2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KANTOR BAHASA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1022); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

2016, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentan

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013; 3. Peraturan Peme

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/PMK.01/2015 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

2016, No bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; c. bahwa dalam rangka memenuhi formasi Jabatan

2017, No tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan L

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA. No.38, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pengangkatan. Kepala LP Klas I. Syarat. Tata Cara.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

MEMUTUSKAN: 6. Jabatan...

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 157 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENJABAT SEKRETARIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Kementerian Perdagangan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indone

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 ten

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

2017, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 72 Tahun 2013 tentang K

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 318, 2016 KEMENKUMHAM. Manajemen Kepegawaian. Sisinfo. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016AHAHAHAOHSAPIOAUSPOI TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan data dan informasi kepegawaian yang cepat, akurat, berkualitas, dan terintegrasi, perlu mengatur mengenai sistem informasi manajemen kepegawaian; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2016, No. 318-2- 3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 84); 4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lain yang berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dipekerjakan atau diperbantukan pada instansi lain. 2. Manajemen Kepegawaian adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan derajat

-3-2016, No. 318 profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian, yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian. 3. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Simpeg Kumham adalah rangkaian informasi dan data mengenai Pegawai yang disusun secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan berbasis teknologi. 4. Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian adalah kegiatan pemasukan, pemutakhiran, dan pemeliharaan data Pegawai agar selalu benar dan baik secara kualitas maupun kuantitas yang dilakukan secara terus menerus dan konsisten. 5. Database Kepegawaian adalah kumpulan beberapa tabel data Pegawai yang terintegrasi menjadi satu kesatuan yang terdiri atas data pokok, riwayat, dan data pendukung lainnya. 6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia. 7. Pejabat Pembina Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pasal 2 (1) Dalam mendukung pelaksanaan pembinaan terhadap Pegawai, Menteri membentuk Simpeg Kumham. (2) Simpeg Kumham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai sarana untuk melakukan Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian. Pasal 3 Simpeg Kumham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terintegrasi dengan sistem informasi manajemen kepegawaian yang berada pada kementerian atau lembaga lain yang terkait dengan bidang kepegawaian.

2016, No. 318-4- BAB II PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN Pasal 4 Setiap Pimpinan Unit Eselon I, Kepala Kantor Wilayah, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis wajib melakukan Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian pada satuan kerja masingmasing melalui Simpeg Kumham. Pasal 5 (1) Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan sejak Pegawai diangkat sebagai calon Pegawai sampai dengan pensiun, diberhentikan, atau mengundurkan diri. (2) Data dan informasi kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. nama Pegawai: b. nomor induk Pegawai; c. gelar akademik; d. tempat dan tanggal lahir; e. jenis kelamin; f. agama; g. status perkawinan; h. laporan harta kekayaan penyelenggara negara; i. golongan darah; j. alamat Pegawai; k. bank dan nomor rekening Pegawai; l. unit kerja; m. tipe pegawai; n. status kepegawaian; o. tanggal pensiun; p. jenis Pegawai; q. kedudukan hukum; r. kartu Pegawai; s. asuransi kesehatan; t. taspen;

-5-2016, No. 318 u. nomor pokok wajib pajak Pegawai; v. pendidikan formal; w. pendidikan dan pelatihan penjenjangan; x. pendidikan dan pelatihan prajabatan; y. kompetensi; z. penegakan disiplin; aa. absensi; bb. penggajian dan tunjangan; cc. riwayat cuti; dd. kinerja; ee. pengembangan kompetensi; ff. nomor induk kependudukan; gg. nomor telepon rumah/handphone; hh. alamat surat elektronik; ii. nama, nomor pokok wajib pajak, dan unit kerja suami/istri; jj. riwayat golongan/ruang dan terhitung mulai tanggal; kk. angka kredit dan terhitung mulai tanggal; ll. terhitung mulai tanggal berkala dan masa kerja gaji berkala; mm. nama jabatan/uraian tugas/kompetensi jabatan dan terhitung mulai tanggal jabatan; nn. penghargaan; dan oo. bidang keahlian pegawai. (3) Data dan informasi kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan pribadi, akademis, dan jenjang karir Pegawai. (4) Data dan informasi kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihasilkan melalui fitur yang terdapat dalam Simpeg Kumham. Pasal 6 Data dan informasi kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam:

