BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, pariwisata telah dianggaap sebagai salah satu sektor ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Namun demikian tonggak-tonggak sejarah dalam pariwisata sebagai fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan industri global yang bersifat fenomenal. Pariwisata penting bagi negara karena menghasilkan devisa dan

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa pendapat yang mengartikan pendapatan yaitu, Sukirno (2006)

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Seperti halnya di Indonesia, sektor pariwisata diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata telah diasumsikan sebagai industri yang dapat diandalkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara maritim sebagian besar penduduk menggantungkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai bangsa yang besar mempunyai ciri dan adat kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 1. Tingginya Mobilitas Penggunaan Jalan di Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAILISA ISVANANDA, 2015 POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

I. PENDAHULUAN. yang serius dari pemerintah. Hal ini didukung dengan adanya program

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peran adalah serangkaian rumusan yang membahas perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.program pengembangan dan

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasikan sektor-sektor produktif lainnya (Pendit,

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Sepanjang Jalan Malioboro adalah penutur cerita bagi setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. menarik bagi masyarakat Pak-pak dan para wisata lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. daya alam berupa keindahan alam, flora, fauna, peninggalan-peninggalamn

BAB I PENDAHULUAN. andalan di samping minyak dan gas bumi. Program pengembangan pariwisata

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Danau Toba merupakan sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan paparan pendahuluan yang menunjukkan gejala-gejala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, dimana pariwisata memiliki cerita tersendiri dalam sejarah

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

STUDI KELAYAKAN API ABADI MRAPEN SEBAGAI OBYEK WISATA DI KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, pariwisata telah dianggaap sebagai salah satu sektor ekonomi penting. Sektor pariwisata dapat dikatakan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional sehingga pembangunan yang terencana segera dilaksanakan. Sejak awal telah disadari bahwa kegiatan pariwisata harus dapat dimanfaatkan untuk pembangunan. Pembangunan kepariwisataan sebagai bagian dari pembangunan nasional mempunyai tujuan antara lain memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja. Menurut Pendit, pariwisata adalah salah satu jenis industi baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya Untuk itu pemerintah dan segenap lapisan masyarakat ikut mengembangkan dan memajukan industri pariwisata. Indonesia sebagai halnya dengan negara yang sedang berkembang dan dalam tahap membangun negeri juga berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang karena melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah, dan dalam pembangunan pariwisata, dapat memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha melalui peningkatan arus kunjungan wisatawan. 1

2 Dari sektor pariwisata tersebut diperoleh dampak positif antara lain menghasilkan devisa negara, menumbuhkan lapangan kerja, menuntaskan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat lokal, melestarikan lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan budaya serta mempererat persahabatan antar bangsa.jika pariwisata tidak ditangani secara profesional maka akan menimbulkan dampak buruk antara lain rusaknya nilai seni dan budaya, kehancuran ekosistem danlingkungan hidup serta pelanggaran terhadap norma agama, adat istiadat, kesusilaan dan hak asasi manusia. Oleh karenanya pemerintah beserta seluruh pemangku kepentingan pariwisata harus bersama-sama menyelenggarakan kepariwisataan dengan memperhatikan aspek-aspek sosial, budaya, lingkungan hidup dan kearifan lokal serta senantiasa menjunjung tinggi norma agama, tradisi, adat istiadat, kesusilaan dan hak asasi manusia, sehingga diperoleh nilai tambah yang tinggi. Selanjutnya dalam aspek ekonomi, kepariwisataan diharapkan mampu untuk memberdayakan masyarakat setempat, menumbuhkan potensi ekonomi daerah tujuan wisata dan memberikan efek untuk mensejahterakan masyarakat sekitar daerah tujuan wisata. Masyarakat setempat (community) menurut MacIver dan Charles adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang tertentu. Dasar-dasar daripada masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan semasyarakat setempat. Dengan adanya masyarakat setempat sebagai aktor utama dalam pengembangan kepariwisataan, jelas akan menimbulkan daya tarik wisata yang khas bagi para wisatawan. Yaitu adanya kebudayaan daerah, kesenian daerah dan tradisi masyarakat lokalnya yang

