yang ada kearah yang lebih cantik dan sempurna.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas atau peran, bahkan profesi tertentu. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan sikap untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SMK Negeri 1 Beringin merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia seni peran mengalami perkembangan yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya kosmetik yang tersedia. Spesifikasi produk kosmetik juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang diinginkan setiap orang. Hal ini harus melakukan berbagai upaya

untuk memperbaiki penampilan dari kekurangan kekurangan yang ada ke arah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGUASAAN TEORI KOREKSI WAJAH DENGAN PRAKTEK RIAS WAJAH PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional (Undang Undang RI No. 20, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan meningkatkan mutu kehidupan setiap individu. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. wajah,mata,bibir,hidung,dagu dan alis diyakini sebagai cerminan pribadi dan hati seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kecantikan saat ini sangat berkembang, baik kecantikan rambut

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam undang undang dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan formal di sekolah memiliki peranan penting dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bagi siswa secara optimal, sedangkan belajar merupakan suatu proses perubahan,

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan disini mengacu pada penampilan secara keadaan fisik

BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui penampilannya dengan menggunakan berbagai upaya. Salah satu

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias TV/Film. Mahasiswa dapat :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakter Tokoh Jafar dalam dongeng Aladin pada pergelaran Fairy Tales Of. Fantasy dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian ini mengambil judul Perancangan Buku Referensi Karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian tertentu kepada individu-individu guna mengembangkan bakat

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

BAB I PENDAHULUAN. secara kompetitif dalam mengembangkan pembangunan suatu negara. Oleh

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Panggung. Mahasiswa dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang tata kecantikan. Kecantikan merupakan keelokan baik wajah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kaum wanita. Salah satu faktor pendukung berkembangnya. Dengan semakin berkembangnya dunia mode rambut yang sangat maju

HASIL RIASAN DENGAN KOREKSI MATA SIPIT PADA BENTUK WAJAH BULAT, PERSEGI DAN LONJONG UNTUK KESEMPATAN PESTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

PENGAPLIKASIAN KOSMETIK PADA PEMBENTUKAN ALIS MENURUN PENGANTIN PUTRI MUSLIM. Anita Maryuningrum. Sri Dwiyanti, S.Pd., M.PSDM

BAB I PENDAHULUAN. Kecantikan identik dengan penampilan diri dan merupakan aset berharga

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam Undang-Undang Dasar salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB VII TATA RIAS. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa dapat memahami hakikat Tata Rias

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang pesat, dimana

LANGKAH-LANGKAH MAKE -UP

BAB I PENDAHULUAN. yang bertanggung jawab terhadap penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan adalah dunia yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. oleh sebab itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. aktif mengembangkan potensi didalam dirinya.

1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Putri. Mahasiswa dapat :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wajah bulat telur, mata bulat besar, kulit mulus dan rambut yang indah, gigi yang

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Make up sehari-hari.

TATA KECANTIKAN KULIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecantikan merupakan bagian terpenting dari gaya hidup wanita. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa terletak sepenuhnya pada kemampuan anak didik dalam mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk berbudaya, karenanya manusia selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan dalam keindahan dan keserasian berbusana, cara komunikasi, kecantikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan halhal

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah

BAB I PENDAHULUAN. ini sanggul tersebut hanya dapat ditemui pada saat-saat tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Setiap jenjang pendidikan formal memiliki tujuan yang berbeda-beda

Tip's Makeup dg La Tulipe

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus masa depan bangsa yang kompeten,

BAB III METODE PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Merias Wajah Panggung

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

TATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, kurikulum adalah alat yang sangat tepat

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang lalu sudah dikenal dan diterapkan khususnya oleh kaum

BAB I PENDAHULUAN. menata rambut terkhusus pada waktu waktu tertentu, dan dengan model-model

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah: 1). Menyiapkan. mampu mengembangkan diri. 3). Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (PENGANTIN INDONESIA II) 1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Basahan.

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

e- Journal. Volume 04 Nomer 01Tahun 2015, Edisi Yudisium Periode Februari 2015, hal 33-37

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

2016 MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sikap professional (Peraturan Pemerintah. No.29 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

KODE MODUL KUL-206C PENYUSUN TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia kecantikan saat ini sudah semakin pesat sejalan dengan perkembangan dunia tata rias. Dunia kecantikan dan tata rias tidak terlepas dari kaum wanita yang memberi makna tersendiri khususnya bagi kehidupan kaum wanita lebihlebih bagi mereka yang kegiatanya berkaitan erat dengan tata rias yang biasanya tampil di panggung. Karena itu pengetahuan seseorang akan tata rias harus terus pula mengikuti perkembangan yang terjadi. Pengetahuan dalam berbagai hal tentunya sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas manusia untuk lebih kreatif dengan pola pikir yang praktis dan ilmiah. Demikian juga halnya pengetahuan tentang tata rias kecantikan menjadi penting peranannya seperti dalam merias wajah yang merupakan kegiatan yang dilakukan orang hampir setiap hari khususnya kaum wanita. Tata kecantikan merupakan seni mempercantik dan memperindah penampilan wajah. Tata kecantikan berfungsi untuk mengubah (make-over) kekurangankekurangan yang ada kearah yang lebih cantik dan sempurna. Menurut Seriati, (2011) Tata rias merupakan cara atau usaha seseorang untuk mempercantik diri khususnya pada bagian muka atau wajah, menghias diri dalam pergaulan. Termasuk tata rias pada seni pertunjukan diperlukan untuk menggambarkan/menentukan watak di atas pentas. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah, peranan dengan memberikan dandanan atau perubahan pada para pemain diatas panggung/pentas 1

