Prarancangan Pabrik Kloroform dari Sodium hidroksida, Klorin, dan Aseton dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Prarancangan Pabrik Metilen Klorida dari Metil Klorida dan Klorin Kapasitas Ton/Tahun

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Kloroform Dari Aseton dan Kaporit Kapasitas ton/tahun

BAB I PENGANTAR. Gambar I.1. Struktur Kimia Formamid

Prarancangan Pabrik Green Epichlorohydrin (ECH) dengan Bahan Baku Gliserol dari Produk Samping Pabrik Biodiesel Kapasitas 75.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Tetrafluoroethylene dari Chlorodifluoromethane dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

BAB II DESKRIPSI PROSES

I. PENDAHULUAN. sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Perancangan Pabrik Metil klorida Dengan Proses Hidroklorinasi Metanol Kapasitas Ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah pembangunan industri kimia di Indonesia.

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

Tugas Prarancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Aseton Sianohidrin dari Aseton dan HCN BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR. I. 1. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK KLOROFORM DARI ASETON DAN KAPORIT KAPASITAS TON/TAHUN

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRA RANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES HIDROLISIS BENZO TRIKLORIDA KAPASITAS 60.

DESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual.

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer dari Ethylene Dichloride dengan Kapasitas Ton/ Tahun. A.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Ethyl Chloride dari Ethylene dan Hydrogen Chloride Kapasitas Ton/Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Pentaeritritol dari Asetaldehid dan Formaldehid dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Metil Klorida Dengan Proses Hidroklorinasi Metanol Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

Perancangan Pabrik Acrylonitrile dari Ethylene Cyanohydrin Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Etil Klorida dengan Proses Hidroklorinasi Etanol Kapasitas Ton/Tahun

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIKLOROBUTANA DARI TETRAHIDROFURAN KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II DESKRIPSI PROSES

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

BAB I PENGANTAR 1. Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I-1

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Etil klorida dari Etanol dan Hidrogen Klorida Kapasitas Ton/Tahun

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Asam Adipat dari Sikloheksanol dan Asam Nitrat dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

II. DESKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

II. DESKRIPSI PROSES

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri kimia yang membutuhkan adiponitril sebagai bahan baku di dalam

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

SINTESIS KLOROFORM. I. TUJUAN 1. Membuat kloroform dengan bahan dasar aseton dan kaporit. 2. Menghitung rendemen kloroform yang terbentuk.

BAB I PENDAHULUAN. Agus Dwi Harjanto (D )

Prarancangan Pabrik Metil Merkaptan dari Metanol dan Hidrogen Sulfida dengan Kapasitas ton /tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asetat Anhidrid dari Aseton dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL KLORIDA DARI METANA DAN KLORIN DENGAN PROSES THERMAL CHLORINATION KAPASITAS TON/TAHUN.

Prarancangan Pabrik Asam Format dengan Proses Hidrolisis Metil Format Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I. A. Latar Belakang

BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES. Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

PABRIK ACETALDEHYDE DARI ACETYLENE DENGAN PROSES HIDRASI PRA RENCANA PABRIK

Prarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

PABRIK BEZALDEHIDE DARI TOLUENE DENGAN PROSES OKSIDASI PRA RENCANA PABRIK. Oleh : EDVIN MAHARDIKA

SKRIPSI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kimia senantiasa berkembang seiring dengan kemajuan teknologi untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia. Industri bulk chemical merupakan salah satu sektor industri yang berperan sebagai penyokong perkembangan berbagai macam industri yang menghasilkan produk siap pakai. Sebagian besar industri bulk chemical menghasilkan produk intermediate yang memerlukan pengolahan lebih lanjut pada industri lain. Kloroform merupakan senyawa dengan rumus kimia CHCl 3 (BM=119,38 g/mol) dengan specific gravity 1,484, titik didih 61 C, titik leleh -63,5 C, dan kelarutannya rendah dalam air dingin (www.sciencelab.com). Kloroform adalah salah satu produk intermediet yang dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan refigeran serta prekursor polimer polytetrafluoroethylene (teflon) dan berbagai derivatifnya. Selain itu, kloroform juga diperlukan dalam pembuatan senyawa methyl- dan ethyl orthoformate, fungisida, vermisida, serta sebagai solven ekstraksi dalam berbagai macam proses industri. Ditinjau dari berbagai macam kegunaannya, kloroform merupakan senyawa yang bermanfaat dalam dunia industri, tetapi, belum ada industri kloroform yang didirikan di Indonesia. Kloroform dapat dibuat dengan mereaksikan natrium hidroksida, klorin, dan aseton. Salah satu produsen natrium hidroksida dan klorin dengan skala industri adalah PT. Asahimas Subsentra Chemical. Natrium hidroksida merupakan senyawa yang memiliki rumus kimia NaOH (BM= 40 g/mol) dengan titik didih 140 C, titik leleh 12 C, specific gravity 1,53, serta mudah larut dalam air (www.sciencelab.com). Natrium hidroksida yang dipasarkan dalam bentuk flake memiliki harga jual berkisar antara $370-$450/ton (www.icis.com). Sedangkan, klorin adalah senyawa yang memiliki rumus kimia Cl 2 (BM= 70,9 g/mol) dengan titik didih -34 C, titik leleh -101 C, specific gravity 0,185, serta memiliki kelarutan yang rendah dalam air (www.airgas.com). Klorin dipasarkan dalam fase gas dengan harga jual berkisar antara $295-$395/ton (www.icis.com). 1

