ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAHDI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA POLEGANYARA KECAMATAN PAMONA TIMUR KABUPATEN POSO

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA TANAM TABELA DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KONTRIBUSI USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELUARGA DI DESA OGOAMAS II KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA PANDERE KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS (Studi Kasus : Di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi)

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH YANG MENGGUNAKAN PUPUK BERIMBANG DAN TIDAK BERIMBANG DI DESA BALUASE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JANGGELAN DI KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN WONOGIRI

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA TORIBULU KECAMATAN TORIBULU KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN KOMPARATIF ANTARA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN NONHIBRIDA DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA HARAPAN JAYA KECAMATAN BUMI RAYA KABUPATEN MOROWALI

KINERJA KELOMPOK TANI DALAM MENUNJANG PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE TANAM BENIH LANGSUNG DI DESA ASTINA KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KELAPA DALAM DI DESA TINDAKI KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI

IV. METODE PENELITIAN

Keyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour

Produktivitas, Biaya, Pendapatan Padi Gogo Beras Merah Varietas Unggul Lokal (Segreng Handayani) di Kabupaten Gunung Kidul

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH YANG MENGGUNAKAN PUPUK BERIMBANG DAN TIDAK BERIMBANG DI DESA BALUASE KABUPATEN SIGI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Zea mays L.) (Studi kasus di Desa Sidodadi, Kec. Patean Kab. Kendal)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA TONGOA KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (1) 2015 ISSN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

The effect of Production Inputs and Irrigation Service to Irrigated Wetland Rice Production in South Banawa Watatu District of Donggala

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

J. Agroland 24 (1) : 1-9, April 2017 ISSN : X E-ISSN :

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

IV. METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CENGKEH (Studi Kasus di Kecamatan Ogodeide Kabupaten Tolitoli)

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN PETANI TOMAT PADA LAHAN SAWAH DI DESA TOSURAYA SELATAN KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Welson Wangke Benu Olfie L.

ANALISIS PRODUKSI TANAMAN CENGKEH DIDESA TONDO KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

FAKTOR PENENTU PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH DI KECAMATAN BULU DAN TLOGOMULYO, KABUPATEN TEMANGGUNG ABSTRAK

Transkripsi:

J. Agroland 22 (2) : 147-153, Agustus 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Analysis Of The Production And Income Farming Rice Enterprises In Sidondo 1 Village Sigi Biromaru Sub-District Sigi Regency Deisye Natalia Amos. B. Lampaga 1) 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu emai1 : deasy_natalia-07@yahoo.com ABSTRACT This research aimed to identify factors affectimg the production of wetland rice in the Sidondo 1 village,sigibiromarusub-district of Sigiregency and to determine the level of the income of the wetland rice farming. This research was carried out in April to June 2013 in the Sidondo 1 village,sigibiromarusub-district ofsigiregency. Respondents were selected using a simple random sampling method.thirty respondents were taken among100 wetland rice. Data was analyzed using the Cobb-Douglas function and income analysis. Land area, seeds, fertilizers, labors significantly affected the wetland rice production. The income of the farmers wasidr 34,191,323.13/1.73 ha/planting season with an average land area of 1.73 ha or IDR 19,725,263.35 ha/planting season. Key words : Income, Farm, Rice Farming, Production PENDAHULUAN Sebagai Negara agraris, di Indonesia pertanian merupakan usaha mayoritas yang dilakukan oleh penduduk dan merupakan salah sumber pendapatan bagi petani dan keluarganya. Pola usahataninya didominasi oleh pertanian rakyat yang rata-rata luas pemilikan dan pengolaan lahannya yang sempit dan terpencar, selain itu lemah dalam kepemilikan modal dan kurang mampu dalam mengakses sumber permodalan pada lembaga-lembaga keuangan yang ada terutama pada perbankan baik milik Pemerintah maupun swasta (Burton, 1996). Usaha tanaman pangan dari tahun ke tahun tetap mengalami perkembangan, hal ini ditunjang oleh program pemerintah yaitu melalui program intensifikasi yang bertujuan untuk mendorong para petani agar melakukan usaha pertanian dengan berpedoman pada panca usaha tani yaitu menggunakan bibit unggul, pemupukan, pengendalian hama dan pengairan serta cara bercocok tanam yang baik. Disamping usaha intensifikasi tersebut juga dilakukan program ekstensifikasi melalui perluasan areal-areal pertanian (Burton, 1996). Pembahasan aspek produksi tanaman pangan (padi sawah) adalah bagian dari proses produksi yang tercakup dalam variabel input atau faktor-faktor produksi. namun sebelum mengurangi faktor produksi padi, maka ada baiknya terlebih dahulu menguraikan pengertian padi. Padi merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk indonesia. tanaman padi merupakan tanaman semusim, termasuk golongan rumputrumputan. tanaman padi dapat dibedakan dalam dua tipe, yaitu padi kering yang tumbuh di dataran tinggi dan padi sawah yang memerlukan air menggenang (Kansius, dalam Bambang, 2013). 147

Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang berpotensi untuk pengembangan usahatani padi sawah, karena kondisi agroklimatnya yang menunjang. Perkembangan luas lahan, produksi, dan produktivitas usahatani padi sawah di Sulawesi Tengah tahun terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan luas lahan per hektar dan produksi tanaman padi sawah di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Sigi adalah salah satu daerah penghasil tanaman padi terbesar di Sulawesi Tengah, dengan produksi sebesar 194.199 Ton, dari luas panen sebesar 39.519 ha. Daerah penghasil tanaman padi sawah terendah yaitu Kabupaten Banggai dengan produksi sebesar 2.512 ton, dari luas panen sebesar 640 ha. Desa Sidondo 1 merupakan penghasil padi sawah terbesar di Kecamatan Sigi Biromaru dikarenakan memiliki iklim yang baik untuk usahatani padi sawah. Adapun hasil produksi tanaman padi sawah terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan, luas panen dan produksi tanaman padi sawah yang diusahakan di Kabupaten Sigi. Kecamatan Sigi Biromaru merupakan salah satu daerah potensi penghasil padi sawah dengan luas lahan sebesar 9.784 Ha dan produksi sebesar 47.323 Ton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh luas lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja terhadap produksi padi sawah di Desa Sidondo 1 Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi dan Mengetahui pendapatan usahatani padi sawah di Desa Sidondo 1 Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidondo 1 Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan daerah penghasil padi sawah terbesar di Kecamatan Sigi Biromaru (Tabel 2). Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013. Responden dalam penelitian ini adalah petani padi sawah di Desa Sidondo 1 Kecamatan Sigi Boromaru Kabupaten Sigi. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling method). Soeharto (1999) mengemukakan bahwa untuk peneliti pemula besar sampel yang paling kecil adalah 30 responden, dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut telah mewakili petani yang berusahatani padi sawah. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara langsung, dan responden dibantu dengan daftar pertanyaan (quistionaire). Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur-literatur dan instansiinstansi yang terkait dengan penelitian ini. Analisis Data. Berdasarkan uraian tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, analisis yang digunakan sebagai berikut: Analisis Fungsi Cobb-Douglas. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh luas lahan, benih, pupuk dan tenaga kerja terhadap produksi tomat. Secara sistematik bentuk fungsi Cobb-Douglas dapat dirumuskan sebagai berikut (Soekartawi, 2003). lny=ln b 0 +b 1 lnx 1 +b 2 lnx 2 +b 3 lnx 3 +b 4 ln X 4 +µ Keterangan: Y = Produksi Tomat (Kg) X 1 = Luas Panen (Ha) X 2 = Benih (Kg) X 3 = Pupuk (K X 4 = Tenaga Kerja (HOK) = Intersep b 0 b 1 -b 4 = koefisien regresi diestimasi µ = disturbance term Analisis Pendapatan. Mengetahui besarnya pendapatan usahatani digunakan persamaan sebagai berikut (Soekartawi, 2003). 148

