BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. 1. Uji Asumsi Klasik. a. Uji Normalitas. Syarat dari analisis regresi yang valid diantaranya adalah distribusi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang diamati oleh peneliti atau variabel penelitian tersebut. Adapun penelitian ini

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. BMT MATRA Pekalongan yakni sebesar 100 orang, sehingga dalam penentuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODE PENELITIAN. dan mempelajari berbagai literatur, jurnal, karangan ilmiah dan penerbitan lainnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

Transkripsi:

108 BAB V PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Non-Multikolonieritas Tujuan dari Uji non-multikolonieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi terdapat adanya hubungan atau korelasi antar variabel bebas (independen) satu dengan lainya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol atau bisa disebut terdapat problem multikolinieritas. Sedangkan multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (variance inflaction factor). Pedoman suatu model yang bebas multikolinearitas yaitu mempunyai nilai VIF 4 atau 5. Dari hasil pengujian multikolinearitas pada tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen mempunyai nilai VIF kurang dari 4 atau 5 dimana kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek 1.644, kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang 1.249, kewajiban

109 memperoleh laba 1.583. Sehingga dapat diketahui bahwa model regresi yang digunakan bebas multikolinieritas. Artinya: a. kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) yang diukur dengan menggunakan rasio likuiditas tidak memiliki hubungan atau korelasi dengan kemampuan memenuhi jangka panjang (X 2 ) yang diukur dengan meggunakan rasio solvabilitas dan kemampuan memperoleh laba (X 3 ) yang diukur dengan rasio profitabilitas. b. Begitu juga dengan kemampuan memenuhi jangka panjang (X 2 ) yang diukur dengan menggunakan rasio solvabilitas tidak memiliki hubungan atau korelasi dengan kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) yang diukur dengan rasio likuiditas dan kemampuan memperoleh laba (X 3 ) yang diukur dengan rasio profitabilitas. c. Dan Kemampuan memperoleh laba (X 3 ) yang diukur dengan rasio profitabilitas tidak memiliki hubungan atau korelasi dengan kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) yang diukur dengan rasio likuiditas dan kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ) yang diukur dengan rasio solvabilitas. 2. Uji Non-Autokorelasi Tujuannya untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Untuk

110 mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, melalui metode tabel Durbin-Watson yang dapat dilakukan melalui program SPSS, dimana secara umum dapat diambil patokan yaitu: a. Jika angka D-W dibawah -2, berarti autokorelsi positif. b. Jika angka D-W diatas +2, berarti autokorelasi negatif. c. Jika angka D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada autokorelasi. Dari perhitungan pada tabel 4.6 menunjukan nilai DW sebesar 1,001. Karena nilai ini berada diantara 2 dan +2, maka menunjukan tidak terjadi autokorelasi. Artinya tidak ada kesamaan/keterkaitan tentang kesalahan pengganggu (residual) korelasi kinerja keuangan (X 1, X 2, X 3 ) terhadap kepuasan calon anggota (Y) pada bulan tertentu dalam penelitian dengan bulan sebelumnya. 3. Uji Normalitas Tujuan dari Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah residual atau kesalahan yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan metodenya dengan menggunakan uji statistik Normal P-P Plots dengan dilakukan hipotesis, sebagai berikut: H 1 : data residual berdistribusi normal H 0 : data residual tidak berdistribusi normal

111 Untuk itu Jika nilai gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal maka terdistribusi normal. Dari hasil gambar 4.2, 4.3, dan 4.4 Normal P-P Plot dari ketiga variabel (X 1, X 2, dan X 3 ) menunjukkan gambar titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dan hipotesis H 1 yang berbunyi data residual berdistribusi normal diterima. Artinya baik data kinerja keuangan maupun jumlah calon anggota keduanya berdistribusi normal. 4. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan scatterplot. Apabila titik-titik membentuk suatu pola tertentu maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan uji Scatterplot yang dilakukan diketahui tidak terjadi heterokedastisitas dikarenakan data jumlah calon anggota tersebar bebas dan tidak membentuk pola tertentu. Artinya terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada pengamatan ini dengan pengamatan lainnya.

