KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KELUARGA TAHUN 2017 A. PENDAHULUAN Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera mengatur fungsi keluarga terdiri atas: (1) Keagamaan, (2) Sosial budaya, (3) Cinta kasih, (4) Perlindungan, (5) Reproduksi, (6) Sosialisasi dan pendidikan, (7) Ekonomi, dan (8) Pembinaan lingkungan. Oleh karena aplikasi peran gender dapat mempengaruhi semua perilaku manusia, seperti pemilihan pekerjaan, pemilihan rumah, pemilihan bidang pendidikan, bahkan pemilihan pasangan dan cara mendidik anak maka sosialisasi peran gender yang tidak bias gender harus dilakukan di dalam keluarga sejak usia dini. Proses individu belajar dan menerima suatu peran yang disebut sosialisasi ini akan berjalan dengan baik apabila didorong dengan cara memotivasi perilaku yang diinginkan sesuai dengan tujuan atau kurang mendorong atau bahkan melarang perilaku yang tidak diinginkan. Untuk mempertahankan eksistensi Bangsa dan tanah air Indonesia, maka mulai saat ini harus dimulai perubahan mind set dan tekad bulat untuk meningkatkan fungsi dan peran keluarga Indonesia. Permasalahan ekonomi makro seperti kemiskinan yang berdampak buruk pada permasalahan sosial dalam kehidupan keluarga harus ditanggulangi dengan peningkatan ketahanan dan harmonisasi keluarga yang berwawasan gender. Dimulai dari harmonisasi gender di tingkat keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat, akan terbentuk harmonisasi dan keteraturan di tingkat masyarakat dan mewujudkan ketahanan bangsa dan negara yang kokoh, adil dan sejahtera. Melalui kerjasama gender yang baik dalam keluarga, akan membentuk kerjasama gender yang baik di semua aspek kehidupan, seperti aspek ekonomi, sosial, budaya, kemasyarakatan di semua tingkatan masyarakat dan negara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menuju negara yang adil dan makmur dapat dicapai melalui strategi meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan relasi gender yang harmonis di semua lapisan masyarakat. Melalui kemitraan dan relasi gender yang harmonis dalam merencanakan dan melaksanakan manajemen sumberdaya keluarga, maka anggota keluarga mempunyai pembagian peran dalam berbagai aktivitas (domestik, publik dan 1
kemasyarakatan) dalam rangka menjembatani permasalahan dan harapan di masa depan untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga (sosial, ekonomi, psikologi, spiritual) yang berkeadilan dan berkesetaraan gender. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah, sebagaimana di sempurnakan dengan Permendagri nomor 67 tahun 2011 tentang perubahan atas Permendagri nomor 15 Tahun 2008 mengamanatkan setiap daerah untuk mengintegrasikan PUG ke segala bidang pembangunan karena penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat di daerah, masih terdapat ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender, sehingga diperlukan strategi pengintegrasian gender melalui perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di daerah. Oleh karena itu, dipandang sangat perlu untuk menerbitkan kebijakan untuk mendukung pelaksanaan pembangunan keluarga yang responsif gender dan PUHA di Provinsi Jawa Tengah. B. DASAR 1. Undang-Undang No. 7 Tahun 1984 tentang pengesahan konvensi Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang No.9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 ditambah Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1979); 3. Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang PUG dalam Pembangunan Nasional; 4. Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 10); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 15 Tahun 2008, tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah, sebagaimana disempurnakan dengan Permendagri nomor 67 tahun 2011 tentang perubahan atas Permendagri nomor 15 Tahun 2008; 2
6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Pembangunan Keluarga; 7. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2016 tentang Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017; 8. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 118 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 118); 9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 122 Tahun 2016 tentang Pedoman Penatausahaan pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 122); 10. DPA- OPD Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2017 Nomor 03531/DPA/2017 pada Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pelaksanaan Pembangunan Keluarga dan PUG. C. TUJUAN Tujuan Penyusunan Kebijakan Pelaksanaan Pembangunan Keluarga di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017: 1. Tersusunnya landasan legalitas pembangunan keluarga yang responsif gender dan responsif terhadap pemenuhan hak anak. 2. Adanya acuan yang jelas dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kualitas keluarga yang responsif gender dan responsif terhadap pemenuhan hak anak. D. HASIL YANG DIHARAPKAN Tersusunnya Kebijakan tentang Pembangunan Kualitas Keluarga yang Responsif Gender dan Responsif terhadap pemenuhan hak anak di Provinsi Jawa Tengah sebagai pedoman pelaksanaan Pembangunan Kualitas Keluarga yang Responsif Gender di Provinsi Jawa Tengah. 3
E. PELAKSANAAN Penyusunan Kebijakan Pelaksanaan Pembangunan Keluarga di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 akan dilaksanakan pada : Hari : Rabu - Jumat Tanggal : 15 17 Maret 2017 Pukul : 08.30 s/d selesai Tempat : Hotel Simpang Lima Residence Jl. KH. Ahmad Dahlan No.6 B Semarang F. TIM PENYUSUN Tim Penyusun Kebijakan Pelaksanaan Pembangunan Keluarga di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 sejumlah 4 orang terdiri dari unsur LSM yang peduli masalah kesetaraan dan keadilan gender serta pemenuhan hak anak Provinsi Jawa Tengah. G. PROSES 1. Pembukaan 2. Brainstroming 3. Diskusi : Menyepakati Sistimatika 4. Diskusi : Identifikasi Potensi, masalah dan kebutuhan. 5. Pembagian penulisan kebijakan 6. Pleno : Paparan 7. Pleno : Penggabungan dan penataan penulisan kebijakan 8. Penutup. H. SUMBER DANA Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pelaksanaan Pembangunan Keluarga di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 di biayai dari APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2017 pada DPA Dinas PPPA Dalduk KB Provinsi Jawa Tengah pada Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Perempuan dan Anak. 4
I. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini disusun untuk dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Ketahanan keluarga yang responsif gender dan pemenuhan hak anak. KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH Dra. SRI KUSUMA ASTUTI, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19580611 197912 2 006 5