Gambar 4.1 : Tower Crane

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain.

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari


BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)


BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB III BAHAN BANGUNAN DAN ALAT

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

III. METODE PENELITIAN

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian

BAB III LANDASAN TEORI. tidak terlalu diperhatikan di kalangan masyarakat.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN MULAI PERSIAPAN ALAT & BAHAN PENYUSUN BETON ANALISA BAHAN PENYUSUN BETON

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

Transkripsi:

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Peralatan Utama Dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar diperleh hasil yang maksimal dalam waktu yang singkat maka diperlukan suatu alat bantu. Alat-alat yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kndisi yang ada pada waktu pelaksanaan. Pada pryek pembangunan ini hampir semua item pekerjaan menggunakan peralatan bantu untuk mempermudah pelaksanaannya. Peralatanperalatan yang dipergunakan diantaranya adalah : 4.1.1 Twer Crane Fungsi dari alat ini adalah sebagai alat pengangkut, dengan adanya alat ini akan memudahkan mbilisasi alat-alat, bahan-bahan atau apapun yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan knstruksi. Twer Crane diperasikan leh tenaga yang berpengalaman sehingga dapat menyesuaikan kapasitas alat dengan barang yang diangkut. Pengangkutan ini tentu untuk mempermudah pelaksanaan pembangunan agar pembangunan dapat berjalan cepat dan efektif. Pryek Apartemen Serpng Greenview ini memakai 2 Twer Crane yang mempunyai tinggi dan kapasitas yang sama, yaitu tinggi 73 m dan berkapasitas 10 tn. Gambar 4.1 : Twer Crane Apartemen Serpng Greenview IV - 1

4.1.2 Truck Mixer Truck Mixer adalah alat pengangkut betn dari tempat pembuatannya (Batching Plant) ke lkasi pryek. Selama prses pengangkutan mixer terus mengaduk dan berputar dengan kecepatan rendah dan stabil sesuai dengan arah jarum jam, tujuannya agar pasta betn yang ada didalamnya tidak mengeras. Saat hendak mengeluarkan adukan maka putarannya akan berubah menjadi berlawanan arah jarum jam. Truk yang digunakan berkapasitas 7 m 3 sampai 10 m 3. Truck Mixer dilengkapi leh tangki air yang berada di atas alat pengaduk yang berfungsi untuk membersihkan pengaduk dari sisa sisa campuran betn setelah digunakan untuk mencampur. Truk Mixer ini disediakan leh perusahaan pembuat betn ready mix, dalam hal ini dari PT. Pinir dan Adhi Mix. Gambar 4.2 : Truck Mixer Betn jadi (Ready Mix) yang digunakan dalam pekerjaan pengecran setelah tiba dilkasi harus dilakukan pengujian slump test dengan standar uji yang berlaku, kemudian mencetak betn jadi dengan tabung abrams setinggi 12cm dengan tleransi ± 2 cm. 4.1.3 Cncrete Bucket / Bucket Cr Bucket Cr adalah alat penampung ready mix yang diangkut dengan twer crane untuk dibawa ke lkasi pengecran dengan kapasitas 0.75 m 3. Pada saat pengecran berlangsung terdapat peratr yang mengarahkan alat ini ke lkasi yang akan di cr. Apartemen Serpng Greenview IV - 2

Gambar 4.3 : Cncrete Bucket 4.1.4 Cncrete pump Digunakan apabila lkasi pengecran yang akan dikerjakan pada di ketinggian tertentu. Untuk mengalirkan betn ke lkasi tersebut digunakan pipapipa penyambung. Prinsip kerja alat ini adalah memberikan tekanan di dalam pipa kepada adukan betn sehingga adukan dapat sampai ke lkasi yang akan dicr. Misalnya : untuk pengecran pelat, balk. Gambar 4.4 : Cncrete Pump 4.1.5 Generatr Set( Genset ) Pada pryek ini tenaga listrik yang digunakan untuk mengperasinalkan pekerjaan pryek disuplai leh genset. Generatr yang digunakan diletakkan di tempat khusus dan diperasikan terus-menerus selama pekerjaan pryek berlangsung. Pryek ini menggunakan genset berkapasitas 25 KVA. Apartemen Serpng Greenview IV - 3

