KENDALA MAHASISWA SEMESTER II AKADEMI BAHASA ASING BUMIGORA MATARAM DALAM PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL (CD) PADA MATA KULIAH LISTENING COMPREHENSION

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP PANGERAN DIPONEGORO KARANGGAYAM KEBUMEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

2015 EFEKTIVITAS DRAMA CD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

KEMAMPUAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMAK RANGKUM SISWA KELAS XI SMA PERTIWI 2 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Oleh: Mame Bagja Melani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Rahmat Kartolo 1 Sutikno 2 Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Abstrak

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

KETERAMPILAN MENYIMAK KHOTBAH BERBANTUAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 PADANG ARTIKEL ILMIAH DELVA YENI NPM

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1968:2) mengungkapkan keempat keterampilan berbahasa, yaitu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO PERSUASIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 X KOTO DIATAS KABUPATEN SOLOK DENGAN MEDIA GAMBAR E JURNAL

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 31 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

Journal of Arabic Learning and Teaching

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG SISWA SMP

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

EJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II PADA POKOK BAHASAN ASET TETAP

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dandi Oktaviana Maulid, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VII

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

JBKR ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1

PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KEMAMPUAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA KRAMA LUGU

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Tegalsari 04 Ambulu Jember

Abstract. Pendahuluan

Bab 1. Pendahuluan. Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat

BAB 3 METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA DI KELAS VII SMP LKIA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

Transkripsi:

KENDALA MAHASISWA SEMESTER II AKADEMI BAHASA ASING BUMIGORA MATARAM DALAM PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL (CD) PADA MATA KULIAH LISTENING COMPREHENSION Zainudin Abdussamad Akademi Bahasa Asing (ABA) Bumigora Mataram Jalan Ismail Marzuki Karang Tapen Mataram Telp (0370) 629761 zain_rbg@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh mahasiswa semester II ABA Bumigora Mataram dalam penerapan metode audio visual pada mata kuliah listening comprehension dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif yang dilaksanakan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Hasil dari data kualitatif sebelum perlakuan diberikan kepada mahasiswa menunjukkan bahwa mahasiswa menemukan kesulitan dalam menemukan arti dari kosakata pada CD pembelajaran sehingga berdampak pada pemahaman mahasiswa akan isi cerita pada CD pembelajaran. Hal berbeda ditemukan setelah diberikannya perlakuan pada siklus I dan II. Hasil tes menunjukkan bahwa ditemukan peningkatan hasil belajar dan pemahaman akan isi cerita pada CD pembelajaran. Kata kunci : masalah, media audio visual, listening comprehension ABSTRACT This study is aimed at finding out what problems were faced by ABA Bumigora s students when the audio visual method was applied at listening comprehension subject. This study applied qualitative approach and designed in the form of action based research. The result of the qualitative data before the treatment showed that the second semester students of ABA Bumigora found problems in finding the meaning of vocabularies and it had effect to understanding of the students to the story of the CD. It was quite different during the application of the method in cycle I and II. The data showed that most of the student s achievement test continuously increased. Key words: problem, audio visual, listening comprehension 1

Pendahuluan Bahasa merupakan sarana komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan ide, pikiran, atau gagasan kepada orang lain. Semakin terampil seseorang dalam berbahasa, semakin terarah dan semakin jelas pula jalan pikiran orang tersebut. Keterampilan berbahasa meliputi empat keterampilan dasar yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan latihan. Terkait dengan keempat keterampilan berbahasa di atas, menyimak merupakan keterampilan yang sangat penting karena kemampuan menyimak berinteraksi dengan kemampuan-kemampuan bahasa yang lain. Disamping itu, keterampilan menyimak juga merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai manusia dan kemudian diikuti oleh keterampilan lain yaitu berbicara, membaca, dan menulis. Tarigan (1983) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, 2

serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Brown (1995) memaparkan bahwa, secara sistematis ada beberapa proses dalam kegiatan menyimak yaitu: Pada tahap awal proses menyimak, pendengar memproses raw speech dan menyimpan image darinya dalam short term memory. Image ini berisi frase, klausa, tanda-tanda baca, intonasi, dan pola-pola pembicaraan yang disimak, setelah itu pendengar menentukan tipe dalam setiap peristiwa pembicaraan yang sedang diproses dan mencari maksud serta tujuan pembicara dengan mempertimbangkan bentuk dan jenis pembicaraan, konteks, dan isi. Setelah menemukan maksud dan tujuan pembicara, pendengar me-recall latar belakang informasi (melalui skema yang dimiliki) sesuai dengan konteks subjek masalah yang ada, lalu mencari arti literal dari pesan yang disimak dan kemudian menentukan arti yang dimaksud. Langkah selanjutnya setelah menentukan arti yang dimaksud, pendengar mempertimbangkan apakah informasi yang diterima harus disimpan di dalam memorinya atau ditunda. Langkah terakhir adalah pendengar menghapus bentuk pesan-pesan yang telah diterima. Keterampilan menyimak pada tahapan lebih tinggi dalam hal ini menyimak dalam bahasa kedua, penyimak dituntut untuk mampu menginformasikan kembali pemahaman menyimak melalui keterampilan membaca atau menulis. Pengetahuan menyimak dalam pengajaran bahasa kedua terbagi atas situasi langsung sebuah percakapan, pidato, lagu, dan sebagainya, dan situasi tidak langsung seperti mendengarkan sebuah percakapan melalui kaset. 3

Mata kuliah listening comprehension atau menyimak merupakan mata kuliah yang khusus diberikan pada mahasiswa jurusan Bahasa Inggris di Akademi Bahasa Asing Bumigora Mataram pada semester I dan semester II. Dalam mengikuti perkuliahan listening comprehension, khususnya pada semester I, mahasiswa belum menunjukkan hasil yang memuaskan terutama dalam praktik menyimak dan kemudian menjelaskan kembali apa yang telah disimak. Hal ini tampak dari proses belajar mengajar di kelas, di mana setelah dosen menjelaskan kemudian memberikan pertanyaan kepada mahasiswa secara langsung, hanya sedikit sekali mahasiswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Di samping itu, dari hasil tes tertulis (nilai), ketika mahasiswa diputarkan sebuah cerita dari sebuah kaset kemudian mahasiswa diminta untuk mencari arti kata, sinonim (padanan kata) dan antonim (lawan kata) di mana isi pertanyaan dari lembar kerja terkait dengan isi cerita dalam kaset, hanya sedikit mahasiswa yang mampu mengisi lembar kerja yang telah disediakan dengan benar. Nilai tes yang diperoleh masih di bawah rata-rata. Adapun hasil yang kurang memuaskan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurangnya kosakata mahasiswa yang berdampak pada keempat aspek keterampilan berbahasa, metode pengajaran oleh dosen yang masih konvesional sehingga terkesan membosankan, kurangnya pemberdayaan media pembelajaran sehingga membuat mahasiswa kurang aktif dan kreatif, dan Kurangnya bahan ajar yang berdampak pada kurangnya motivasi pengajar untuk mengembangkan materi ajar. Penggunaan media audio visual dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan minat, membangkitkan motivasi, dan merangsang kegiatan belajar 4

yang membawa pengaruh psikologis terhadap mahasiswa. Selain itu, penggunaan media audio visual juga dapat meningkatkan kemampuan apresiasi mahasiswa terhadap informasi yang mereka simak. Salah satu media yang dapat digunakan dalam kegiatan menyimak adalah media audio visual berupa (CD) belajar. Melalui penggunaan media audio visual (CD), penguasaan kosakata bahasa Inggris mahasiswa akan semakin bertambah dan akan berdampak pada peningkatan aspek keterampilan berbahasa yang lain yaitu menulis dan berbicara. Berdasarkan latar belakang kurangnya penguasaan kosakata dan kurangnya pemberdayaan media pembelajaran tersebut diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang kendala yang dihadapi oleh mahasiswa semester II Akademi Bahasa Asing (ABA) Bumigora Mataram dalam penerapan media audio visual pada mata kuliah listening comprehension. Penelitian ini mencakup dua aspek kontribusi yang ingin dicapai yaitu aspek teoritis dan aspek praktis. Adapun kontribusi teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan teori pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Sedangkan kontribusi praktis dari penelitian ini adalah membantu dosen dalam mengatasi pembelajaran keterampilan menyimak sehingga memacu kegiatan belajar menyimak mahasiswa serta melatih mahasiswa untuk terampil dalam menyimak khususnya menyimak dalam bahasa Inggris yang berdampak pada peningkatan kosakata mahasiswa, pemahaman serta keterampilan berbahasa mahasiswa. 5

