BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN. MENTARI adalah sebuah kursus mental aritmetika yang menawarkan suatu metode

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERHITUNG MENGGUNAKAN SEMPOA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tercantum pada undang-undanng Republik Indonesia No.20 pasal 5 ayat 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. setiap invidu dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

MENINGKATKAN PENGUASAAN BILANGAN DENGAN MENTAL ARITMATIKA SEMPOA. Ismarti Dosen Tetap Prodi Matematika UNRIKA Batam

PENGENALAN DAN PELATIHAN BERHITUNG DENGAN JARIMATIKA DAN SEMPOA DI SDN 10 AMPENAN

BAB I PENDAHULUAN. Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau

PENDAHULUAN. pembelajaran dikarenakan materi matematika sifatnya tidak nyata atau. abstrak yang sulit dibayangkan di dunia nyata.

PENGENALAN METODE HORISONTAL (METRIS) PADA OPERASI PERKALIAN UNTUK ANAK - ANAK

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

BAB I PENDAHULUAN. menangani anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk anak tunagrahita ringan

BLUE PRINT MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam proses pembelajaran bukanlah semata-mata untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

BAB IV METODE DAN STRATEGI PERANCANGAN

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama kemampuan berhitung yang

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

PEMBELAJARAN KONSTRUKTIF, MENGOPTIMALKAN POTENSI OTAK 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) suatu bahan kajian terpadu yang merupakan

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mempelajari Matematika tidak terlepas dengan bilangan Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

SISTEM DIGITAL Dalam Kehidupan Sehari-hari PADA KALKULATOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Makalah Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia. Masing-masing dari suku bangsa tersebut memiliki tradisi dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mementingkan bagaimana mendapatkan nilai bagus dan lulus ujian tanpa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera utara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MAKALAH. 7 Permainan Untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak Pada Golden Period. Untuk memenuhi tugas matakuliah. Teknologi Informasi dalam Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

Anak Dicap Bodoh di Sekolah Sebenarnya Adalah Anak Genius!

BAB I PENDAHULUAN. bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam mempelajari aspek aspek fisik manusia dan non

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Silma Ratna Kemala, 2013

AWAS! JEBAKAN NUMERIK: PERINGKAT, NEM, DAN IPK

Analisis Kesulitan Belajar Perkalian Jarimatika Siswa SDIT El-Haq Buduran Sidoarjo

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 6 SD IGM PLUS PALEMBANG Selasa, 25 Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelajaran matematika dimata siswa kelas I MI Ittihadil Ikhwan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang memiliki

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. mandiri dalam proses belajarnya. Mulai tahun 2009 jumlah dalam 1 kelas 25

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

I. PENDAHULUAN. sebagai alat bantu dalam kehiduan sehari-hari. Standar Kompetensi kelas V. pelajaran matematika SD/MI adalah :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDEN WILDENSYAH BERMAIN BELAJAR

Sumber: Kamus Visual, 2004

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan mengerti tentang konsep dasar matematika. Matematika menjadi salah

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

PENERAPAN MEDIA BINGO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SD NEGERI JIMBUNG 4 KALIKOTES KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Prinsip Lambang Bilangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI

BAB I PENDAHULUAN. kata yang sesuai yang terdapat pada KD menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

OPERATOR. Percobaan 1: Mengimplementasikan Assignment operator dalam bahasa C.

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X APLIKASI SEMPOA DALAM BELAJAR BERHITUNG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA

BAB II KAJIAN TEORI. dapai dipakai apabila konsep-konsep aktivitas dan ketentuan-ketentuan serta prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan senang terhadap aktivitas membaca, sehingga siswa mau melakukan

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan agar budaya yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

TEKNOLOGI KOMPUTER. Nama Penulis. Abstrak. Pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di tengah kehidupan yang semakin global. Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun

Transkripsi:

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Sempoa merupakan suatu warisan kebudayaan dari Tiongkok dan merupakan penemuan terbesar dalam sejarah dunia. Namun, pada zaman modern ini kepraktisan menggunakan sempoa dalam hal hitung-menghitung tentu saja telah dikalahkan oleh kalkulator. Hal tersebut dapat menyebabkan masyarakat berpikir bahwa sempoa sebenarnya hanyalah sebuah warisan kebudayaan semata dan tidak banyak digunakan lagi sebagai alat hitung masa kini. Namun, ini semua tidaklah benar, sempoa ternyata memiliki manfaat dan kegunaan bagi masyarakat. Hal ini telah membuktikan bahwa sempoa memiliki peran yang penting bagi masyarakat. Melalui mental aritmatika sempoa, maka dapat terlihat sempoa memiliki peran yang penting. Pada saat ini sempoa tidak hanya sebagai alat bantu hitung semata seperti kalkulator, karena sekarang sudah dibuka tempat kursus yang khusus mengajari teknik berhitung menggunakan sempoa dan salah satu tempatnya adalah Mental Aritmatika Ceria yang ada di Bandung. Selanjutnya muncul suatu perubahan di dalam cara penggunaan sempoa. Perkembangan itu adalah metode sempoa satu tangan menjadi metode sempoa dua tangan. Metode sempoa dua tangan ini merupakan perkembangan sempoa yang dikembangkan oleh Tiongkok. Metode sempoa satu tangan adalah dimana hanya tangan kanan yang digunakan saat menghitung menggunakan sempoa sedangkan tangan kiri tidak digunakan, sedangkan metode sempoa dua tangan adalah dimana tangan kanan dan tangan kiri sama-sama digunakan saat menghitung menggunakan sempoa. Metode sempoa dua tangan telah membuat anak menghitung jauh lebih cepat dan bisa mengurangi kesalahan dalam menghitung, adanya perubahan dari sempoa satu tangan dan menjadi sempoa dua tangan telah membuat kecepatan 30

31 menghitung lebih cepat 2 kali lipat daripada sempoa satu tangan. Hal ini telah dibuktikan melalui hasil wawancara dengan guru-guru mental aritmatika. Selain itu, melalui hasil wawancara dapat diketahui bahwa sempoa sangat cocok digunakan oleh anak-anak. Ciri anak-anak adalah ingin tahu dan mengenal sesuatu secara subjektif sedangkan sempoa merupakan alat hitung yang nyata dan berbentuk sehingga bagi anak-anak sempoa merupakan alat belajar, alat peraga sekaligus alat bermain. Cara menghitung sempoa singkat dan jelas, biji sempoa untuk menentukan bilangan, tiang sempoa menentukan posisi desimal. Cara penggunaan sempoa juga sangat jelas, yaitu di dalam penambahan ada pengurangan, di dalam pengurangan terdapat penambahan, kali dan bagi saling berbalik, cara dan metode menghitung jelas dan mudah dimengerti, mudah dipelajari dan mudah diingat oleh anak-anak, sehingga mudah diterima oleh mereka. Seperti yang telah kita ketahui, pada awal belajar anak-anak diajarkan dengan sempoa kongkret yang mempunyai bentuk, bunyi, dan warna kemudian beralih pada sempoa bayangan yang tidak mempunyai bentuk, bunyi, maupun warna. Sempoa bayangan paling cocok diajarkan pada anak usia 4-12 tahun, karena pada usia ini merupakan periode terbaik dalam pengembangan kemampuan otak. Pada periode ini juga tugas belajar anak-anak masih ringan, sehingga harus diambil kesempatan untuk diberikan pendidikan sempoa sehingga dapat terhindar dari masa puncak belajar yang semakin bertambah berat. Pada kenyataannya, sempoa berfungsi dalam mengoptimalisasi fungsi otak. Sudah banyak anak yang mengikuti pendidikan mental aritmatika sempoa terlihat lebih kreatif, mudah mengerti saat menyimak pelajaran sekolah, sering berimajinasi dan berangan-angan saat mereka melihat suatu gambar dan saat bercerita, mudah mengingat hal yang ada disekitarnya, bisa berpikir dengan menggunakan logika saat diberikan suatu pertanyaan dan meningkatkan konsentrasi anak. Perkembangan ini bisa membuktikan bahwa sempoa memiliki manfaat dalam mengoptimalkan fungsi otak pada anak.

32 Melihat dari penjelasan di atas yang didapatkan melalui hasil penelitian, kita dapat melihat bahwa sempoa memiliki peran yang penting sebagai media ajar mental aritmatika serta manfaat bagi masyarakat. Berikut adalah manfaat dan pengaruh sempoa yang diketahui melalui hasil penelitian, khususnya bagi anakanak yang telah mengikuti pendidikan sempoa: 1. Melalui pendidikan sempoa yang dapat mengoptimalisasi fungsi otak, secara otomatis maka anak akan menjadi lebih pintar. 2. Kecepatan menghitung anak jauh lebih cepat dan memiliki daya ingat yang kuat. 3. Tidak hanya nilai matematika yang menjadi cemerlang, pelajaran lainnya seperti bahasa, pengetahuan alam dan sebagainya, sehingga muncul efek berantai satu pelajaran unggul, pelajaran lain mengikuti. 4. Anak lebih bisa berkonsentrasi saat menyimak pelajaran. 5. Imajinasi dan kreatifitas anak lebih meningkat, ini terlihat pada anak yang tertarik pada suatu hal yang membutuhkan daya imajinasi dan kreatifitas. Tentu saja dengan manfaat yang didapatkan oleh anak melalui pendidikan sempoa, secara tidak langsung orang tua dan guru juga mendapatkan manfaat yang nyata seperti lebih mudah mengajari anak pelajaran sekolah saat di sekolah maupun di rumah karena kepintaran anak telah meningkat. Di dalam kelas tidak mungkin murid lebih pintar dibandingkan dengan gurunya, namun dalam kelas mental aritmatika sempoa akan terlihat murid bisa lebih pintar dibandingkan dengan gurunya, terutama bagi anak yang mempelajari penggunaan sempoa secara teratur dan benar. Pendidikan sempoa telah membuktikan bahwa metode ini mempunyai pengaruh dan manfaat terhadap pengembangan pendidikan anak. Maka dapat disimpulkan, bahwa dengan adanya peran sempoa sebagai media ajar mental aritmatika dapat meningkatkan kualitas budaya manusia dan menimbulkan pengaruh yang cukup besar dalam upaya memajukan masyarakat.

33 4.2 Saran Sempoa yang dianggap hanya sebagai warisan budaya Tiongkok semata dan sempat tidak digunakan di Indonesia, karena pada zaman modern ini kepraktisan menggunakan sempoa dalam hal hitung-menghitung tentu saja telah dikalahkan oleh kalkulator. Namun, anggapan ini ternyata salah, karena telah muncul kesadaran tinggi tentang pengaruh dan manfaat sempoa dengan adanya peran sempoa bagi masyarakat. Dengan munculnya mental aritmatika sempoa, maka masyarakat tentu bisa merasakan sempoa sangat bermanfaat, namun sekitar tahun 2009, minat masyarakat mulai berkurang terhadap pendidikan sempoa, ini terbukti dengan lebih dikenalnya metode kumon dan sakamoto di kalangan masyarakat. Saat ini, beberapa guru-guru mental aritmatika juga menyatakan bahwa sekarang tujuan dari pendidikan sempoa adalah hanya untuk persaingan dalam bidang ekonomi dan bisnis semata sehingga melenceng dari tujuan utama. Terlebih lagi saat ini, yang mengikuti kursus mental aritmatika tidak banyak seperti saat pertama kali dibuka mental aritmatika, salah faktornya adalah kurangnya perkenalan mengenai sistem mental aritmatika terhadap masyarakat sehingga membuat masyarakat saat ini kurang mengenal mental aritmatika. Apabila banyak masyarakat yang belum mengenal pendidikan sempoa khususnya melalui mental aritmatika sempoa, bisa mengakibatkan masyarakat akan melupakan kembali fungsi dan manfaat sempoa. Oleh karena itu, kita harus bisa mengenalkan kembali manfaat sempoa kepada masyarakat melalui mental aritmatika. Selain itu dikatakan bahwa dengan metode sempoa dua tangan bisa menghitung lebih cepat dibandingkan dengan metode sempoa satu tangan, tetapi sangat disayangkan apabila tidak semua pendidikan sempoa tidak menggunakan metode sempoa dua tangan. Metode sempoa dua tangan ini seharusnya telah digunakan oleh semua tempat kursus yang membuka pendidikan sempoa. Namun yang paling disayangkan adalah sempoa yang memiliki manfaat di dalam pendidikan anak, tapi masih banyak sekolah yang tidak membiarkan siswanya mempelajari sempoa, karena beberapa guru sekolah beranggapan bahwa

34 dengan mempelajari sempoa akan membuat anak hanya bisa menghitung lebih cepat dan membuat siswa tidak mau menggunakan rumus menghitung dasar matematika yang selalu diajarkan di sekolahan. Sebenarnya ini semua salah, karena siswa yang mempelajari sempoa tetap bisa diajarkan rumus menghitung dasar matematikayang selalu diajarkan di sekolahan. Alangkah lebih baik jika sempoa tidak hanya diajarkan di tempat kursus, tetapi juga diajarkan di sekolahan. Meskipun pendidikan sempoa baik diajarkan kepada anak yang masih berusia 4-12 tahun, tapi bukan berarti orang dewasa tidak bisa mempelajari sempoa, karena tidak salahnya apabila setiap orang bisa menggunakan sempoa dan bisa mengajarkannya kembali kepada generasi selanjutnya. Oleh karena itu, penulis berharap dengan adanya karya tulis ini bisa bermanfaat dan berbagi wawasan bagi masyarakat.