Gambar 4.5 : Generatr Set 4.1.6 Bar Bender Bar Bender adalah alat untuk membengkkan baja tulangan sesuai dengan shp drawing, seperti membuat kait, pembengkkan sambungan/verlap tulangan klm, tulangan sengkang, juga pada tulangan balk dan plat. Alat ini bekerja dengan menggunakan daya listrik dari genset dan memakai sistem hidrlis. Bar Bender mesin digunakan untuk membengkkan baja tulangan dengan diameter kecil maupun besar dan memberikan hasil yang lebih rapi (ukurannya seragam). Gambar 4.6 : Bar Bender 4.1.7 Bar Cutter Bar Cutter adalah alat untuk memtng baja tulangan sesuai dengan kebutuhan pemakai. Alat ini bekerja dengan tenaga listrik dari genset. Untuk mengperasikan alat ini dibutuhkan dua rang pekerja yaitu: satu rang untuk mengatur psisi besi dan satu rang lainnya bertugas menjalankan mesin. Apartemen Serpng Greenview IV - 4

Gambar 4.7 : Bar Cutter 4.1.8 Vibratr Digunakan untuk memadatkan betn pada saat pengecran sehingga memperkecil rngga-rngga udara yang ada di dalamnya dan meratakan adukan agar meyebar ke segala arah. Alat ini terdiri dari ujung penggetar dan kabel penghubung dengan mesin diesel. Cara kerja alat ini dengan menggetarkan ujung getar (nail) yang di masukkan dalam adnan betn hingga ke sela-sela bekisting dan tulangan selama dilakukan pengecran. Gambar 4.8 : Vibratr Apartemen Serpng Greenview IV - 5

4.1.9 Kmpresr Udara (Air Cmpressr) Digunakan untuk pekerjaan pembersihan, diantaranya : bekisting yang akan dicr, pembersihan permukaan betn yang akan disambung atau permukaan pelat yang akan dipasang keramik/lantainya.. Gambar 4.9: Kmpressr Udara (Air Cmpressr) 4.1.10 Alat Ukur Alat ini terdiri dari Thedlit dan Water Pass serta perlengkapan lainnya yaitu meteran, rambu, cat warna, penggaris, sipat dll. Alat-alat ini berfungsi untuk menentukan as klm, as balk, leveling lantai dan marking / penandaan psisi. Gambar 4.10 : Alat Ukur Apartemen Serpng Greenview IV - 6

4.1.11 Pmpa Air Digunakan untuk memmpa air dari dalam tanah atau untuk menyedt air dari dalam tanah untuk keperluan pekerjaan pryek. Gambar 4.11 : Pmpa Air 4.1.12 Deck Net Deck net adalah alat keselamatan kerja yang dipakai pada pinggir bangunan di sekitar dinding yang berguna untuk menahan bahan-bahan bangunan agar tidak jatuh langsung kebawah yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dikarenakan tertimpa bahan-bahan bangunan. Gambar 4.12 : deck net 4.1.13 Scafflding Kegunaan dari alat ini adalah sebagai penyangga pekerjaan struktur (perancah), penyangga bekisting, membantu pekerjaan finishing, pemasangan kabel dan lain lain. Scafflding juga dapat memperkecil lendutan yang terjadi Apartemen Serpng Greenview IV - 7

pada saat adukan betn dituangkan kedalam bekisting. scafflding dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Tinggi rendahnya Gambar 4.13 : Scafflding 4.1.14 Lampu Alat ini berfungsi untuk penerangan didalam pryek apabila terdapat pekerjaan pada malam hari. Gambar 4.14 : Lampu 4.1.15 Trwel Alat yang digunakan untuk meratakan dan menghaluskan pekerjaan pengecran, biasanya digunakan menghaluskan pengecran plat lantai agar menjadi lebih mudah dan cepat biasanya alat ini digunakan pada lkasi tertentu saja yang tidak berhubungan langsung dengan ke arsitekturan seperti tempat parkir. Apartemen Serpng Greenview IV - 8

