PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2005

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 17 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBUKAAN, PENUTUPAN DAN PENEMPATAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA STRATEGIS KOTA MALANG TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 5/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 05 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 51 SERI D

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 33 TAHUN : 2005 SERI : A NOMOR : 8 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 33 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

2016, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nom

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BATAM TAHUN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH YANG ASPIRATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG K E L U R A H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2002 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 64 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KOTA BATAM

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DESA

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

Transkripsi:

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan berlandaskan demokrasi, maka masyarakat perlu berpartisipasi dalam proses perumusan kebijakan, pengambilamn keputusan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan daerah ; b. bahwa partisipasi masyarakat dalam proses perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan daerah adalah perwujudan pemberdayaan masyarakat ; c. bahwa partisipasi masyarakat dalam proses perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan daerah bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat khususnya terhadap perumusan kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat ; d. bahwa untuk melaksanakan ketentuan ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a,b dan c konsideran di atas, maka perlu diatur dalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Pasal 28 Undang undang Dasar 1945 ; 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota Kecil di Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat (Berita Negara tanggal 14 Agustus 1950) ; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Lembaran Negara Tahun 1986 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3344);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Nomor 60 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) ; 5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848) ; 6. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 38886) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1982 tentang Perunahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Probolinggo (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3240) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ; 9. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 70). Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PROBOLINGGO MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kota Probolinggo ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Probolinggo ; c. Kepala Daerah adalah Walikota Probolinggo ; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kota Probolinggo sebagai Badan Legislatif Daerah ;

e. Pemerintah Daerah adalah penyelenggara Pemerintah Daerah Otonomi oleh Pemerintah Daerah dan DPRD ; f. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Probolinggo ; g. Masyarakat adalah semua warga negara, badan atau lembaga yang peduli terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah ; h. Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan; i. Partisipasi Pasif adalah keikutsertaan masyrakat yang hadir sebagai pendengar, sekedar tahu dan menerima hasil rumusan ; j. Partisipasi dalam menyampaikan informasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam menjawab kuesioner yang disampaikan oleh pejabat, lembaga dan atau badan publik lainnya ; k. Partisipasi dalam berkonsultasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam semua bentuk perundingan / tukar pendapat dalam penyelenggaraan pemerintahan ; l. Partisipasi fungsional adalah keikutsertaan masyarakat secara fungsional baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi sosial kemasyarakatan dalam penyelenggaraan pemerintahan ; m. Partisipasi interaktif adalah keikutsertaan masyarakat secara timbal balik saling mempengaruhi baik sebagai individu maupun kelompok dalam penyelenggaraan pemerintahan ; n. Komisi Pengaduan adalah Lembaga independen yang mempunyai tugas menerima pengaduan dan melakukan klarifikasi terhadap pejabat dan Dinas, Badan, Kantor, Bagian yang melakukan tindakan yang berlawanan dengan hak berpartisipasi masyarakat. Pasal 2 Bentuk bentuk partisipasi masyarakat meliputi : a. Partisipasi pasif ; b. Partisipasi dalam menyampaikan informasi ; c. Partisipasi dalam berkonsultasi ; d. Partisipasi fungsional ; e. Partisipasi interaktif.

BAB II Hak Masyarakat Pasal 3 (1) Masyarakat mempunyai hak berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan ; (2) Dalam mewujudkan haknya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses perumusan, kebijakan, pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pemberdayaan masyarakat. Pasal 4 Keikutsertaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (2) Peraturan Daerah ini meliputi : 1. Perumusan Visi dan Misi kota ; 2. Perumusan dokumen perencanaan pembangunan kota (Pola Dasar Pembangunan Daerah, Program Pembangunan Daerah dan Rencana Stratejik Daerah) ; 3. Proses penyusunan perencanaan pembangunan tahunan kota, melalui forum komunikasi perencanaan pembangunan kota ; 4. Penyusunan revisi rencana umum tata ruang kota ; 5. Penyusunan Peraturan Daerah dan perundangan lainnya yang menyangkut kepentingan umum ; 6. Pelaksanaan dan pengawasan pembangunan oleh swasta dan masyarakat secara swakelola ; 7. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang informasi, komunikasi dan sosial budaya. BAB III KEWAJIBAN PEMERINTAH Pasal 5 (1) Pemerintah berkewajiban mengikutsertakan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pemberdayaan masyarakat ; (2) Kewajiban Pemerintah sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) Peraturan Daerah ini meliputi : a. Perumusan Visi dan Misi kota ;

b. Perumusan dokumen perencanaan pembangunan kota (Pola Dasar Pembangunan Daerah, Program Pembangunan Daerah dan Rencana Stratejik Daerah) ; c. Proses penyusunan perencanaan pembangunan tahunan kota, melalui forum komunikasi perencanaan pembangunan kota ; d. Penyusunan revisi rencana umum tata ruang kota ; e. Penyusunan Peraturan Daerah dan perundangan lainnya yang menyangkut kepentingan umum ; f. Pelaksanaan dan pengawasan pembangunan oleh swasta dan masyarakat secara swakelola ; g. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang informasi, komunikasi dan sosial budaya BAB IV TATA CARA PARTISIPASI MASYARAKAT Pasal 6 (1) Pemerintah Daerah mengumumkan agenda kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggara pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik; (2) Pemerintah Daerah mengumumkan rencana rapat, pertemuan pertemuan, dengar pendapat dan konsultasi dengan masyarakat melalui media massa dan media komunikasi lainnya yang mudah dijangkau dan dapat diketahui masyarakat luas ; (3) Masyarakat sebagai individu, kelompok atau organisasi sosial kemasyarakatan mempunyai kesempatan untuk memberi tanggapan, pendapat, masukan baik secara langsung maupun tidak langsung, yang menyangkut kepentingan masyarakat umum ; (4) Masyarakat menyampaikan keikutsertaan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik kepada Pemerintah Daerah ; (5) Keikutsertaan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai macam sara, baik dengan menggunakan media massa (elektronik atau cetak) maupun media lain yang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang undangan yang berlaku ; (6) Sesudah kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat selesai, Pemerintah Daerah mengumpulkan hasil hasilnya kepada masyarakat luas melalui media massa dan media komunikasi lainnya.

