BAB III PENUTUP. pendaftaran Hak Milik atas tanah melalui PRONA pada tahun 2010 di. Kabupaten Bantul telah mewujudkan kepastian hukum karena seluruh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Berbicara masalah hidup manusia, berarti juga berbicara masalah tanah

BAB III PENUTUP. 1. Pelaksanaan pendaftaran hak milik adat (Letter C) secara sporadik dalam

/diusahakan sendiri oleh pemilik secara aktif.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pelaksanaan pemberian Hak Milik dari tanah negara dan. perlindungan hukumnya di Kabupaten Kutai Timur pada tahun

PPAT, dengan alasan : a. Menjamin kepastian hukum; c. Agar aman.

BAB III PENUTUP. 1. Pelaksanaan peralihan hak milik atas tanah karena (hibah) di

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpilkan bahwa :

DAFTAR PUSTAKA. Siregar, Tampil Anshari, Mempertahankan Hak Atas Tanah, Multi Grafik, Medan, 2005

BAB III PENUTUP. konversi Leter C di Kabupaten Klaten telah mewujudkan kepastian. hukum. Semua responden yang mengkonversi Leter C telah memperoleh

JURNAL. Diajukan oleh: Britha Mahanani Dian Utami. Program Kekhususan: Hukum Pertanahan dan Lingkungan Hidup UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB III PENUTUP. Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan

milik adat yang diperoleh secara turun-temurun (pewarisan).

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi, 2006, Kekuatan Hukum Berlakunya Sertifikat Sebagai Tanda Bukti Hak Atas Tanah, BP. Cipta Jaya, Jakarta.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan. dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III PENUTUP. Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pertanian Dan Kepala Badan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah merupakan salah satu modal pokok bagi bangsa Indonesia dan suatu

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada Bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai. berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang penting untuk. kelangsungan hidup umat manusia, hubungan manusia dengan tanah

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Pelaksanaan kepemilikan rumah panggung sebagai rumah tinggal di

BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN PENERAPAN ASAS PUBLISITAS DALAM PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KEPAHIANG.

BAB I PENDAHULUAN. tanah sebagai sarana utama dalam proses pembangunan. 1 Pembangunan. dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB V PENUTUP. penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan mengenai Pelaksanaan Penetapan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dari pemasalahan yang ada, yaitu :

BAB III PENUTUP. A.Kesimpulan. Pelaksanaan perubahan hak guna bangunan menjadi hak milik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanah merupakan penunjang kesejahteraan dan kemakmuran diseluruh

BAB III PENUTUP. c. Adanya SK Bupati tentang pencadangan lokasi; badan/kantor pertanahan nasional;

DAFTAR PUSTAKA. Basri, Hasan dan Sarjita, Pembatalan dan Kebatalan Hak Atas Tanah, Yogyakarta, Tigu Jogja Pustaka, Cetakan kedua, 2005

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa :

BAB III PENUTUP. rumah makan sebagian telah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2012 adalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan pendaftaran peralihan hak atas tanah di Kabupaten Sukoharjo

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU. Abdurrahman Masalah Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah Dan Pembebasan Tanah Di Indonesia, Bandung: Alumni

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Secara konstitusional Undang-undang Dasar 1945 dalam Pasal 33 ayat

DAFTAR PUSTAKA. A. Pittlo, 1978, Pembuktian dan Daluarsa, Terjemahan M. Isa Arif, PT Intermasa,

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis menarik kesimpulan. sebagai berikut :

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017

Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

BAB III PENUTUP. Dusun Tengan Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah ada

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pemegang hak guna bangunan atas tanah di Perumahan Citra Pandawa

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di Indonesia fungsi tanah semakin meningkat karena meningkatnya

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

DAFTAR PUSTAKA. Buku. Badrulzaman, Mariam Darus, Perjanjian Kredit Bank, Alumni, Bandung, 1978.

DAFTAR PUSTAKA. Buku: Gautama, Sudargo Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria. Bandung: Alumni.

DAFTAR PUSTAKA. Gautama, Sudargo, Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria, Bandung : Citra Aditya, 1993.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman. Beberapa Aspek Tentang Hukum Agraria, seri Hukum Agraria V.

DAFTAR PUSTAKA. Buku-buku Abdurrahman, 1984, Kedudukan Hukum Adat dalam Perundang-Undangan Agraria Indonesia, Cetakan I, Jakarta, Akademika Pressindo

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Kepentingan umum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 adalah

BAB III PENUTUP. Kota Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur belum sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan tanah. Tanah mempunyai kedudukan dan fungsi yang amat penting

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, 2013,Metode Penelitian Hukum, Cetakan Keempat, Sinar Grafika, Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Manusia dalam kehidupannya tidak dapat dipisahkan dari tanah.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Proses Penerbitan Izin Perubahan Pengunaan Tanah (IPPT) di Kabupaten Bantul yang

Lex Privatum Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018

A. Latar Belakang Masalah

JURNAL PELAKSANAAN KONVERSI HAK ATAS TANAH ADAT (LETTER C) MENJADI HAK MILIK DI KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi salah

DAFTAR PUSTAKA. Ashshofa, Burhan, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Rineka Cipta, 1996.