Gambar 4.15 : Trwel 4.1.16 Bekisting Bekisting sangat diperlukan sebagai persiapan untuk pekerjaan pengecran. Seperti yang diketahui bahwa betn memerlukan waktu untuk merubah keadaan yang semula cair menjadi keras seperti batu, bekisting juga diperlukan untuk memberikan bentuk pada struktur yang akan dicr. Dalam merencanakan suatu bekisting, kntraktr berpedman pada bentuk (arsitektur), jenis betn dan beban atau gaya yang harus dipikul leh bekisting tersebut. Bekisting yang baik selain memenuhi kriteria tersebut di atas juga harus memenuhi syarat mudah dibngkar, sehingga selain menghemat waktu juga menghemat bahan. Gambar 4.16 : bekisting Apartemen Serpng Greenview IV - 9

Bahan yang digunakan : a. Plywd digunakan untuk plat dan balk dengan ukuran 15 mm. b. Pnlit digunakan untuk klm dan shear wall dengan ukuran 18 mm. Bekisting diperlukan perawatan yang khusus agar umur pemakaiannya bisa semaksimal mungkin untuk lebih mengefisiensikan dari segi alat dan waktu sehingga bisa menekan biaya perasinal. Perawatan bekisting dengan cara dibersihkan terlebih dahulu lalu di leskan dengan menggunakan mld il setelah pekerjaan pengecran. Umur pemakaian : a. Klm dan sher wall digunakan 5 kali pemakaian atau setiap 5 lantai bekisting tersebut diganti b. Plat dan balk digunakan 5 kali pemakian atau setiap 5 lantai bekisting tersebut diganti 4.2 Alat Bantu Lainnya Disamping alat tersebut diatas, untuk kelancaran pekerjaan digunakan pula alat bantu knvensinal lainnya, seperti : Helm Ember Kakaktua/gegep Selang plastic Palu Cutting mechine Meteran Drilling mechine/br Tang/pemtng Sepatu bt Cangkul Gergaji Sekp Penutup telinga Lampulapangan Masker Sendk semen Dan lain-lain Apartemen Serpng Greenview IV - 10

Alat-alat bantu tersebut dipakai sebagai pendukung dalam pekerjaan struktur bangunan pada pryek ini. 4.3 Material Material merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan sebuah pembangunan karena ikut menentukan kekuatan sebuah bangunan dan biaya yang dibutuhkan. Jumlah dan jenis material sebelumnya dihitung dan ditentukan terlebih dahulu agar anggaran kebutuhan dapat diketahui. Pada pryek ini ada dua material pkk yang ketersediaannya harus dipenuhi. Kedua material pkk itu adalah : 1. Betn siap pakai (Readymix). 2. Baja tulangan dan kawat. 4.3.1 Betn Readymix Penggunaan betn readymix dipandang lebih praktis dan lebih menguntungkan, hal ini dikarenakan pengadaannya lebih cepat sesuai kebutuhan, tempat/lapangan kerja yang diperlukan lebih efisien, serta mutu yang dihasilkan lebih terjamin karena merupakan hasil pabrikasi. Selain itu penggunaan tenaga kerja lebih hemat. Betn readymix didatangkan dari PT. Pinir dan Adhi Mix. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan betn ready mix dalam pekerjaan knstruksi, yaitu: a. Pemesanan betn ready mix pada pabrik pembuat betn. Pemesanan sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari atau minimal 1 bulan sebelum dilakukan pekerjaan pengecran dilapangan. b. Pihak kntraktr sebagai instansi yang memesan betn ready mix sebaiknya meminta kepada pabrik pembuat betn untuk melakukan mix design sesuai spesifikasi yang direncanakan. c. Untuk langkah selanjutnya pihak pabrik pembuat betn supaya melakukan trial mix atau membuat beberapa cnth betn dengan melakukan beberapa percbaan pencampuran antara semen, agregat Apartemen Serpng Greenview IV - 11