Metode Penelitian Metode yang diterapkan untuk pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui metode observasi kelas. Observasi dilakukan di laboratorium bahasa ABA Bumigora Mataram dengan Sumber data diperoleh dari subjek penelitian yaitu mahasiswa semester II Akademi Bahasa Asing (ABA) Bumigora Mataram yang terdiri dari 20 mahasiswa dalam satu kelas. Jumlah subjek penelitian ini ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa dalam satu kelas dan berdasarkan daya tampung laboratorium yang hanya berkapasitas cukup untuk 20 mahasiswa. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada kurang lebih selama dua bulan yaitu dimulai pada minggu kedua bulan Mei 2012 dan berakhir pada minggu ketiga bulan Juli 2012. Pemilihan waktu disesuaikan dengan jam mata kuliah Listening Comprehension dengan tujuan agar lebih mudah untuk mengumpulkan mahasiswa sehingga berdampak pada efektifitas dan efisiensi waktu. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada kurang lebih selama dua bulan yaitu dimulai pada minggu kedua bulan Mei 2012 dan berakhir pada minggu ketiga bulan Juli 2012. Pada saat proses belajar mengajar, mahasiswa diminta untuk menyaksikan tayangan percakapan dalam bahasa Inggris dari sebuah keping CD pembelajaran Fun With English seri American Album yang berjudul Thanksgiving penerbit PUSTEKOM. Setelah tayangan usai, mahasiswa harus mencari makna kata, sinonim dan antonim dari pada lembar kerja yang sudah disediakan dan kemudian menceritakan kembali apa yang sudah disaksikan dalam tayangan CD pembelajaran secara lisan. Pada saat proses penelitian berlangsung, dari hasil penelitian ditemukan 6

kendala-kendala yang dihadapi oleh mahasiswa pada saat penerapan media audio visual berlangsung. Dalam proses observasi kelas ini peneliti ikut terlibat langsung dalam proses pembelajaran tersebut. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data yang maksimal adalah dengan menggunakan teknik perekaman dan teknik pencatatan. Pada saat penelitian berlangsung suara mahasiswa dan pengajar direkam melalui media recorder sehingga data dapat dianalisis secara seksama. Teknik pencatatan digunakan untuk mencatat kendala dan peningkatan yang dialami mahasiswa selama proses penelitian. Data dikumpulkan berdasarkan hasil tes awal, tes akhir I dan tes akhir II. Data yang terkumpul akan dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada mahasiswa. Penelitian ini menghasilkan data kualitatif yang diperoleh berdasarkan kendala-kendala dan peningkatan yang dihadapi oleh mahasiswa semester II akademi Bahasa Asing Bumigora Mataram dalam penerapan metode audio visual pada mata kuliah listening comprehension. Metode dan teknik Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode informal di mana data disajikan dalam bentuk analisis data dengan menggunakan kata-kata atau kalimat. 7

