ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

Analisis Finansial Usahatani Padi Varietas Unggul di Desa Guntung Ujung Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

Analisis Imbalan Faktor Produksi Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Banjar

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

BUDIDAYA DAN KEUNTUNGAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI DESA KIRAM KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

IV. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

KAJIAN EKONOMIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PANGAN DENGAN TERNAK KAMBING PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN SUMBAWA

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

USAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

BAB IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

Keragaan Usahatani Kacang Hijau di Lahan Suboptimal Kabupaten Sambas

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 1, Pebruari 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

Lisa Oktaviani 1, Azhar 1, Mustafa Usman 1*

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

KAJIAN MANFAAT IRIGASI WADUK PELAPARADO DI KABUPATEN BIMA TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DAN KESEMPATAN KERJA

173 ZIRAA AH, Volume 43 Nomor 2, Juni 2018 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

PENGENALAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 14-22

ANALISIS USAHATANI POLA TANAM SATU TAHUN PADA SISTEM IRIGASI TEKNIS DI DESA GUDO KECAMATAN GUDO KABUPATEN JOMBANG

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : ISSN :

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

BAB IV METODE PENELITIAN

KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

Rismarini Zuraida dan A. Hamdan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat No. 4 Banjarbaru Kalimantan Selatan

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN PRINGSEWU

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

AGUS PRANOTO

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN TOMAN (Channa micropeltes) DALAM KARAMBA DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

Keywords: fertilizer, income, land area, rubber.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar Belakang

Sosio Ekonomika Bisnis ISSN ANALISIS EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH PADA KONDISI IRIGASI SEMI TEKNIS DI KABUPATEN MERANGIN

ANALISA KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DAN VARIETAS IR

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

Transkripsi:

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN OLEH: GUNARDI DWI SULISTYANTO DR. NOVIRA KUSRINI, SP, M.SI MASWADI, SP, M.SC SOSIAL EKONOMI PERTANIAN F A K U L T A S P E R T A N I A N UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK Gunardi Dwi Sulistyanto 1), Novira Kusrini 2), Maswadi 2) 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak ABSTRAK Pemerintah mempunyai peranan yang penting dalam usaha meningkatkan produktivitas pertanian yaitu salah satunya dengan perbaikan sistem pertanian yang ada sekarang dan pembentukan lahan pertanian baru. Pembangunan pertanian ini ditujukan pada daerah yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan dibidang pertanian, salah satunya adalah Kecamatan Sebangki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan finansial yang mencakup biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan dari usahatani tanaman padi, selain itu juga untuk mengetahui kelayakan usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (Purposive) dengan Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak sebagai obyeknya dan petani lahan sawah sebagai subyeknya. Hasil penelitian keadaan finansial usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki menunjukkan besarnya total biaya sebesar Rp 1.621.618,57/Usahatani/ Tahun, penerimaan sebesar Rp 2.859.375,00/Usahatani/ Tahun, pendapatan sebesar Rp 2.484.625,09/Usahatani/ Tahun dan keuntungan sebesar Rp 1.237.756,44 /Usahatani/Tahun dan hasil perhitungan kelayakan usahatani tanaman padi, diperoleh nilai R/C Ratio sebesar 1,82 dan nilai B/C Ratio sebesar 1,58. Dari hasil analisis kelayakan tersebut, menunjukkan bahwa usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak layak diusahakan atau memberikan keuntungan dari aspek finansial. Kata Kunci : Analisis Kelayakan, Usahatani, Tanaman Padi 1