kasar, halus, dan air. Setelah jadi kemudian di lakukan prses curing dengan cara direndam didalam air, setelah masa curing selesai, ketika umur betn 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari supaya dilakukan pengujian kuat tekan betn di labratrium, tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan betn dan untuk mendapatkan campuran betn yang sesuai dengan mutu betn yang di pesan. d. Pihak penyedia betn ready mix yang melakukan mix design dan trial mix harus melaprkan hasil pengujian kepada pihak kntraktr untuk meyakinkan bahwa betn yang dipesan sudah dilakukan pengujian dan sesuai dengan mutu betn yang diinginkan. e. Setelah mendapatkan campuran material betn yang sudah sesuai dengan mutu betn yang di inginkan maka spesifikasi tersebut dapat digunakan dilapangan. Alasan-alasan yang mendasari pemilihan betn Ready mix adalah: a. Pelaksana pryek tidak perlu menghitung kmpsisi bahan pembentuk betn untuk mendapatkan betn dengan spesifikasi yang diinginkan. Pelaksana pryek hanya tinggal memesan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan kepada perusahaan penyedia betn Ready mix, dengan cara ini, pelaksana pryek dapat menghemat waktu dan sumber daya manusia yang tersedia. b. Pelaksanaan pengecran dapat dilakukan dengan cepat, karena pihak pelaksana pryek tidak perlu kehilangan waktu dengan membuat betn. c. Kesamaan dan keseragaman mutu betn terjamin, karena pihak pelaksana hanya tinggal menguji, apakah betn yang digunakan sesuai atau tidak. d. Jika terjadi penyimpangan pada betn yang dipesan (misalnya kekuatan betn yang diberikan tidak sesuai dengan yang dipesan), maka harus dilakukan langkah-langkah antisipasi seperti: Pembngkaran pada struktur bangunan yang telah di cr. Pemberian ganti rugi terhadap pihak kntraktr (dalam hal ini, perlu dilakukan negsiasi dengan pihak pemask betn ready mix) Jika betn yang telah di cr berada pada bagian nn struktural, maka langkah-langkah pembngkaran dapat diabaikan, dan diredusir Apartemen Serpng Greenview IV - 12

kerusakannya dengan langkah perkuatan dibagian yang mampu menyangga bagian tersebut. Semua pembuatan betn readymix harus menggunakan semen, agregat, dan air yang memenuhi persyaratan, antara lain: A. Semen (Prtland Cement) Adalah suatu bahan ikat yang digunakan sebagai bahan campuran yang mempunyai sifat hidrlis, artinya bila semen itu dicampur dengan air akan mengalami pengerasan. Pada pryek ini, semen yang digunakan adalah Prtland Cement jenis I atau semen prtland lkal setara dengan semen tiga rda dan harus memenuhi syarat-syarat: Peraturan semen prtland Indnesia ( SNI.8-1972 ) Peraturan betn Indnesia ( SNI.2-1971 ) Mempunyai sertifikat uji ( test sertificate ) Mendapatkan persetujuan perencana/ pengawas Semen-semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/merk semen untuk suatu knstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantng-kantng semen yang masih disegel dan tidak pecah. Seluruh pekerjaan knstruksi harus menggunakan merek yang disetujui leh Manajemen Knstruksi. Pengggantian merek semen hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Manajemen Knstruksi. Semen-semen harus diperleh dari pabrik yang telah disetujui. Dalam pengangkutan semen harus terlindungi dari hujan. Harus diterima dalam sak (kantng) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan penyimpanan semen harus dijaga agar semen tidak lembab, terhindar dari air dengan lantai terangkat bebas dari tanah paling sedikit 30 cm. Sak-sak semen tersebut tidak bleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2m atau maximum 10 sak, setiap pengiriman baru harus Apartemen Serpng Greenview IV - 13

ditandai dan dipisahkan dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. Untuk semen yang diragukan mutunya dan kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dianggap rusak, dapat ditlak penggunaannya tanpa melalui tes lagi. Bahan yang telah ditlak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam. B. Agregat Halus Agregat halus yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan standar yang dikeluarkan leh PBI 1971 diantaranya sebagai berikut : a. Mutu pasir harus terdiri dari butir-butir tajam, keras, tidak mengandung lumpur dan bahan bahan rganis. b. Agregat halus tidak bleh mengandung lumpur lebih dari 5% apabila mengandung lumpur lebih dari 5% maka agregat harus dicuci. c. Pasir laut tidak bleh dipakai untuk semua mutu betn. d. Penyimpanan pasir harus sedemikian rupa sehingga terlindung dari pengtran leh bahan bahan lain. C. Agregat Kasar Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil desintegrasi alami berupa batuan kral/kerikil dari batuan/batu pecah yang diperleh dari pemecahan batu dengan besar butir lebih dari 5 mm, serta mempunyai susunan gradasi baik, padat, dan cukup syarat kekerasannya. Agregat yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat sesuai dengan PBI 1971 diantaranya : a. Berbutir kasar. b. Bersih dan tidak berpri. c. Batu pecah jumlah butir pipih maksimum 20%. d. Tidak mengandung zat-zat alkali. e. Bersifat kekal. f. Tidak pecah dan hancur karena pengaruh cuaca. Apartemen Serpng Greenview IV - 14