Pembahasan Kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual adalah kendala dalam menemukan makna kata. Kendala dalam menemukan makna kata oleh mahasiswa ini berdampak pada kurangnya pemahaman mahasiswa akan isi cerita pada CD pembelajaran. Isi cerita pada CD pembelajaran menceritakan tentang sebuah keluarga di Amerika yang sedang menyambut datangnya hari Thanksgiving di mana pada hari ini biasanya keluarga di Amerika memiliki tradisi makan bersama dengan kerabat dan teman dekat. Pada setiap perayaan Thanksgiving, Ayah Robby memiliki kebiasaan membuat masakan dan kue spesial yaitu apple pie. Ketika akan membuat apple pie salah satu bahan yang diperlukan yaitu cinnamon habis dan Robby yang sedang menunggu telepon dari kekasihnya Alexandra diminta ayahnya untuk membelikan cinnamon di toko terdekat. Sekembali Robby dari toko, ia diberitahu oleh ibunya bahwa Alexandra menelponnya ketika Robby sedang keluar membeli cinnamon. Hal ini membuat dia kecewa dan menggerutu. Hasil tes awal menunjukkan bahwa dari 10 kosakata yang disajikan dalam lembar kerja, mahasiswa hanya mampu menemukan 4 makna kata dengan benar, sementara 6 kosakata sisanya yaitu kosakata upset, grouchy, absolutely, slam, cheer up, dan kata come on merupakan kosakata sulit bagi mahasiswa sehingga mahasiswa kesulitan dalam menemukan makna kata, dari kosakata tersebut. Dari 20 (100%) mahasiswa, hanya 3 (15%) mahasiswa yang mampu menemukan makna kata 8

dari kosakata sulit di atas sedang sisanya 18 (90%) masih kesulitan dalam menemukan makna kosakata tersebut di atas. Kesulitan mahasiswa dalam menemukan makna kata di samping disebabkan oleh karena kosakata tersebut masih dianggap baru oleh mahasiswa juga disebabkan karena pada saat tes awal peneliti memutarkan CD pembelajaran hanya berupa audio saja dan tanpa diikuti oleh visual sehingga mahasiswa hanya meraba-raba isi cerita berdasarkan apa yang didengarkan. Kesulitan dalam menemukan makna dari kosakata tersebut berdampak pada pemahaman mahasiswa akan isi cerita pada CD pembelajaran sehingga tingkat pemahaman mahasiswa akan isi cerita pada tes awal berada pada level sangat kurang. Pada tes akhir I ditemukan peningkatan yang dihasilkan oleh mahasiswa yang disebabkan oleh perlakuan pada siklus I. Adapun langkah-langkah perlakuan yang diberikan kepada mahasiswa pada siklus I adalah dengan memutarkan CD pembelajaran lengkap secara audio visual. Mahasiswa diminta menyaksikan tayangan dalam CD pembelajaran secara seksama sambil mencari makna kata yang sulit pada saat tes awal lalu kemudian mencari jawaban yang benar dari cerita yang ditayangkan pada CD pembelajaran. Pada siklus ini, Kosakata sulit seperti upset, grouchy, absolutely, slam, cheer up, dan makna kata come on, sudah mulai dikenal oleh sebagian mahasiswa. Berdasarkan tes akhir I ditemukan, dari 20 (100%) mahasiswa 11 (55%) mahasiswa sudah mampu menemukan makna kosakata sulit tersebut di atas sehingga hal ini berdampak pula pada tingkat pemahaman mahasiswa akan isi cerita pada CD pembelajaran. Pada siklus ini mahasiswa mulai mampu memahami isi cerita namun tingkat pemahaman mahasiswa masih berada pada level kurang. 9

Berbeda dengan hasil tes akhir II, ditemukan peningkatan yang signifikann yang dibuat oleh mahasiswa. Kendala dalam menemukan makna kata pada CD pembelajaran mulai berkurang yang disebabkan oleh perlakuan pada siklus I dan siklus II. Kosakata sulit seperti upset, grouchy, absolutely, slam, cheer up, dan makna kata come on sudah mulai dikenal oleh sebagian besar mahasiswa. Dari 20 (100%) mahasiswaa 16 (80%) mahasiswa mampu menemukann makna kata sulit pada lembar kerja yang telah disediakan. Peningkatan ini berdampak pada peningkatan pemahaman mahasiswa akan isi cerita pada CD pembelajaran. Pada siklus ini sebagian besar mahasiswa sudah memahami isi cerita secara keseluruhan, sehingga tingkat pemahaman mahasiswa berada padaa level baik. Lebih jelas tentang hasil peningkatan belajar dari tes awal, tes akhir I, dan tes akhir II bisa dilihat pada diagram penguasaan kosakata mahasiswa berikut. Diagram Jumlah Mahasiswaa yang Menguasai Pembelajaran Kosakata Sulit dalam CD 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Hasil Tes Awal = 10% Hasil Tes Akhir I = 55% Hasil Tes Akhir II = 80% Tes Awal Tes Akhir I Tes Akhir II Diagram di atas menunjukkan peningkatan jumlah mahasiswa dalam penguasaan kosakata sulit yang merupakan kendala bagi mahasiswaa dalam 10

