BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan seni tari yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidikan seni tari

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMAN 2 KOTA METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan

Jurnal Seni dan Pembelajaran Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju pendewasaan jasmani maupun rohani. Pendidikan

I PENDAHULUAN. Pendidikan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. selalu berubah. Perubahan dalam arti perbaikan mutu pendidikan pada semua

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa supaya

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mencakup tingkat SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI SMP/SMA MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya,

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 2 Semarang

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional, pada BAB II tentang Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa anak-anak kepada tujuan

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perubahan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rachmayanti Gustiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Siti Fatimah Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran seni dan budaya. Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diberlakukan untuk meningkatkan mutu serta hasil pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. mandiri dan membentuk siswa dalam menuju kedewasaan. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. atau jalan yang harus dilalui dalam pembelajaran. Ketepatan dan kesesuaian. pengembangan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Konsep model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. untuk membudayakan manusia (Dhiu, 2012:24). Subjek sentral dalam dunia pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V. Simpulan yang peneliti paparkan mengacu kepada pertanyaan penelitian yang. telah dirumuskan pada bab I. Penjabaran oprasionalnya adalah:

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan berbahasa tertentu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dewasa ini diarahkan untuk peningkatan kualitas belajar,

I. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan model pembelajaran untuk membentuk kurikulum (rencana

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. Sang Kholiq untuk beribadah.manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

BAB I PENDAHULUAN. Matematika bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. (Jurnal) Oleh. Nia Daniati

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pendidikan terdapat elemen-elemen yang bertujuan untuk mendukung suatu pendidikan, seperti adanya kurikulum, pembelajaran, model, strategi, teknik dan segala sesuatu yang membantu berlangsungnya suatu pendidikan. Demikan juga dengan pendidikan seni tari yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidikan seni tari mencapai tujuan pendidikan melalui pengenalan terhadap budaya tari dengan penguasan tari-tari lokal ataupun tarian yang ada di Nusantara.Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan dan perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan kebudayaan kehidupan (Amri, 2013:1). Pembelajaran merupakan proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai upaya guru untuk memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Bukan proses pemberian pengetahuan, melainkan proses

2 pembentukan pengetahuan oleh siswa dan untuk siswa melalui optimalisasi kerja kognitifnya. Suatu pembelajaran dianggap berhasil jika proses pelaksanaanya bisa mengubah pengetahuan, kemampuan, sikap peserta didiknya kearah yang lebih positif. Selain itu, indikator keberhasilan pembelajaranpun ditentukan oleh daya tarik mata pelajaran yang termasuk didalamnya adalah tanggapan peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran. Oleh sebab itu, belajar sendiri dapat dikatakan sebagai proses yang ditempuh siswa untuk memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya (Abidin, 2014 : 1). Melalui observasi SMA Negeri 2 Kota Metro merupakan salah satu sekolah Negeri di Kota Metro yang melaksanakan pembelajaran seni budaya yang terdiri dari seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater. Pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015, seni tari yang merupakan salah satu cabang seni budaya diajarkan kepada siswa kelas X, XI dan XII. Hal tersebut berkaitan dengan kompetensi dasar untuk tingkat SMA Kelas X sebagai berikut: 3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam meniru ragam gerak dasar tari 3.4 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam pergelaran meniru ragam gerak dasar tari 4.1 Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai dengan hitungan/ketukan 4.2 Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan iringan. (Permendikbud 59 Tahun 2014 seni tari kelas X SMA)

3 Tari merupakan bentuk perpaduan gerak dengan cabang-cabang seni yang meliputi seni gerak (tari), seni musik (iringan dan suasana tari), seni rupa (rias dan kostum tari), dan seni teater (tata teknik pentas dan tata lampu). Seni tari sebagai salah satu cabang seni budaya yang diajarkan di sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan diri individu, kemampuan berfikir logis dan kemampuan mengembangkan potensi diri yang terus menerus digali dan dikembangkan berdasarkan bakat dan kreativitas peserta didik (setiawati, 2008 : 40). Proses pembelajaran menerapkan kemampuan dan menggunakan sarana serta mengikuti mekanisme yang telah diatur dengan baik dalam RPP. Proses pembelajaran yang telah direncanakan dengan baik akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain menerapkan proses pembelajaran yang telah ditata dengan baik, juga harus selalu timbal balik dan melakukan kajian untuk terus membenahi proses pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat kurikulum, metode, teknik, pendekatan pembelajaran (Abidin, 2014 : 13). SMA Negeri 2 Kota Metro merupakan salah satu sekolah Negeri di kota Metro yang menerapkan kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 di sekolah ini baru terlaksana di kelas X, dikarenakan kelas XI dan XII masih menggunakan kurikulum KTSP. Sekolah dapat membedakan hasil belajar siswa yang menerapkan kurikulum 2013, dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pendekatan saintifik termasuk dalam pendekatan kurikulum 2013, sehingga sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 dapat menggunakan pendekatan saintifik sebagai