FEASIBILITY ANALYSIS OF RICE CROP FARMING THE DISTRICT SEBANGKI IN LANDAK REGENCY Gunardi Dwi Sulistyanto 1), Novira Kusrini 2), Maswadi 2) 1) Students of the Facultyof Agriculture, UniversityTanjungpuraPontianak 2) Lecture of the FacultyAgriculture, University oftanjungpurapontianak ABSTRACT Government has an important role in efforts to increase agricultural productivity is one of them with improved farming systems existing and establishment of new agricultural land. Agricultural development is aimed at areas that have the potential to be developed in the field of agriculture, one of which is the District Sebangki. This study aims to determine the financial situation that includes cost, revenue, income and profit from rice farming, and also to determine the feasibility of rice farming in the district Sebangki Porcupine District. The method used in this study is a survey method. Locations were selected intentionally (purposive) by Sub Sebangki Porcupine District as its object and lowland farmers as subjects. The results of financial circumstances rice farming in sub Sebangki shows the magnitude of the total cost of Rp 1.621.618,57farming/year, revenue Rp 2.859.375.00 /farming/year, income of Rp 2.484.625,09/faming/year and a profit of Rp 1.237.756,44/farming/year and results the feasibility of rice farming, the value of R / C ratio of 1.76 and the B / C ratio of 1.51. From the results of the feasibility analysis, showed that rice farming in the district Porcupine District Sebangki viable or benefit from the financial aspect. Keywords: Feasibility Analysis, Farming, Rice 2

PENDAHULUAN Padi (Oriza sativa L.) merupakan bahan makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia karena sekitar 95% penduduk Indonesia mengkonsumsi beras. Indonesia pernah berhasil mencapai swasembada beras pada tahun 1984. Tingginya kebutuhan konsumsi beras disebabkan oleh sebagian besar penduduk Indonesia beranggapan bahwa beras merupakan bahan makanan pokok yang belum dapat digantikan keberadaannya. Di sisi lain luas tanaman padi menurun 0,5% dan menurunnya areal atau lahan karena dialihfungsikan menjadi pemukiman penduduk, sarana transportasi dan lainlain. Di samping itu keterbatasan sarana produksi atau alat-alat pertanian dan kurangnya sumber daya manusia untuk yang berkualitas dapat melaksanakan usahatani secara efektif dan efesien (Sumodiningrat, 2001). Kabupaten Landak merupakan salah satu sentra penghasil padi di provinsi Kalimantan Barat, ditunjukkan dengan adanya potensi lahan sawah seluas 73.346 Ha yang tersebar di 13 Kecamatan. Sebagian besar lahan sawah yang ditanami adalah lahan irigasi dan tadah hujan yaitu sebesar 1.800 Ha lahan sawah irigasi teknis, sebesar 10.128 Ha lahan sawah irigasi setengah teknis, lahan sawah irigasi sederhana sebesar 13.786 Ha, sawah irigasi desa sebesar 17.496 Ha, sawah tadah hujan sebanyak 20.991 Ha dan selebihnya masih merupakan lahan sawah lebak yang masih belum difungsikan secara optimal. Rata-rata produktivitas padi di Kabupaten Landak saat ini baru mencapai 3,61 ton. Jika dilihat produktivitas tersebut masih berada dibawah potensi hasil varietas unggul baru (VUB) padi sawah yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian (BPTP Kalbar, 2013). Kabupaten Landak memiliki banyak potensi pembangunan disektor pertanian. Potensi-potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Landak diantaranya sumber air yang cukup tersedia karena dialiri oleh banyak sungai, khususnya sungai Landak dan lahan pertanian yang dapat dikembangkan masih cukup luas serta sumber daya manusia yang cukup tersedia salah satunya di Kecamatan Sebangki. Selain ditinjau dari potensi yang dimilikinya, maka diperlukan juga suatu informasi mengenai kelayakan baik itu kelayakan ekonomi, kelayakan sosial maupun kelayakan finansial dari suatu usahatani. Kelayakan ekonomi menunjukkan ekonomi wilayah secara keseluruhan dari suatu sistem penggunaan lahan bagi masyarakat, sehingga dapat diketahui efisiensi pemanfaatan sumber daya lahan. Sedangkan kelayakan sosial ditinjau dari distribusi biaya dan manfaat antar pihak-pihak masyarakat (stakeholders), dan kelayakan finansial, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah usahatani yang ingin dilakukan termasuk usaha yang layak untuk diusahakan atau tidak. Jika suatu usahatani layak untuk diusahakan, maka usaha dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan, hal tersebut diharapkan akan memberikan dampak positif berupa manfaat yang akan diterima, seperti adanya peningkatan pendapatan dari para pelaku usahatani tersebut. Sedangkan jika tidak layak untuk diusahakan maka ada alternatif berupa tindakan, seperti penghentian atau adanya perbaikan dan bentuk perbaikan itu sendiri dapat berupa konservasi atau diversifikasi, dan intensifikasi Prospek usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak cukup besar, namun belum diketahui tingkat kelayakannya. Orientasi usahatani petani di daerah penelitian masih bersifat subsisten hanya memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Petani umumnya sudah 3

