PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI PADA JAGUNG DI KABUPATEN SUMENEP Zainal Arifin 1), Nurul Istiqomah 1) dan Fatmawati 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa 2) Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Pemupukan spesifik lokasi merupakan upaya meningkatkan efisiensi biaya produksi dan mengoptimalkan peningkatan produksi. Penggunaan pupuk yang efisien pada dasarnya adalah memberi pupuk baik unsur hara makro maupun hara mikro, dalam jumlah, macam, dan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman jagung. Tujuan penelitian adalah menyusun pada tanaman jagung di. Penelitian dilaksanakan di 248 desa di Sumenep, dengan 4 tahap kegiatan, yaitu (a) persiapan, (b) survey pendahuluan dan wawancara semi struktural, (c) pengambilan sample tanah berdasarkan kluster secara dekomposit mewakili 25 ha, dan (d) penyusunan data status hara tanah dan anjuran pemupukan spesifik lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah daratan Kabupaten Sumenep memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah dengan kondisi iklim kering berdasarkan tipe iklim Oldeman (E3, E4, E5, D3, dan D4) sehingga mempengaruhi dosis pemupukan. Dosis pemupukan pada tanaman jagung adalah 275-325 kg Urea/ha, 90-110 kg SP-36/ha, dan 50-75 kg KCl/ha. Kata kunci : Jagung, pemupukan. PENDAHULUAN Pemerataan dan pemacuan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah telah dilakukan secara berkesinambungan yang didasarkan pada potensi wilayah khususnya di bidang pertanian. Pembangunan sektor pertanian menempati posisi yang strategis bagi pembangunan di. Sekitar 76,87 % dari luas Kabupaten Sumenep merupakan lahan pertanian (sawah dan tegalan/pekarangan) dan 14,74% merupakan lahan perkebunan dan hutan. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian sebesar 74,49 % (BPS Kab. Sumenep 2009). Selain itu besarnya konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Sumenep tahun 2006 sebesar 38,18%, kemudian sektor perdagangan 29,58% serta sektor perhotelan dan restoran sebesar 14,40%. Jagung merupakan komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan. Secara nasional kontribusi produksi Jawa untuk komoditas jagung mencapai 31,86 % (Diperta Kab. Sumenep 2009). yang didominasi lahan kering mempunyai tingkat kesuburan tanah rendah serta beriklim kering diperlukan pengelolaan lahan untuk tanaman jagung secara spesifik lokasi. Pengelolaan lahan dengan pemupukan secara rasional merupakan upaya meningkatkan efisiensi biaya produksi dan mengoptimalkan peningkatan produksi jagung. Penggunaan pupuk yang efisien pada dasarnya adalah memberi pupuk baik unsur hara makro maupun hara mikro dalam jumlah, macam dan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, dengan cara dan saat pemberian yang tepat sesuai kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman jagung. Kelebihan pemberian pupuk selain merupakan pemborosan dana, juga mengganggu keseimbangan unsur-unsur hara dalam tanah dan pencemaran lingkungan (Sri Adiningsih et al. 1989; Moersidi et al. 1991; Sri Rochayati et al. 1991), sedangkan pemberian pupuk yang 351 Seminar Nasional Serealia 2011
terlalu sedikit tidak dapat memberikan tingkat produksi yang optimal. Selain mengetahui tingkat pemupukan rasional spesifik lokasi, juga diperlukan suatu panduan budidaya tanaman berdasarkan potensi sumberdaya pertanian spesifik lokasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun anjuran pemupukan spesifik lokasi pada tanaman jagung di wilayah daratan METODOLOGI PENGKAJIAN Penggalian informasi potensi dan karakteristik wilayah spesifik lokasi didasarkan pada permasalahan dan potensi pertanian khususnya tanaman jagung sehingga akselerasi penerapan inovasi teknologi yang sesuai dan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman jagung di wilayah daratan. Bentuk kegiatan berupa penentuan anjuran pemupukan spesifik lokasi pada tanaman jagung di masing-masing desa wilayah daratan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam berusahatani tanaman jagung secara efisiensi