GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 2 A. PENGINDERAAN JAUH NONFOTOGRAFIK. a. Sistem Termal

dokumen-dokumen yang mirip
GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 3 A. CITRA NONFOTO. a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 1 A. PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH B. PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIK

MENU STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI SOAL REFERENSI

KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH. Sumber tenaga Atmosfer Interaksi antara tenaga dan objek Sensor Wahana Perolehan data Pengguna data

ISTILAH DI NEGARA LAIN

PERBEDAAN INTERPRETASI CITRA RADAR DENGAN CITRA FOTO UDARA

SENSOR DAN PLATFORM. Kuliah ketiga ICD

PENGINDERAAN JAUH. --- anna s file

ACARA I SIMULASI PENGENALAN BEBERAPA UNSUR INTERPRETASI

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Geografi

JENIS CITRA

ULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH

PENGINDERAAN JAUH D. SUGANDI NANIN T

penginderaan jauh remote sensing penginderaan jauh penginderaan jauh (passive remote sensing) (active remote sensing).

TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH (REMOTE SENSING) Oleh : Lili Somantri

Cara memperoleh Informasi Tidak kontak langsung dari jauh Alat pengindera atau sensor Data citra (image/imagery) a. Citra Foto Foto udara

SUB POKOK BAHASAN 10/16/2012. Sensor Penginderaan Jauh menerima pantulan energi. Sensor Penginderaan Jauh menerima pantulan energi

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN LITERATUR

Radar I yg membuahkan gambar dikembangkan selama PD II, yakni B-Sacn (distorsi besar). PPI (Plan Position Indicator) distorsi dpt dikoreksi dg

PENGINDERAAN JAUH. Beberapa satelit yang diluncurkan dari bumi oleh beberapa negara maju antara lain:

Bab 5 HASIL-HASIL PENGINDERAAN JAUH. Pemahaman Peta Citra

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kekeringan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PE GA TAR PE GI DERAA JAUH

BAHAN AJAR : DASAR-DASAR PENGINDERAAN JARAK JAUH (INDERAJA = REMOTE SENSING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR DASAR PENGINDERAAN JAUH

PEMANFAATAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Remote Sensing (Penginderaan Jauh)

Spektrum Gelombang. Penginderaan Elektromagnetik. Gelombang Mikro - Pasif. Pengantar Synthetic Aperture Radar

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 7 tertera citra MODIS level 1b hasil composite RGB: 13, 12

INTERPRETASI CITRA SATELIT LANDSAT

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super

ix

Ir. Mohammad Sholichin, MT., P.hD Jurusan Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya &

: Telemetri PIK412. Ganjil 3(2-1) mata kuliah wajib program studi IK. Semester 50 % Mid semester 40 % Tugas/kuiz 10% Kamis Jam

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CITRA SATELIT 20 JENIS

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.1. (1) Yupiter Berupa gas dan massanya terbesar diantara planet tata surya

BAB VII ANALISIS. Airborne LIDAR adalah survey untuk mendapatkan posisi tiga dimensi dari suatu titik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Judul PENGINDERAAN JAUH. Mata Pelajaran : Geografi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Geo.I.04

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATELITCUACA PENGINDERAAN JAUH SATELIT UNTUK LINGKUNGAN ATMOSFER. Meteorologi laut Nov, 21-22/2014

IV. PENGINDERAAN JAUH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

11/25/2009. Sebuah gambar mengandung informasi dari obyek berupa: Posisi. Introduction to Remote Sensing Campbell, James B. Bab I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REMOTE SENSING AND GIS DATA FOR URBAN PLANNING

Penginderaan Jauh untuk Tata Guna Lahan dan Transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Adat Kasepuhan

PERBANDINGAN RESOLUSI SPASIAL, TEMPORAL DAN RADIOMETRIK SERTA KENDALANYA

09 - Penginderaan Jauh dan Pengolahan Citra Dijital. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NAMA :... NIM :... KELAS :......

