BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

tedi last 11/16 Definisi Pengakuan Pengukuran Pengungkapan

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma),

BAB II LANDASAN TEORITIS

AKUNTANSI ASET TETAP STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 07 LAMPIRAN I.08 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TANGGAL

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

AKUNTANSI ASET TETAP STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 07

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REVALUASI & PELEPASAN ASET TETAP

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

AKUNTANSI ASET TETAP

: Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aktiva adalah harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Aktiva menurut Arfan Ikhsan, Pengantar Praktis Akuntansi, (2009:2)

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

tedi last 04/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 AKTIVA TETAP DAN AKTIVA LAIN-LAIN

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Aset Lancar

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB II LANDASAN TEORI. equipment, machinery, building, and land.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

BAGIAN IX ASET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA. Kota Padang belum efektif dilaksanakan sesuai Permendagri No 17 Tahun 2007.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain

BAB II LANDASAN TEORITIS. informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Tinjauan Terhadap Pengelolaan Aset Tetap Pt.Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung

PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud

53. Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk tujuan-tujuan produktif yang melibatkan penggunaan manfaat berulang maka aset tersebut dimasukkan dalam klasifikasi aset tetap, seperti tanah, bangunan atau peralatan. Salah satu ciri dari aset tetap ialah mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan atau satu tahun. Sebelum membahas tentang aset tetap lebih dalam lagi maka terlebih dahulu diuraikan pengertian aset tetap. Untuk dapat lebih memahami pengertian aset tetap maka berikut ini dikemukakan defenisi menurut para ahli akutansi : Menurut (SAP) No.7: Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Menurut Rudianto, Pengantar Akuntansi (2012:256) : Aset tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjualbelikan. Menurut Warren et al, Pengantar Akuntansi (2010:2): Aset tetap adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta dapat digunakan dalam jangka panjang. 4

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) No. 16 (2012:16.1) menyatakan bahwa : Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Menurut Mulyadi, Sistem Akuntansi (2013:538): Aktiva tetap mempunyai karakteristik yang berbeda dengan aktiva lancar. Jika aktiva lancar dikendalikan pada saat konsumsinya, pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tetap tersebut. Menurut Soemarso (2010 : 20) aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang memiliki kriteria sebagai berikut : a. Masa manfaatnya lebih satu tahun b. Digunakan untuk kegiatan perusahaan c. Dimiliki tidak dijual kembali dalam kegiatan perusahaan d. Nilainya cukup besar 2. Penggolongan Aset Tetap Berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas, klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut : a. Tanah Tanah yaitu tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. 5

b. Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 bulan dan dalam kondisi siap pakai. c. Gedung dan Bangunan Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan Jalan, irigasi dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. e. Aset Tetap lainnya Aset tetap lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. f. Konstruksi dalam Pengerjaan Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya. 6

3. Harga Perolehan Aset Tetap Perolehan untuk aset di bawah batas nilai minimum walaupun memenuhi kriteria aset tetap, dicatat sebagai perlengkapan atau beban pada saat terjadinya. Walaupun secara teori perlakuan ini mungkin tidak benar, akantetapi dalam praktiknya dapat diterima. Jika tidak maka perlu dibuat skedul penyusutan untuk barang-barang seperti asbak rokok dan keranjang sampah.aset tetap dapat diperoleh melalui beberapa cara, diantaranya adalah: a. pembelian tunai, b. pembelian secara kredit, c. pembelian dengan surat berharga, d. diterima dari sumbangan, e. dibangun sendiri dan f. pertukaran atau tukar tambah. Menurut Raja Adri Satriawan Surya, Akuntansi Keuangan Versi IFRS (2012:152-168) bahwa cara untuk mendapatkan aset tetap adalah sebagai berikut: a. Aset Tetap Yang Dibeli Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan suatu aset tetap yang dibeli terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan PPN masukan tak boleh restitusi (non-refundable) dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian. Contoh dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah: 1) Biaya persiapan tempat 2) Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpanan dan bongkar muat (handling costs); dan 3) Biaya pemasangan (installation costs); dan 7

4) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur. b. Aset Tetap yang Dikontruksi Sendiri Biaya perolehan aset tetap yang dikontruksi sendiri sama dengan biaya untuk memproduksi aset serupa untuk dijual. Apabila biaya membuat sendiri lebih rendah dari harga apabila aset tersebut dibeli, tidak boleh diakui sebagai laba.karena laba berasal dari penjualan bukan karena membuat sendiri. Jika biaya membuat sendiri lebih mahal daripada harga pasar yang berlaku; mungkin disebabkan karena jumlah yang abnormal dari pemakaian bahan baku, tenaga kerja, atau sumber daya lain; harus dicatat sebagai kerugian dan aset dilaporkan dengan nilai pasar yang berlaku. c. Aset Tetap yang Diperoleh dari Sumbangan Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan harus diakui sebagai penghasilan, karena memenuhi definisi penghasilan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yaitu peningkatan manfaat ekonomis selama periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Sesuai dengan definisi tersebut, aset tetap yang diperoleh dari sumbangan merupakan penghasilan yang harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkredit akun pendapatan sumbangan (donation revenue). d. Aset Tetap yang Diperoleh dari Pertukaran Untuk aktiva tetap yang diperoleh dari pertukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Pertukaran Aset yang Serupa Suatu aset tetap dapat diperoleh dalam pertukaran aset tetap yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa pada bidang usaha yang sama dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dijual dalam pertukaran dengan kepemilikan aset uang serupa.contoh dari pertukaran aset serupa termasuk pertukaran pesawat terbang, hotel, bengkel, dan properti real estat lainnya. Pencatatan untuk transaksi pertukaran aset tetap sejenis ini adalah keuntungan dikurangkan pada harga aset tetap, sedangkan kerugian dibebankan dalam tahun berjalan.contohnya pertukaran peralatan lama dengan peralatan baru.yang diperoleh dari sumbangan merupakan penghasilan yang harus dicatat sebesar harga taksiran atau pasar yang layak dengan mengkredit akun pendapatan sumbangan (donation revenue). 2) Pertukaran Aset yang Tidak Serupa Suatu aset tetap dapat diperoleh dengan pertukaran atau pertukaran sebagian untuk aset tetap yang tidak serupa atau aset lain.biaya perolehan aset semacam ini diukur sebesar nilai wajar aset yang 8

diterima, yaitu setara nilai wajar aset yang diserahkan disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dipindahkan. Dalam transaksi semacam ini kerugian atau keuntungan harus diakui.kerugian atau keuntungan pertukaran dihitung dari selisih antara nilai pasar wajar dan nilai buku aset yang dilepaskan. e. Sewa Guna Usaha Sewa guna usaha adalah suatu kontrak dimana satu pihak (penyewa lessee) diberikan hak untuk menggunakan aktiva yang dimiliki oleh pihak lain, yaitu pihak yang menyewakan (lessor) untuk suatu periode waktu tertentu.sebagian besar sewa guna usaha memiliki karakteristik yang serupa dengan penyewaan.ini disebut dengan sewa guna usaha operasi (operating leases). B. Metode Penyusutan Aset Tetap Penyesuaian nilai aset tetap dilakukan dengan berbagai metode yang sistematis sesuai dengan masa manfaat. Metode penyusutan yang digunakan harus dapat menggambarkan manfaat ekonomik atau kemungkinan jasa (service potential) yang akan mengalir ke pemerintah. Nilai penyusutan untuk masingmasing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dan diinvestasikan dalam aset tetap. Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan harus ditinjau secara periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya, penyusutan periode sekarang dan yang akan datang harus dilakukan penyesuaian. Menurut Soemarso (2010:35) metode penyusutan yang dapat dipergunakan antara lain: 1. Metode garis lurus (straight line method) Merupakan metode yang paling sederhana mengasumsikan adanya penggunaan yang konstan dari suatu aset selama masa manfaatnya.metode ini 9

merupakan metode yang mendasarkan alokasi dari fungsi waktu penggunaan aset. Berdasarkan metode ini biaya depresiasi dihitung dengan mengalokasikan nilai aset yang didepresiasikan selama masa manfaat aset secara sama untuk setiap periodenya. Untuk menghitung biaya depresiasi digunakan rumusan sebagai berikut: Biaya Depresiasi = (biaya perolehan asset nilai residu) Masa manfaat asset Adapun cara untuk menentukan tarif penyusutan, menurut Raja Adri Satriawan, Akuntansi Keuangan Versi IFRS (2012:174) adalah sebagai berikut: Tarif penyusutan = 1 x 100% Estimasi masa manfaat 2. Metode saldo menurun ganda (double declining balance method) Merupakan metode yang membebankan depresiasi dengan nilai yang lebih tinggi pada awal periode dan secara gradual akan berkurang pada tahuntahun selanjutnya. Pada metode ini beban depresiasi merupakan perkalian nilai buku aset dengan tarif depresiasi yang dinyatakan dengan presentasi dimana besarnya presentase biaya dua kali lipat dari persentase garis lurus (misalkan aset dengan umur lima tahun memiliki tarif 40%, dua kali lipat dari tarif garis lurus sebesar 1/5 atau 20%). Berbeda dengan metode sebelumnya, pada metode ini nilai yang didepresiasikan tidak dikurangkan dengan nilai 10

