BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. proposal disetujui.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu farmakologi khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. hewan coba tikus Wistar menggunakan desain post test only control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Gizi dan Biokimia.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup ruang ilmu : Anestesiologi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu farmakologi dan imunologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan post test only control group design. Disain penelitian ini memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan rancangan penelitian. pretest postest randomized controlled group design. Dua kelompok penelitian

BAB IV METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN. imunologi, farmakologi dan pengobatan tradisional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

BAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok (THT)

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan. menggunakan pendekatan post test only control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Klinik dan Ilmu Penyakit Dalam. disetujuinya proposal sampai April 2016.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi, Ilmu Farmakologi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi,

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional.

BAB IV METODA PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODA PENELITIAN. designs) dengan rancangan randomized post-test control group design, 56 yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Semarang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober Desember 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi FK UNDIP

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan pendekatan One Group pretest-posttest. dilakukan pada pre-test (sebelum perlakuan) dan post-test (setelah

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Mata dan CDC RSUP dr. one group pretest and posttest design.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut : dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal, Ilmu Kejiwaan, dan Ilmu Farmakologi. Semarang (UNNES) untuk pengandangan hewan coba, ekstraksi bahan, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat penelitian : Laboratorium Biologi Universitas Negeri Semarang - Waktu penelitian : Penelitian ini akan dilakukan 2 minggu setelah proposal disetujui. 4.3 Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini merupakan rancangan penelitian pre order and post one group design. Dalam rancangan eksperimental, pengukuran atau observasi dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Dosis obat yang diberikan disetarakan dengan dosis manusia dengan berat badan 70 kg dikalikan konstanta uji terapi pada hewan coba tikus wistar dengan berat badan 200 gram yaitu 0,018. Jadi dosis yang diberikan pada tikus wistar dengan berat badan 200 gram adalah :

2 0,5mg 0,5 mg x 70 x 0,018 = 0,63 mg 1 mg 1 mg x 70 x 0,018 = 1,26 mg 2 mg 2 mg x 70 x 0,018 = 2,52 mg 4.4 Populasi dan sampel 4.4.1 Populasi target Populasi target adalah tikus wistar jantan. 4.4.2 Populasi terjangkau Populasi terjangkau adalah tikus wistar di Laboratorium Biologi Universitas Semarang. 4.4.3 Sampel Sampel diambil dengan random alokasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 4.4.3.1. Kriteria inklusi - Jenis tikus wistar jantan - Berat Badan 150-200 gram - Tidak ada kelainan anatomis - Aktif selama masa adaptasi

3 4.4.3.2. Kriteria ekslusi - Tikus wistar sakit selama masa adaptasi (gerakan tidak aktif). - Tikus wistar mati selama perlakuan berlangsung. 4.4.4 Cara sampling Sampel pada penelitian ini diambil dari kelompok populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Cara sampling yang digunakan berdasarkan Research Guidelines For Evaluating The safety and Efficiacy of Herbal Medicine dari WHO tiap kelompok minimal 5 ekor. 22 Pada penelitian ini digunakan 20 sampel, masing masing 5 ekor pada setiap kelompok. Metode randomisasi dengan 20 ekor tikus dikelompokan secara random menjadi 4 kelompok yaitu : Kelompok K1 : 5 tikus wistar Kelompok K2 : 5 tikus wistar Kelompok K3 : 5 tikus wistar Kelompok K4 : 5 tikus wistar

4 4.5 Variabel penelitian 4.5.1 Variabel bebas Dosis Ketamin : 1) Ketamin dosis 0,63 mg IV 2) Ketamin dosis 1,26 mg IV 3) Ketamin dosis 2,52 mg IV 4.5.2 Variabel terikat Kadar gula darah tikus wistar. 4.6 Definisi operasional 4.6.1 Injeksi ketamin Injeksi ketamin intravena dengan dosis bertingkat pada tikus wistar. Skala : ordinal

5 4.6.2 Glukosa darah Glukosa darah diambil dari sampel darah kapiler yang kemudian diperiksa kadar gula darahnya. Kadar Glukosa darah diukur sebanyak 5 kali (sebelum perlakuan kemudian 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit setelah perlakuan dengan menggunakan glukometer) Skala : numerik 4.7 Cara pengumpulan data 4.7.1 Alat dan bahan : -spuit 5 cc - tikus wistar -Glukometer -NaCl 0,9 % - Jam - Ketamin - Kapas Alkohol 70 % - Alat tulis - Sarung tangan

6 4.7.2 Cara kerja : 1. Sampel yang di dapat di puasakan selama minimal 6 jam. 2. Cek gula darah pre induksi melalui darah perifer dengan glukometer. 3. Encerkan ketamin dan injeksikan sesuai dosis 0,63 mg pada kelompok K2, 1,26 mg pada kelompok K3, 2,52 mg pada kelompok K4 secara intravena pada masing masing tikus wistar. 4. Cek ulang kadar gula darah pada masing masing tikus wistar setiap 5 menit sekali. 5. Catat waktu dan adakah perubahan kadar gula darah.

7 4.8 Alur penelitian Populasi Inklusi Ekslusi Sampel Kel K1 Kel K2 Kel K3 Kel K4 Kelompok kontrol Ketamin 0,63 mg IV Ketamin 1,26 mg IV Ketamin 2,52 mg IV Pengukuran Gula Darah Paska Injeksi Uji Statistik

8 4.9 Analisis data Data yang terkumpul sebelum dianalisis akan diperiksa kelengkapan data secara bertahap meliputi editing, coding, tabulating dan entry. Data diolah dengan komputer program SPSS for windows dan dinyatakan dalam nilai rerata ± simpang baku (mean ± SD). Uji statistik menggunakan uji t berpasangan dengan derajat kemaknaan p< 0,05. 4.10 Etika penelitian Sebelum penelitian dilakukan telah dimintakan Ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Diponegoro dengan No.274/EC/FK-RSDK/2014.Serta Ethical clearance dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Negeri Semarang dengan Nomor. 322/UN.37.1.4.5/PP/2014