Shita Dwika Ratna Timory

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

SKRIPSI. Disusun oleh DANANG A DAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang digunakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi menekankan pada kecakapan-kecakapan yang berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari pengajaran Bahasa Indonesia secara umum.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA SISWA KELAS X PJ 2 SEMESTER 1 SMK

BAB I. daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Pendidikan dasar mempunyai. tujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Memiliki bahasa adalah salah satu kemampuan spesial manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Supraini Rezkita, 2013

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK PADA SISWA KELAS X-1 SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Shita Dwika Ratna Timory A 310 060 301 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan kurikulum saat ini, fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam masyarakat semakin tampak jelas. Silabus mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia telah memilah pembelajaran Bahasa Indonesia dalam empat aspek ketrampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Isi silabus tersebut sudah menekankan bentuk-bentuk pembelajaran yang aplikatif, tidak lagi dipenuhi oleh materi-materi tata bahasa yang rumit. Standar kompetesi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, ketrampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetesi ini merupakan dasar siswa untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis merupakan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus-menerus. Pembelajaran ketrampilan menulis pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan peningkatan dari jenjang sebelumnya. Siswa diharapkan dapat menyerap aspek-aspek dasar

2 dari ketrampilan menulis untuk menjadi bekal ke jenjang yang lebih tinggi. Menulis merupakan satu bentuk ketrampilan berbahasa yang paling akhir setelah keterampilan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Dibanding tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal itu disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsure kebahasaan dan unsure di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan (Burhan Nurgiyantoro, 2009 : 296). Keterampilan menulis memang menjadi satu keterampilan berbahasa yang paling sulit untuk dikuasai. Hal itu disebabkan adanya dua unsur yang harus dikuasai oleh penulis, yaitu unsur bahasa dan nonbahasa. Unsur bahasa merupakan unsur yang berkaitan dengan aspek tata bahasa, seperti ejaan, struktur kalimat, kohesi dan koherensi, serta unsur kebahasaan yang lainnya. Sementara itu, unsur nonbahasa yang dijadika ide atau gagasan dalam sebuah tulisan meliputi unsur di luar aspek tata bahasa, seperti pengetahuan dan pengalaman penulis. Pada umumnya, siswa mengalami hambatan ketika mereka diberi tugas oleh guru untuk menulis. Mereka mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat, kurang menguasai tata bahasa, dan kurang mampu mengembangkan kemampuan bernalar dalam berbahasa. Kesulitankesulitan tersebut menyebabkan mereka tidak mampu menyampaikan pikiran dan gagasan dengan baik sehingga peserta didik enggan untuk menulis. Fakta di atas menunjukkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan guru masih kurang optimal. Rendahnya ketrampilan

3 menulis siswa kelas X-1 di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) pembelajaran ketrampilan menulis siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Surakarta masih menggunakan metode konvensional, (2) siswa kurang tertarik pada pembelajaran menulis argumentasi, (3) siswa mengalami kesulitan dalam menentukan fakta serta mengemukakan argumen yang mendukung untuk dikembangkan dalam tulisan argumentasi, dan (4) guru belum menemukan metode yang tepat untuk mengajarkan materi menulis argumentasi secara menarik dan menyenangkan bagi siswa. Atas dasar kenyataan itu, perlu dihadirkan sebuah metode yang dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa menulis argumentasi. Oleh karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis argumentasi di kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Surakarta, dibutuhkan perbaikan yang dapat mendorong peserta didik secara keseluruan agar aktif. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar adalah dengan menggnakan metode investigasi kelompok. Dipilih metode investigasi kelompok, karena sebelumnya guru belum pernah menggunakan metode itu dalam pembelajaran menulis argumentasi. Investigasi kelompok dijadikan sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran ketrampilan menulis argumentasi karena ketiga konsep dasar investigasi kelompok, inquiry, knowledge, dan dinamika kelompok, sesuai dengan yang diperlukan dalam

4 pembelajaran menulis argumentasi. Inquiry dalam pembelajaran menulis argumentasi membantu siswa dalam memecahkan suatu masalah, menemukan solusinya, dan memberikan peluang peserta didik untuk menentukan fakta atau buktu yang kuat untuk mendukung argumentasi yang ditulis siswa. Knowledge atau pengetahuan yang diperoleh melalui dan dari pengalaman secara langsung maupun tidak langsung juga akan memberikan andil dalam mengungkapkan argumentasi yang ditulis siswa. Sementara itu, dinamika kelompok mampu mengatasi kesulitan peserta didik dalam membuat tulisan argumentasi karena adanya teman dalam kelompok yang bersifat heterogen sehingga dapat saling membantu. Metode investigasi kelompok merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah pendekatan yang berbasis kelompok. Menurut Slavin (dalam Etin Solihatin dan Raharjo,2007: 4) pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang siswanya belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang, dengan struktur kelompoknya yang heterogen. Dari uraian di atas, peneliti terdorong untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai usaha perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis argumentasi pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Surakarta dengan menerapkan metode investigasi kelompok.

5 B. Rumusam Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah metode investigasi kelompok dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran ketrampilan menulis argumentasi pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Surakarta? 2. Apakah metode investigasi kelompok dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran ketrampilan menulis argumentasi pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Surakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis argumentasi siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Surakarta dengan metode investigasi kelompok. 2. Untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis argumentasi siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Surakarta dengan metode investigasi kelompok.

6 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan khasanah keilmuwan tentang pembelajaran berbahasa terutama pembelajaran menulis argumentasi dengan menggunakan metode investigasi kelompok. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru 1) Upaya untuk menawarkan inovasi dalam pembelajaran menulis argumentasi. 2) Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian siswa. 3) Sebagai sarana bagi guru untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis argumentasi. b. Bagi siswa 1) Memberikan motivasi yang positif pada diri siswa selama proses pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis argumentasi.

7 2) Memudahkan siswa dalam berlatih dan belajar ketrampilan menulis khususnya menulis argumentasi dengan pembelajaran kooperatif metode investigasi kelompok. 3) Pembelajaran menulis argumentasi lebih bermakna dan lebih optimal dengan diterapkan metode investigasi kelompok. 4) Siswa akan dilatih dan dibiasakan bekerja sama serta menjaga kekompakan dalam kelompok dengan diterapkannya metode investigasi kelompok pada pembelajaran menulis argumentasi. c. Bagi peneliti 1) Menambah pengalaman dan wawasan tentang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya tentang ketrampilan menulis argumentasi. 2) Mendapatkan fakta bahwa dengan menerapkan metode investigasi kelompok dapat meningkatkan ketrampilan menulis argumentasi siswa. 3) Mengaplikasikan teori yang telah diperoleh. d. Bagi sekolah 1) Mendorong guru lain untuk menerapkan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dengan metode investigasi kelompok.

8 2) Mendapatkan fakta bahwa dengan menerapkan metode investigasi kelompok dapat meningkatkan ketrampilan menulis argumentasi siswa.