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi sawah di Provinsi Sulawesi Tengah, 2012 Kabupaten Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas (ton/ha) Banggai Kepulauan 640 2.512 3,92 Banggai 38.610 180.100 4,66 Morowali 13.817 59.013 4,27 P o s o 22.190 96.691 4,35 Donggala 23.351 110.256 4,72 Tolitoli 20.225 89.799 4,43 B u o l 5.494 22.684 4,12 Parigi Moutong 49.498 259.469 5,24 Tojo Una-una 1.204 4.943 4,10 S i g i 39.519 194.199 4,91 P a l u 754 3.582 4,75 Jumlah Rata-rata 215.328 19575,27 Sumber : Badan Pusat Statistik Sulteng 2013 1.023.248 93022,54-4,49 Tabel 2. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah di Kabupaten Sigi 2013. Kecamatan Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas (ton/ha Pipikoro 604 3.036 5,02 Kulawi Selatan 1.916 9.543 4,98 Kulawi 2.114 10.497 4,96 Lindu 2.525 12.494 4,94 Nokilalaki 294 1.546 5,25 Palolo 8.060 39.944 4,95 Gumbasa 2.657 12.951 4,87 Dolo Selatan 1.923 9.488 4,93 Dolo Barat 2.055 10.188 4,95 Tanambulawa 4.498 21.933 4,87 Dolo 2.461 12.160 4,94 Sigi Biromaru 9.784 47.323 4,83 Marawola 298 1.476 4,95 Marawola Barat - - - Kinovaro 326 1.622 4,97 Jumlah 39.519 194.201 - Rata-rata 2.634,33 12.946,60 4,62 Sumber : Badan pusat statistik Sigi, 2013 π = TR TC Keterangan : π = Pendapatan TR = Total penerimaan/total Revenue (Rp) TC = Total Biaya/ Total Cost (Rp) Dimana : TR = P. Q TC = FC + VC Keterangan : P = Harga Q = Produk TC = Total Biaya FC = Biaya Tetap VC = Biaya Variabel Konsep Operasional 1. Responden ialah petani yang mengusahakan tanaman padi sawah dan 149

terpilih sebagai sumber informasi dalam penelitian ini. 2. Usahatani padi sawah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh petani responden untuk memperoleh produksi padi sawah yang akhirnya dinilai dengan harga yang dikeluarkan serta penerimaan yang diperoleh. 3. Produksi ialah hasil fisik yang diperoleh responden pada saat panen, dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg). 4. Biaya produksi ialah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh responden mulai dari pengolahan lahan sampai panen dan pascapanen dalam satu kali musim tanam, dinyatakan dalam rupiah (Rp). 5. Pendapatan ialah selisih antara penerimaan dengan biaya produksi, dinyatakan dalam rupiah (Rp). 6. Penerimaan ialah hasil kali antara jumlah produksi dengan harga/kg, dinyatakan dalam rupiah (Rp). 7. Pupuk ialah banyaknya pupuk yang digunakan pada usahatani padi sawah dalam satu kali musim tanam, dinyatakan dalam kilogram (Kg). 8. Benih ialah banyaknya benih padi sawah yang digunakan pada usahatani padi sawah dalam satu kali musim tanam, dinyatakan dalam kilogram (Kg). 9. Luas lahan ialah luas lahan yang diolah untuk kegiatan usahatani padi sawah dinyatakan dalam hektar (Ha). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas. analisis fungsi Cobb-Douglas yaitu suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua variabel atau lebih. Pengaruh dari penggunaan faktor-faktor produksi terhadap usahatani padi sawah dapat dilakukan dengan menggunakan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas, dimana tingkat produksi (Y) sebagai variabel dependen dan input produksi (X) sebagai variabel independen. Faktor-faktor produksi dalam penelitian ini adalah Luas lahan (X 1 ), Benih (X 2 ), Pupuk (X 3 ), dan tenaga kerja (X 4 ), jelasnya tersaji pada Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,951. Hal ini menunjukan bahwa variabel luas lahan, benih, pupuk dan tenaga kerja yang dimasukkan dalam model yang diamati sebesar 95,1% mampu menerangkan produksi padi sawah sedangkan sisanya 4,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model yang digunakan. Selanjutnya untuk pengaruh dari masing-masing variabel terhadap produksi yang tomat di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru. Luas Lahan (X 1 ). Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien regresi luas lahan (X 1 ) adalah sebesar 0,189 artinya setiap penambahan luas yang digunakan sebesar 1% akan meningkatkan produksi padi sawah sebesar 0,189% dengan hasil uji statistik menunjukan bahwa t hitung (6,926) > t tabel (1,708) pada α10% sehingga H 0 ditolak H 1 diterima. Hal ini menujukkan bahwa variabel Luas lahan (X 1 ) adalah salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas usahatani padi sawah. Semakin besar luas lahan tentunya produksi dan pendapatan usahatani padi sawah akan bertambah. Jumlah Benih (X 2 ). Hasil anailisis Cobb- Douglas menunjukan bahwa benih (X 2 ) sebesar 0,186 hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan benih sebesar 1% akan menambahi produksi padi sawah sebesar 0,186% dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Dari hasil uji t menunjukan bahwa t hitung (6,901) > t tabel (1,708) pada α 10% sehigga H 0 ditolak dan H 1 diterima, menunjukkan variabel benih berpengaruh nyata untuk meningkatkan hasil produksi padi sawah. Pupuk (X 3 ). Hasil analisis Cobb-Douglas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi pupuk (X 3 ) adalah 0,249 artinya bahwa setiap penambahan jumlah pupuk 1% akan meningkatkan produksi sebesar 0,249. Dapat dilihat dari hasil uji t yang menunjukan t hitung (8,889) > t tabel (1,708) 150

pada tingkat α 10%. Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Menunjukkan bahwa variabel pupuk (X 3 ) berpengaruh nyata terhadap produksi. Pupuk sangat baik untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Pupuk juga memiliki nilai lebih sebab terdapat kandungan sulfur yang larut dalam air akan segera diserap tanaman, sehingga dapat meningkatkan produksi dan kualitas tanaman padi sawah dengan asumsi produksi lain tercukupi. (Sriyoto dkk, 2008 dalam Syamsul Hadi 2009). Tenaga Kerja (X 4 ). Hasil analisis menunjukan bahwa nilai koefisien regresi variabel tenaga kerja (X 4 ) sebesar 0,155. Dapat diartikan bahwa setiap penambahan tenaga kerja 1% akan meningkatkan produksi sebesar 0,155%. Berdasarkan uji t yang menunjukkan bahwa t hitung (5,579) > t tabel (1,708) pada tingkat α 10% sehingga hipotesis H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel tenaga kerja (X 4 ) berpengaruh nyata terhadap produksi. Penambahan jumlah tenaga kerja mendorong pengolahan usahatani padi sawah lebih intensif. Selama ini ditempat produksi kekurangan tenaga pemeliharaan, pemeliharaan tanaman signifikan meningkatkan produksi tanaman. Peluang penyerapan tenaga kerja ini mendorong kesempatan kerja usahatani padi sawah meningkat, apabila jumlah tenaga kerja bertambah maka akan semakin banyak tenaga yang digunakan untuk usahataninya. (Kartasapoetra, 1988, dalam Supadi, 2003, Hadi, 2009). Analisis Pendapatan Usahatani. Analisis pendapatan yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang dihasilkan oleh petani responden padi sawah selama satu kali musim tanam. Selain dilihat dari penerimaan yang diperoleh petani responden padi sawah dan biaya-biaya yang dikeluarkan, pendapatan juga dilihat dari besarnya produksi yang dihasilkan dalam usahatani tersebut. Semakin besar produksi yang dihasilkan maka semakin besar pula pendapatan yang diterima dengan biayabiaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan penerimaan. Penerimaan Usahatani Padi Sawah Penerimaan usahatani yaitu hasil kali antara jumlah produksi dengan harga jual. Penerimaan yang didapatkan tergantung pada jumlah produksi yang diperoleh dengan jumlah harga yang berlaku pada tingkat petani. Semakin besar produksi yang didapatkan dengan harga jual yang sesuai maka akan semakin besar pula penerimaan petani padi sawah. Berdasarkan hasil penelitian usahatani padi sawah di Desa Sidondo Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi menunjukan rata-rata produksi yang dihasilkan petani dalam satu kali musim panen sebesar 6.255,67 Kg atau 3.609,04 Kg/ha/MT dengan harga jual yang berlaku ditingkat petani yaitu Rp. 7000,00. Tabel 3. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Usahatani Padi sawah di Desa Sidondo 1 Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, 2013. Variabel Koefisien t- hitung t tabel Regresi Konstanta 8,708 417,485 (α10%) Luas lahan 0,189 6,926 1,708 Benih 0,186 6,901 1,708 Pupuk 0,249 8,889 1,708 Tenaga 0,155 5,579 1,708 Kerja Koefisien Determinasi R 2 = 0,951 Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2014 151

