III. METODOLOGI PENELITIAN. wawancara langsung kepada aparatur desa dan masyarakat desa Negara Tulang

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

I. PENDAHULUAN. Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan

I. PENDAHULUAN. Banyak cara dilakukan pemerintah sebagai otoritas kebijakan publik untuk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang bertempat di jalan

METODE PENELITIAN. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan

III. METODE PENELITIAN. aparatur kelurahan dan masyarakat Kelurahan Pasar Tanjung Enim. Pemilihan lokasi dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PTPN VII (Persero) dahulu merupakan perkebunan pada masa penjajahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau badan usaha termasuk di dalamnya BUMN perkebunan

IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN. Berdasarkan monografi wilayah Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.

IV. PROFILE PTPN VII

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. bekerja pada bidang pertanian. Menurut BPS tahun 2013, sekitar 39,96 juta orang

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan PT United

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuntitatif,

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian adalah definisi. 1. Penerimaan Karyawan (Variabel Bebas χ )

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuisioner

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. memperoleh data dari puskesmas Kota Agung dan melakukan pengamatan secara

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

Krisis moneter yang melanda lndonesia menyebabkan hancurnya industri

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada karyawan KPRI Ragom Gawi Kota Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Tunas Mekar Indonesia yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan PT Kereta Api Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT.(Persero) Bank Riau Kepri Cabang Air

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan teori motivasi Maslow terhadap kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan satu cara atau langkah dalam mengumpulkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB IV METODE PENELITIAN. Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner atau daftar pertanyaan dan wawancara langsung kepada aparatur desa dan masyarakat desa Negara Tulang Bawang. Pemilihan lokasi dilakukan secara segaja dengan pertimbangan bahwa Desa Negara Tulang Bawang merupakan daerah yang menjadi pusat pertumbuhan sekitar PTPN VII Bunga Mayang. Desa Negara Tulang Bawang juga merupakan daerah yang melakukan interaksi yang lebih banyak di bandingkan desa lain yang yang berada di dekat dengan PTPN VII Bunga Mayang. Sedangkan data sekunder di proleh dari PTPN VII Bunga Mayang dan kantor desa Negara Tulang Bawang. B. Lokasi penelitian Penelitian ini di lakukan di pabrik gula PTPN VII Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan sengaja dengan pertimbangan bahwa PTPNVII Bunga Mayang merupakan suatu badan usaha yang bergerak di sektor produksi gula tebu yang memberikan berbagai

29 dampak sosial ekonomi bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, khususnya masyarakat Desa Negara Tulang Bawang. C. Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder,yang diperoleh dengan cara sebagai berikut : 1. Data primer Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei ke lapangan secara langsung yang disertai dengan wawancara kepada aparatur desa dan penyebaran kuisioner atau daftar pertanyaan tertulis kepada para responden. 2. Data sekunder Data sekunder di peroleh dari instansi-instansi yang ada kaitanya dalam penelitian ini, yakni PTPN VII Bunga Mayang dan kantor desa negara tulang bawang. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penilitian ini adalah melalui : 1. Penelitian Kepustakaan Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari berbagai literatur, tulisan ilmiah, serta sumber- sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Penelitian Lapangan Yaitu penelitian secara langsung pada PTPN VII Bunga Mayang, Lampung Utara guna memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan penelitian. 3. Bentuk Kuesioner

30 D. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan menjelaskan hasil perhitungan yang dilakukan dengan mengambarkan keadaan obyek penelitian berdasarkan fakta yang tampak secara utuh, sedangkan sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan mengkuantifikasi data kualitatif dalam bentuk angka. Dengan tujuan untuk mengambarkan dampak positif pabrik gula tebu PTPNVII Bunga Mayang terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di desa Negara Tulang Bawang. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2006 : 89). Populasi yang ditentukan peneliti merupakan populasi bersyarat. Karena adanya ekternalitas Keberadaan pabrik gula PTPN VII Bunga Mayang terhadap masyarakat disekitarnya, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di desa Negara Tulang Bawang. Jumlah seluruh masyarakat yang ada di desa negara tulang bawang yaitu 1. 978 KK (kepala keluarga) (Badan Pusat Statistik, 2011).