2 dengan suasana yang sesuai dan wajar. Sebagai penggambaran watak diatas pentas selain acting yang dilakukan oleh pemain diperlukan adanya tata rias sebagai usaha menyusun hiasan terhadap suatu objekyang akan dipertunjukan. Tata rias merupakan aspek dekorasi, mempunyai berbagai macam kekhususan yang masing-masing dimiliki keistimewaan dan cirri terssendiri (Harymawan, 1993). Dengan semakin berkembangnya kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sekolah menengah kejuruan dalam bidang tersebut telah mempersiapkan sumber daya manusia yaitu para peserta didik yang berkompeten dalam bidang keahlian tata kecantikan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya sumber daya manusia adalah pendidikan. Sebagai sekolah menengah kejuaruan, SMK Negeri 1 Beringin juga turut melaksanakan berbagai kegiatan pendidikan formal dengan tujuan mewujudkan ketercapaian lulusannya. Sekolah ini menerapkan berbagai pembelajaran yang disesuaikan dengan dengan kompetensi yang ingin dicapai, karakter siswa maupun karakter pembelajaran yang salah satu pembelajarannya adalah program keahlian Tata Kecantikan. Jurusan kecantikan memiliki beberapa mata pelajaran salah satu diantaranya adalah mata pelajaran rias wajah panggung. Rias wajah panggung sangat penting dalam pengetahuan pembelajaran kecantikan dikarenakan membantu dalam riasan penggambaran karakter pertunjukan pelaku yang menghendaki perubahan-perubahan seperti koreksi (perbaikan), destruksi (perusakan) dan penambahan seperti: bentuk alis, bentuk mata, dan hidung, atau keperluan lainnya sesuai dengan karakter yang diinginkan (Kusantati, 2008).

3 Maka dari itu rias wajah panggung sangat perlu untuk dipelajari dalam meningkatkan kemampuan pelaksanaan rias wajah panggung yang baik. dari wawancara dengan guru bidang studi pada bulan Februari 2017 mengatakan siswa masih kurang mampu dalam menghasilkan riasan wajah panggung dengan sempurna yaitu dalam pengaplikasian foundation, pengaplikasian bedak tabur dan padat, pembauran shading dan tint, pembentukan alis, pembauran eyeshadow dan pengaplikasian blush on. Walaupun kenyataannya siswa sudah mampu dalam mengoreksi bentuk wajah dan pemilihan kosmetiknya. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari guru bidang studi yang didapat dari observasi dan data sekolah hasil belajar rias wajah panggung siswa masih kurang memuaskan. Dimana jumlah keseluruhan siswna adalah 30 orang. Nilai standar kelulusan adalah 75 dan dimana dalam nilai praktek terdapat 19 siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 74, dan 6 orang yang mendapat nilai 75-79 serta 5 orang mendapatkan nilai 80-89. Serta dalam nilai tertulis terdapat 20 orang mendapatkan nilai kurang dari 74, dan 4 orang mendapat nilai antara 75-79 serta 6 orang mendapat nilai 80-89. Dari uraian diatas, maka permasalahan tersebut menarik untuk dijadikan suatu penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Rias Wajah Dengan Hasil Praktek Rias Wajah Panggung SMK Negeri 1 Beringin.

4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut : Kurangnya pengetahuan siswa tentang rias wajah panggung, pengetahuan siswa dalam pengoreksian rias wajah masih kurang, persiapan siswa dalam melakukan praktek masih kurang, siswa belum dapat mempraktekan teknik rias wajah panggung dengan maksimal, hasil praktek rias wajah panggung masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 7,5. C. Pembatasan Masalah Agar masalah yang di teliti jelas dan terarah, maka penulis perlu membuat batasan masalah. Oleh Karena itu penulis hanya membatasi masalah pada: 1. Pengetahuan rias wajah pada koreksi bentuk wajah siswa kelas XII SMK Negeri 1 Beringin. 2. Hasil praktek rias wajah panggung pada penari siswa kelas XII SMK Negeri 1 Beringin. 3. Siswa yang diteliti kelas XII SMK Negeri 1 Beringin. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan setelah dibatasi masalah-masalah yang didentifikasikan, maka dapat di rumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana pengetahuan rias wajah pada siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin?

5 2. Bagaimana hasil praktek rias wajah panggung pada penari siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin? 3. Bagaimanakah hubungan antara pengetahuan rias wajah dengan hasil praktek rias wajah panggung pada penari siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin? E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan rias wajah siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. 2. Untuk mengetahui hasil praktek rias wajah panggung pada penari siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. 3. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan rias wajah dengan hasil praktek rias wajah panggung pada penari siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak sekolah sebagai bahan evaluasi terhadap upaya-upaya yang telah ditempuh oleh sekolah dalam merancang strategi dan pengimplementasikan perbaikan pendidikan sekolah.

6 2. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat belajar serta semakin aktif dalam proses belajar mengajar yang mengarah kepada tercapaiannya tujuan pembelajaran. 3. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan dan wawasan beserta pengetahuan dan pengalaman dalam menulis suatu karya ilmiah.