Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia 2009

PENELITIAN EKSPERIMENTAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mohammad Ali (1992:140) menjelaskan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab tiga ini membahas beberapa sub bab yang terdiri atas jenis penelitian,

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah (problem solving) matematis siswa dengan menerapkan model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan disain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing

PENELITIAN EKSPERIMEN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di

MIKOM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PROF. SUWARTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTIK PERTEMUAN I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel penelitian diambil dari Sekolah Menengah Atas Negeri

0 X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

Dimana, O : Pretes atau postes. X : Perlakuan berupa pembelajaran kontekstual dengan teknik mind map. : Subjek tidak dipilih secara acak.

BAB III METODE PENELITIANP. Dalam penelitian ini dipilih dua kelompok siswa secara acak yang

KEGIATAN BELAJAR 2 PENGERTIAN EKSPERIMEN DAN PENSYARATANNYA

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dengan Metode Brainstroming

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

EXPERIMENTAL RESEARCH

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Experimental (Melihat faktor dan akibat, namun faktor dibuat oleh peneliti secara sengaja)

PENELITIAN EKSPERIMEN. Oleh : Drs. Toto Fathoni, M. Pd

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL KEBAHASAAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR GRAFIK... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI.... Halaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Prosedur Eksperimen. menggunakan metode pendekatan kuantitatif, penelitian dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian Eksperimen (Experimental Research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental yang menerapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KLASIFIKASI PENELITIAN KUANTITATIF

0 0 (Ruseffendi, 1994: 53) Keterangan: 0 : Pretes dan postes X : Kelompok yang memperoleh perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Tujuan penelitian yang menggunakan metode kuasi eksperimen

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman dan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Penelitian Pendidikan Matematika Oleh Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia 2009 Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2009

Penelitian eksperimen (percobaan percobaan) Dalam suatu percobaan ada sesuatu yang dilakukan kemudian dilihat atau dibandingkan hasilnya. Contoh: - Membakar kain apakah terbuat dari wol atau bukan - Mencobakan teknik/metode mengajar pada siswa kemudian dilihat prestasi belajarnya.

Ciri-ciri penelitian eksperimen - Adanya kesetaraan subyek dalam kelompok-kelompok yang berbeda - Paling tidak ada dua kelompok atau kondisi yang berbeda pada saat yang sama atau satu kelompok tetapi untuk dua saat yang berbeda - Variabel terikatnya diukur secara kuantitatif atau dikuantitatifkan - Menggunakan statistika inferensial - Adanya kontrol terhadap variabel-variabel luar - Paling tidak, ada satu variabel bebas yang dimanipulasikan.

Mengapa subyek harus setara? Jawab: Agar bila ada hasil berbeda yg didapat oleh dua kelompok, bukan karena subyek tidak setara (yang satu lebih pandai misalnya), tetapi memang benarbenar akibat perlakuan kita. Cara memperoleh subyek setara yaitu: dengan pemilihan sampel (seperti: secara acak, cara memasangkan, menggunakan kelompok homogen, menggunakan subyek ulang)

Statistika inferensial itu apa? Jawab: Bagian dari statistika yang dapat dipergunakan untuk membuat generalisasi hasil penelitian terhadap populasinya atau terhadap yg lain yg karakteristiknya mirip dengan populasi itu. Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2009

Adanya kontrol terhadap variabel luar itu maksudnya apa? Jawab: Membuat kondisi untuk penelitian itu sedemikian rupa sehingga variabelvariabel itu tidak ada pengaruhnya terhadap variabel terikatnya, atau bila ada dibiarkan dan diusahakan pengaruhnya sama untuk kedua kelompok.

Cara mengontrol variable luar (CMVL) Fisik acak CMVL Pemilihan melalui seleksi Menggunakan kelompok homogen Memasangkan Statistik Menggunakan subyek secara ulang

Pemilihan Desain Eksperimen (Percobaan) Hal ini bergantung pada: - Apakah ada kelompok kontrol atau tidak - Pengelompokan subyek secara acak atau tidak - Kelompok-kelompok itu diberi pretes atau tidak - Pengolahan data

Desain eksperimen (percobaan) Secara umum dikelompokkan menjadi dua: - Disain satu variabel bebas - Disain dua variabel bebas atau lebih (desain faktorial) Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2009

Desain eksperimen Desain satu variabel bebas Desain pre-eksperimen - Studi kasus sekali tes - Pretes-postes sebuah kelompok - Perbandingan kelompok statistik Desain eskperimen murni - Kelompok kontrol pretes-postes - Kelompok kontrol hanya postes - Empat kelompok Solomon Desain kuasi eksperimen - Kelompok kontrol tidak ekivalen - Deret-waktu - Kontra balans Desain dua variabel bebas atau lebih

Studi kasus sekali tes Catatan: X: perlakuan 0: postes X 0 Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2009

Pretes-PostesPostes Sebuah Kelompok 0 X 0 Catatan: 0 : pretes = postes X : perlakuan

Perbandingan kelompok statistik X 1 0 -------- X 2 0 Catatan: X 1 : perlakuan pertama X 2 : perlakuan kedua 0 : postes ------ : subyek dipilih tidak acak

Desain kelompok kontrol pretes- postes A 0 X 1 0 A 0 X 2 0 Catatan: A : subyek dipilih secara acak 0 : pretes/postes X 1 : perlakuan pertama X 2 : perlakuan kedua

Desain kelompok kontrol hanya postes A X 1 0 A X 2 0 Catatan: A : subyek dipilih secara acak 0 : postes X 1 : perlakuan pertama X 2 : perlakuan kedua

Desain empat kelompok Solomon A 0 X 1 0 A 0 X 2 0 A X 1 0 A X 2 0 Catatan: A : subyek dipilih secara acak 0 : pretes/postes X 1 : perlakuan pertama X 2 : perlakuan kedua

Desain kelompok kontrol non- ekivalen 0 X 1 0 ----------- 0 X 2 0 Catatan: ----- : subyek dipilih tidak acak 0 : pretes/postes X 1 : perlakuan pertama X 2 : perlakuan kedua

Desain deret-waktu 0 0 0 X 1 0 0 0 ------------------ 0 0 0 X 2 0 0 0 Catatan: ----- : subyek dipilih tidak acak 0 : pretes/postes X 1 : perlakuan pertama X 2 : perlakuan kedua

Desain kontra-balans X 1 0 X 2 0 ----------- X 2 0 X 1 0 Catatan: ----- : subyek dipilih tidak acak 0 : pretes/postes X 1 : perlakuan pertama X 2 : perlakuan kedua

Validitas Internal Validitas internal adalah validitas yang berkenaan dengan keabsahan atau validitas hasil suatu percobaan. Validitas internal rusak sebabnya: adanya peristiwa, pengetesan, materi tes, perlakuan yang berbaur, keterlibatan peneliti, regresi statistik, kekeliruan statistik, pemilihan subyek, subyek hilang, dan subyek mendewasa.

Adanya Peristiwa Contoh: Percobaan menanamkan pentingnya guru sebagai petugas profesional. Tiba-tiba ada gerakan penentangan misalnya bahwa mengajar itu seni, bukan tugas profesional.

Pengetesan Bisa karena instrumen tes kurang baik (misal: salah ketik, petunjuk tidak jelas, dll) Penilai baik hati Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2009

Materi Tes Validitas internal rusak karena adanya pretes (siswa yang tertarik akan cenderung menyelesaikan soalsoal pretes yang pernah dikerjakannya). Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2009

Perlakuan yang berbaur Contoh: kita meneliti penggunaan kalkulator. Di kelas eksperimen menggunakan kalkulator, di kelas kontrol tidak menggunakann (tapi bisa terjadi menggunakannya di rumah). Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2009

Keterlibatan Petugas Perlakuan yang tidak adil, misalnya: di kelas Perlakuan yang tidak adil, misalnya: di kelas eksperimen mengajar serius, tapi di kelas kontrol tidak begitu serius mengajarnya.

Regresi Statistik Terjadi bila kita mengambil subyek untuk penelitian, dari mereka yang paling pandai dan paling bodoh. Yang bodoh cenderung membaik hasilnya, yang pandai cenderung menurun hasilnya.

Kekeliruan Statistik Terjadi bila penggunaan asumsi- asumsi dan atau penggunaan ukuran statistik yang keliru. Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2009

Pemilihan subyek Hendaknya subyek yang dipilih harus setara antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol agar hasil dari percobaan kita benar-benar akibat dari perlakuan yang sudah dilakukan.

Subyek Hilang Kedua kelompok baik kelompok eksperimen atau kelompok kontrol haruslah seimbang. Sehingga, bila misalnya ada subyek hilang (pindah, mati, sakit), dan hasilnya tidak berbeda, ini bukan karena perlakuan jelek, tapi karena subyke hilang.

Subyek Mendewasa Maksudnya subyek menjadi lebih dewasa pada akhir suatu percobaan daripada permulaan percobaan. Subyek yang menjadi lebih tua, dewasa, matang, akan cenderung lebih berprestasi baik daripada saat masih muda. Contoh: atlet yang lebih tua cenderung lebih berprestasi daripada yang masih hijau (muda).

Validitas Eksternal Adalah validitas yang berkenaan dengan bisa tidaknya hasil penelitian diperluas penerapannya untuk subyek dan lingkungan lain. Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2009