residunya (nilai perolehan aset). Untuk menghitung biaya depresiasi digunakan rumusan sebagai berikut: Biaya Depresiasi = Nilai Buku Awal Tahun x Tarif Saldo Menurun 3. Metode unit produksi (unit of production method) Metode ini mengasumsikan pembebanan depresiasi sebagai fungsi dari penggunaan atau produktivitas aset, bukan dilihat dari waktu penggunaan aset. Berdasarkan metode ini umur dari aset akan didepresiasikan berdasarkan jumlah output yang diproduksi (unit produksinya) atau berdasarkan input yang digunakan (seperti jam kerja). Metode ini sangat tepat digunakan untuk menghitung biaya depresiasi dengan metode unit produksi digunakan rumusan sebagai berikut: Biaya depresiasi = (biaya perolehan asset-nilai residu) x Jam penggunaan Estimasi jam penggunaan total Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruhaset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. C. Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan Asset tetap yang dimiliki dan digunakan perusahaan akan memerlukan pengeluaran-pengeluaran agar asset tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran tersebut dapat dikategorikan atas pengeluaran modal (Capital Expenditure) dan pengeluaran pendapatan (Revenue Expenditure). 11

1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) Pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan efisiensi operasional, kapasitas produksi, atau masa manfaat aset tetap. Dan pengeluaran ini biasanya dalam jumlah besar dan jarang terjadi. Pengeluaran modal ini dilakukan untuk meningkatkan investasi perusahaan dalam fasilitas produksi dan secara umum akan didebet ke aset tetap yang terpengaruh. Perhitungan pengeluaran modal (Capital Expenditure) a. Penggantian Penggantian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti asset atau suatu bagian asset dengan unit baru dengan tipe sama misalnya dengan penggantian suku cadang. Jika pengeluaran ini memperpanjang umur asset atau meningkatkan arus kas yang dihasilkan aset tersebut, maka pengeluaran ini harus dikapitalisasi dengan menambahkannya ke nilai aset atau mengurangkannya ke akumulasi penyusutan. b. Penambahan Penambahan adalah memperbesar atau memperluas fasilitas ruang suatu asset seperti penambahan ruang dalam bangunan, tempat parkir dan lainlain.jika penambahan tidak melibatkan penggantian komponen asset yang ada, maka pengeluaran tersebut harus dikapitalisasi dengan menambahkannya ke harga perolehan asset. Bangunan Rp xxx Kas Rp xxx 12

c. Pemeliharaan dan reparasi Pemeliharaan aset melibatkan penyesuaian akun aset untuk merepleksikan biaya perbaikan fisik yang menaikkan nilai aset tersebut atau memperpanjang umur ekonomisnya. Peningkatan seperti itu merupakan investasi modal. Pemeliharaan adalah pengeluaran untuk memelihara aset tetap agar berada dalam kondisi operasi yang baik. Reparasi adalah pengeluaran untuk mengembalikan aset tetap ke kondisi operasi yang baik pada saat turun mesin atau memulihkan serta mengganti suku cadang yang rusak. Jika pengeluaran ini bersifat biasa dan berulang dan tidak menambah umurnya, maka pengeluaran ini dicatat sebagai beban pada saat terjadi. Tetapi sebaliknya jika pengeluaran ini dalam jumlah besar dicatat sebagai aset tetap. Pengeluaran untuk pemeliharaan dan reparasi aset tetap untuk menjaga manfaat ekonomis di masa yang akan datang yang dapat diharapkan perusahaan untuk mempertahankan standar kinerja semula atau suatu aset. d. Perbaikan Aset tetap memerlukan perbaikan karena aset tetap yang digunakan untuk mendukung kegiatan perusahaan suatu saat akan mengalami masalah. Apabila aset tetap diperbaiki, maka biaya perbaikannya itu harus diperhitungkan dan dicatat. Ada dua perlakuan akuntansi terhadap biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki aset tetap tersebut yang biaya perbaikan dimasukkan ke 13