Sementara itu, aseton diproduksi oleh Mitsui Chemicals Asia Pacific Ltd. yang berlokasi di Singapura. Aseton adalah senyawa yang memiliki rumus kimia C 3 H 6 O (BM= 50,08 g/mol) dengan titik didih 56,2 C, titik leleh -95,35 C, specific gravity 0,79, serta mudah larut dalam air (www.sciencelab.com). Aseton dipasarkan dalam bentuk liquid dengan harga jual berkisar antara $350-$750/ton (www.icis.com). Berdasarkan data yang diperoleh dari UN Comtrade Database pada tahun 2015, kebutuhan kloroform secara global yang dipenuhi melalui impor masih relatif tinggi, yaitu hingga 130.000 ton. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya, karena kloroform merupakan prekursor utama politetrafluoroetilen (teflon) yang kebutuhannya secara global meningkat sekitar 5,3% setiap tahunnya (www.icis.com). Sehingga, pabrik ini direncanakan akan memiliki kapasitas 50.000 ton/tahun agar dapat bersaing dalam pasar global, selain untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Meninjau potensi bahan baku yang telah tersedia, pasar yang menjanjikan, dan pemanfaatan kloroform yang cukup luas, maka perancangan pabrik kloroform dari natrium hidroksida, klorin, dan aseton sangat diperlukan. Pembangunan pabrik ini akan sangat menguntungkan karena kebutuhan kloroform dalam negeri dapat tercukupi tanpa bergantung pada impor. B. Tinjauan Pustaka Kloroform merupakan bahan kimia yang cukup luas penggunaannya dalam industri kimia, karena dapat digunakan sebagai bahan baku, maupun bahan pendukung proses. Produk-produk kimia yang menggunakan kloroform sebagai bahan baku antara lain polimer polyetrafluoroethilene, pengawet tembakau, fungisida dan vermisida. Selain itu, kloroform juga digunakan sebagai zat pengekstrak pada pembuatan penisilin di bidang farmasi serta bahan untuk merekoveri minyak, lemak, steroid, alkaloid maupun gukosa. Saat ini kloroform banyak diproduksi oleh negara Jepang, Singapura, Amerika, Jerman, India dan Perancis dan sejauh ini belum ada pabrik kloroform yang berdiri di Indonesia. Pemenuhan kebutuhan lokal kloroform masih mengimpor dari luar negeri. Pabrik kloroform sangat dimungkinkan didirikan di Indonesia mengingat bahan baku yang tersedia cukup banyak. Pendirian pabrik kloroform di Indonesia dapat 2