KELOMPOK I. Raditya Budi Satria ( ) Imelsa Heni Priyayik ( ) Sergius Prastowo ( ) Rina Metasari ( )

PEMANTAUAN GARIS PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT. oleh. Bambang Hermanto 1 ) ABSTRACT

Rahasia RADAR. Analogi dengan prinsip gema pada gelombang suara

Gambar tata sury, alam 98

STEALTH bukti keajaiban fisika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Antiremed Kelas 9 Fisika

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

Memantau apa saja dengan GPS

Di zaman modern seperti sekarang ini, semakin sering. DNB/VIIRS: Menatap Bumi di Malam Hari AKTUALITA

BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI

PEMANFAATAN INTERFEROMETRIC SYNTHETIC APERTURE RADAR (InSAR) UNTUK PEMODELAN 3D (DSM, DEM, DAN DTM)

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

MEDIA TRANSMISI. 25/03/2010 Komunikasi Data/JK 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lahan dan Penggunaan Lahan 2.2 Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

PENGGUNAAN HIGH TEMPORAL AND SPASIAL IMAGERY DALAM UPAYA PENCARIAN PESAWAT YANG HILANG

Saturnus, Planet Bercincin

PLANET DAN SATELITNYA. Merkurius

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Planet-planet dalam sistem tatasurya kita

FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI

BAB IV TINJAUAN MENGENAI SENSOR LASER

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 5. A. IDENTIFIKASI CITRA PENGINDERAAN JAUH a. Identifikasi Fisik

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si.

01 Komputer Grafis (KG)

BAB II DASAR TEORI. II.1 Penginderaan Jauh (Remote Sensing)

ANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN - 2 PENGOLAHAN CITRA

label 1. Karakteristik Sensor Landsat TM (Sulastri, 2002) 2.3. Pantai

Transkripsi:

GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 09 Sesi NGAN PENGINDERAAN JAUH : 2 A. PENGINDERAAN JAUH NONFOTOGRAFIK Menggunakan sensor nonkamera atau sensor elektronik. Terdiri dari inderaja sistem termal, sistem gelombang mikro, sistem radar, dan sistem satelit. a. Sistem Termal Inderaja sistem termal menggunakan spektrum inframerah termal untuk mengukur perbedaan suhu objek. Perbedaan suhu objek menyebabkan perbedaan pancaran objek ke sensor sehingga rona dan warna objek berbeda. Dengan cara ini objek dapat dikenali. Suhu yang dipancarkan objek direkam dan diproses oleh sensor termal, menghasilkan citra inframerah termal dan noncitra. Komponen inderaja sistem termal terdiri dari: 1. Sumber Tenaga Berasal dari pancaran suhu objek. Pancaran suhu objek masuk ke sensor melalui jendela atmosfer, lalu direkam oleh sensor tersebut. 2. Objek Berupa benda-benda di permukaan bumi yang tampak dan yang tidak tampak. Suhu objek berubah dari waktu ke waktu, sehingga jumlah tenaga pancarannya berubah-ubah. Perekaman objek dilakukan pada saat objek mengalami perubahan suhu yang sangat besar, yaitu setelah matahari terbit dan menjelang senja. 1

3. Sensor Termal Sensor termal terdiri dari sensor citra dan sensor noncitra. Sensor Citra Berupa penyiam termal, terdiri dari optik mekanik, detektor inframerah, dan perekam citra. Hasilnya: citra inframerah termal. Tenaga termal atau tenaga pancaran objek diterima dan direkam pada detektor inframerah sehingga menghasilkan citra inframerah termal. Asas kerja sensor citra sebagai berikut: Wahana pesawat udara Perekaman citra Detektor inframerah Hasil : citra inframerah termal dan noncitra Optik mekanik Jendela atmosfer Objek = sumber tenaga pancaran Objek: sumber tenaga pancaran Hasil: citra inframerah termal dan noncitra Sensor Noncitra Berupa radiometer termal dan spektrometer termal. Hasilnya: kurva spektral. Tenaga termal atau tenaga pancaran objek diterima dan diproses secara digital (secara elektronik) pada detektor sehingga menghasilkan kurva spektral. Asas kerja sensor noncitra sebagai berikut: Wahana pesawat udara Hasil : kurud spektral (non citra) Detektor: mengubah tenaga pancaran menjadi sinyal elektrik, lalu diproses secara digital (secara elektronik) Optik: mengumpulkan tenaga pancaran (tenaga elektronik) dari objek Jendela atmosfer Objek = sumber tenaga pancaran 2

Objek: sumber tenaga pancaran. Optik: mengumpulkan tenaga pancaran [tenaga elektromagnetik] Detektor: mengubah tenaga pancaran menjadi sinyal elektrik, lalu diproses secara digital [secara elektronik] Hasil: kurva spektral [noncitra] 4. Wahana Wahana sistem termal umumnya pesawat udara. 5. Hasil Inderaja Hasil inderaja sistem termal berupa: Citra Inframerah Termal Citra inframerah termal yaitu citra yang berupa gambaran dua dimensi (gambar piktorial). Kurva Spektral Kurva spektral yaitu noncitra yang berupa garis atau grafik dengan angka/serangkaian angka yang mencerminkan suhu pancaran objek dari waktu ke waktu. b. Sistem Gelombang Mikro (Sistem Pasif) Inderaja sistem gelombang mikro menggunakan spektrum gelombang mikro sebagai sumber tenaga alami. Asas kerjanya sebagai berikut: Sumber tenaga alami Atmosfer Gas-gas Atmosfer Awan Sinar dari angkasa Satelit pesawat Sensor Radiometer Penyiam Hasil : citra gelombang mikro Bumi Objek Komponen inderaja sistem gelombang mikro terdiri dari: 1. Sumber Tenaga Berupa tenaga elektromagnetik yang berasal dari pancaran objek, bumi, awan, gas di atmosfer, atmosfer, sinar matahari dan sinar dari angkasa (sumber tenaga alami). 3

Tenaga pancaran ini lemah sehingga kualitas citranya rendah, lebih rendah dari kualitas citra foto udara, citra inframerah termal, dan citra radar. 2. Objek Berupa wilayah permukaan bumi yang luas seperti kelembaban tanah, tutupan salju, konsentrasi es di laut, suhu laut, angin laut, kandungan uap air di atmosfer, dan jenis batuan. 3. Sensor Gelombang Mikro Berupa radiometer dan penyiam, didalamnya terdapat antena, amplifier, perekam, dan penyaji hasil. Tenaga pancaran diterima antena, lalu diperkuat sinyalnya oleh amplifier, kemudian direkam oleh sensor. 4. Wahana Wahana sistem gelombang mikro berupa pesawat udara dan satelit. 5. Hasil Inderaja Berupa citra gelombang mikro dengan resolusi spasial yang rendah sehingga cocok untuk penginderaan secara global untuk lingkup daerah yang luas. c. Sistem Radar (Sistem Aktif) Radar merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging, mendeteksi jarak objek berdasarkan gelombang radio. Inderaja sistem radar menggunakan sumber tenaga buatan sehingga disebut sistem aktif. Asas kerjanya sebagai berikut: Satelit pesawat terbang permukaan tanah Sensor SLAR Hasil : Citra radar Non citra Objek Objek 4

Komponen inderaja sistem radar terdiri dari: 1. Sumber Tenaga Berupa tenaga elektromagnetik yang dibangkitkan pada sensor (gelombang mikro buatan). Tenaga tersebut dipancarkan sensor ke arah tertentu. Jika tenaga tersebut mengenai objek, maka akan dipantulkan kembali oleh objek ke sensor. Kemudian sensor akan mengukur dan mencatat: Waktu, dari saat tenaga dipancarkan sensor sampai kembali lagi ke sensor, untuk mengetahui jarak dan posisi objek. Intensitas tenaga balik, untuk mengetahui jenis objek. 2. Objek Berupa permukaan bumi sampai kutub, dari lapisan udara sampai di bawah tanah. 3. Sensor Radar Berupa SLAR (Side Looking Airbone Radar) yang dapat merekam daerah lawan dari samping. 4. Wahana Wahana sistem radar berupa permukaan tanah, pesawat udara, dan satelit, umumnya pesawat udara. 5. Hasil Inderaja Hasil inderaja sistem radar berupa: Citra Radar Data Noncitra Data noncitra terdiri dari radar doppler dan radar PPI. Radar Doppler Perubahan frekuensi sinyal yang dipancarkan sensor dan kembali ke sensor akan mengubah nada bunyi klakson/sirine pada saat kendaraan mendekati dan menjauhi radar. Efek doppler ini berguna untuk mengukur kecepatan kendaraan (kapal, pesawat terbang, satelit). Radar PPI (Plan Position Indicator) Berupa gambaran pada layar berbentuk lingkaran, akibat dari antena yang terus berputar. PPI berguna untuk: Pengawasan lalu lintas udara dan pelayaran, baik saat cuaca terang atau cuaca gelap gulita. Merekam daerah lawan dari samping. Prakiraan cuaca. 5

d. Sistem Satelit Inderaja sistem satelit memiliki komponen sebagai berikut: 1. Sumber Tenaga Berupa tenaga elektromagnetik dengan spektrum tampak, spektrum inframerah termal, dan spektrum gelombang mikro. Spekrum tampak menghasilkan foto satelit. Spektrum inframerah termal dan spektrum gelombang mikro menghasilkan citra satelit dan data digital (noncitra). 2. Objek Objek inderaja sistem satelit adalah bumi dan antariksa. 3. Sensor Satelit Landsat Berupa kamera RBV (Return Beam Vidicon) dan penyiam MSS (Multi Spektral Scanner) Kamera RBV Bekerja secara elektronik (digital) dengan detektor foto konduktor. Merekam secara serentak wilayah seluas 185 km 185 km dari antariksa. Data direkam dengan pita magnetik, lalu dikirim ke stasiun penerima di bumi. Hasilnya dalam bentuk analog (gambar) yang disebut citra landsat RBV atau citra RBV. SATELIT Kamera RBV Dikirim ke statsiun penerima data di bumi berupa citra landsat RBV Daerah liputan 185 km 185 km Daerah liputan 185 km 185 km Satelit -- Kamera RBV dikirim ke stasiun penerima data di bumi. Berupa citra Landsat RBV. Penyiam MSS Merekam bagian demi bagian wilayah seluas 56 m 79 m (1 pixel) dari udara. Data direkam dengan pita magnetik dan diubah menjadi data digital, lalu dikirim ke stasiun penerima di bumi. 6

Hasilnya dalam bentuk citra hitam putih dan citra komposit warna yang disebut citra MSS. PESAWAT Dikirim ke stasiun penerima data di bumi secara telemetri, lalu diproses menjadi data digital pada komputer. Hasilnya : citra hitam putih dan citra komposit warna (Citra MSS] Amplifier : memperkuat sinyal elektrik Detektor : menerima tenaga pantulan dari objek (sinyal visual) diubah menjadi sinyal elektrik (digital) Daerah liputan 56 m 79 m (pixel) Daerah liputan 56 m 79 m (1 pixel) Detektor: menerima tenaga pantulan dari objek (sinyal visual) diubah menjadi sinyal elektrik (digital). Amplifier: memperkuat sinyal elektrik Pesawat dikirim ke stasiun penerima data di bumi secara telemetri, lalu diproses menjadi data digital pada komputer. Hasilnya: citra hitam putih dan citra komposit warna [citra MSS]. 4. Wahana Umumnya satelit, kecuali penyiam MSS dari pesawat udara. Satelit Berawak Sensor: fotografik (kamera) Hasil: foto satelit (foto orbital) Ketinggian orbit lebih rendah. Umur orbit lebih pendek. Satelit Tak Berawak Sensor: nonfotografik/elektronik (nonkamera) Hasil: citra satelit (citra orbital) dan data digital Ketinggian orbit lebih tinggi Umur orbit lebih panjang. 7

5. Jenis Satelit Satelit Berawak Satelit Gemini, Mercury, Apollo: memotret antariksa dan bumi. Satelit Surveyor: memotret bulan Satelit Mariner: memotret planet Merkurius, Venus, Mars. Satelit Pioneer: memotret planet Jupiter. Satelit Vayoger: memotret planet Jupiter dan Saturnus. Satelit Tak Berawak Satelit penginderaan planet: Runa, Ranger, Venera, Viking. Satelit penginderaan cuaca: Meteor, Meteosat, Insat, NOAA, Nimbus. Satelit penginderaan laut: Seasat, MOS. Satelit penginderaan sumber daya bumi: Landsat, SPOT, Soyuz, ERS, Radarsat, Ikonos. Satelit pengintai: Big bird, Close look, Area survey, Cosmos, Chinasat, KH II. 8