ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
JUNIAR HENDRO NUGROHO

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang muncul dinegara yang sedang berkembang adalah. bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja. Biasanya semakain tinggi pertumbuhan ekonomi cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. angka pengangguran dapat dicapai bila seluruh komponen masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala sektor diharapkan dapat mewujudkan struktur ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.

BAB III METODE PENELITIAN

indikator keberhasilan kegiatan ekonomi daerah tersebut. Provinsi Bali merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. data tahunan dari periode yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami kenaikan dalam jumlah maupun kualitas barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. perbedaaan kondisi demografi yang terdapat pada daerah masing-masing.

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

BAB I PEDAHULUAN. Memasuki millennium ke tiga, perdebatan melalui penanaman modal asing

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI JAWA TENGAH PERIODE

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

I. PENDAHULUAN. Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI SEKTOR PERDAGANGAN DAN SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, kesulitan dan kekurangan diberbagai keadaan hidup. Sebagian orang

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam waktu jangka pendek biasanya sulit untuk menambah hasil

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)

Transkripsi:

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1980-2006 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : PRIYO PRASOJO B 300 010 029 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Karena penduduk bertambah terus menerus dan berarti kebutuhan ekonomi juga terus bertambah, maka di butuhkan penambahan pendapatan setiap tahunnya. Pembangunan mencakup pendidikan dan kesempatan kerja yang lebih setara, kesetaraan gender yang lebih besar, kesehatan dan nutrisi yang lebih baik, serta kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera. Dengan meningkatnya pendapatan per kapita, sebagai aspek tersebut akan membaik pada tingkatan yang beragam (Thomas dkk, 2000 : 22). Dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi perlu kerja keras, ketekunan dan perjuangan yang tidak ringan serta kerja sama semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun swasta. Pembangunan ekonomi dengan tujuan utama yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan penduduk menjadi tolok ukur kemapanan suatu Negara. Bagi Negara berkembang mempercepat pertumbuhan ekonomi merupakan sasaran yang harus tercapai agar dapat mensejajarkan diri dengan negara-negara maju. 1

Stok modal atau investasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat pendapatan nasional. Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan taraf kemakmuran (Sukirno, 2000 : 367). Adanya investasi-investasi baru memungkinkan terciptanya barang modal baru sehingga akan menyerap faktor produksi baru yaitu menciptakan lapangan kerja baru atau kesempatan kerja yang akan menyerap tenaga yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran. Dengan demikian terjadi penambahan output dan pendapatan baru pada faktor produksi tersebut akan menambah output nasional sehingga akan terjadi pertumbuhan ekonomi. Kekurangan modal dalam proses ekonomi di Negara berkembang menyebabkan Negara tersebut tetap miskin. Di mana kekurangan modal ini disebabkan oleh rendahnya investasi, sedang rendahnya investasi disebabkan oleh rendahnya tingkat tabungan. Rendahnya tingkat tabungan disebabkan oleh karena rendahnya tingkat pendapatan, sedang rendahnya tingkat pendapatan dikarenakan tingkat produktivitas yang rendah dari tenaga kerja, sumber daya dan modal. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh keterbelakangan penduduk dan belum dimanfaatkannya sumber daya alam yang ada serta kurangnya modal. Selain kekurangan modal, Indonesia juga mengalami tekanan penduduk yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa (Biro Pusat Statistik Indonesia, 2002). Jumlah serta pertumbuhan penduduk yang sangat besar tesebut ternyata belum diimbangi oleh kegiatan ekonomi yang tersedia sehingga menciptakan

permasalahan sosial ekonomi yang serius yaitu pengangguran, rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan serta semakin tingginya angka kriminalitas yang berdampak pada aspek keamanan yang pada gilirannya akan menghambat kegiatan perekonomian itu sendiri. Melihat kondisi Indonesia yang sedemikian rupa, maka peningkatan modal sangat berperan penting untuk meningkatkan perekonomian. Oleh karenanya pemerintah dan swasta berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penghimpunan dana yang diarahkan pada kegiatan ekonomi produktif yaitu dengan menggenjot penanaman modal, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA). Kebijakan perluasan kesempatan kerja merupakan suatu kebijakan penting dalam pelaksanaan pembangunan karena salah satu tolok ukur untuk menilai keberhasilan ekonomi suatu negara atau bangsa adalah kesempatan kerja yang diciptakan oleh adanya pembangunan ekonomi. Kesempatan kerja itu merupakan aspek sosial ekonomi yang terpojok. Hal tersebut mempengaruhi produktivitas sosial terpuruk. Kebijakan-kebijakan dan program-program pembangunan perlu diarahkan untuk perluasan kesempatan kerja ( Tjokromidjojo, 1994 ). Suatu perekonomian yang berkembang dengan pesat bukan jaminan yang paling baik terhadap ciri suatu negara itu makmur bila tidak diikuti perluasan kesempatan kerja guna menampung tenaga baru yang setiap tahun memasuki dunia kerja. Dengan demikian antara pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional berkaitan erat dengan perluasan kesempatan kerja karena faktor produksi