2016, No. 318-6- a. rapat tim penilai kinerja/jabatan dalam pengisian, pemindahan, atau pemberhentian dari dan dalam jabatan serta pengembangan kompetensi Pegawai; b. pengusulan formasi dan penempatan Pegawai; c. mutasi yang disebabkan adanya perubahan data Pegawai yakni kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, pindah unit kerja, dan pindah instansi; d. penilaian kinerja dan penilaian prestasi kerja Pegawai; e. penegakan disiplin Pegawai; f. pemberian gaji, tunjangan jabatan, tunjangan kinerja, tunjangan keluarga, dan tunjangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan g. pemberian penghargaan kepada Pegawai. Pasal 7 (1) Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 wajib dilakukan melalui Simpeg Kumham. (2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disajikan melalui Simpeg Kumham dalam bentuk dokumen kepegawaian. (3) Dokumen kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan surat atau keputusan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di bidang kepegawaian. Pasal 8 Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan berdasarkan sumber data Pegawai. Pasal 9 (1) Simpeg Kumham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 termuat dalam laman resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2) Simpeg Kumham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diakses oleh pimpinan satuan unit kerja, super

-7-2016, No. 318 administrator, administrator Simpeg Kumham, pengelola Simpeg Kumham, dan Pegawai berdasarkan hak akses masing-masing. (3) Hak akses sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh Pejabat Pembina Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian. BAB III PELAKSANA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN Pasal 10 (1) Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian melalui Simpeg Kumham secara terpusat dilaksanakan oleh Pejabat Pembina Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian. (2) Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian melalui Simpeg Kumham di tingkat: a. unit eselon I dilaksanakan oleh Pimpinan Unit Eselon I; b. kantor wilayah dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah; dan c. unit pelaksana teknis dilaksanakan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis. Pasal 11 (1) Dalam melakukan Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian secara terpusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), Pejabat Pembina Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dibantu oleh Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal. (2) Kepala Biro Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas: a. menyusun, menyempurnakan, dan mengembangkan prosedur dan standar Simpeg Kumham;

2016, No. 318-8- b. membina dan mengelola data dan informasi Pegawai; c. membangun, memelihara, dan mengembangkan Database Kepegawaian dan program aplikasi Simpeg Kumham; dan d. mengintegrasikan Simpeg Kumham Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian kementerian atau lembaga terkait. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Biro Kepegawaian berwenang: a. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Simpeg Kumham pada setiap unit kerja; b. melakukan pemantauan dan evaluasi pengoperasian program aplikasi Simpeg Kumham; c. melakukan validasi, verifikasi, dan klarifikasi data dan informasi Pegawai pada setiap unit kerja; dan d. mengangkat dan memberhentikan administrator Simpeg Kumham dan pengelola Simpeg Kumham pada setiap unit kerja. (4) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) Kepala Biro Kepegawaian bertanggung jawab terhadap: a. pelaksanaan Simpeg Kumham pada setiap unit kerja; b. penyajian data dan informasi Pegawai; dan c. kelancaran operasional program aplikasi Simpeg Kumham. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Kepala Biro Kepegawaian dibantu oleh: a. super administrator; dan b. administrator.

-9-2016, No. 318 Pasal 13 (1) Super administrator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a bertugas: a. memelihara, mengembangkan, dan mengevaluasi Simpeg Kumham; b. melakukan supervisi terhadap seluruh aktifitas Pegawai, pimpinan unit kerja, pengelola Simpeg Kumham, dan administrator Simpeg Kumham; c. menyusun standar operasional prosedur atau petunjuk pelaksanaan Simpeg Kumham; d. menyajikan data dan informasi kepegawaian dalam Simpeg Kumham; dan e. mengintegrasikan Simpeg Kumham dengan aplikasi kepegawaian pada instansi/kementerian lain. (2) Untuk dapat diangkat sebagai super administrator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan: a. berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab secara tugas dan fungsi di bidang sitem informasi kepegawaian; b. pangkat paling rendah III/d; c. pendidikan paling rendah Sarjana; d. memahami urusan manajemen kepegawaian; dan e. mampu mengoperasikan komputer. Pasal 14 (1) Administrator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b bertugas: a. menganalisa data dan informasi yang terdapat dalam Simpeg Kumham untuk menjadi bahan pengambilan kebijakan pembinaan kepegawaian; dan b. mengusulkan pengembangan Simpeg Kumham kepada super administrator. (2) Untuk dapat diangkat sebagai administrator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:

