BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang berlokasi di Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (PTK/ classroom action reseach). Mills mendefinisikan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research ). Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah merupan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (classroom action research) yang artinya suatu kegiatan ilmiah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

Transkripsi:

31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Reseacrh (CAR). Menurut Nur Hamim PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan pembelajaran yang dilakukan secara bersama di kelas secara professional. PTK ini merupakan penelitian kualitatif meskipun demikian, data-data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak saja berupa data narasi tetapi juga akan diperoleh data angka yaitu dalam bentuk nilai rata-rata siswa. Dari data yang dikumpulkan, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif kuantitatif. Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan model Kemmis & Taggart, karena dalam penelitian ini dilakukan dalam satu siklus yang terdiri dari 4 komponen yaitu tahap perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (refleting). Setelah implementasi satu siklus kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang dengan melanjutkan ide utama dalam siklus tersendiri sampai beberapa siklus. 17 17 Nur Hamim dan Husniyatus S., Penelitian Tindakan Kelas, ( Surabaya: Revka Petra Media, 2009 ), 68.

32 Secara sederhana prinsip pelaksanaan tindakan kelas menurut Kemmis & Mc Taggart dapat digambarkan sebagai berikut PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN REFLEKSI PERENCANAAN SIKLUS II PELAKSANAAN PENGAMATAN REFLEKSI Gambar 3.1 Model Kemmis & Taggart B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting/lokasi penelitian ini adalah SDN Damarsi, kecamatan Buduran, kabupaten Sidoarjo. Penentuan SDN Damarsi Buduran sebagai tempat lokasi

33 penelitian karena SDN Damarsi tersebut merupakan salah satu sekolah yang dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/ 2012 pada mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan operasi pembagian bilangan tiga angka kelas III dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa. C. Variabel Yang Diselidiki Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu: Penggunaan Model Kooperatif Learning tipe NHT utuk meningkatkan hasil belajar siswa Pada Operasi Perkalian Kelas III SDN Damarsi Buduran Sidoarjo. Adapun sub variabel yang diselidiki antara lain ; 1. Variabel input : siswa-siswi kelas III SDN Damarsi Buduran 2. Variabel output : peningkatan kemampuan berhitung perkalian 3. Variabel proses : metode Kooperatif Learning tipe NHT D. Rencana Tindakan Dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Adapun penjelasan dari masing-masing siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siklus I 1). Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I diawali dengan refleksi dan analisis bersama antara peneliti dan teman sejawat terhadap hasil belajar siswa, mengidentifikasi

34 masalah, menganalisa masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah. Dari hasil tersebut di atas peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: 2). Implementasi Tindakan Pada tahap ini diimplementasikan rencana yang disusun pada tahap perencanaan. Langkah langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT untuk pertemuan ke satu adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT No Aktivitas Guru Aktivitas siswa A 1 PENDAHULUAN Apersepsi, membagi kelas menjadi 6 kelompok dan membagi nomor kepada setiap siswa Mendengarkan informasi dari guru, dan segera membentuk kelompok 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran, dan sedikit mengulang materi tentang operasi perkalian Mendengarkan guru penjelasan B 1 INTI Guru meminta siswa mengerjakan soal operasi perkalian dua angka Siswa yang nomornya dipilih menjwab pertanyaan dari guru

35 untuk lebih mengingat lagi hafalan operasi perkalian dengan memanggil nomor yang telah ditentukan 2 Memberi soal untuk dipecahkan Melakukan diskusi kelompok bersama kelompok 3 Berkeliling membimbing siswa Mengikuti perintah guru melakukan diskusi 4 Guru mengevaluasi hasil kerja kelompok dengan memanggil nomor- nomor yang tersebar dalam tiap kelompok Siswa yang nomornya dipanggil menjawab sesuai dengan hasil diskusi kelompok C PENUTUP 1 Memberikan penguatan dan Mendengarkan penjelasan penghargaan kepada siswa guru 2 Menutup pelajaran Berdoa 3). Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data proses dan hasil belajar, untuk selanjutnya diolah, dianalisis, dan diinterpretasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1). Tes evaluasi akhir pembelajaran

36 Instrumen ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai patokan untuk mengukur kemampuan siswa dan ketuntasan belajar siswa dalam menguasai materi. Instrumen ini dibuat oleh peneliti kemudian dikonsultasikan kepada teman sejawat yang bersangkutan. Tes evaluasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran. Tes ini dilakukan di akhir pembelajaran. 2). Lembar observasi guru dan siswa Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Serta digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. 4). Refleksi Hasil yang didapatkan dalam proses observasi dikumpulkan serta dianalisis. Dari analisis tersebut, tim peneliti melakukan refleksi diri apakah kemampuan operasi perkalian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas III semester ganjil di SDN Damarsi Buduran Sidoarjo. Dari hasil tersebut guru merancang tindakan untuk siklus yang ke dua. 2. Siklus II 1). Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I diawali dengan refleksi dan analisis bersama antara peneliti dan teman sejawat terhadap hasil belajar siswa, mengidentifikasi

37 masalah, menganalisa masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah. Dari hasil tersebut di atas peneliti menambahan media pembelajaran yaitu tabel perkalian. Dan tetap menggunaka metode kooperatif learning model NHT. 2). Implementasi Tindakan Pada tahap ini diimplementasikan rencana yang disusun pada tahap perencanaan. Langkah langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT untuk pertemuan ke dua adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT No Aktivitas Guru Aktivitas siswa A 1 PENDAHULUAN Apersepsi, membagi kelas menjadi 9 kelompok dan membagi nomor kepada setiap siswa Mendengarkan informasi dari guru, dan segera membentuk kelompok 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran, dan sedikit mengulang materi tentang operasi perkalian dan mengenalkan tabel perkalian serta cara penggunaanya Mendengarkan guru penjelasan

38 B 1 INTI Guru meminta siswa mengerjakan soal operasi perkalian dua angka untuk lebih mengingat lagi hafalan operasi perkalian dengan memanggil nomor yang telah ditentukan dan dibantu dengan tabel perkalian Siswa yang nomornya dipilih menjwab pertanyaan dari guru 2 Memberi soal untuk dipecahkan Melakukan diskusi kelompok bersama kelompok 3 Berkeliling membimbing siswa Mengikuti perintah guru melakukan diskusi 4 Guru mengevaluasi hasil kerja kelompok dengan memanggil nomor- nomor yang tersebar dalam tiap kelompok Siswa yang nomornya dipanggil menjawab sesuai dengan hasil diskusi kelompok C PENUTUP 1 Memberikan penguatan dan Mendengarkan penjelasan penghargaan kepada siswa guru 2 Menutup pelajaran Berdoa

39 3). Observasi Pada tahap ini peneliti dan guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas pembelajaran menggunakan metode kooperatif learning model NHT seperti pada siklus pertama 4). Refleksi Dari hasil observasi akan dianalisis dengan analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran pencapaian indikator kinerja, dalam rangka untuk mengetahui keberhasilan penelitian yang telah dilakukan. Dari hasil analisis ini kemudian direfleksikan dengan guru kelas selaku tim peneliti dalam melaksanakan tindakan pengajaran. E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data Sumber data dalam PTK ini adalah : a. Siswa Untuk mendapatkan data tentang pemahaman siswa selama proses kegiatan belajar mengajar b. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran

40 c. Kepala Sekolah Kepala Sekolah dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru. 18 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin agar bisa mendapatkan data yang benar-benar valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : 1) Observasi Adalah proses pengamatan atau pengindraan langsung terhadap kondisi, situasi, proses, dan perilaku disaat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) dan penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT yang dilaksanakan guru dan peneliti. Hal-hal yang diamati meliputi : 1. Lembar pengamatan Aktivitas guru Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif learning model NHT Aktivitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif learning model NHT. Terdapat dua lembar 18 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, 279.

