MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GALIH PERMANA, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN ALAT BANTU MODIFIED SMARTER SPOTTER TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SIKAP KAYANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu hal sangat dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

Suliwati, S.Pd. SDN Kaduara Barat III Kabupaten Pamekasan Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS V SDN PEBATAE

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

Upaya Mengembangkan Nilai Nilai Kerjasama Melalui Penerapan Permainan Tradisional Bakiak Dan Gatrik

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

Damayanti 1, Rif at Hamdy 2, Ari Fauzi Hakim 3

Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

I. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak. kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik sebagai

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. mentalnya. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Supandi dalam Saputra

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang identik dengan. kegiatan jasmani dimanadi dalam pelaksanaannya banyak menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya mengembangkan kemampuannya berfikir di bidang ilmu. sehat dan bugar, kemampuan tersebut akan didapat dalam Penjaskes.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDHULUAN. Pengaruh Model Education Gymastics terhadap Peningkatan Gerak Dasar Guling Depan dalam Pembelajaran Senam Lantai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

SUDARIYANTO 43. Kata Kunci: Hasil dan Aktivitas Belajar, Pembelajaran IPS, Media Visual. 43 Guru Kelas V SDN Selodakon 04 Jember


Mudtrisman Sekolah Dasar Negeri 1 Kalisari UPTD Pendidikan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk bergerak, karena itu tanpa melakukan aktivitas jasmani secara

BAB I PENDAHULUAN. yang melatar belakangi suatu gerak yang ditampilkan dalam suatu perbuatan yang nyata dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

I. PENDAHULUAN. (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas. Keberhasilan proses

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejalan dengan tuntutan kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan rnerupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang dalam. dan martabat mereka sendiri. Pendidikan rnempunyai maksud untuk

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan fisik, psikis,

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran yang optimal menuju tujuan yang diharapkan.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

Transkripsi:

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED Universitas Pendidikan Indonesia hendipaweka@upi.edu Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan gerakan baling baling melalui media audio visual pada pembelajaran senam lantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SDN 2 Cibogo Cirebon berjumlah 32 siswa, yaitu 11 laki-laki dan 21 perempuan. Data penelitian diambil dengan menggunakan lembar pengamatan (observasi). Penelitian ini mampu memberikan manfaat positif terhadap proses belajar mengajar bagi siswa antara lain dengan adanya peningkatan dari siklus I hingga siklus II, Begitu pula nilai rata-rata hasil penelitian telah meningkat. Pada siklus I, Untuk siklus I jumlah yang tuntas sebanyak 16 siswa (50%) dan yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa (50%), sedangkan pada siklus II meningkat jumlah siswa yang tuntas menjadi 32 siswa (100%) dengan perolehan data tersebut peneliti merasa cukup untuk tidak diteruskan kembali ke langkah selanjutnya, karena hasil yang diharapkan telah tercapai dengan baik. Dari hasil pelaksanaan penelitian dapat disimpulkan bahwa: efektivitas pembelajaran baling baling melalui media audio visual pada kelas V SDN 2 Cibogo Waled Cirebon meningkat. Kata kunci: Efektivitas Pembelajaran baling-baling PENDAHULUAN Pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam mencapai tujuan pendidikan. pendidikan jasmani pada hakikatnya dapat meningkatkan stabilitas gerak khususnya pada tingkat sekolah dasar sebab dalam pengajaran di sekolah dasar memuat pembelajaran yang mengembangkan tehnik gerak dasar. Dalam pengajarannya metode metode yang dipakai dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar merupakan metode yang telah baku dan mempunyai sumber yang kuat. Menurut simon, dkk. (2007, hlm. 5) pendidikan jasmani merupakan upaya agar dapat mengaktualisasikan seluruh potensi aktivitasnya sebagai manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai kecita citaan. Pendidikan jasmani menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum. Menurut Lutan (2001, hlm. 14) Tujuan umum pendidikan jasmani juga selaras dengan tujuan umum pendidikan. Dalam tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah dasar lebih kepada memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental emosional dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan 179

mengembangkan kemampuan dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat Jadi pendidikan jasmani telah menjadi bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan maksud untuk mengubah perilaku peserta didik. Jadi Lutan (2007, hlm. 15) menyimpulkan bahwa secara sederhana pendidikan jasmani itu tak lain adalah proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Jadi didalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar dan strategi permainan dan olahraga, serta pembiasaan pola hidup sehat sebagai bekal untuk kehidupannya sehari-hari. Dalam pelaksanaannya pembelajaran pendidikan jasmani bukan saja melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, akan tetapi harus melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan dalam pengajaran. Untuk itu guru sebagai pendidik tentunya harus memiliki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan bentuk watak peserta didiknya. Seorang guru harus memiliki kemampuan mengajar, selain ilmu yang harus dipelajari dalam menambah kemampuan mengajar, ada juga kemampuan yang harus dimiliki seorang guru yaitu kemampuan mengatasi pemasalahan anak didiknya yang memiliki berbagai karakter, serta keinginan yang berbeda-beda agar menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar hanya dapat di peroleh pada akhir proses pembelajaran dimana siswa sudah mempraktekan, menyerap serta memahami bahan ajar yang sudah di ajarkan dalam proses pembelajaran. Menurut Dimyati dkk (2006 hlm. 3), Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar sedangkan dari murid hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar. Akan tetapi pada kenyataan di lapangan masih banyak masalah-masalah di dalam proses pembelajaran yang menyebabkan tidak maksimalnya proses belajar mengajar sehingga hasil belajar siswapun menjadi kurang maksimal, terutama didalam pendidikan jasmani. Dalam pembelajaran penjas di Sekolah Dasar (SD), terdapat berbagai macam materi ajar yang harus diberikan oleh seorang guru penjas kepada muridnya. Salah satu materinya yaitu tentang baling-baling yang terdapat pada pembelajaran senam lantai. Menurut Soekarno (1986 hlm. 4), senam merupakan latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara keseluruhan dengan harmonis. Selain itu manfaat senam juga terdiri dari beberapa macam. Menurut Mahendra ( 2000 hlm. 9) tujuan dari senam adalah meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh. senam itu sendiri memiliki enam macam kelompok senam yaitu terdiri dari senam artistik, senam ritmik sportif, senam akrobatik, senam aerobic sport, senam trampolin, dan senam umum. Pada penelitian ini peneliti mengambil materi tentang senam lantai dengan menggunakan media audiovisual yang memungkinkan adanya peningkatan terhadap pembelajaran senam lantai. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware). METODE A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Metode Penelitian tindakan Kelas (PTK) digunakan karena permasalahan dalam penelitian ini muncul dari permasalahan yang terjadi pada praktik pembelajaran yang dihadapi siswa ketika belajar gerak senam lantai. 180