BAB II. Tinjauan Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan pengertian mengenai tanah, adalah

Dewi Hasmawaty Simanjuntak

HAK MILIK DAN HAK GUNA USAHA (Menurut UUPA)

SILABUS. I. Mata Kuliah : HUKUM AGRARIA Kode : HTN 028 Fakultas : Syari ah Program Studi : Hukum Tata Negara Program : S.1

DAFTAR PUSTAKA. Ashofa Burhan, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, 1996.

PENULISAN HUKUM. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK ATAS TANAH (Studi tentang tindak pidana penyerobotan hak atas tanah PT.Mawija Jaya di kota Tarakan)

BAB III PENUTUP. Kabupaten Sleman ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

JURNAL TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERTANAHAN DALAM PENYELESAIAN SERTIPIKAT TANAH HAK MILIK GANDA (OVERLAPPING) UNTUK

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan kehidupan. bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang

DAFTAR PUSTAKA. Buku. Badrulzaman, Darus Mariam, 2001, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017

SKRIPSI PENYELESAIAN TERHADAP SERTIFIKAT HAK MILIK (OVERLAPPING) OLEH BADAN PERTANAHAN NASIONAL DI KOTA PADANG

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

JURNAL KEPASTIAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN REDISTRIBUSI TANAH PERTANIAN YANG BERASAL DARI TANAH ABSENTEE DI KABUPATEN BANTUL

DAFTAR PUSTAKA. Adiwinata,S, Perkembangan Hukum Perdata / Adat Sejak tahun 1960, Bandung, Alumni, 1970

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan: Bumi air dan kekayaan

BAB II PENGATURAN HAK PENGELOLAAN ATAS TANAH NEGARA. Istilah hak pengelolaan pertama kali muncul pada saat diterbitkan

BAB V KESIMPULAN. Kabupaten Sleman, DIY adalah sebagai berikut: a. Secara preventif dilakukan dengan cara sebagai berikut:

PERAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN MALANG DALAM MENGAWASI KEPEMILIKAN TANAH SECARA ABSENTEE/GUNTAI DI KABUPATEN MALANG PENULISAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari tanah. Tanah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman.

Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

BAB III PENUTUP. masyarakat adat Marga Keret Makmini Gelekofok terhadap tanah. transmigran tetapi gugatan tersebut ditujukan kepada Pemerintah

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah merupakan salah satu faktor penting yang sangat erat

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul-

Lex Crimen Vol. VI/No. 8/Okt/2017

Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

JURNAL. Diajukan oleh : Lusius Maria Bram Bintang Ferdinanta. Program Kekhususan : Hukum Pertanahan dan LingkunganHidup

BAB I PENDAHULUAN. di dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3) telah ditentukan bahwa bumi, air,

PENDAFTARAN TANAH PERTAMA KALI SECARA SPORADIK MELALUI PENGAKUAN HAK. Oleh Bambang Eko Muljono Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Lamongan ABSTRAK

BAB III PENUTUP. 1. Peralihan Hak Guna Bangunan (karena jual beli) untuk rumah tinggal telah

Lex Crimen Vol. VI/No. 7/Sep/2017

BAB III PENUTUP. analisis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional tetapi mengenai sarana

BAB I PENDAHULUAN. dan air dan ruang angkasa, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. memberikan jaminan kepastian hukum kepada subyek hukum.

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Pius, Danu Prasetya, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Arkola, Surabaya.

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah penulis

HUKUM AGRARIA. Pengertian Hukum Agraria dan Hukum Tanah. Dalam Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

DAFTAR PUSTAKA. Affandi, Ali, 2000, Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian, Rineka Cipta, Jakarta

Transkripsi:

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Seluruh responden (50 responden/100%) yang telah mendaftarkan Hak Milik atas tanah melalui PRONA pada tahun 2010 telah mendapatkan sertipikat Hak Milik atas tanah. Dari seluruh responden tidak ada responden yang belum menerima sertipikat Hak Milik atas tanah sehingga wujud kepastian hukum telah terlaksana. Dengan kata lain bahwa pelaksanaan pendaftaran Hak Milik atas tanah melalui PRONA pada tahun 2010 di Kabupaten Bantul telah mewujudkan kepastian hukum karena seluruh responden (100%) telah menerima sertipikat Hak Milik atas tanah. Pada pelaksanaan pendaftaran Hak Milik atas tanah melalui PRONA tahun 2010 di Kabupaten Bantul sebanyak 3.450 bidang tanah telah terdaftar dan diterbitkan sertipikat. B. Saran-saran 1. Pemerintah a. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul diharapkan lebih aktif dalam melakukan penyuluhan tentang pentingnya Pendaftaran Tanah dan kepemilikan sertipikat tanah sebagai alat bukti yang kuat, prosedur dan syarat-syarat Pendaftaran Tanah. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul juga diharapkan lebih sering mengadakan programprogram pensertipikatan tanah sebab dengan adanya program 69