41 pengamatan yang digunakan yaitu, lembar pengamatan yang Afektif dan psikomotor. Lembar pengamatan ini diisi ketika proses KBM berlangsung. 2) Lembar pengamatan (Penilaian Afektif dan Psikomotor) dalam kelompok Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kelompok dilaksanakan untuk memberikan penilaian afektif pada siswa dalam kelompok pengamatan ini dilaksanakan pada saat siswa belajar dalam kelompok. Pada kegiatan pembelajaran terdapat dua hal yang diamati meliputi penilaian afektif dan psikomotor. Aspek yang diamati untuk diberikan penilaian afektif terhadap aktivitas siswa dalam kelompok kecil meliputi: a) Keaktifan dalam kelompok b) Antusias c) Kekompakan d) Disiplin e) Kreatifitas 3) Tes hasil belajar Pengambilan data dengan cara tes prestasi belajar yaitu menghendaki jawaban atas prestasi belajar siswa pada saat diterapkan model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT. Dalam menggunakan tes, peneliti menggunakan instrumen berupa seperangkat soal soal tes. Tes tertulis dapat dibagi dua yaitu :

42 a) Pre tes Pre tes dilakukan sebelum siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan media model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT.Pre tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan disampaikan. b) Post tes Post tes diberikan setelah siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan media model pembelajaran kooperatif learning tipe NHT. bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa tentang materi yang telah disampaikan. Dalam melaksanakan tes tulis ini peneliti menggunakan evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran yakni menggunakan Post Tes. 4) Dokumentasi Dokumen adalah laporan tertulis tentang suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut. Dokumen terdiri atas buku-buku, surat, dokumen resmi, foto. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang ada pada lembaga sekolah sebagai penunjang data. Pada penelitian ini data yang didapatkan itu belum berarti apa-apa sebab data tersebut masih merupakan data mentah. Untuk itu diperlukan teknik menganalisa data

43 agar bisa ditafsirkan hasilnya sesuai dengan rumusan masalah. Dalam penelitian ini digunakan penafsiran skor acuan kriteria (Criterion Referensi Test). F. Analisis Data Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam pengolahan data yang berhubungan erat dengan perumusan masalah yang telah diajukan sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis secara kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran kenyataan atau fakta sesuai data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 19 Untuk analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada tiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tulis pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana sebagai berikut : a. Penilaian Tugas dan Tes 19 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, 128.

44 Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus : X = X N Keterangan : X = Nilai rata-rata Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa b. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, peneliti menganggap bahwa metode kooperatif learning model NHT dikatakan berhasil dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kemampuan melakukan operasi perkalian, jika siswa mampu melakukan operasi perkalian sederhana dan memenuhi prestasi belajar yaitu 80% atau dengan nilai minimal 70. 20 Untuk menghitung prosentase prestasi belajar digunakan rumus sebagai berikut: P = Prosentase yang akan dicari f = Jumlah seluruh skor jawaban yang diperoleh 20 Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar (Bandung: Pustaka Martiana, 1988), 131.

45 N = Jumlah item pengamatan dikalikan skor yang semestinya Hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan kedalam bentuk penyekoran nilai siswa dengan menggunakan kriteria standar penilaian sekolah dasar sebagai berikut : 90 100 : Sangat baik 70 89 : Baik 50 69 : Cukup baik 0 49 : Tidak baik G. Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki PBM di kelas. Indikator kinerja harus realistik dan dapat diukur (jelas cara mengukurnya). 21 Melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan kemampuan operasi perkalian, maka dipergunakan indikator sebagai berikut: 1. Siswa a. Tes : rata-rata nilai tes siswa (pre tes dan post tes). b. Observasi : keaktifan siswa dalam proses pembelajaran 21 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, 127.

46 2. Guru a. Dokumentasi : kehadiran siswa b. Observasi : hasil observasi H. Tim Peneliti dan Tugasnya Penelitian Tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi. Dalam hal ini yang menjadi kolaborator (guru yang bersangkutan). Selain menjadi kolaborator, guru juga berperan sebagai observator bersama sama dengan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Mereka bertanggungjawab penuh penelitian tindakan kelas ini. Peneliti dan kolaborator terlibat secara penuh dalam perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi pada tiap-tiap siklusnya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang sudah dianggap mampu memenuhi hasil yang diinginkan dan mengatasi persoalan yang ada.