3 menjadi nilai tambahan bagi daerah pariwisata tersebut. Masyarakat setempat harus ikut berperan didalam kegiatan kepariwisataan untuk meningkatkan daya saing yang tinggi terhadap kedatangan wisatawan baik itu di bidang teknologi, pendidikan, budaya, dan ekonomi. Melihat betapa pentingnya peran kepariwisataan akan memberi dampak positif maupun negatif terhadap sekitarnya. Disamping hal-hal yang tersebut diatas, pariwisata dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada pola perilaku sosial nilai-nilai sosial, norma-norma sosial di dalam masyarakat setempat. Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Gillin dan Gilin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik kaerna perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Pariwisata yang telah berkembang dapat menimbulkan perubahan sosial didalam masyarakat. Karena adanya wisatawan pada dasarnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat juga mempengaruhi sistem tata kelakuan, sosial budaya dan lingkungan disekitar daerah wisata. Demikian juga dalam memperluas lapangan pekerjaan khususnya di kawasan objek wisata Pantai Paris yang ada di Desa Tigaras Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Objek wisata Pantai Paris ini sudah populer dikalangan masyarakat lokal dan terus mengalami peningkatan sampai sekarang. Selain alamnya indah,

4 pegunungan serta perairan Danau Toba yang begitu menawan serta bebatuanbebatuan dan bukit-bukit yang sangat memanjakan pengunjung yang datang kesana. Dalam rangka pengembangan objek wisata Pantai Paris ini, penyediaan prasarana dan sarana pariwisata harus terus ditingkatkan. Dengan tujuan untuk meningkatkan mutu objek wisata yang ada sehingga jumlah pengunjung semakin meningkat. Desa Tigaras merupakan bagian dari wilayah otonom Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun sekitar ±144 KM dari Ibukota Provinsi Sumatera Utara, kota Medan. Sebelumnya daerah ini merupakan daerah wisata yang dikunjungi wisatawan hanya sebatas melihat pemandangan alam yang tersebar di beberapa lokasi seperti Puncak Simarjarunjung, Tugu Perjuangan TNI Stootrup Brigade A, dan pelabuhan danau. Wisatawan hanya meluangkan beberapa jam lamanya untuk menikmati keindahan alam tersebut untuk beristirahat maupun sedang melintasi daerah tersebut. Keadaan penduduk masyarakat Desa Tigaras yang heterogen yang terdiri atas beberapa suku membuat desa ini cukup pesat perkembangannya. Dari sejarah panjangnya, desa ini telah lama menjadi pusat perdagangan atau pasar rakyat di sekitar perairan Danau Toba. Tetapi sesuai dengan perkembangan saat ini, wisatawan akhirnya lebih lama berada di Desa Tigaras khususnya mengunjungi panorama alam di Pantai Paris dikarenakan salah satunya prasarana dan sarana daerah ini semakin lengkap diantaranya adalah tempat penginapan, restaurant, sarana atraksi-atraksi seperti atraksi adrenalin banana boot,speed boatdan lain sebagainya.

