1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan adalah menghimpun dana dari masyarakat luas dan menyalurkanya kembali dana tersebut kepada masyarakat, kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok perbankan, sedangkan kegiatan memberikan jasa jasa bank lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kegiatan di atas (Kasmir, 2012: 12). Usaha mikro merupakan salah satu potensi yang mendapat perhatian pemerintah dan perlu dikembangkan. Kondisi ini mengharuskan setiap pengusaha mikro melakukan upaya demi menstabilkan atau lebih meningkatkan eksistensi usahanya (Sari, 2009: 1). Namun demikian, pada umumnya usaha mikro sering dihadapkan dengan beberapa masalah permodalan usaha yang menjadi penghambat. Masalah permodalan yang dihadapi mencakup aspek-aspek permodalan, masalah pembiayaan usaha, masalah akumulasi modal, serta cara memanfaatkan fasilitas dalam rangka pelaksanaan usahanya (Munawaroh, 2012: 76).
2 Untuk memastikan bahwa pengendalian intern dan kegiatan perkreditan bank telah berjalan dengan baik serta menghindari terjadinya penyalahgunaan pemberian kredit, pihak bank harus secara rutin melakukan pemeriksaan perkreditan. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan pada perusahaan (Mulyadi, 2010:164). Namun fenomena yang terjadi menurut temuan Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Sinjai telah terjadi kasus penyalahgunaan dana kredit usaha rakyat (KUR) pada bank BRI unit Mannanti yang menyebakan kerugian sebesar Rp 680 juta lemahnya pengawasan program dana kur ini salah satu penyebab dana kur disalah gunakan (Andi,2013). Fenomena lainnya di Sragen temuan Pimpinan PT BRI Cabang Sragen, mengatakan mantri BRI Unit Gembolong mengkorupsi dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 1,1 miliar, Pimpinan BRI cabang Sragen mengatakan modus yang dilakukan tersangka sangat rapi dan diduga bekerja sama dengan pihak luar (Wardoyo,2014). Ada beberapa alasan mengapa fraud gagal dideteksi sekalipun oleh auditor yaitu auditor malas atau tidak mau untuk mendeteksi adanya penyelewengan dan lemahnya pengendalian intern (Susanto, 2013:93). Menurut Agoes (2013:204) Audit internal (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.
3 Diana dan Setiawati (2011:82) mengatakan Pengendalian intern adalah semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan. Standards for the Professional Practice of Internal Auditing dalam Agoes (2013:214), menyatakan bahwa internal auditor harus melakukan pemeriksaan internnya dengan hati-hati dan menggunakan kemahiran jabatannya. Peranan auditor internal dalam investigasi kecurangan harus memperhatikan kemungkinankemungkinan terjadinya kecurangan, kesalahan, manipulasi, inefisiensi, pemborosan, ketidakefektifan, dan conflict of interest. Jika kecurangan sudah terjadi auditor internal harus turun tangan, bila auditor internal menemukan indikasi dan mencurigai terjadinya kecurangan di perusahan, maka ia harus memberitahukan hal tersebut kepada top management (Agoes, 2013:214). Selain itu menurut Agoes (2013:216) Beberapa saran untuk mencegah terjadinya kecurangan adalah : 1. Tingkatkan Pengendalian Intern, 2. Lakukan seleksi pegawai secara ketat, gunakan jasa psikolog dan hindari kesalahan dalam penerimaan pegawai, 3. Tingkatkan keandalan internal audit departement. Sistem pengendalian intern yang komprehensif, diterapkan secara menyeluruh dan memonitor secara reguler aktivitas suatu organisasi merupakan langkah penting untuk menjaga dan mendeteksi risiko kerugian yang diakibatkan oleh penyelewengan dibidang keuangan. Saat ini peran internal dan eksternal auditor sangat penting dalam
4 mendeteksi adanya penyelewengan keuangan yang beresiko merugikan perusahaan (Susanto, 2013:93). Dengan demikian berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang kemudian hasilnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul : PERANAN AUDITOR INTERNAL DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM MEMINIMALISIR FRAUD PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pelaksanaan Auditor Internal berperan di Bank BRI Kanin Jabar 2. Apakah Sistem Pengendalian Intern di Bank BRI Kanin Jabar telah memadai 3. Bagaimana peran auditor internal dan sistem pengendalian intern dalam meminimalisir fraud pemberian kur mikro di Bank Kanin Jabar 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai peran auditor internal dalam mengefektifkan sistem pengendalian intern di Bank BRI Kanin Jabar.
5 Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pelaksanaan Auditor Internal di Bank BRI Kanin Jabar apakah berperan. 2. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai penerapan sistem pengendalian intern di Bank BRI Kanin Jabar apakah telah memadai. 3. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai seberapa signifikan peran auditor internal dan sistem pengendalian intern dalam meminimalisir fraud pemberian kur mikro di Bank Kanin Jabar. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian mengenai peranan auditor internal dan sistem pengendalian intern dalam meminimalisir fraud pemberian kredit usaha rakyat mikro pada bank BRI Kanin Jabar, dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung diharapakan bagi.
6 1.4.1 Pengembangan ilmu Bagi peneliti Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan wawasan, dan dapat dijadikan perbandingan antara teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek yang terjadi di lapangan. 1.4.2 Pemecahan masalah 1. Bank BRI Kanin Jabar Diharapakan penelitian dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk melaksanakan pengawasaan demi terciptanya pemberian kredit usaha rakyat mikro yang sesuai prosedur. 2. Peneliti Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan referensi bagi penelitian sejenis. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis akan melakukan penelitian di kantor Bank Rakyat Indonesia Kanin Jabar yang berlokasi di Jl. Asia-Afrika.
7