pembelajaran listening comprehension. Ditemukan adanya peningkatan penguasaan kosakata oleh mahasiswa. Pada tes awal ditemukan hanya 10% mahasiswa yang mampu menemukan kosakata sulit dalam CD pembelajaran. Kemudian pada tes akhir I terjadi peningkatan jumlah mahasiswa yang mampu menguasai kosakata sulit dalam CD pembelajaran menjadi 55% dan pada tes akhir II peningkatan terjadi secara lebih signifikan menjadi 80%. Berdasarkan prosentase peningkatan jumlah mahasiswa yang mampu menjawab kosakata sulit yang merupakan kendala dalam penerapan media audio visual pada mata kuliah listening comprehension di atas, maka penelitian ini dianggap berhasil dan perlakuan dihentikan hanya sampai siklus II. 11

Simpulan Kendala yang dihadapi oleh mahasiwa ABA Bumigora Mataram dalam penerapan metode belajar mengajar dengan menggunakan media audio visual yaitu kendala dalam menemukan makna kata sehingga hal ini berdampak pada pemahaman mahasiswa akan isi cerita pada CD pembelajaran. Kendala tersebut bisa diatasi setelah diberikannya perlakuan pada siklus I dan siklus II melalui penerapan media audio visual. Ditemukan peningkatan jumlah mahasiswa dalam penguasaan kosakata sulit yang merupakan kendala dalam penerapan media audio visual pada matakuliah listening comprehension. Tes awal sebelum perlakuan diberikan menunjukkan jumlah mahasiswa yang menguasi kosakata sulit yang merupakan kendala dalam penerapan media audio visual pada mata kulaih listening comprehension adalah 10%. Hal berbeda ditemukan setelah diberikan perlakuan pada siklus I dan II. Ditemukan Peningkatan jumlah mahasiswa yang menguasi kosakata sulit pada tes akhir I yaitu 55% dan pada tes akhir II meningkat menjadi 80%. Berdasarkan peningkatan ini, maka penelitian ini dianggap berhasil dan perlakuan dihentikan pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa media audio visual efektif dalam membantu memecahkan kendala yang dihadapi oleh mahasiswa semester II Akademi Bahasa Asing (ABA) Bumigora Mataram pada pembelajaran mata kuliah listening comprehension. 12

DAFTAR PUSTAKA Anderson, A., & Lynch, T. (1988). Listening. Oxford University Press. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. Jakarta: Bineka Cipta. Brown, G. & Yule, G. 1983. Discourse analysis. Cambridge, England: Cambridge University press. Ghazali, Syukur. 2010. Pembelajaran keterampilan berbahasa. Bandung: PT Refika Aditama. Harmer, Jeremy, 1995. The Practice of English Language Teaching. London: Longman. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers. Iskandarwassid. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Sekolah Pascasarjana Universitas Indonesia. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Jogyakarta: BPFE. Scarcella, R. C, & Oxford, R. L. 1992. The tapestry of language learning. Boston, MA: Heinle & Heinle. Smith, Mark K. dkk. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Jogyakarta: Mirza Media Pustaka Sumardi, Mulyanto. 1992. Berbagai pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Sukardi. 2003. Metodologi penelitian pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Tarigan, Henry Guntur: 1983. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa 13

14