4 pendekatan ilmiah. Pembelajaran seni tari di SMA Negeri 2 Kota Metro dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Tari yang diajarkan yaitu tari sigeh penguten, pembelajaran tari tersebut sebagai salah satu upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Lampung. Melalui pembelajaran tari sigeh penguten diharapkan siswa memperoleh pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekpresi, berkreasi, dan berapresiasi. Guru diharapkan mampu memberikan peranannya dengan baik kepada siswa dalam pembelajaran. Peranan guru sebagai korektor, inspirator, informator, fasilitator, organisator, motivator, dan evaluator dibutuhkan dalam pembelajaran tari sigeh penguten sehingga siswa mampu mencapai KKM dengan hasil yang baik. Guru seni sangat berperan aktif dalam pembelajaran seni budaya di kelas salah satunya sebagai informator dan fasilitator. Untuk membantu siswa dalam memahami materi, guru memberikan informasi pengetahuan yang berhubungan dengan pelajaran juga menyediakan sarana dan prasana bagi siswa. Dalam proses pembelajaran seni budaya guru menggunakan media pembelajaran seperti memperlihatkan contoh-contoh tarian dalam berapresiasi melalui, LCD, DVD dan internet. Media pembelajaran berupa LCD dan DVD dapat membantu dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran berlangsung penggunaan LCD untuk menyampaikan materi berupa, gambar, pengertian tari dan materi lainnya, sehingga seluruh siswa dapat melihat dengan jelas materi secara keseluruhan. Selain guru menyampaikan materi berupa teori, guru juga memberikan materi praktik.

5 Pengunaan DVD untuk materi praktik ikut serta membantu proses pembelajaran seperti video tarian sehingga tidak hanya guru mata pelajaran yang mempraktikkan tarian di depan kelas, dikarenakan siswa dituntut untuk lebih aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran melalui internet juga mendorong siswa lebih kreatif dalam mengerjakan tugas pekerjaan rumah yang ada kaitannya dengan internet atau browsing, seperti mencari gambar-gambar contoh tari. Fasilitas yang tersedia dengan baik dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Seperti ruang praktik yang dimiliki SMA Negeri 2 Kota Metro, ruang yang khusus untuk kegiatan tari dan teater, ruang tersebut dinamakan kelas tari terletak di antara ruang laboratorium dan aula yang luasnya sama dengan lapangan basket. Kelas tersebut dapat digunakan untuk mengembangakan kreativitas berkesenian, dengan adanya kelas tari di SMA Negeri 2 Kota Metro bertujuan agar tidak mengganggu ruang kelas lain. Ruangan tersebut dilengkapai dengan kelengkapan menari seperti speaker, kipas tari, sampur atau selendang untuk memfasilitasi siswa yang tidak memiliki perlengkapan tari dan untuk memudahkan proses pembelajaran tari. Berdasarkan uraian tersebut maka dipilih pembelajaran tari sigeh penguten dengan menggunakan pendekatan santifik yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyimpulkan dan mengomunikasikan. Penelitian ini mengenai proses pembelajaran tari sigeh penguten pada siswa kelas X.MIA.2 SMA Negeri 2 Kota Metro, judul penelitian yang akan

6 diambil adalah Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota Metro. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut 1. Bagaimana proses pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan saintifik pada kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota Metro? 2. Bagaimana langkah-langkah pendekatan saintifik pada kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota Metro pada pembelajaran tari sigeh penguten? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan: 1. Mendeskripsikan proses pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan saintifik pada kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota Metro 2. Mendeskripsikan langkah-langkah pendekatan saintifik pada kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota Metro pada pembelajaran tari sigeh penguten. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian untuk sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan tinggi Universitas Lampung khususnya mahasiswa jurusan seni tari untuk lebih mengenal proses pembelajaran yang baik dan benar.

7 2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi pada penelitian berikutnya. 3. Hasil penelitian dapat dijadikan informasi kepada guru pengampu mata pelajaran seni tari dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran yang diajarkan di kelas pada mata pelajaran seni budaya. 4. Hasil penelitian diharapkan berguna bagi siswa disaat pembelajaran seni tari siswa dapat terdorong untuk belajar lebih aktif dalam suasana yang menyenangkan dan dapat lebih jelas dalam menerima pemahaman materi tari yang disampaikan serta meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa dalam bidang seni tari. 5. Hasil penelitian dapat dijadikan informasi kepada sekolah lain, agar proses pembelajaran seni budaya khususnya seni tari meningkat dan bertambahnya minat siswa dalam bidang seni tari. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah pembelajaran tari sigeh penguten dengan menggunakan pendekatan saintifik pada kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota Metro. 2. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X.MIA.2 yang berjumlah 33 siswa di SMA Negeri 2 Kota Metro. 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 2 Kota Metro.

8 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap selama dua bulan yaitu pada bulan Januari sampai Maret tahun pelajaran 2015/2016. Tabel 1.1 Waktu Penelitian No Kegiatan 1 Pengajuan Izin Penelitian Seminar Proposal Bulan November Januari Febuari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 x 2 x 3 Penelitian xx xx xx xx xx xx xx xx Bimbingan dan 4 Koreksi 5 Seminar Hasil x x x Keterangan: X = satu kali pertemuan /satu hari X = satu minggu XX = dua kali pertemuan/ 2 hari