mengadakan perhitungan ekonomi, namun tidak dilakukan secara tertulis dan masih banyak petani yang belum menghitung berapa tingkat pendapatan usahatani yang diusahakannya. Sebagai dasar untuk mengembangkan suatu usahatani, diperlukan suatu sistem informasi untuk mengetahui kelayakan dari suatu usahatani khususnya tanaman padi. Penelitian ini untuk mengetahui kelayakan usahatani tanaman padi Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana keadaan finansial yang mencakup biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan dari usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak? (2) Apakah usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak layak diusahakan dari aspek finansial? Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui keadaan finansial yang mencakup biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan dari usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak. (2) Untuk mengetahui kelayakan usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak dari aspek finansial. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode deskriptif yaitu dengan jenis metode survei. Menurut Nazir (2005) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak yang meliputi Desa Agak, Desa Kumpang Tengah, Desa Rantau Panjang, dan Desa Sebangki dan Desa Sei Segak yang merupakan desa-desa yang masuk dalam rencana pemabngunan sarana-prasarana pertanian padi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh petani padi yang masuk dalam proyek pembangunan Daerah Irigasi (DI) Sebangki Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak yang memiliki lahan persawahan yaitu 480 kepala keluarga (KK) (Katalog BPS, 2010). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode random sampling, dengan rumus Slovin maka jumlan sampel yang diambil 32 responden. ANALISIS DATA Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Analisis meliputi biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan petani dalam usahatani tanaman padi. Untuk mengetahui tujuan pertama yaitu besarnya biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan keuntungan digunakan perhitungan: a. Biaya Usahatani 1. Biaya Implisit (IC) Biaya implisit merupakan biaya yang tidak dikeluarkan secara langsung atau yang tidak benar-benar dikeluarkan dalam kegiatan usahatani. Biaya ini tidak benar-benar dikeluarkan, namun perlu dimasukkan ke dalam perhitungan, seperti tenaga kerja dalam keluarga (TKDK), benih, biaya lahan sendiri dan bunga modal 2. Biaya Eksplisit (EC) Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang atau barang yang dikeluarkan secara langsung dalam kegiatan usahatani seperti tenaga kerja luar keluarga (TKLK), obatobatan dan penyusutan alat. 4

Menurut Kasim (2004) untuk menghitung biaya digunakan rumus : dimana: Tc TCE TCI TC = TCE + TCI = Biaya total Usahatani (Rp) = Biaya Eksplisit (Rp) = Biaya Implisit (Rp) b. Penerimaan Menurut Kasim (2004) untuk menghitung penerimaan digunakan rumus: TCi = Biaya total usahatani (Rp) Untuk mengetahui tujuan kedua yaitu kelayakan usahatani tanaman padi digunakan perhitungan R/C ratio dan B/C ratio: 1. Ratio Antara Penerimaan dan Biaya (R/C Ratio) R/C ratio = TR TC Di mana: TR = Penerimaan Usahatani (Rp) Y = Output yang diperoleh selama periode produksinya (Kg) Py = Harga dari hasil produksi (Rp/Kg) c. Pendapatan Menurut Kasim (2004) untuk menghitung pendapatan digunakan rumus : Di mana: FI = Pendapatan usahatani (Rp) TR = Penerimaan usahatani (Rp) TCE = Biaya eksplisit (Rp) d. Keuntungan Menurut Kasim (2004) untuk menghitung keuntungan digunakan rumus : Di mana : TR = Y. Py FI = TR TCE π = TR TC Dimana : R/C = Return Cost Ratio TR = Penerimaan usahatani (Rp) TC = Biaya total usahatani (Rp) Kriteria : R/C > 1, usahatani layak diusahakan R/C < 1, usahatani tidak layak diusahakan R/C = 1, usahatani dikatakan impas 2. Ratio Antara Keuntungan dan Biaya (R/C Ratio) Rumus matematis untuk mencari B/C ratio yaitu: Di mana : B/C ratio = FI TC B/C = Benefit/Cost Ratio FI = Total Pendapatan (Rp) TC = Total Biaya (Rp) Kriteria : B/C > 1, usahatani layak diusahakan B/C < 1, usahatani tidak layak diusahakan B/C = 1, usahatani dikatakan impas π = Keuntungan atau laba (Rp) TR = Penerimaan usahatani (Rp) 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Pendapatan Usahatani Tanaman Padi a. Biaya Usahatani Tanaman Padi 1) Biaya Implisit Biaya implisit usahatani tanaman padi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk usahatani yang besar kecilnya tidak dipengaruhi besarnya produksi dan hanya diperhitungkan saja sebagai biaya namun tidak benar-benar dikeluarkan. Berikut tabel biaya implisit yang dikeluarkan dalam usahatani tanaman padi. Tabel 1. Biaya Implisit Usahatani Tanaman Padi di Kecamatan Sebangki No Uraian Biaya Total Biaya Biaya Rata-rata (Rp/Usahatani/Thn) 1 TKDK 2.340.000 73.125 2 Benih 2.760.000 86.250 3 Biaya Lahan Sendiri 34.500.000 1.078.125 4 Bunga Modal 299.797 9.369 Jumlah 39.899.797 1.246.869 Analsis data primer, 2012 Dari tabel diatas dapat diketahui total rata-ratanya biaya implisit pada usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki yaitu Rp 1.246.869,- /Usahatani/Tahun. 2) Biaya Eksplisit Biaya eksplisit merupakan biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk proses produksi. Biaya eksplisit dalam usahatani tanaman padi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam proses usahatani berlangsung. Berikut tabel biaya eksplisit pada usahatani tanaman padidi Kecamatan Sebangki. No Tabel 2. Biaya Eksplisit Usahatani Tanaman Padi di Kecamatan Sebangki Uraian Biaya Total Biaya (Rp/Thn) Biaya rata-rata (Rp/Usahatani/Thn) 1 TKLK 4.470.000 139.687,50 2 Obat-obatan 4.835.000 151.093,75 3 Penyusutan Alat 2.689.000 83.968,66 Jumlah 11.991.997 374.749,91 Analsis data primer, 2012 Dari Tabel 2. dapat diketahui bahwa biaya eksplisit terbesar yaitu pada 6 biaya obat-obatan yaitu sebesar Rp 151.093,75,-/Usahatani/Tahun.

b. Penerimaan Usahatani Tanaman Padi Besarnya penerimaan usahatani tanaman padi yang diterima petani di Kecamatan Sebangki dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: No Tabel 3. Penerimaan Usahatani Jagung di Kecamatan Tujuh Belas Keterangan Nilai (Usahatani/Tahun) 1 Jumlah Produksi (Kg) 953,13 2 Harga (Rp/Kg) 3.000 3 Jumlah Penerimaan (Rp) 2.859.375 4 Biaya Total (Rp) 1.621.618,57 Biaya Eksplisit (Rp) 374.749,91 Biaya Implisit (Rp) 1.246.868,66 5 Pendapatan (Rp) 2.484.625,09 6 Keuntungan (Rp) 1.237.756,44 7 Kelayakan R/C ratio 1,82 B/C ratio 1,58 Analsis data primer, 2012 Dari Tabel 3. terlihat bahwa rata-rata penerimaan usahatani tanaman padi yaitu Rp 2.859.375,-/Usahatani/Tahun. c. Pendapatan Usahatani Tanaman Padi Pendapatan usahatani adalah besarnya biaya penerimaan usahatani yang diterima oleh petani padi dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk produksi usahataninya (biaya eksplisit). Dari Tabel 3. dapat diketahui besarnya rata-rata pendapatan yang diterima petani yaitu sebesar Rp 2.484.625,09 /Usahatani/Tahun d. Keuntungan Usahatani Tanaman Padi Keuntungan petani responden usahatani padi adalah besarnya penerimaan dikurangi dengan biaya total usahatani. Dari Tabel 2. dapat diketahui besarnya rata-rata keuntungan yang diterima petani yaitu Rp 1.237.756,44 /Usahatani/Tahun. 2. Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Padi Analisis kelayakan yang digunakan untuk mengetahui usahatani tanaman padi yaitu dengan menggunakan Ratio Antara Penerimaan dan Biaya (R/C Ratio dan B/C Ratio).Hasil analisis kelayakan usahatani tanaman padi dapat dilihat pada Tabel 4 berikut: 7