dan berkesinambungan dalam memperoleh produksi tanaman jagung secara optimal. Kegiatan pengkajian ini dilaksanakan di wilayah daratan mencakup metode desk-study, survey lapang dengan melibatkan petani secara partisipatif. Pelaksanaan kegiatan dibagai dalam 4 tahap, yaitu 1) persiapan, 2) survey pendahuluan dan wawancara semi struktural, 3) pengambilan sample tanah berdasarkan kluster secara dekomposit mewakili 25 ha, dan 4) penyusunan data status hara tanah dan anjuran pemupukan spesifik lokasi Analisis data meliputi : analisis database status hara tanah, analisis data pendukung lapang (fisiografi), dan analisis iklim. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara administrasi wilayah daratan dibagi menjadi 18 kecamatan dan 248 desa dengan luas wilayah daratan 1.156, 09 Km 2. Penggunaan lahan didominasi oleh lahan tegalan dan sawah tadah hujan dengan tingkat kesuburan tanah sangat rendah dan tergolong beriklim kering dengan bulan basah antara 1-4 bulan dan bulan kering 6-11 bulan, sehingga mempengaruhi dosis pemupukan pada jagung. Berikut adalah kecamatan yang terdapat di beserta Tabel. Kecamatan Kota Sumenep Luas Kecamatan Kota Sumenep 27,84 Km 2 terdiri 16 desa, terbagi 3 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman D3 serta (Tabel 1). Kecamatan Batuan Luas Kecamatan Batuan 27,10 Km 2 terdiri dari 7 desa, terbagi 4 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman D3 dengan (Tabel 2). Kecamatan Manding Luas Kecamatan Manding 68,88 Km 2 terdiri 11 desa, terbagi 3 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E4 dengan (Tabel 3). Kecamatan Kalianget Luas Kecamatan Kalianget 30,19 Km 2 terdiri dari 7 desa, terbagi 3 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E4 dengan (Tabel 4). Kecamatan Batuputih Luas Kecamatan Batuputih 112,31 Km 2 terdiri dari 14 desa, terbagi 3 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E5 dengan pemupukan spesifik lokasi (Tabel 5). 352 Zainal Arifin, Nurul Istiqomah dan Fatmawati : Pemupukan Spesifik Lokasi pada Jagung di Kabupaten Sumenep
Kecamatan Gapura Luas Kecamatan Gapura 65,78 Km 2 terdiri dari 17 desa, terbagi 4 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E4 dengan (Tabel 6). Kecamatan Batang-batang Luas Kecamatan Batang-batang 80,36 Km 2 terdiri 16 desa, terbagi 5 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E4, anjuran pemupukan spesifik lokasi (Tabel 7). Kecamatan Dungkek Luas Kecamatan Dungkek 63,35 Km 2 terdiri 15 desa, terbagi 5 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E4 dengan (Tabel 8). Kecamatan Ambunten Luas Kecamatan Ambunten 50,54 Km 2 terdiri 15 desa, terbagi 2 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E3 dengan (Tabel 9). Kecamatan Pasongsongan Luas Kecamatan Pasongsongan 119,03 Km 2 terdiri 10 desa, terbagi 3 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E4, (Tabel 10). Kecamatan Dasuk Luas Kecamatan Dasuk 64,50 Km 2 terdiri dari 15 desa, terbagi 3 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E4 dengan (Tabel 11). Kecamatan Rubaru Luas Kecamatan Rubaru 84,46 Km 2 terdiri dari 11 desa, terbagi 4 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E4 dengan (Tabel 12). Kecamatan Bluto Luas Kecamatan Bluto 51,25 Km 2 terdiri dari 20 desa, terbagi 4 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E5 dengan (Tabel 13). Kecamatan Saronggi Luas Kecamatan Saronggi 67,71 Km 2 terdiri 14 desa, terbagi 6 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E4 dengan (Tabel 14). Kecamatan Pragaan Luas Kecamatan Pragaan 57,84 Km 2 terdiri 14 desa, terbagi 4 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman E4 dengan (Tabel 15). Kecamatan Ganding Luas Kecamatan Ganding 53,97 Km 2 terdiri 14 desa, terbagi 4 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman D3 dengan (Tabel 16). Kecamatan Guluk-guluk Luas Kecamatan Guluk-guluk 59,57 Km 2 terdiri 11 desa, terbagi 3 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman D3 dengan (Tabel 17). Kecamatan Lenteng Luas Kecamatan Lenteng 71,41 Km 2 terdiri 20 desa, terbagi 6 jenis tanah dan tipe iklim Oldeman D4 dengan (Tabel 18). 353 Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 1. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Kota Sumenep, Kolor 275 110 50 Pabian Marengan 275 110 50 Daya Kacongan Paberasan Parsanga 325 100 75 Bangkal Pemukiman Pangarangan Kepanjin Pemukiman Pajagalan Pemukiman Bangselok Pemukiman Karangduak Pemukiman Pandian Pemukiman Pamolokan 325 90 75 Kebunan Kebonagung 50-100 kg urea/ha Tabel 2. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Batuan, Patean Babalan Gedungan Gunggung Batuan ; Litosol Torbang Gelugur 50-100 kg urea/ha 354 Zainal Arifin, Nurul Istiqomah dan Fatmawati : Pemupukan Spesifik Lokasi pada Jagung di Kabupaten Sumenep
Tabel 3. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Manding, Kasengan Lalangon Tenonan Lanjuk Gadding Giring Gunung Kembar Jaba an Manding Laok 325 110 50 Manding Daya Manding 325 100 75 Tabel 4. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Kalianget, Pinggirpapas Tambak garam Karanganyar 300 110 50 Marengan Laok Kertasada Kalimo ok 275 110 60 Kalianget Barat 325 100 60 Kalianget 325 100 50 50-100 kg urea/ha 355 Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 5. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Batuputih, Larangan Barma Batuputih Laok Batuputih 275 110 50 Kenek Aeng Merah Tengedan Juruan Laok 300 110 60 Juruan Daya Badur 275 110 75 Gedang-gedang Batuputih Daya Bantelan Larangan Kerta Bulaan 325 110 60 Sergang 50-100 kg urea/ha 356 Zainal Arifin, Nurul Istiqomah dan Fatmawati : Pemupukan Spesifik Lokasi pada Jagung di Kabupaten Sumenep
Tabel 6. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Gapura, Poja Gapura Barat Beraji Gersik Putih Aluvial Tambak garam Karang Budi 325 110 75 Gapura Tengah Baban Mandala Batudinding Gapura Banjar Barat Andulang Banjar Longos Paloloan 325 100 75 Grujugan 325 110 50 Panagan 325 100 75 357 Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 7. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Batangbatang, Tamedung Bilangan Batang batang Laok Dapenda Totosan Legung Banuaju Barat Legung Barat Banuaju Jangkong Jenangger Nyabakan Barat Nyabakan Batangbatan g Daya Lombang 325 110 50 Kolpo 358 Zainal Arifin, Nurul Istiqomah dan Fatmawati : Pemupukan Spesifik Lokasi pada Jagung di Kabupaten Sumenep
Tabel 8. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Dungkek, Jadung Romben 325 110 60 Barat Romben Rana Romben 325 110 50 Guna Bicabbi Dungkek Lapa Laok 325 110 50 Lapa Daya Lapa Taman Bungin Bungin Bun Penang Tamansare 325 110 50 Candi Bancamara Kepulauan Banraas Kepulauan 359 Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 9. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Ambunten, Ambunten Barat Ambunten Tengah Ambunten Tabaagung Barat Tambaagung Tengah Tambaagung Ares 325 110 60 Sogian 325 100 50 Keles 325 100 75 Tambaagung 325 110 60 Bukabu 300 90 75 Campor Barat 300 90 60 Campor Beluk Ares Beluk Kenek 325 100 75 Beluk Raja 300 90 75 Tabel 10. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Pasongsongan, Montorna Prancak Campaka Rajun Lebeng Lebeng Barat Soddara Pasong songan Panaongan Padang 300 110 60 dangan 50-100 kg urea/ha 360 Zainal Arifin, Nurul Istiqomah dan Fatmawati : Pemupukan Spesifik Lokasi pada Jagung di Kabupaten Sumenep
Tabel 11. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Dasuk, Batubelah Barat Batubelah Kecer Bates Bringin 325 110 60 Jelbudan Nyapar 325 100 60 Mantajun Dasuk Laok Dasuk 300 100 75 Dasuk Barat Kerta 300 110 60 Kerta Barat Semaan 325 110 60 Slopeng 50-100 kg urea/ha Tabel 12. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Rubaru, Basoka Banasare 325 100 75 Mandala Bunbarat 325 110 50 Karangnangka 300 110 60 Kalebengan 325 100 50 Pakondang Rubaru Matanair Duko 325 110 60 Tambaksari 361 Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 13. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Bluto, Guluk manjung Kapedi Pakandangan Barat Pakandangan 325 110 50 Tengah Pakandangan Sangra Aengdake Aengbaja Kenek Bluto 275 110 50 Lobuk 300 110 60 Bungbungan ; Aluvial Hidromorf Masaran 300 110 60 Palongan Aengbaja Raja 300 110 60 Karang Cempaka Sera Sera Tengah Sera Barat Gilang Errabu Gingging 362 Zainal Arifin, Nurul Istiqomah dan Fatmawati : Pemupukan Spesifik Lokasi pada Jagung di Kabupaten Sumenep
Tabel 14. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Saronggi, Aeng tongtong Kebundadap Juluk 300 110 75 Kebundadap Barat Saronggi Saroka 300 110 60 Tanah Merah 300 90 75 Nambakor 300 110 60 Langsar Muangan 325 110 60 Pagarbatu 300 110 60 Talang 325 110 60 Tanjung 325 110 50 Asosiasi Litosol dan Mediteran Coklat Kemerahan Kambingan 300 110 60 Keterangan : Penambahan pupuk kandang 5 t/ha sangat dianjurkan; untuk varietas hibrida perlu ditambah 363 Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 15. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Pragaan, Kaduara 325 110 50 Sendang 325 110 60 Rombasan 325 110 60 Sentol Laok 325 110 60 Larangan Pereng Sentol Daya Pakamban Daya Pakamban Laok Jaddung Pragaan Laok Pragaan Daya Prenduan Aengpanas Karduluk 325 110 60 325 110 50 Keterangan : Penambahan pupuk kandang 5 t/ha sangat dianjurkan; untuk varietas hibrida perlu ditambah 364 Zainal Arifin, Nurul Istiqomah dan Fatmawati : Pemupukan Spesifik Lokasi pada Jagung di Kabupaten Sumenep
Tabel 16. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Ganding, Ketawang Parebaan Bataal Barat Bataal Rombiya Barat Rombiya Talaga Bilapora Barat Bilapora Ganding Gadu Gadu Barat Ketawang Larangan Ketawang Daleman Ketawang Karay 365 Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 17. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Gulukguluk, Bakeyong Payudan Dundang Pordapor 325 110 60 Guluk-guluk 325 110 50 Ketawang Laok Penanggungan Bragung 300 110 50 Payudan Nangger Payudan Daleman Payudan Karangsokon Batuampar 300 110 75 366 Zainal Arifin, Nurul Istiqomah dan Fatmawati : Pemupukan Spesifik Lokasi pada Jagung di Kabupaten Sumenep
Tabel 18. Anjuran pemupukan Urea, SP-36 dan KCl pada tanaman jagung di Kec. Lenteng, Bilapora Reba Poreh Moncek Barat Cangkreng Moncek Tengah Daramesta Moncek Jambu Banaresep Barat Ellak Daya Lembung Barat Ellak Laok Lembung Lenteng Banaresep Lenteng Barat 325 110 60 Kambingan Barat Tarogan 325 100 60 Sendir 367 Seminar Nasional Serealia 2011
KESIMPULAN. Pada wilayah daratan Kabupaten Sumenep terdapat 6 jenis tanah, yaitu Aluvial hidromorf; Aluvial kelabu kekuningan; Litosol; Komplek Mediteran Merah dan Litosol; Komplek Brown Forest Soil, Litosol dan Mediteran; dan Komplek Mediteran Grumosol, Regosol dan Litosol, serta 5 tipe iklim berdasarkan Oldeman, yaitu E3, E4, E5, D3, dan D4. Dosis pemupukan pada tanaman jagung adalah 275-325 kg Urea/ha, 90-110 kg SP-36/ha dan 50-75 kg KCl/ha. DAFTAR PUSTAKA Bastari,T. 1996. Penerapan Anjuran Teknologi Untuk Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Pupuk. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan litbang Pertanian Deptan. Hal 7 36. BPS, 2009. Dalam Angka 2009. Kerjasama Bappeda dengan Badan Pusat Statistik. Diperta Kab. Sumenep, 2001, 2009. Laporan Tahunan 2009. Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Moersidi, S., J. Prawirasumantri, W. Hartatik, A. Pramudia, dan M. Sudjadi. 1991. Evaluasi kedua keperluan fosfat pada lahan sawah intensifikasi di Jawa. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk V. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. Sri Adiningsih, J. S. Moersidi, M. Sudjadi, dan A.M. Fagi. 1989. Evaluasi Kepelruan Fosfat pada Lahan Sawah Intensifikasi di Jawa. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. Sri Rochayati, Muljadi dan J.S. Sri Adiningsih. 1991. Penelitian Efisiensi Penggunaan Pupuk di Lahan Sawah. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk V:107-143. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. Tisdale, S.L., W.I. Nelson, and J.D. Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizers. Macmillan Publishing Co. New York 368 Zainal Arifin, Nurul Istiqomah dan Fatmawati : Pemupukan Spesifik Lokasi pada Jagung di Kabupaten Sumenep