5 Semakin berkembangnya daerah tersebut maka semakin banyak pula kesempatan masyarakat di sekitar tempat tersebut untuk bekerja, baik sebagai pegawai restauran, guide, tukang parkir, petugas keamanan, pedagang, mendirikan usaha pernak-pernik dan lain sebagainya. Selanjutnya, pengaruh yang nampak dari pesatnya pembangunan industri pariwisata adalah terjadinya perubahan didalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka dari nilai-nilai homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial. Pementasan atau tingkah laku orang-orang yang berwisata umumnya tidak semuanya sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku di Desa Tigaras contohnya apabila wisatawan yang datang dengan gaya berpakaian modern serta pada saat wisatawan mandi dengan hanya memakai penutup bagian tertentu saja, sehingga dapat menimbulkan rangsangan sexsual bagi orang-orang yang melihatnya. Hal tersebut tidak biasanya mereka lihat didalam masyarakat. Dengan sendirinya akan menimbulkan pengaruh terhadap pribadi masyarakat Desa Tigaras, efek-efek demikian ini dapat merubah pola tingkah laku sesuai masyarakat Desa Tigaras baik secara perlahan-lahan maupun secara cepat. Dari penjabaran dan latar belakang dan fakta inilah ketertarikan penulis untuk mengetahui dan membahas Perubahan Sosial Masyarakat Lokal (Studi Deskriptif Perubahan Sosial Masyarakat kaitannya Dengan Perkembangan Pariwisata Pantai Paris Di Desa Tigaras, Kec. Dolok Pardamean Kab. Simalungun)

6 1.2 Identifikasi Masalah Bila dilihat dari latar belakang yang telah di uraikan maka yang menjadi identifikasi masalah adalah: 1. Gambaran kondisi sosial masyarakat sebelum dan sesudah perkembangan Pariwisata di Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun. 2. Kondisi dan keadaan objek wisata Pantai Paris sebelum dan sesudah adanya perkembangan di Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun. 3. Faktor-faktor yang mendorong Perkembangan Pariwisata di Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun. 4. Mengidentifikasikan dampak pariwisata terhadap perubahan-perubahan sosial di Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun. 1.3 Pembatasan Masalah Untuk mempermudah penelitian didalam lapangan, perlulah diberi batasanbatasan terhadap masalah yang akan dibahas agar penelitian yang dilakukan dapat terarah. Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, Peneliti melakukan Pembatasan masalah,yaitu Perubahan Sosial Masyarakat Lokal (Studi Deskriptif Perubahan Sosial Masyarakat kaitannya Dengan Perkembangan Pariwisata Pantai Paris Di Desa Tigaras, Kec. Dolok Pardamean Kab. Simalungun)

7 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diuraikan diatas maka rumusan masalah penelitian yang penulis dapat rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa Tigaras akibat perkembangan pariwisata? 2. Apa sajakah yang melatarbelakangi terjadinya perubahan sosial masyarakat akibat perkembangan pariwisata? 3. Bagaimana keadaan sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat akibat perkembangan pariwisata di Desa Tigaras? 1.5 Tujuan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan usaha yang dilakukan secara sistematis. Diteliti secara mendalam untuk menganalisa serta memecahkan masalah yang akan dirumuskan dengan cara menyimpulkan dan mencari pengertian terhadap fenomena sosial. Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa Tigaras akibat perkembangan pariwisata. 2. Untuk mengetahui apa saja yang melatarbelakangi perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa Tigaras t akibat perkembangan pariwisata. 3. Untuk mengetahui kondisi ekonomi dan kondisi sosial budaya masyarakat di desa Tigaras akibat perkembangan pariwisata.

8 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini, diharapkan berguna untuk berbagai pihak, sebagai berikut: A. Teoritis 1. Sebagai bahan ilmu pengetahuan mengenai perkembangan pariwisata terhadap perubahan sosial di masyarakat. 2. Sebagai bahan ilmu pengetahuan bagi siswa disekolah pada pelajaran IPS dan perguruan tinggi mengenai Antropologi dan Sosiologi Pariwisata tentang dampak perkembangan pariwisata terhadap perubahan sosial. 3. Sikap yang dihadapi masyarakat terhadap perubahan sosial. 4. Sikap yang dihadapi masyarakat dalam menghadapi perkembangan pariwisata B. Praktis 1. Memberikan masukan-masukan yang dapat memperkaya pemahaman perubahan sosial. 2. Memberikan pemahaman tentang pariwisata yang berdampak pada perubahan sosial masyarakat. 3. Bagi lembaga terkait khususnya Pemerintah Daerah dan Dinas Pariwisata, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam mengantisipasi dampak perkembangan pariwisata terhadap perubahan sosial.