2016, No. 318-10- a. berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab secara tugas dan fungsi sesuai dengan fitur yang terdapat dalam Simpeg Kumham; b. pangkat paling rendah III/d; c. pendidikan paling rendah Sarjana; d. memahami urusan manajemen kepegawaian; dan e. mampu mengoperasikan komputer. Pasal 15 (1) Dalam melakukan Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian, Pimpinan Unit Eselon I, Kepala Kantor Wilayah, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) wajib mengajukan usul pengangkatan pengelola Simpeg Kumham pada satuan kerja masing-masing. (2) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis kepada Pejabat Pembina Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian melalui Kepala Biro Kepegawaian. (3) Untuk dapat diangkat sebagai pengelola Simpeg Kumham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan: a. berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil yang bertugas pada bidang kepegawaian; b. pangkat paling rendah II/a; c. pendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/sederajat; d. memahami urusan manajemen kepegawaian; dan e. mampu mengoperasikan komputer. Pasal 16 (1) Pengelola Simpeg Kumham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 mempunyai tugas: a. mengoperasikan Simpeg Kumham dalam mengelola data dan informasi Pegawai pada unit kerjanya; dan b. melaporkan hasil Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian secara periodik kepada Pejabat

-11-2016, No. 318 Pembina Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian melalui Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengelola Simpeg Kumham mempunyai wewenang: a. melakukan validasi, verifikasi dan klarifikasi data dan informasi Pegawai pada unit kerjanya; dan b. menyampaikan usul penyempurnaan atau pengembangan Simpeg Kumham kepada Pejabat Pembina Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian melalui Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal. (3) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), pengelola Simpeg Kumham mempunyai tanggung jawab terhadap: a. pelaksanaan Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian pada unit kerjanya; b. penyajian data dan informasi Pegawai pada unit kerjanya; c. kelancaran operasional program aplikasi Simpeg Kumham pada unit kerjanya; dan d. sarana dan prasarana Simpeg Kumham pada unit kerjanya. BAB IV SARANA DAN PRASARANA Pasal 17 (1) Dalam melaksanakan Simpeg Kumham diperlukan sarana dan prasarana. (2) Sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi sistem jaringan komputer, jaringan internet, dan server. (3) Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perangkat keras dan aplikasi Simpeg Kumham.

2016, No. 318-12- Pasal 18 (1) Sarana dan prasarana berupa sistem jaringan komputer, jaringan internet, dan perangkat keras disediakan oleh masing-masing pimpinan satuan unit kerja. (2) Sarana dan prasarana berupa server dan aplikasi Simpeg Kumham disediakan oleh Kepala Biro Kepegawaian. BAB V PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI PEGAWAI SECARA MANUAL Pasal 19 (1) Dalam hal Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian tidak dapat dilakukan melalui Simpeg Kumham disebabkan oleh: a. belum tersedia jaringan internet; b. belum tersedianya sarana dan prasarana; atau c. Simpeg Kumham tidak berfungsi sebagaimana mestinya berdasarkan pengumuman resmi oleh Pejabat Pembina Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian, Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian dapat dilakukan secara manual. (2) Pengelolaan Data dan Informasi Kepegawaian secara manual karena alasan sebagaimana pada ayat (1) huruf a dan huruf b wajib dilaporkan kepada Pejabat Pembina Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-13-2016, No. 318 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Febrauari 2016 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd YASONNA H. LAOLY Diundangkan di Jakarta pada tanggal 29 Febrauari 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA