PERSEPSI MASYARAKAT DAN PERKEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL JARAN KEPANG MUDO LANGEN BUDOYO DI DESA KEDUNG PUCANG KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO

dokumen-dokumen yang mirip
BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KUDA LUMPING TURONGGO TRI BUDOYO DI DESA KALIGONO KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS SOSIOLOGI BUDAYA DALAM KESENIAN TRADISIONAL JATHILAN TRI TUNGGAL MUDA BUDAYA DUSUN GEJIWAN DESA KRINJING KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

Persepsi Masyarakat terhadap Kirab Budaya dalam Nawu Sendhang Seliran di Mataram Islam Sayangan Jagalan Banguntapan Bantul

BENTUK DAN MAKNA SIMBOLIK KESENIAN KUBRO DI DESA BANGSRI KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

Pola Perilaku Kesurupan Endhang Mayit dalam Kesenian Kuda Kepang Turangga Mudha di Desa Banioro Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI SURAN DI MAKAM GEDIBRAH DESA TAMBAK AGUNG KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

Pelestarian Bentuk dan Makna Kesenian Kuda Lumping Turonggo Mudo Desa Prigelan Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

SENI TRADISI UJUNGAN PADA MASYARAKAT DESA GUMELEM WETAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

Kajian Folklor Tradisi Larungan di Desa Pagubugan Kulon Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap

ANALISIS BENTUK DAN NILAI KESENIAN NDOLALAK PUTRI DWI LESTARI DESA PLIPIR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

Kajian Folklor dalam Tradisi Guyang Jaran di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Siti Masriyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

ANALISIS BENTUK DAN NILAI PERTUNJUKAN JARAN KEPANG TURANGGA SATRIA BUDAYA DI DESA SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

Kajian Folklor Tradisi Nglamar Mayit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen

Pelestarian Kesenian Kuda Lumping oleh Paguyuban Sumber Sari di Desa Pandansari Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nurul Kristiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

TRADISI SEDHEKAH LAUT DI DESA KARANG DUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN ( ANALISIS MAKNA DAN FUNGSI)

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

Oleh: Ratna Lestari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

II. Tinjauan Pustaka. masyarakat (Johanes Mardimin, 1994:12). Menurut Soerjono Soekanto, tradisi

BAB I PENDAHULUAN. fenomena/gejala kian merenggangnya nilai-nilai kebersamaan, karena semakin suburnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

dari pengalaman tertentu dalam karya seninya melainkan formasi pengalaman emosional yang bukan dari pikiranya semata. 2.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. Masyarakat yang terdiri dari berbagai macam individu tentunya mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

Pola Perilaku Agama Kejawen Padepokan Bedogol Desa Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 PELESTARIAN TARI TRADISIONAL DI SANGGAR SUNDA RANCAGE KABUPATEN MAJALENGKA

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

PERGESERAN MAKNA SENI TARI PRAJURITAN DESA TEGALREJO KECAMATAN ARGOMULYO

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tedi Fedriansah, 2015 SENI KERAJINAN GERABAH BUMIJAYA SERANG BANTEN Universitas Pendidikan Indonesia \.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

STUDI TENTANG SEJARAH KESENIAN JARANAN ASWO BUDOYO DI DESA WONOASRI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. serta menjadi milik masyarakat itu sendiri yang dikenal dan dikagumi oleh

Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Sumatera dan Suku Mandailing adalah salah satu sub suku Batak

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. didapat dalam semua kebudayaan dimanapun di dunia. Unsur kebudayaan universal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG KEBUDAYAAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. cara hidup sehari-hari masyarakat. Kesenian tradisional biasanya bersumber pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 1 Dalam kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB V PENUTUP. 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Wayang Rumput (Wayang Suket) Menurut berbagai sumber, pada mulanya Wayang Rumput (Wayang

Transkripsi:

PERSEPSI MASYARAKAT DAN PERKEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL JARAN KEPANG MUDO LANGEN BUDOYO DI DESA KEDUNG PUCANG KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Yesi Setya Nurbaiti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa didix_11maret@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan permasalahan 1) Persepsi masyarakat tentang kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, 2) Perkembangan kesenian tradisional dalam pertunjukan jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, 3) Fungsi kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Jenis penelitian Persepsi Masyarakat dan Perkembangan Kesenian Tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu masyarakat Desa Kedung Pucang, dan pengurus paguyuban jaran kepang Mudo Langen Budoyo. Objek penelitian yaitu persepsi masyarakat, perkembangan kesenian tradisional adalah jaran kepang Mudo Langen Budoyo dan fungsi adanya kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo. Lokasi penelitian berada di Desa Kedung Pucang, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian bahwa: 1) Persepsi masyarakat tentang kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yaitu sebagian besar masyarakat merasa senang terhibur, dan mendukung dengan adanya kesenian tradisional jaran kepang karena merupakan hiburan masyarakat yang merakyat. 2) Perkembangan kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo yaitu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup baik, kesenian jaran kepang dalam wujud sekarang ini merupakan bentuk akhir dari suatu proses peremajaan kesenian jaran kepang sebelumnya. 3) Fungsi kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo meliputi : a) sebagai sarana hiburan, b) sebagai pelestarian tradisi, c) sebagai pelepasan dan penyaluran kejiwaan, dan d) sebagai seni pertunjukan. Kata kunci: Persepsi, jaran kepang. Pendahuluan Masyarakat Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam yang merupakan hasil dari kreatifitas kesenian di masing-masing daerah. Keaneragaman kesenian itu ditandai adanya persamaan dan perbedaan yang menandai ciri khusus perkembangan dari tradisi masing-masing. Kesenian merupakan salah satu Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 56

perwujudan kebudayaan. Kesenian juga selalu mempunyai peranan tertentu di dalam masyarakat. Demikian pula di Indonesia, kesenian dapat ditinjau dalam konteks kebudayaan maupun kemasyarakatan. Ditinjau dalam konteks kebudayaan, ternyata bahwa berbagai corak ragam kesenian yang ada di Indonesia ini terjadi karena adanya lapisan-lapisan kebudayaan yang bertumpuk dari zaman ke zaman. Kebudayaan dikemukakan oleh Soebadio dalam Sutardjo (2010: 12) menjelaskan kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kesenian merupakan salah satu kreativitas dari kebudayaan yang dasar penciptaannya memiliki ciri-ciri khusus yang menjadi identitas daerah tersebut. Jaran kepang adalah salah satu bentuk seni pertunjukan rakyat yang secara umum cirinya menggunakan properti kuda kepang, yaitu kuda-kudaan yang dibuat dari bambu yang dianyam (Prihatini, 2008: 163). Berdirinya kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo ini juga untuk mengumpulkan para pemuda yang ada di Desa Kedung Pucang. Selain itu belum pernah atau belum ada yang meneliti pertunjukan kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo tersebut. Dalam pertunjukan kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo sebelum acara dimulai diadakannya obong menyan bertujuan untuk meminta izin supaya diberikan kelancaran dalam acara pertunjukan kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo, (b) kesenian jaran kepang ini merupakan warisan leluhur yang diturunkan secara turun-temurun, serta sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan daerah, (c) adanya keterbukaan dari pihak paguyuban kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo, sehingga memungkinkan lancarnya dalam memperoleh informasi atau data yang berkaitan dengan penelitian. Oleh karena itu, peneliti mengangkat persepsi masyarakat dan perkembangan kesenian tradisional jaran kepang. Khususnya kesenian tradisional jaran kepang yang ada di Desa Kedung Pucang Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 57

Metode Penelitian Lokasi penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah di Desa Kedung Pucang, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Jenis penelitian yang digunakan tentang kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang ini menggunakan jenis metode penelitian deskriptif-kualitatif. Data primer dalam penelitian ini berupa para informan yang diperoleh dari hasil wawancara. Data sekunder dalam penelitian ini berupa foto, rekaman, video jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian menggunakan instrument penelitian berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, pedoman dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Pada penelitian ini, analisis model etnografi digunakan untuk menganalisis keberadaan kesenian jaran kepang Mudo Langen Budoyo. Teknik Pemeriksaan Keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi data yaitu penggunaan beragam sumber data dalam suatu kegiatan, data pertama tidak harus dianggap valid, tetapi harus diragukan kebenarannya perlu diuji melalui data lain dengan sumber yang berbeda sehingga memperoleh data yang objektif. Teknik penyajian data terhadap persepsi masyarakat dan perkembangan kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo disajikan dengan teknik informal dengan mengunakan kata-kata biasa. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan diproses selanjutnya merupakan proses persepsi. (Walgito, 2003: 87-88). Persepsi atau tanggapan masyarakat sangat penting guna untuk mendukung berjalanya kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang. Adanya perbedaan persepsi atau tanggapan masyarakat Desa Kedung Pucang muncul dari berbagai pihak dan berbagai kalangan, baik yang Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 58