112 B. Analisis Regresi Linier Berganda Uji regresi linier berganda ini bertujuan untuk mencari persamaan pengaruh kinerja keuangan terhadap kepuasan calon anggota KJKS BMT-UGT Sidogiri Cabang Pembantu Sidodadi Surabaya. Dengan memanfaatkan fasilitas SPSS 16.0 for windows pengujian hipotesis di atas dengan analisis regresi linear berganda dapat dilakukan. Hasil dari analisis regresi ini mengahsilkan persamaan Y = 3,488 + 0,594X 1 + 0,845 X 2 + 0,215 X 3. Tanda plus (+) dalam persamaan menunjukkan adanya pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menguji apakah variabel bebas benar-benar berpengaruh terhadap variabel terikat, maka perlu dilakukan uji T dan Uji F. Sedangkan tingkat kepercayaan yang digunakan dalam perhitungan korelasi linear berganda adalah 95% atau dengan tingkat signifikan 0,05 (α= 0,05). Hasil analisis regresi yang masih berbentuk angka dapat dijelaskan dalam bahasa yang akan mudah dipahami sebagaimana berikut ini : a) a = 3,488 Konstanta 3,488 berarti bahwa kepuasan nasabah akan konstan sebesar 348,8 % jika tidak dipengaruhi variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ), Kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ), kemampuan memperoleh laba (X 3 ), maka dapat diartikan bahwa kepuasan calon anggota menurun sebesar 348,8 % sebelum atau tanpa adanya kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek, kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang, kemampuan memperoleh laba (X 1, X 2, X 3 = 0)

113 b) b 1 = 0,594 Berarti variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) mempengaruhi kepuasan calon anggota sebesar 59,4 % atau berpengaruh positif yang artinya jika variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek ditingkatkan 1% saja maka kepuasan nasabah akan meningkat sebesar 59,4 %. Sebaliknya jika variabel kemampuan memenuhi jangka pendek (X 1 ) diturunkan 1% saja maka kepuasan calon anggota akan menurun sebesar 59,4 %. Dengan asumsi variabel bebas lainnya (X 2 dan X 3 ) = 0, Ceteris Paribus (variabel lain dianggap konstan). c) b2 = 0,845 Berarti variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ) mempengaruhi kepuasan calon anggota sebesar 84,5% atau berpengaruh positif yang artinya jika variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang ditingkatkan 1% saja maka kepuasan calon anggota akan meningkat sebesar 84,5%. Sebaliknya jika variable kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang diturunkan 1% saja maka kepuasan calon anggota akan menurun sebesar 84,5%. Dengan asumsi variabel bebas lainnya (X 1 dan X 3 ) = 0, Ceteris Paribus (variabel lain dianggap konstan). d) b3 = 0,215 Berarti variabel kemampuan memperoleh laba (X 3 ) mempengaruhi kepuasan calon anggota sebesar 21,5 % atau berpengaruh positif yang artinya jika variable kemampuan memperoleh laba ditingkatkan 1% saja maka kepuasan

114 calon anggota akan meningkat sebesar 21,5 %. Sebaliknya jika variabel kemampuan memperoleh laba diturunkan 1% saja maka kepuasan nasabah akan menurun sebesar 21,5. Dengan asumsi variabel bebas lainnya (X 1 dan X 2 ) = 0, Ceteris Paribus (variabel lain dianggap konstan). C. Uji Hipotesis 1. Uji Parsial Uji t atau uji parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 4.8 menunjukan hasil perhitungan t hitung dari setiap variabel X 1, X 2, dan X 3 dengan nilai p 0.05, apakah berpengaruh terhadap perubahan nilai Y (variabel terikat) dengan cara membandingkan t tabel kombinasi antara df(n-k) dimana N = jumlah sampel 36 dan k = variabel penelitian 4 dengan α = 0.05 didapat t tabel sebesar 2,0369, maka terbukti dihasilkan: a) t hitung X 1 2.854 > t tabel 2,03693 dan nilai p = 0,039<0,05. b) t hitung X2 3.357 > t tabel 2,03693 dan nilai p = 0,0184< 0,05. c) t hitung X 3 2.883 > t tabel 2,03693 dan nilai p = 0,038 < 0,05. 2. Uji Simultan Uji F atau uji simultan adalah menguji pengaruh secara bersamasama variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) seperti tabel di bawah ini. Tabel 5.1

115 Hasil Uji Simultan Variabel B (Koefisien) BETA t hitung t table Sig t Alph a Hipotesis Konstanta 3.488 4.533.016 X1.594 1.003 2.854 2.03693.039 0,05 Ho Ditolak H 1 Diterima X2 X3.845 1.548 3.357 2.03693 0,05 Ho Ditolak.018 H 1 Diterima Ho Ditolak.215.168 2.883 2.03693.038 0,05 H 1 Diterima N = 36 F hitung = 3,987 R = 0,685 F tabel = 2,90 R Square = 0,522 Sig F = 0,016 Adjusted R Square = 0,204 Alpha = 0,05 Sumber: Data Diolah Dari gambaran data diatas menunjukan hasil perhitungan pada pengujian hipotesis dengan membandingkan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 3 dan df2= derajat penyebut 32 didapat 2,90 untuk taraf 5%. ini membuktikan bahwa F hitung (3,987)>F tabel (2,90) sedangkan signifikansi (0,016) < alpha pada taraf 5% atau 0,05. Sedangkan untuk Koefisien determinan (Adjusted R Square) sebesar 0,204 atau 20,4%, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh variabel bebas kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ), kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ), kemampuan memperoleh laba (X 3 ), terhadap perubahan variabel terikat kepuasan calon anggota (Y), dan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam

116 penelitian ini adalah 20,4%. Sedangkan sisanya yaitu 79,6% dipengaruhi oleh variabel lain. 3. Uji Dominan Dan untuk mengetahui variabel dominan, terlebih dahulu diketahui kontribusi masing-masing variabel bebas yang diuji terhadap variabel terikat. Kontribusi setiap variabel diketahui dari koefisien determinasi regresi sederhana terhadap variabel terikat yang kemudian di kuadratkan dalam bentuk persen. Tabel 5.2 Kontribusi Masing-Masing Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat. Variabel R r 2 Kontribusi % kemampuan memenuhi kewajiban 0,1909 19,09% -0.437 jangka pendek (X 1 ) kemampuan memenuhi kewajiban 0,2180 21,80% -0.467 jangka panjang (X 2 ) kemampuan memperoleh laba (X 3 ) -0.079 0,0062 0,62% Sumber: Data Diolah D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Analisis dan Intepretasi Secara Parsial Adapun penjelasan dari hasil penelitian secara parsial adalah sebagaimana berikut: a) Variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) Variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap

117 kepuasan nasabah dengan nilai t hitung 2.854 > t tabel 2,03693 dan nilai p=0,039< 0,05 sehingga H 1 yang berbunyi ada pengaruh antara variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek terhadap kepuasan calon anggota diterima. Sedangkan H 0 yang berbunyi tidak ada pengaruh antara variabel kemampuan memenuhi jangka pendek terhadap kepuasaan calon anggota ditolak. Dan berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan perhitungan kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek melalui rasio likuiditas selama tahun 2010-2012 menunjukkan rasio di atas 100%. Rasio ini menunjukkan kemampuan dalam memenuhi hutang atau tagihan jangka pendek dengan aktiva yang dapat ditunaikan dalam waktu cepat. Jelas semakin besar aktiva lancar maka semakin tinggi kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sesuai dengan standar kinerja keuangan BUMN Rasio likuditas diatas 100% dinyatakan sehat. Hal ini berarti bahwa pada saat jatuh tempo KJKS BMT UGT Sidogiri Cabang pembantu Sidodadi Surabaya ini mampu untuk memenuhi kewajibannya sehingga semakin menambah kepercayaan dan kepuasan calon anggota untuk menginvestasikan dana mereka pada BMT tersebut. b) Variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ) Variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap

118 kepuasan calon anggota dengan nilai t hitung 3.357 > t tabel 2,03693 dan nilai p = 0,0184< 0,05 sehingga H 1 yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang terhadap kepuasan calon anggota diterima. Sedangkan H 0 yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kewajiban jangka panjang terhadap kepuasaan calon anggota ditolak. Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan perhitungan kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang melalui rasio solvabilitas selama tahun 2010-2012 menunjukkan rasio di atas 100%. Rasio ini menunjukkan Rasio ini menggambarkan kemampuan KJKS BMT UGT Sidogiri Cabang pembantu Sidodadi Surabaya dalam membayar kemampuan jangka panjangnya. Sesuai dengan standar kinerja keuangan BUMN Rasio likuditas diatas 100% dinyatakan sehat. Hal ini berarti bahwa pada saat dilikuidasi KJKS BMT UGT Sidogiri Cabang pembantu Sidodadi Surabaya mampu untuk memenuhi kewajibannya sehingga semakin menambah kepercayaan dan kepuasan calon anggota untuk menginvestasikan dana mereka pada BMT tersebut sebab KJKS BMT UGT Sidogiri Cabang pembantu Sidodadi Surabaya. c) Variabel kemampuan memperoleh laba (X 3 ) Variabel kemampuan memperoleh laba merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan calon anggota

119 dengan nilai t hitung 2.883 > t tabel 2,03693 dan nilai p = 0,038< 0,05 sehingga H 1 yang berbunyi ada pengaruh antara variabel kemampuan memperoleh laba terhadap kepuasan calon anggota diterima. Sedangkan H 0 yang berbunyi tidak ada pengaruh antara variabel kemampuan memperoleh laba terhadap kepuasan calon anggota ditolak. Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan menunjukkan perhitungan kemampuan memperoleh laba melalui rasio profitabilitas selama tahun 2010-2012 menunjukkan rasio di atas 1-6%. Rasio ini menggambarkan tingkat penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva perusahaan. Semakin tinggi nilai dari rasio Return On Total Assets maka kondisi keuangannya semakin bagus. Dari perhitungan diatas setiap bulan tiga tahun berturut-turut berada pada kondisi dibawah standar penilaian BUMN>12%, artinya dalam menghasilkan pendapatan KJKS BMT UGT Sidogiri Cabang pembantu Sidodadi Surabaya melalui modal yang dimiliki semakin kecil. Hal ini berarti bahwa dengan modal yang kecil KJKS BMT UGT Sidogiri Cabang pembantu Sidodadi Surabaya masih mampu untuk memperoleh laba bersih sehingga semakin menambah kepercayaan dan kepuasan calon anggota untuk menginvestasikan dana mereka pada BMT tersebut. 2. Analisis dan Interpretasi Secara Simultan

120 Dari hasil perhitungan uji F dapat dilihat bahwa F hitung sebesar 3,987 dan F tabel sebesar 2.90, berarti F hitung F tabel. Dan juga nilai p = 0,016 0,05), maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ), kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ), kemampuan memperoleh laba (X 3 ) berpengaruh terhadap variabel kepuasan calon anggota (Y). Sehingga hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ), kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ), kemampuan memperoleh laba (X 3 ), berpengaruh terhadap kepuasan calon anggota. Hal ini sejalan dengan apa yang disebutkan dalam definisi kepuasan/ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dapat dijadikan indikator kepuasan calon anggota sesuai dengan metode penilaian analisis kehilangan pelanggan adalah respon masyarakat terhadap produk tabungan berjangka berupa peningkatan/penurunan jumlah nasabah tabungan berjangka yang

121 dianggap sebagai calon anggota pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT-UGT Sidogiri Cabang Pembantu Sidodadi Surabaya. Sedangkan besarnya kontribusi variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ), kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ), kemampuan memperoleh laba (X 3 ) terhadap kepuasan calon anggota ditunjukkan dengan koefisien determinan (Adjusted R Square) sebesar 0,204 atau 20,4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 20,4% sedangkan sisanya yaitu 79,6 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. 3. Analisis dan Intepretasi Variabel Paling Dominan Untuk menguji variabel yang paling dominan, terlebih dahulu perlu diketahui kontribusi masing-masing variabel bebas yang diuji terhadap variabel terikat. Kontribusi masing-masing variabel bebas diketahui dari koefesien determinasi regresi sederhana atau kuadrat korelasi sederhana variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis yang ditunjukkan pada tabel 4.10 diketahui bahwa: a. Variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) Terbukti memiliki kontribusi sebesar 19,09%, lebih rendah dibandingkan variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ) sebesar 21,80%, sehingga H 0 yang berbunyi kinerja

122 keuangan variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) tidak memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan calon anggota diterima. Sedangkan H 1 yang berbunyi kinerja keuangan variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan calon anggota ditolak. b. Variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ) Terbukti memiliki kontribusi sebesar 21,80%%, lebih tinggi dibandingkan variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) sebesar 19,09% dan kemampuan memperoleh laba (X 3 ) sebesar 0,62%, sehingga H 0 yang berbunyi kinerja keuangan variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ) tidak memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan calon anggota ditolak. Sedangkan H 1 yang berbunyi kinerja keuangan variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ) memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan calon anggota diterima. c. Variabel kemampuan memperoleh laba (X 3 ) Terbukti memiliki kontribusi sebesar 0,62%, lebih rendah dibandingkan variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) sebesar 19,09% dan variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ) sebesar 21,80%, sehingga H 0 yang berbunyi kinerja keuangan variabel kemampuan memperoleh laba (X 3 ) tidak memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan calon anggota

123 diterima. Sedangkan H 1 yang berbunyi kinerja keuangan variabel kemampuan memperoleh laba (X 3 ) memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan calon anggota ditolak. Dan berdasarkan hasil pengolahan data di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek (X 1 ) memiliki korelasi keeratan sangat lemah, kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang (X 2 ) memiliki korelasi keeratan lemah, dan kemampuan memperoleh laba (X 3 ) memiliki korelasi keeratan sangat lemah.