tenaga kerja merupakan faktor yang penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi, selain dipengaruhi oleh modal, alam dan teknologi. Oleh karena itu pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja agar angkatan kerja yang ada dapat diserap. Dalam peningkatan kenaikan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) pemerintah juga ikut andil dalam pertumbuhan perekonomian itu. Salah satunya melalui pengeluaran pembangunan daerah bagi terciptanya pembangunan daerah tersebut. Anggaran pengeluaran pembangunan daerah itu diarahkan pada pemberdayaan ekonomi rakyat beserta peningkatan pelayanan masyarakat dan perluasan tenaga kerja. Kenyataannya masih banyak penyelewenganpenyelewengan penggunaan dana yang berasal dari pemerintah pusat bagi pemerintah daerah khususnya. Untuk mengukur maju tidaknya perekonomian daerah sebagai hasil dari program pembangunan daerah yaitu dengan mengamati seberapa besar laju pertumbuhan ekonomi yang dicapai daerah tersebut yang tercermin dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan tersebut di atas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dalam skripsi yang mengambil judul Analisis Pengaruh Investasi, Kesempatan Kerja, Pengeluaran Pemerintah Terhadap PDRB di Jawa Tengah Periode Tahun 1980-2006.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri, kesempatan kerja, pengeluaran pemerintah terhadap produk domestik regional bruto di Jawa Tengah periode tahun 1980-2006. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar pengaruh penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri, kesempatan kerja, pengeluaran pemerintah terhadap produk domestik regional bruto di Jawa Tengah periode tahun 1980-2006. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Diharapkan pemerintah untuk meningkatkan investasi yang akan meningkatkan kesempatan kerja sehingga pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah akan meningkat. 2. Sebagai masukan bagi pemerintah Jawa Tengah dalam usaha meningkatkan kualitas tenaga kerja di Jawa Tengah. 3. Sebagai bahan bacaan, referensi maupun penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa ataupun pihak lain yang relatife terhadap masalah PDRB.

E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan menggunakan data time series dari tahun 1980-2006, data tersebut diperoleh dari laporan Biro Pusat Statistik, serta buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Teknik Pengambilan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dan dikumpulkan yang bersumber dari data sekunder yaitu mengumpulkan data dari membaca laporan-laporan yang dibuat oleh instansi-instansi daerah maupun pemerintah pusat. 3. Model Analisa Data Data pada urut waktu (time series) akan digunakan untuk menganalisa pengaruh masing-masing variabel. Dalam penelitian ini untuk menganalisis seberapa besar pengaruh penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri, kesempatan kerja, pengeluaran pemerintah terhadap PDRB menggunakan metode Regresi Linier berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Squere), yang diformulasikan sebagai berikut: Yt = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + Ut Di mana : Y X 1 = PDRB (dalam jutaan rupiah) = Investasi PMA dan PMDN (dalam jutaan rupiah)

X 2 X 3 β 0 β 1, β 2, β 3 Ut = Kesempatan Kerja (dalam jutaan) = Pengeluaran Pemerintah (dalam jutaan rupiah) = Konstanta = Koefisien Regresi = Variabel Penganggu A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolineritas Multikolineritas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variable bebas terdapat korelasi dengan variable bebas lainnya, atau dengan kata lain, suatu variable bebas merupakan fungsi linear dari variable bebas lainnya. 2. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi apabila nilai variable masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variable masa kini, atau masa mendatang. 3. Uji Heterokedastisitas. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah setiap saat unsur pengganggu variable mempunyai varian yang sama atau tidak. B. Uji Hipotesis 1. Pengujian secara serentak ( Uji F ). Digunakan untuk menguji pengaruh variable independen secara bersama sama terhadap variable dependen. 2. Pengujian secara individual ( Uji t ).

Digunakan untuk menguji pengaruh masing masing variable independen terhadap variabel dependen. F. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui secara singkat isi dari penulisan skripsi ini, penulis membagi dalam 5 bab, yang masing-masing akan mengunakan hal-hal sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang pengertian penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri, kesempatan kerja, pengeluaran pemerintah, PDRB, teori yang berhubungan dengan penelitian, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang penulisan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan model analisa data.

BAB IV ANALISA DATA Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum dari subyek penelitian, hasil analisis dan pembahasannya. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian ini dan dilengkapi dengan saran-saran dan keterbatasan dalam penelitian skripsi ini.