Total penerimaan yang diperoleh petani responden sebesar Rp. 1.313.690.000,00 dengan penerimaan rata-rata Rp. 43.789.666,67 perluas garapan (1,73ha) atau Rp. 25.263.269,23 ha/mt. Total Biaya Usahatani Padi Sawah. Setiap kegiatan usahatani pasti tidak terlepas dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk diperhitungkan dalam meningkatkan hasil produksi. Biaya usahatani dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu, biaya tetap (fixed cost), dan biaya variabel atau biaya tidak tetap (variabel cost). 1. Biaya Tetap ((fixed cost) Biaya tetap adalah biaya yang umunya selalu konstan, bahkan dimasa sulit biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi sampai kondisi tertentu. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani responden padi sawah yaitu pajak lahan dan penyusutan alat dengan total biaya sebesar Rp. 815.426,77 atau sebesar Rp. 470.438,46/ha/MT. 2. Biaya Variabel (variabel cost) Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan aktivitas bisnis. Biaya variabel juga dapat diartikan sebagai jumlah biaya marjinal terhadap semua unit yang diproduksi. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani responden padi sawah yaitu meliputi biaya tenaga kerja, biaya benih, pupuk dan biaya pestisida dengan total biaya Rp. 8.782.916,77 atau sebesar Rp. 5.067.067,37 /ha/mt. Total biaya yang dikeluarkan secara keseluruhan yang dikeluarkan oleh petani responden padi sawah di Desa Sidondo 1 Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi adalah sebesar Rp. 9.598.343,53 atau sebesar Rp. 5.537.505,88/ha/MT. Tabel 4. Analisis Pendapatan Responden Petani Padi Sawah Desa Sidondo 1 Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, 2014 Uraian Nilai (Rp)/1,73 ha (Rp) /ha Nilai Produksi 6.255,67Kg 3.609,04Kg Rata Rata 43.789.666,67 25.263.269,23 Penerimaan Biaya A.Rata-rata biaya Tetap -Pajak Lahan 26.000,00 15.000,00 - Penyusutan Alat 789.426,67 455.438,46 Sub Total 815.426,67 470.438,46 B. Rata-Rata Biaya Variabel - Benih 658.000,00 379.615,38 - Tenaga Kerja 5.560.000,00 3.207.692,31 - Pupuk 1,452,333.33 873,884.62 - Pestisida 1.236.583,33 713,413,46 Sub Total 8.782.916,77 5.067.067,37 Rata-Rata biaya total 9.598.343,53 5.537.505,88 Rata-Rata Pendapatan 34.191.323,13 19.725.763,35 Sumber : Data Primer Setela Diolah, 2014 152

Pendapatan Usahatani Tomat. Analisis pendapatan Usahatani padi sawah dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya pendapatan petani responden padi sawah yang diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani padi sawah, jelasnya tersaji pada tabel 4. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata dari luas lahan di Desa Sidondo 1 Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi adalah sebesar 1,73 ha. Penerimaan rata-rata responden petani sebesar Rp. 43.789.666,67 /MT, dengan biaya total rata-rata yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 815.426,67/MT. Pendapatan rata-rata yang diperoleh petani responden sebesar Rp. 34.191.323,13/MT. Tabel 4 menujukan bahwa setelah konversi dalam 1 ha, Penerimaan rata-rata responden petani sebesar Rp. 25.263.269,23/ ha/mt, sedangkan biaya total rata-rata yang dikeluarkan oleh responden petani sebesar Rp. 470.438,46/ha/MT dan pendapatan yang diperoleh petani responden sebesar Rp. 19.725.763,35/ha/MT. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) faktor luas lahan (X 1 ), benih (X 2 ), pupuk (X 3 ), tenaga kerja (X 4 ) berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani padi sawah di Desa Sidondo 1 Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Hasil pengujian t-test menunjukkan bahwa secara parsial luas lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani padi sawah di Desa Sidondo 1 Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Pendapatan yang diperoleh petani responden adalah sebesar Rp. 34.191.323,13 /ha/mt dengan rata-rata luas lahan 1,73 ha atau Rp. 19.725.763,35/ha/MT. Saran Diharapkan petani lebih mengoptimalkan penggunaan input produksi yaitu penggunaan tenaga kerja, benih, dan pupuk sehingga produksi dan pendapatan dapat lebih ditingkatkan. Pemerintah seharusnya memegang peranan penting dalam hal ini dapat membantu petani untuk mengoptimalkan sarana produksi sehingga berdampak baik pada produksi dan pendapatan petani. Diharapkan bagi peneliti untuk lebih mengetahui dan memahami apa saja faktor-faktor yang memengaruhi produksi, serta dapat dilakukan penelitian lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Bambang Hermanto, 2013. Analisis Fungsi Produksi Usahatanipadi Sawah dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) Untuk Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Deli Serdang. Diakses pada tanggal 4 November 2014. Burton, 1996. Budidaya Usahatani Padi Sawah. Diakses pada tanggal 3 Oktober2014. Soekartawi, 2003. Teori Ekonomi Produksi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soeharto, 1999. Ilmu Usahatani. BPFE, Jogyakarta. Syamsul Hadi, 2009. Analisis Kecenderungan Perubahan Harga Bawang Goreng Palu, di Kota Palu Sulawesi Tengah. Skripsi. Palu. 153