Pasal 7 Pengaturan lebih lanjut tatacara partisipasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 Peraturan Daerah ini ditetapkan dalam Keputusan Kepala Daerah. Pasal 8 Masyarakat dalam berpartisipasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 6 peraturan Daerah ini mendapat perlindungan hukum sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Perundang undangan yang berlaku. BAB V KOMISI PENGADUAN Pasal 9 (1) Untuk menampung pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat, maka perlu dibentuk lembaga Komisi Pengaduan yang independen ; (2) Komisi pengaduan ini bertugas menerima pengaduan dan melakukan klarifikasi terhadap pejabat dan Dinas, Badan, Kantor, Bagian yang melakukan tindakan yang berlawanan dengan hak berpartisipasi masyarakat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Peraturan Daerah ini. (3) Anggota Komisi pengaduan bertugas selama 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Pasal 10 (1) Anggota Komisi pengaduan sebanyak banyaknya 9 (sembilan) orang terdiri atas unsur dari LSM, LPM, Perguruan Tinggi dan Organisasi Masyarakat ; (2) Komisi pengaduan dipimpin oleh seorang ketua merangkap anggota dan didampingi oleh seorang sekretaris merangkap anggota ; (3) Ketua dan Sekretaris dipilih dari dan oleh anggota Komisi Pengaduan ; (4) Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 (tiga) Pasal ini dilakukan dengan musyawarah antara masing masing anggota Komisi pengaduan dan atau secara voting ; (5) Dalam menjalankan tugasnya Komisi Pengaduan didukung oleh staf sekretariat. Pasal 11 Syarat syarat untuk menjadi anggota Komisi Pengaduan ditetapkan sebagai berikut : 1. Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Kota Probolinggo ; 2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;

3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas dalam bidang pemerintahan dan pembangunan daerah ; 4. Sehat jasmani dan rohani ; 5. Bukan anggota pengurus partai politik ; 6. Bukan Pegawai Negeri Sipil, anggota Legislatif dan anggota TNI Polri ; 7. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana. Pasal 12 (1) Anggota Komisi Pengaduan dipilih oleh DPRD atau usulan masyarakat ; (2) DPRD memilih calon anggota komisi yang diusulkan oleh masyarakat setelah melakukan konsultasi publik, yang diawali uji kelayakan dan kepatutan ; (3) Pilihan DPRD beserta alasan alasannya ditetapkan dengan Keputusan DPRD ; (4) Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) Paal ini dilakukan secara transpara, demokratis dan partisipatif. Pasal 13 (1) Komisi pengaduan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dan DPRD; (2) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini dilakukan setiap tahun. Pasal 14 (1) Anggota Komisi Pengaduan berhenti dari jabatannya karena : (2) Anggota Komisi Pengaduan dapat diberhentikan sementara jika yang bersangkutan sedang dalam proses perkara pidana ; (3) Anggota Komisi Pengaduan yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, maka untuk pengangkatan anggota Komisi sebagaimana diatur dalam Pasal 9, 10, 11, 12 dan 13 Peraturan Daerah ini. BAB VI ANGGARAN Pasal 15 Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Komisi Pengaduan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 (1) Komisi Pengaduan selambat lambatnya dibentuk 2 tahun sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini ; (2) Segala Peraturan Perundangan yang telah ada dan tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku. BAB VIII KETENTUAN LAIN LAIN Pasal 17 Hal hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini akan ditetapkan kemudian oleh Kepala Daerah sepanjang menyangkut peraturan pelaksanaannya. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Probolinggo. Ditetapkan di : Probolinggo pada tanggal : 28 Juni 2003 Diundangkan di Probolinggo pada tanggal 13 Juli 2003 Sekretaris Daerah Kota Ttd Drs. H. BAMBANG WIDARTO, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 010 040 605 WALIKOTA PROBOLINGGO, Ttd Drs. H. BANADI EKO LEMBARAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2003 NOMOR 1 SERI E Sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM EDI SUTRISNO, SH Pembina NIP. 510 061 035

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT I. PENJELASAN UMUM Bahwa dalam rangka Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik (Good Governance) yang merupakan ciri dalam negara demokrasi, untuk menumbuhkan masyarakat dan pemerintahan diperlukan pengembangan norma hukum yang dapat mempercepat aktualisasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaran pemerintahan serta pembangunan daerah sebagai pelaksanaan dari ketentuan Pasal 4 ayat (1) Undang undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dipandang perlu untuk mengatur partisipasi masyarakat dalam suatu Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 sampai dengan Pasal 6 ayat (5) Pasal 6 ayat (6) Pasal 7 sampai dengan Pasal 10 ayat (4) Pasal 10 ayat (5) Pasal 11 sampai dengan Pasal 18 : cukup jelas : Pemerintah Daerah dalam mengumumkan hasil hasil partisipasi masyarakat kepada masyarakat luas melalui media masa dan media komunikasi lainnya dilakukan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya masing masing. : cukup jelas : Pengadaan staf sekretariat Komisi Pengaduan untuk sementara dibantu oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Namun demikian, pengadaan staf dimaksud dapat berubah setiap waktu menyesuaikan perkembangan situasi dan kondisi yang ada. : cukup jelas