sertipikasi tanah dari Pemerintah dapat membantu dan meringankan masyarakat mensertipikatkan Hak Milik atas tanah mereka. b. Pemerintah Desa Trirenggo dan Tamantirto diharapkan tidak membebankan biaya pelaksanaan PRONA kepada masyarakat karena Pendaftaran Tanah melalui PRONA merupakan program pemerintah yang biaya pelaksanaannya dibebankan pada Anggaran Belanja Direktorat Jenderal Agraria Departemen Dalam Negeri dan Yayasan Dana Landreform. 2. Pemilik tanah di Kabupaten Bantul diharapkan semakin memahami pentingnya Pendaftaran Tanah dan kepemilikan sertipikat tanah sehingga dapat memberikan kepastian hukum bagi masyarakat pemilik tanah. 70

DAFTAR PUSTAKA Buku-buku Adrian Sutedi, 2010, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Edisi 1, Cetakan IV, Sinar Grafika, Jakarta -------------------, 2011, Sertifikat Hak Atas Tanah, Cetakan I, Sinar Grafika, Jakarta Ali Achmad Chomzah, 2002, Hukum Pertanahan, Cetakan I, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta Bernhard Limbong, 2012, Hukum Agraria Nasional, Cetakan I, Margaretha Pustaka, Jakarta Selatan Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang- Undang Pokok Agraria, Isi, dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta Djaka Soehendera, 2010, Sertifikat Tanah dan Orang Miskin: Pelaksanaan Proyek Ajudikasi di Kampung Rawa Jakarta, Edisi 1, HuMa; Van Vollenhoven Institute; KITLV, Jakarta Eddy Ruchiyat, 1992, Politik Pertanahan Sebelum dan Sesudah Berlakunya UUPA, Cetakan III, Penerbit Alumni, Bandung Effendi Perangin-angin, 1989, Hukum Agraria di Indonesia Suatu Telaah dari Sudut Pandang Praktisi Hukum, Rajawali, Jakarta Herman Hermit, 2004, Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan Tanah Pemda; Teori dan Praktek Pendaftaran Tanah di Indonesia, Cetakan I, Mandar Maju, Bandung Imam Koeswahyono, dkk., 2007, Hukum Agraria Indonesia Dalam Perspektif Sejarah, Cetakan I, Refika Aditama, Bandung Kartini Muljadi, dkk., 2005, Seri Hukum Harta Kekayaan: Hak-Hak Atas Tanah, Edisi 1, Cetakan III, Kencana Prenada Media, Jakarta Masri Singarimbun, 1981, Metode Penelitian Hukum dan Survei, LP3 ES Mochammad Tauchid, 2007, Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia, Dua Warna, Yogyakarta

Mukti Fajar Nur Dewata, dkk., 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Cetakan I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Samun Ismaya, 2011, Pengantar Hukum Agraria, Edisi 1, Cetakan I, Graha Ilmu, Yogyakarta Soedharyo Soimin, 2008, Status Hak dan Pembebasan Tanah, Edisi 2, Cetakan III, Sinar Grafika, Jakarta Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta Sudikno Mertokusumo, 1999, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta Supriadi, 2007, Hukum Agraria, Edisi 1, Cetakan I, Jakarta Urip Santoso, 2008, Hukum Agraria dan Hak-Hak Atas Tanah, Cetakan IV, Kencana Prenada Media Group, Jakarta ----------------, 2011, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Edisi I, Cetakan II, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Winahyu Erwiningsih, 2009, Hak Menguasai Negara Atas Tanah, Cetakan I, Total Media, Yogyakarta Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Setelah Amandemen IV Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 1960 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 1997 Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1997 Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999

Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun 1981 tentang Proyek Operasi Nasional Agraria Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pertanahan Nasional Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1995 Tentang Perubahan Besarnya Pungutan Biaya dalam Rangka Pemberian Sertipikat Hak Atas Tanah yang Berasal dari Pemberian Hak Atas Tanah Negara, Penegasan Hak Tanah Adat dan Konversi Bekas Hak Tanah Adat, yang menjadi Obyek Proyek Operasi Nasional Agraria Website http://www.bpn.go.id/program-prioritas/legalisasi-aset/program- Program/Sertipikasi-PRONA, Badan Pertanahan Nasional, Sertipikasi PRONA, 4 Maret 2014 http://lama-bappeda.bantulkab.go.id/documents/20140311152808-bab-4rpjmdkabupaten-bantul-2011-2015.pdf., Wakil Bupati Bantul Drs. Sumarno, Prs. Serahkan 322 Sertifikat Tanah, 10 Agustus 2014 Skripsi Giovani Agnelli Susanti, 2014, Pelaksanaan Konversi Hak Milik Adat (Letter C) Melalui Proyek Operasi Nasional Agraria Dalam Mewujudkan Tertib Administrasi Pertanahan Di Kabupaten Gunungkidul, Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Eko Purwanto, 2014, Pelaksanaan PRONA (Hak Milik) Dalam Rangka Mewujudkan Tertib Administrasi Pertanahan di Kabupaten Gunungkidul, Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.