g. Tidak bleh mengandung lumpur. h. Tidak bleh mengandung zat-zat reaktif yang merusak betn. i. Agregat kasar tidak bleh mengandung lumpur lebih dari 1% apabila mengandung lumpur lebih dari 1% maka agregat harus dicuci. D. Air Air untuk pembuatan betn, perawatan betn, dan juga untuk keperluan lainnya, tidak bleh mengandung minyak, asam, alkali, garam garam, bahan bahan rganis atau bahan bahan lain yang merusak betn dan baja tulangan. Air tersebut bersumber dari air tanah yang diperleh dari sumur dewatering. Buku pencatatan dimana berisi infrmasi-infrmasi dipryek, seperti : berikut harus tersedia a. Waktu kedatangan truck mixer. b. Waktu pencampuran material-material dan penambahan air. c. Pencatatan nmr truck mixer dan nama plant. d. Waktu ketika betn ditempatkan/dicr. e. Lkasi pengecran. f. Pengambilan jumlah test silinder. g. Slump test. 4.3.2 Baja Tulangan Baja tulangan yang dipakai dalam struktur betn merupakan unsur utama yang akan menahan kekuatan tarik yang terjadi akibat beban yang bekerja pada struktur. Baja tulangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Peraturan Betn Indnesia ( SNI.2-1971 ) b. Semua baja tulangan harus bebas dari ktran, lapisan minyak, karat, dan tidak cacat seperti retak-retak. c. Penyimpanan harus ditempatkan pada tempat yang bebas dari kelembaban dan bebas dari pengaruh negatif lainnya. Apartemen Serpng Greenview IV - 15

d. Penyimpanan material tidak bleh menyentuh muka tanah langsung dan tidak bleh terkntaminasi material lain agar tidak mudah berkarat. e. Harus memenuhi standar yang ditetapkan leh knsultan perencana baik dari segi mutu dan diameter tulangan. f. Pemakaian besi betn dari jenis yang berlainan dari ketentuanketentuan diatas, harus mendapatkan persetujuan perencana/ pengawas. g. Besi betn harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak diperkenankan untuk mencampur adukan bermacam-macam sumber besi betn tersebut untuk pekerjaan knstruksi. h. Kntraktr bilamana diminta harus mengadakan pengujian mutu besi betn yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk pengawas. Batang percbaan diambil dibawah kesaksian pengawas. Jumlah tes besi betn dengan interval setiap 1 truk = 1 buah benda uji atau tiap 10 tn = 1 buah tes besi. Percbaan mutu besi betn juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu leh pengawas. i. Pemasangan besi betn dilakukan sesuai dengan gambar-gambar atau mendapat persetujuan pengawas. Hubungan antara besi betn satu dengan yang lainnya harus menggunakan kawat betn, diikat dengan kuat, tidak bergeser selama pengecran betn dan tidak menyentuh lantai kerja atau papan acuan (bekisting). Sebelum betn dicr, besi betn harus bebas dari minyak, ktran, cat,atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua besi betn harus dipasang pada psisi yang tepat. j. Besi betn yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi (RKS) diatas, harus segera dikeluarkan dari site setelah menerima instruksi tertulis dari pengawas, dalam waktu 2 x 24 jam. Untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan leh knsultan perencana maka disamping adanya sertifikat dari labratrium baik pada saat pemesanan, maupun Apartemen Serpng Greenview IV - 16

secara peride juga diambil satu atau dua cnth percbaan stress strain sebanyak minimal 3 (tiga) kali, yaitu pada waktu permulaan besi datang, kemudian pada pengiriman pertengahan, dan pengiriman akhir yang dilaksanakan di labratrium yang ditetapkan leh knsultan perencana. Jika hasil uji labratrium ternyata sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan leh knsultan perencana maka baja tersebut dapat dipergunakan. Gambar 4.17 : besi betn Apartemen Serpng Greenview IV - 17