31 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jumlah populasi yang terlalu besar tidak memungkinkan peneliti meneliti seluruhnya karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana. Agar mewakili populasi penelitian, pengambilan sampel penelitian dilaksanakan di seluruh desa Negara Tulang Bawang. Untuk itu, pembagian sampel penelitian didasarkan pada kuota sampling, dimana jumlah sampel ditentukan berdasarkan besarnya persentase jumlah penduduk yang ada di Desa Negara Tulang Bawang dan lama tingal di Desa Negara Tulang Bawang. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dimana peneliti menentukan kriteria sampel dengan ciri-ciri yaitu : penduduk yang telah tingal di desa Negara Tulang Bawang selama minimal 5 tahun. Responden diambil dari seluruh populasi yang ada di desa lokasi penelitian. Dari 1978 KK diambil sampel yang besarnya dihitung berdasarkan estimasi terhadap proporsi dengan rumus sebagai berikut : Keterangan: ( ) ( ) ( ) n = Besar Sampel N = jumlah populasi D = B = Bound Of eror (moh. Nazir, 2003:289)

32 Jika bound of eror sebesar 0,05, maka D ( ) Dengan demikian : n ( )( )( ) ( ) ( ) n = F. Penentu skor jawaban responden Penentuan skor yang digunakan atas jawaban responden terhadap daftar pertanyaan yang diajukan adalah dengan mengunakan skala likert, yakni skala dengan lima jenjang yang digunakan untuk mengukur sikap,pendapat,dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Kriteria umum penilaiannya adalah sebagai berikut : 1. Untuk Jawaban (A) Diberikan Nilai 5 2. Untuk Jawaban (B) Diberikan Nilai 4 3. Untuk Jawaban (C) Diberikan Nilai 3 4. Untuk Jawaban (D) Diberikan Nilai 2 5. Untuk Jawaban (E) Diberikan Nilai 1 Tabel. 6 Nilai interpretasi rata-rata Besarnya nilai rata-rata Antara 4, 01 5, 00 Antara 3, 01 4, 00 Antara 2, 01 3, 00 Antara 1, 01 2, 00 Antara 0, 01 1, 00 Interpretasi Sangat baik Baik Cukup baik Kurang Buruk

33 G. Uji Validitas Dan Uji Reabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas yang digunakan untuk menunjukan sejauh mana daftar pertanyaan dapat mengukur dampak ekternalitas dari perusahaan dengan mengunakan rumus product moment coefficient of correlation sebagai berikut: * + * + {( ) * + } {( ) * + } Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel x dan y = dampak dari perusahaan = Jumlah skor butir n = banyaknya variabel sampel yang di analisis (suharsimi arikunto, 2002: 162) Pengujian kevalidtan mengunakan r product moment pada derajat kebebasan (dk)= n-1 dengan kriteria pengujian: Jika > r tabel, maka daftar pertanyaan dinyatakan valid. Jika < r tabel, maka daftar pertanyaan dinyatakan tidak valid.

34 2. Uji Reabilitas Reliabilitas adalah sebuah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dengan mengunakan rumus alpha adalah sebagai berikut: [ ][ ] (suharsemi arikunto, 2002: 109 Keterangan : r11 k = kereliabelan instrumen = banyaknya jumlah pertanyaan = jumlah varian total = jumlah varian pertanyaan Dengan rumus varian : ( ) Kterangan : n = banyaknya skor responden yang diuji coba x = jumlah skor yang di pilih Untuk menilai alat ukur yang digunakan apakah cukup reliabel atau tidak, maka digunakan rumus t :

35 Dengan keputusan: Jika t t tabel, maka daftar pertanyaan dinyatakan reliabel. Jika t t tabel, maka daftar pertanyaan dinyatakan tidak reliabel. Selanjutnya indek kereabelan diinterprestasikan dengan mengunakan tabel interpretasi r untuk menyimpulkan alat ukur yang digunakan cukup atau tidak reliabel. Tabel. 7 Nilai interpretasi kereliabelan Besarnya nilai r Antara 0,8000-0,10000 Antara 0,6000-0,7999 Antara 0,4000-0,5999 Antara 0,2000-0,3999 Antara 0,0000-0,1999 Sumber : suharsimi arikunto, 2002: 268 Interpretasi Tingi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah H. Uji Hipotesis t-statistik Uji t-statistik diperlukan untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan nilai t-statistik dan t-tabel berdasarkan hipotesis penelitian. Kriteria pengujian pada tabel adalah sebagai berikut : Ho diterima apabila t tabel tstatistik ttabel Ho ditolak jika to > ttabel atau to < -ttabel N= 135 s =0.614 μ0 = 3.000 H0 : μ 3 Ha : μ > 3 to=

36 α= 0,05 dan derajat kebebasan= n-1 = 135-1 = 134 t α/2(n-1) = t 0.025(134) = 3, 35 keterangan : N = Sampel = Nilai Rata-Rata μ = nilai tengah s = standar deviasi H. Gambaran Umum PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) Kantor Direksi PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang bertempat dijalan Teuku Umar No. 300 Telp.(0721) 702233 Bandar Lampung. 1. Sejarah Berdiri Perusahaan PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dibidang agribisnis perkebunan yang pembentukannya merupakan konsolidasi dari PTP X, PTP XXXI. Proyek pengembangan PTP XI dikabupaten Lahat dan proyek pengembangan PTP XXIII di propinsi Bengkulu.PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarka peraturan pemerintah RI No.12 tahun 1996 tanggal 14 februari 1996, wilayah kerja PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) meliputi 3 propinsi yang terdiri dari beberapa unit usaha yaitu : 10 unit usaha propinsi Lampung,13 unit usaha dipropinsi sumatera selatan dan 3 unit usaha dipropinsi Bengkulu. Pada saat ini telah terbentuk wilayah Distrik yakni: Distrik Banyuasain, Distrik Muara Enim, Distrik Bengkulu. Luas areal TM kebun inti PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) saat ini adalah 68.105 Ha, arel plasma 47.111 Ha dan areal kemirtaan 18.307 Ha

37 2. Visi, Misi dan Tujuan,dan NIlai-nilai Budaya Perusahaan Visi PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) Menjadi prusahaan agribisnis dan agroindustri yang tangguh dan berkarakter global Misi PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) 1. Menjalankan usan agribisnis perkebunan dengan comoditas karet,teh,tebu,kelapa sawit 2. Mengembangkan usaha berbasis bisnis inti yang mengarah ke integrasi vertikal 3. menggunakan teknologi budidaya dan proses efisien dan akrab dengan lingkungan untuk menghasilkan peoduk berstandar baik untuk pasar dosmetik maupun internasional 4. Memperhatikan kepentingan shareholders dan stakeholders khususnya pekerja mitra petani, pemasok dan mitra usaha untuk bersama-sama mewujudkan daya saring guna menumbuh kembangkan perusahaan 3. Tujuan Perusahaan Sesuai akta pendirian perusahaan, tujuan peusahaaan adalah: 1. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan agribisnis sektor perkebunan sesuai prinsip perusahaan yang sehat,kuat dan tumbuh dalam skala usaha yang ekonomis 2. Menjadi perusahaan yang profitable,makmur (wealth), dan berkelanjutan (sustainable) sehingga dapat berperan lebih jauh dalam akselerasi pembangunan regional dan nasional

38 4. Nilai-nilai Budaya Perusahaan Budaya preusan yang ditumbuhkan yaitu,mengutamakan kebenaran formal dan material melalui keteladanan, keterbukaan, kebersamaan dalam meningkatkan produktivitas. 5. Struktur Organisasi Perusahaan Wilayah Kerja PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) tersebar di 3 propinsi yang terdiri atas 3 unit bisnis strategis dan 26 unit usaha yang dikpepalai oleh manajer wilayah dan manajer unit usaha, secara struktural direksi dibawahi manajer wilayah unit usaha organisasi dikantor pusat terdiri dari 12 bagian yang dikepalai oleh kepala bagian. Tabel. 8 Nama unit usaha dan produk yang di hasilkan Wilayah Lampung Distrik Way Sekampung Nama unit usaha Kedaton Bergen Way Berulu Rejosari Pewa Way Lima Penghasil Kelapa Sawit dan karet Kelapa Sawit dan karet Karet Kelapa Sawit dan karet Karet Karet

39 Tabel.9 Nama unit usaha dan produk yang di hasilkan Wilayah Lampung Distrik Way Seputih Nama unit usaha Bekri Padangratu Tulung Buyut Bungamayang Penghasil Kelapa Sawit Kelapa Sawit Karet Tebu 6. Budidaya Tanaman A. Karet Pemasaran produksi karet dilaksanakan dengan penjualan lokal (27 %) dan ekspor (73 %) produksi karet PTPN VII telah mempunyai brand image dipasar Intenasional. Komoditi karet didukung oleh 4 (empat) unit pabrik pengolahan RSS, 11 (sebelas) unit pengolaha Crumb Rubber dan 1 (satu) unit pengolahan latex pakat. B. Kelapa Sawit Sebagai salah satu penghasil kelapa sawit di dunia, pemerintah Indonesia telah mencanangkan industri minyak kelapa sawit sebagai industri unggulan dalam perolehan devisa negara. Komoditi kelapa sawit didukung oleh 7 (tujuh) unit pabrik minyak kelapa sawit.

40 C. Tebu Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut PTPN VII memiliki 2 (dua) unit usaha khusus mengelola komoditi tebu yaitu bungamayang yang berada di propinsi Lampung dan Cinta Manis yang berada di propinsi Sumatera Selatan. Denga dukungan 2 (dua) unit pabrik gula. D. Teh Tingkat komsumsi teh di dunia sampai saat ini masih cukup tinggi. Ekspor teh PTPN VII saat ini sudah merambah pasar Internasional antara lain : Malaysia, Pakistan, Timur Tengah, Eropa, Rusia dan negara lainnya. Selain itu untuk memenuhi komsumsi lokal telah diproduksi teh celup baik diproduksi sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain. Produk yang dihasilkan PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah sebagai berikut : Tabel.10 Komoditi dan produk Komoditi Karet Kelapa Sawit Tebu Teh Produk Olahan SIR 3 C, 3L, 3WF, SIR 10 dan SIR 20 RSS I, II, III Minyak sawit, inti sawit, minyak inti sawit, bungil sawit Gula dan tetes MUTU I : BOP, BOFT, PF, BT, BP, DUST MUTU II : BP-II, BT-II, PF-II,DUST II

41 I. Gambaran umum Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara Gambar. 2 Denah Kecamatan Bunga Mayang Desa Negara Tulang Bawang adalah desa induk di kecamatan Bunga Mayang kabupaten Lampung Utara.

42 Tabel.11 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan rumah tangga per desa di Kecamatan Bunga Mayang tahun 2010 No Desa Jumlah Rumah tangga Jumlah Laki-laki Jumlah perempuan Jumlah 1 Kotanapal 865 1458 1041 2499 2 Tanah abang 467 934 849 1783 3 Negara tulang bawang 4 Tulang bawang baru 1978 3995 4237 8232 808 1525 1256 2781 5 Sukadana ilir 396 706 675 1381 6 Sukadana udik 810 1657 1827 3484 7 Handuyang ratu 425 819 761 1580 8 Isorejo 1125 1958 1893 3851 9 Mulyo rejo II 718 1424 1071 2495 10 Mulyo rejo I 642 1501 1311 2812 11 Suka maju 415 547 546 1093 Jumlah 8649 16524 15467 31991 Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Lampaung Utara Dari tabel di atas, dapat dilihat dari jumlah penduduk di Desa Negara Tulang Bawang yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di kecamatan Bunga Mayang ini di sebabkan karena desa Negara Tulang Bawang adalah desa induk kecamatan Bunga Mayang dan tempat letaknya pabrik gula PTPN VII Bunga Mayang. Dengan adanya keberadaan pabrik gula PTPN VII Bunga Mayang sehingga desa ini mempunyai daya tarik untuk para pendatang karena di Desa Negara Tulang

43 Bawang mempunyai kesempatan kerja yang lebih luas di bandingkan dengan desa lainya, sehingga tingkat kepadatan penduduk di desa ini sangat tinggi. Table.12 Distribusi tenaga kerja masyarakat Di Desa Negara Tulang Bawang Mata Pencaharian Populasi (KK) sebagai petani 850 KK wiraswasta / pedagang 292 KK buruh tani / pabrik tebu. 479 KK karyawan swasta 98 KK Pekerjaan lainya 259 KK Jumlah 1978 KK Sumber : monografi desa Negara Tulang Bawang, 2012 (Data Diolah) Dari tabel di atas, dapat kita lihat sebagian masyarakat Desa Negara Tulang Bawang menjadi petani / wiraswasta dan buruh tani /tebu. Hal ini tidak terlepas dengan keberadaan pg.bunga mayang dan seluruh aktivitas perkebunanya. Kemudian ada pula masyarakat yang bekaerja sebagai mitra Pg.Bunga Mayang dengan adanya kegiatan usaha bersama (KUB).kegiatan usaha bersama dilakukandi berbagai sektor usaha seperti, sektor industri, sektor perdagangan, sektor pertanian, sektor perkebunan, sektor jasa dan sektor lainya.

44 Tabel.13 Banyaknya umat beragama per desa di Kecamatan Bunga Mayang Tahun 2010 No Desa Islam Katholik Kristen protestan Hindu Budha 1 Kota napal 3021 320 115-7 2 Tanah abang 1797 28 37 - - 3 Negara tulang bawang 4 Tulang bawang baru 7980 192 317 8126 28 2882-19 4 6 5 Sukadana ilir 1392 3 32-10 6 Sukadana udik 7 Handuyang ratu 2087-495 3-1464 84 3 - - 8 isorejo 3874 13 29 40 15 9 Mulyo rejo II 2320 32 164 - - 10 Mulyo rejo I 2865 12 8 51-11 Suka maju 1091-6 - - Jumlah 30773 684 1225 224 66 Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Lampaung Utara