek jika ada hubungan dengan perbuatan atau ibadah, seperti materi tentang hadits tentang kebersihan, ayat-ayat yang menganjurkan kita untuk bersedekah dan lain-lain yang berhubungan dengan perbuatan. Pembelajaran Al Qur an Hadits sebagai bagian dari pendidikan agama memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam membentuk watak dan kepribadian siswa akan tetapi, secara subtansial mata pelajaran Al Qur an Hadits memiliki kontribusi penting dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal dan mempelajari agama Islam secara baik dan benar oleh karena itu seorang guru dituntut untuk bisa mengelola kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan hasil penjajakan awal di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Banjarmasin. Penulis melakukan observasi, dan wawancara kepada guru mata pelajaran Al Qur an Hadits di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin penulis temui bahwa masih terdapat guru yang dalam pelaksanaan pembelajarannya hanya mentransfer pengetahuan dan hanya sekedar melaksanakan kewajiban sebagai guru sehingga dalam pengelolaan kelas belum berjalan sebagaimana mestinya, hal ini dapat dilihat dari keadaan kelas, misalnya administrasi kelas yang belum lengkap dan sarana yang sangat minim dan kurang memadai, serta terkadang pada saat jam pelajaran masih ada murid yang berada diluar kelas, misalnya dikantin atau berkeliaran di luar kelas, sehingga keadaan demikian dapat 6

diperkirakan sangat berkaitan dengan faktor pengelolaan kelas yaitu guru yang mengelolanya belum maksimal dalam pengelolaan kelas. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai hal tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang keterampilan pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran Al Qur an Hadits di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin, penelitian ini diberi judul: Keterampilan Guru Al Qur an Hadits Dalam Mengelola Kelas Di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqamah Pengambangan Banjarmasin. B. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan penafsiran judul, maka penulis merasa perlu menegaskan sebagai berikut: a) Keterampilan Dalam pembelajaran keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah perilaku siswa menjadi cekat, cepat, dan tepat dalam melakukan atau menghadapi sesuatu. Kesimpulannya bahwa keterampilan adalah suatu bentuk kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan dalam mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien. b) Guru Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal, di 7

sekolah maupun diluar sekolah. 9 Guru yang dimaksud di sini adalah orang yang berprofesi sebagai tenaga pendidik professional di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqamah Pengambangan Banjarmasin. c) Mengelola Kelas Mengelola kelas adalah kemampuan menciptakan suasana kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar optimal dan dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas supaya proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien. 10 Adapun kegiatan bagian dari pengelolaan adalah meliputi penugasan kelas, pembimbingan siswa, pengelompokan siswa di kelas, pengaturan tempat duduk dan menciptakan disiplin kelas. Jadi, yang dimaksud judul ini adalah keterampilan atau keahlian guru menciptakan suasana kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang optimal dan dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas supaya proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien yang dilakukan oleh guru Al Quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqamah Pengambangan Banjarmasin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 9 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2010), h. 32. 10 Arikunto Suharsimi, Pengelolaan Kelas, (Jakarta: CV Rajawali Press,2006) h.70. 8

C. Alasan Memilih Judul Adapun alasan penulis memilih judul tersebut adalah sebagai berikut: 1. Guru dalam proses pembelajaran, diharapkan memiliki keterampilan dalam Mengelola Kelas diantara Keterampilan Mengelola Kelas Pada Mata Pelajaran Al Qur an Hadits. Di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin pembelajaran di kelas II (dua). 2. Dengan adanya keterampilan guru dalam mengelola kelas, diharapkan situasi pembelajaran lebih terkontrol, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. D. Rumusan Masalah Dari latar belakang dan penegasan judul yang telah penulis kemukakan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana keterampilan Guru Al Qur an Hadits dalam mengelola kelas di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi keterampilan Guru Al Qur an Hadits dalam mengelola Kelas di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 9

1. Untuk mengetahui secara mendalam terkait Keterampilan Guru Al Qur an Hadits Dalam Mengelola Kelas di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi segala keterampilan Guru Al Qur an Hadits Dalam Mengelola Kelas di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin. F. Signifikasi Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk: 1. Sebagai bahan informasi bagi pihak sekolah dengan melihat secara jelas bagaimana keterampilan guru Al Qur an Hadits dalam mengelola kelas di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin. 2. Diharapkan menjadi masukan guru agama atau guru bidang study Al Qur an Hadits agar lebih menguasai keterampilan mengelola kelas dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan baik. G. Sistematika Penulisan Bab satu, terdiri dari pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, sistematika penulisan, dan tinjauan pustaka. Bab dua, terdiri dari landasan teoritis yang memuat tentang pengertian keterampilan mengelola kelas, pengertian pengelolaan kelas, pembelajaran Al Qur an 10

Hadits di Madrasah Tsanawiyah, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan guru PAI dalam mengelola kelas, dan peran guru dalam proses pembelajaran. Bab tiga, terdiri dari metode penelitian yang meliputi; jenis dan pendekatan, lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, teknik penyajian data dan prosedur penelitian. Bab empat, terdiri dari laporan hasil penelitian meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab lima, terdiri dari penutup yang meliputi simpulan dan saran-saran. H. Tinjauan Pustaka Dalam berbagai penelusuran tentang hasil-hasil penulisan berupa skripsi, maka sepengetahuan penulis telah ada hasil penulisan sebelumnya yang sama dengan penulis, yaitu: 1. KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN ALQURAN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATULLAH KERATON MARTAPURA. Oleh Husni Mubarak. NIM: 0601217402. 2013 M/1434 H. Penelitian ini mengemukakan tentang kompetensi guru mata pelajaran dalam mengelola pembelajaran Al Qur an Hadits di Madrasah Tsanawiah Hidayatullah Keraton Martapura. 11

2. STRATEGI PEMBELAJARAN AL QUR AN HADITS MADRASAH ALIYAH SITI MARYAM KELAYAN BANJARMASIN. Oleh M. Ilham Sadid. NIM: 0801219065. 2013 M/1434 H. penelitian ini mengemukakan tentang strategi pembelajaran Al Qur an Hadits Madrasah Aliyah Siti Maryam Kelayan Banjarmasin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dilihat dari kedua judul skripsi di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang akan dikaji oleh penulis, yakni: 1. Judul yang pertama memiliki kesamaan menguji bagaimana seorang guru dalam mengelola pembelajaran Al Qur an Hadits di kelas. judul ini lebih menguji kepada bagaimana kompetensi atau kemampuan guru tersebut, namun yang membedakannya adalah penulis lebih menguji kepada bagaimana keterampilan-keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Judul yang kedua kesamaannya ialah sama-sama menguji bagaimana pembelajaran Al Qur an Hadits, namun disini lebih menguji kepada bagaimana strategi-strategi yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan yang membedakannya penulis lebih menguji bagaimana keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas dan keterampilan dalam mengelola ini termasuk di dalamnya strategi yang digunakan dalam mengelola kelas beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 12