bersangkutan maupun yang tidak bersangkutan. Persepsi atau tanggapan masyarakat Desa Kedung Pucang tentang kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo akan dipaparkan oleh masyarakat dari berbagai kalangan atau golongan antara lain yaitu, golongan pemerintah desa, golongan masyarakat santri, golongan masyarakat tua, golongan masyarakat priyayi, abangan, golongan masyarakat cilik, golongan peserta kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo. Perkembangan Kesenian Tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo yaitu a) Sejarah Kesenian Tradisional jaran kepang Langen Cipto Mudo Budoyo, b) Bentuk Pertunjukan jaran kepang Langen Cipto Mudo Budoyo, c) Sejarah Kesenian Tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo, d) Perkembangan jaran kepang Mudo Langen Budoyo. Fungsi Kesenian Tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo. Dari hasil penelitian yang didapat mengenai kesenian tradisional jaran kepang hanya terdapat empat fungsi yang paling menonjol dalam kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo adalah a) Sebagai Sarana Hiburan gambaran bahwa seni pertunjukan rakyat di daerah Kedu berfungsi sebagai hiburan untuk berbagai guna atau keperluan (Prihatini, 2008: 229). Fungsi hiburan adalah satu fungsi yang dalam melakukan kegiatan berkesenian, masyarakat mempunyai kepentingan untuk melakukan hiburan diri, b) Sebagai Pelestarian Tradisi seni pertunjukan ini menyatakan bahwa dalam melakukan kegiatan ini mempunyai tujuan untuk melestarikan tradisi yang telah diwariskan dari nenek moyang, c) Sebagai Pelepasan dan Penyaluran Kejiwaan bahwa kegiatan berkesenian itu pada pokoknya merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan ungkapan jiwa manusia, c) Sebagai Seni Pertunjukan pada pertunjukan kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo faktor yang mendukung adalah para penontonnya. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap masalah Persepsi Masyarakat dan Perkembangan Kesenian Tradisioanl jaran kepang Mudo Langen Budoyo di Desa Kedung Pucang, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, maka diperoleh simpulan adalah a) Persepsi mengenai kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo sebagian besar masyarakat merasa terhibur, dan mendukung dengan adanya kesenian tradisional jaran kepang. Walaupun ada persepsi Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 59

yang kurang mendukung yang menyebutkan bahwa jaran kepang menyimpang dari agama. Tetapi selebihnya mendukung apa yang yang sudah menjadi akar budaya yang telah ada merupakan warisan dan patut untuk dilestraikan, b) Perkembangan kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo yaitu kesenian tradisional jaran kepang dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup baik. Kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo ini sering diundang dalam acara-acara seperti hajatan pernikahan, sunatan, slametan dan perayaan hari-hari besar nasional. Keanggotan kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo tidak ada ketentuan ketat, siapa saja boleh menjadi anggota terutama warga setempat. Paguyuban kesenian tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo hingga saat ini masih bertahan, bahkan semakin menarik perhatian dan semakin digemari oleh masyarakat, khususnya masyarakat Desa Kedung Pucang. Fungsi Kesenian Tradisional jaran kepang Mudo Langen Budoyo. a) Sebagai Sarana Hiburan, b) Sebagai Pelestarian Tradisi, c) Sebagai Pelepasan dan Penyaluran Kejiwaan, d) Sebagai Seni Pertunjukan. Daftar Pustaka Prihatini, Nanik Sri. 2008. Seni Pertunjukan Rakyat Kedu. Surakarta: Penerbit Pasca sarjana dan ISI Press Surakarta. Sutardjo, Imam. 2010. Kajian Budaya Jawa. Surakarta: Balai Penerbit Jurusan sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 60