dalam aset tetap tersebut atau biaya perbaikan tersebut diperlakukan sebagai biaya tahun berjalan saja. Untuk mengetahui biaya tersebut masuk ke dalam biaya yang mempengaruhi aset tetap atau biaya tahun berjalan ada dua pedoman yang harus kita lihat yaitu besarnya jumlah perbaikan, dan dampak biaya perbaikan ke masa manfaat aset tetap. Jurnal yang digunakan adalah sebagai berikut: Akumulasi penyusutan Rp xxx Kas Rp xxx 2. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) Pengeluaran yang dilakukan secara rutin untuk menjaga efesiensi operasional dan umur produktif dari asset tetap tersebut. Pengeluaran ini biasanya berjumlah kecil dan sering terjadi. Contoh dari pengeluaran pendapatan ini adalah tune up dan ganti oli, pengecatan gedung, dan lain-lain. D. Penghentian Pemakaian Aset Tetap Menurut Giri dalam buku Akuntansi Keuangan Menengah 1 (2012 : 234-235) ada beberapa transaksi yang menghentikan pemakaian aset tetap, yaitu: (a) transaksi penjualan aset tetap, (b) berakhirnya masa manfaat aset tetap, dan (c) pertukaran dengan aset lain. 1. Penjualan Aset Tetap Jika penggunaan aset tetap tertentu dihentikan, rekening-rekening yang bersangkutan dengan aset tetap tersebut harus dihapuskan. Jika penghentian 14

disebabkan transaksi penjualan, selisih antara harga jual dengan nilai buku aset tetap yang tersisa harus diakui sebagai laba atau rugi. Jika nilai buku aset lebih kecil dibandingkan dengan kas/aset lain yang diterima, timbul keuntungan. Sebaliknya jika nilai buku aset lebih besar dibandingkan dengan kas/aset lain yang diterima, timbul kerugian. 2. Berakhirnya Masa Manfaat Aset Tetap Apabila aset tetap dihentikan karena berakhirnya masa manfaatnya, semua akun yang berkaitan dengan aset tetap tersebut harus dihapus. Dalam transaksi ini, saat aset tetap dihentikan masa pemakaiannya masih memiliki nilai residu, harus diakui sebagai rugi penghentian aset tetap. 3. Pertukaran Dengan Aset Lain Harga pertukaran aset tetap yang didapat melalui pertukaran dengan surat berharga diukur dengan jumlah uang yang dapat direalisasikan apabila surat berharga tersebut dijual. Jika harga pasar surat-surat berharga tidak dapat ditentukan, harga pasar aset tetap yang diperoleh menjadi dasar pencatatan aset yang bersangkutan. Jika harga pasar kedua aset tersebut tidak ada maka aset tetap tersebut harus ditaksir oleh pihak yang independen, misalnya oleh penilai (appraiser). E. Penghentian Aset Tetap Pada BUMD Milik Pemerintah Berdasarkan SAPNo.7 Tahun 2005 Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomik masa yang 15

akan datang. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. F. Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Posisi Keuangan, Menurut SAP Jumlah besar penyusutan aset tetap untuk suatu periode dilaporkan secara terpisah dalam perhitungan rugi laba atau diungkapkan dengan cara lain. Uraian umum mengenai metode atau beberapa metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan hendaknya dilampirkan juga dalam laporan keuangan tersebut. Saldo setiap kelompok utama sset yang dapat disusutkan harus diungkapkan dalam laporan keuangan atau dalam catatan atasnya, bersama-sama dengan akumulasi penyusutan dari setiap kelompok aset tersebut atau dalam jumlah total. Bila terdapat banyak sekali asset yang harus dirinci dalam neraca, maka satu jumlah saja boleh disajikan, yang didukung dengan skedul. Aset berwujud biasanya dicantumkan dalam neraca secara terpisah setelah aset tetap. Saldo setiap kelompok utama aset hendaknya diungkapkan dengan jumlah bersihnya, yaitu setelah dikurangi amortisasi sampai dengan periode terakhir. Menurut SAP No.7 Tahun 2005 aset tetap dalam Laporan Posisi Keuangan harus mengungkapkan: 1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat(carrying amount); 2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yangmenunjukkan: a. Penambahan; b. Pelepasan; c. Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada; 16

d. Mutasi aset tetap lainnya. 3) Informasi penyusutan, meliputi: a. Nilai penyusutan; b. Metode penyusutan yang digunakan; c. Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; d. Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode. 17