Tabel 4 Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Padi di Kecamatan Sebangki Usahatani Padi No Uraian (Rp/Usahatani/Thn) 1 Penerimaan UT 2.859.375 2 Biaya Usahatani a. Biaya Implisit 374.749,91 b. Biaya Eksplisit 1.246.868,66 3 Total Biaya UT 1.621.618,57 4 Keuntungan UT 1.237.756,44 5 R/C Ratio 1,82 6 B/C Ratio 1,58 Analsis data primer, 2012 Dari Tabel 4. dapat diketahui hasil perhitungan analasis kelayakan usahatani padi di Kecamatan Sebangki. Berdasarkan hasil perhitungan kelayakan usahatani tanaman padi, diperoleh nilai R/C ratio sebesar 1,82 artinya setiap Rp 1,- yang dikeluarkan oleh petani akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 1,82 dan diperoleh nilai B/C ratio sebesar 1,58 artinya setiap KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1.Keadaan finansial dari usahatani tanaman padi yang dihasilkan petani responden di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak. Rata-rata produksi selama satu kali musim tanam adalah sebesar 953,13 Kg/Usahatani/Tahun. Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya rata-rata total biaya usahatani petani responden untuk satu kali musim tanam adalah sebesar Rp 1.621.618,57/Usahatani/Tahun. Penerimaan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp 2.859.375,00 /Usahatani/Tahun dan pendapatan ratarata usahatani adalah sebesar Rp2.484.625,09/Usahatani/Tahun sedangkan keuntungan rata-rata usahatani petani responden adalah Rp 1,- yang dikeluarkan oleh petani akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 1,58. Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan usahatani, semua dikatakan layak yaitu nilai R/C ratio > 1 dan B/C ratio > 1. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak layak untuk diusahakan atau menguntungkan dari aspek finansialnya. sebesar Rp 1.237.756,44/Usahatani /Tahun. 2.Hasil Berdasarkan hasil perhitungan kelayakan usahatani tanaman padi, diperoleh nilai R/C ratio sebesar 1,82 dan nilai B/C ratio sebesar 1,58. Hal ini berarti untuk setiap Rp 1,- yang dikeluarkan petani akan memberikan keuntungan sebesar Rp 1,82 dan Rp 1,58. Sesuai dengan kriteria kelayakan yang diperoleh yaitu R/C ratio dan B/C ratio > 1, maka usahatani layak untuk diusahakan atau menguntungkan dari aspek finansial. 8

B. Saran 1.Pemberian materi dan pelatihan untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap tehadap petani perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan produksi padi dua kali setahun, tentunya dengan aplikasi penerapan teknologi budidaya yang tepat dan benar sehingga diharapkan dapat menunjang produksi padi yang akan dihasilkan nantinya, bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada kelompok tani seperti program SLPTT yang meliputi bantuan benih, pupuk dan obat-obatan hendaknya disalurkan secara tepat agar produksi padi khususnya dapat ditingkatkan dan sesuai standar yang berlaku, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup petani padi. 2.Perlu adanya sosialisasi program pemerintah melalui Petugas Penyuluh Lapangan kepada petani padi agar mau menggunakan benih padi unggul karena benih padi lokal yang masih digunakan oleh petani hasilnya masih rendah, hal ini berdampak terhadap besarnya pendapatan petani. 3.Perlunya peningkatan peran petugas penyuluh pertanian sehingga masyarakat mau menerapkan pola pertanian yang baik dan spesifik lokasi agar dapat meningkatkan hasil pertanian khususnya tanaman padi. DAFTAR PUSTAKA Badan Proteksi Tanaman Pangan. 2013. Kalimantan Barat Kasim, S. 2004. Petunjuk Menghitung Keuntungan dan Pendapatan Usahatani. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. Katalog BPS. 2010. Kecamatan Sebangki Dalam Angka. Kabupaten Landak Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor Selatan Sumodiningrat, G. 2001. Menuju Swasembada Pangan Revolusi Hijau. RBI. Jakarta