B. Partisipan dan Tempat Penelitian Subjek yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kelas V SDN 2 Cibogo Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon, tahun ajaran 2015/ 2016 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 21 siswa perempuan dan 11 siswa laki laki sebagai subjek dalam penelitian. C. Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data, kita mengenal ada dua data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Kedua teknik pengumpulan data ini merupakan teknik yang selalu dipakai dalam penelitian. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa. 1) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan diambil dengan menggunakan lembaran observasi. 2) Data tentang repleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas, diambil dari catatan yang dibuat guru. 3) Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran D. Analisis Data Analisis data biasanya dilaksanakan sebagai tahapan yang berurutan, kegiatan analisis data pada penelitian kualitatif merupakan bagian integral dari pengumpulan data di lapangan. 1. Penarikan Kesimpulan Sejak langkah awal dalam pengumpulan data, peneliti sudah mulai mencari arti tentang segala hal yang telah dicatat atau disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu. Pengolahan data ini tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa, tetapi secara bertahap dengan tetap memperhatikan perkembangan perolehan data yang didapat melalui beberapa siklus dan pada penelitian ini diambil 2 siklus sebagai acuan keberhasilan. gerak meroda pada siswa. Adanya peningkatan hasil belajar pendidikan jasmani yaitu apabila persentase dari data hasil evaluasi siswa mencapai ketuntasan diatas 65%. Persentase yang dijadikan indikator keberhasilan ini dilihat dari tes yang telah dilakukan siswa dan catatan lapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang di dapat sangat meningkat, maka dapat dibahas data hasil belajar siswa setelah melaksanakan tindakan siklus I, dan II. Adapun pembahasan data hasil belajar siswa dipaparkan pada setiap siklus. Untuk siklus I jumlah yang tuntas sebanyak 16 siswa (50%) dan yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa (50%), sedangkan pada siklus II meningkat jumlah siswa yang tuntas menjadi 32 siswa (100%) Dengan perolehan data tersebut peneliti merasa cukup untuk tidak diteruskan kembali ke langkah selanjutnya, karena hasil yang diharapkan telah tercapai dengan baik. Berikuit adalah gambar perbandingan hasil belajar pada data awal, siklus I dan II. 2. Indikator Keberhasilan Siswa Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa mendapat nilai tes mencapai ketuntasan diatas KKM pendidikan jasmani. Ketuntasan yang dimaksud yaitu jika terdapat peningkatan kemampuan 181

120 100 80 60 40 Tuntas Belum Tuntas 20 0 Data Awal Siklus I Siklus II Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal, Siklus I, dan II Dalam siklus I hasil yang diperoleh baru mencapai 50,0% dan masih jauh dari yang diharapkan, serta perlu perbaikan pada siklus berikutnya. Sedangkan pada siklus II menjadi 100% dan telah mencapai target yang ditentukan yaitu 90, serta tidak ada siswa yang dikategorikan belum tuntas, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian meningkatkan efektifitas pembelajaran baling-baling dengan media audiovisual yang dilakukan di SDN 2 Cibogo Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon dapat disimpulkan bahwa : Efektifitas pembelajaran baling-baling menggunakan media Audiovisual pada prosesnya meliputi aktivitas siswa, dan hasil belajar sebagai berikut: 1. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa pada siklus I mencapai 50% dari jumlah keseluruhan siswa, dan pada siklus II meningkat menjadi 93,75% dari jumlah keseluruhan siswa. Berdasarkan analisis selama pembelajaran dapat dilihat hampir seluruh siswa menunjukkan peningkatan dalam aktivitas pembelajaran. 2. Hasil Belajar Siswa Grafik 4.1 Pembelajaran senam lantai gerak baling baling dalam melalui media Audiovisual sangat membantu meningkatkan hasil belajar siswa serta lebih efektif, peningkatan kualitas pembelajaran yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan kinerja guru menunjukkan hasil yang nyata, mencapai target yang ditentukan sebesar 90%. Peningkatan pembelajaran senam lantai gerakan baling baling terbukti dari peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus yang meningkat. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas melakukan gerakan baling-baling pada pembelajaran senam lantai mencapai 16 siswa atau 50%, pada siklus II siswa yang tuntas meningkat menjadi 30 siswa atau 93.75% dan melebihi target yang ditentukan. 182

DAFTAR PUSTAKA Dimyati Dkk (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Lutan, R.(2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung Mahendra, A (2000) Senam Depdikbud Simon, R dan Saputra, Y.(2007) Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung. UPIPRESS. 183