menguntungkan industri maupun instansi yang membutuhkan kloroform, selain itu, juga dapat membuka lapangan kerja baru serta mendatangkan devisa bagi negara melalui ekspor ke negara lain. Terdapat beberapa rute sintesis kloroform, diantaranya adalah : 1. Pencampuran Aseton dengan Kalsium hipoklorit Selain menggunakan etanol, dapat digunakan aseton (CH 3 COCH 3 ) untuk membentuk kloroform dengan 2 tahapan reaksi, yaitu klorinasi aseton dan hidrolisis trikloroaseton (CCl 3 COCH 3 ) yang menghasilkan produk samping berupa asam klorida dan kalsium asetat. (1) (2) Proses ini memiliki kelebihan yaitu konversi yang didapat dari reaksi sebesar 88% dan kloroform yang dihasilkan mempunyai kemurnian 86-91% dengan aseton sebagai pengotor. Namun, proses ini memiliki kekurangan yaitu proses dilakukan secara batch, sehingga membatasi kuantitas produksi. Umumnya proses ini dilakukan secara batch dalam reaktor berpengaduk yang dilengkapi pendingin karena reaksi berjalan secara eksotermis (Faith dan Keyes, 1975). Selain itu, terdapat kesulitan pemisahan antara kloroform dan sisa reaktan aseton dengan metode distilasi biasa karena perbedaan titik didih yang rendah (aseton memiliki titik didih 56,5 C, sedangkan kloroform memiliki titik didih 61 C). 2. Klorinasi Metana Produksi kloroform yang banyak diaplikasikan dalam industri dapat dilakukan melalui klorinasi metana dengan bantuan katalis alumina pada suhu operasi 275-450 C dan tekanan atmosferis dengan kemurnian produk yang dihasilkan sebesar 15-30%. Proses halogenasi metana menghasilkan beberapa macam chlorinated product, yaitu klorometana (CH 3 Cl), diklorometana (CH 2 Cl 2 ), kloroform (CHCl 3 ). Selain itu terdapat reaksi samping klorinasi kloroform menjadi karbon tetraklorida (CCl 4 ). 3

(3) (4) (5) (6) Untuk proses ini kloroform dapat dipisahkan dari produk samping menggunakan distilasi bertingkat. Proses ini menghasilkan yield yang cukup tinggi, yaitu 90-95%. Namun, reaksi yang dijalankan berupa reaksi seri sehingga selektivitas sangat perlu dipertimbangkan, karena menghasilkan banyak produk samping yang mengurangi kemurnian produk. Selain itu, kebutuhan pendingin relatif besar, karena reaksi klorinasi bersifat sangat eksotermis (Ketta & Cunningham, 1992). 3. Reduksi Karbon Tetraklorida Karbon tetraklorida (CCl 4 ) direduksi dengan hydrogen (H 2 ) dengan bantuan katalis besi pada suhu reaksi 15 C dan tekanan operasi 5 80 atm. (7) Kekurangan dari proses ini adalah reaksinya berjalan sangat lambat, sekitar 40-70 jam dan suhu reaksi harus dijaga tetap 15 o C. Konversi reaksi yang diperoleh dapat mencapai 70-80% serta kloroform yang dihasilkan memiliki kemurnian hingga 80% (Faith & Keyes, 1959). 4. Reaksi antara Natrium hidroksida, Klorin dan Aseton Mula-mula larutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan gas klorin (Cl 2 ) pada menara absorber menjadi natrium hiproklorit (NaClO) pada suhu 30 C dan tekanan 5 atm. Secara umum, reaksi yang terjadi dalam pembentukan natrium hipoklorit dari klorinasi kaustik soda adalah sebagai berikut: (8) 4

Berikut merupakan dua tahap mekanisme reaksi pembentukan natrium hipoklorit (Hikita, dkk., 1973): (9) (10) Sedangkan, konstanta kesetimbangan reaksi pada reaksi (9) dan (10) dapat dihitung dengan persamaan berikut: [ ][ ] [ ][ ] (11) [ ] [ ][ ] (12) Dari studi yang dilakukan oleh Connick dkk. (1959) dan Morris (1966), diketahui bahwa nilai K 1 dan K 2 pada 30 C masing-masing adalah 3.1 x 10 10 dan 2.2 x 10 6 L/gmol. Selanjutnya natrium hipoklorit direaksikan dengan aseton (C 3 H 6 O) pada reaktor tangki alir berpengaduk menghasilkan kloroform dan produk samping natrium etanoat dan natrium hidroksida. Reaksi ini berlangsung pada suhu 70 C dan tekanan 2 atm dan berjalan secara eksotermis. (13) Produk dari reaktor yang berupa kloroform lalu dipisahkan dari garam-garam hasil samping reaksi dengan menggunakan dekanter. Selanjutnya kloroform dimurnikan dengan menara distilasi agar tercapai kemurnian yang diinginkan. 5

Dari beberapa uraian proses di atas, pada prarancangan pabrik kloroform ini dipilih proses keempat, yaitu proses pembuatan kloroform dari natrium hidroksida, klorin dan aseton atas pertimbangan sebagai berikut: 1. Konversi yang didapatkan dengan menggunakan proses ini relatif tinggi mencapai 98%. 2. Reaksi dijalankan dengan kondisi operasi yang mudah dicapai sehingga tidak memerlukan perlakuan yang rumit dan tidak membutuhkan energi yang besar. 3. Produk yang dihasilkan memiliki kemurnian yang tinggi, yaitu mencapai 99%. 6