Daya Hasil dan Kualitas Benih Enam Kultivar Tomat

dokumen-dokumen yang mirip
Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

VIABILITAS DAN VIGORITAS BENIH Stylosanthes guianensis (cv. Cook) YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA DAN DIRENDAM DALAM LARUTAN GIBERELIN SKRIPSI OLEH

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

ADAPTASI KLON-KLON BAWANG MERAH (Allium ascollonicum L.) DI PABEDILAN LOSARI CIREBON ABSTRACT

UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA TEKNIK EKSTRAKSI TERHADAP MUTU BENIH DUA VARIETAS TOMAT (Solanum lycopersicum L.)

KAJIAN PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT BIJI BOTANI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BEBERAPA MACAM MEDIA

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat Kultivar Intan dan Mutiara pada Berbagai Jenis Tanah

Nanda Fadila et al. (2016) J. Floratek 11 (1): 59-65

PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merr)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PERAKITAN KEDELAI UNGGUL BARU BERDAYA HASIL TINGGI, BERUMUR GENJAH, DAN TAHAN HAMA UTAMA KEDELAI (ULAT GRAYAK)

EVALUASI KARAKTER BERBAGAI VARIETAS KEDELAI BIJI HITAM (Glycine max (L.) Merr.) AZRISYAH FUTRA

PERBEDAAN LAMA PENYIMPANAN DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

PENGARUH KONDISI PENYIMPANAN DAN BERBAGAI VARIETAS BAWANG MERAH LOKAL SULAWESI TENGAH TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH IF ALL 1 DAN IDRIS 2

Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi. Characterization of Germplasm Collection in Local and Introduction of Tomato

Cut Nur Ichsan (2006) J. Floratek 2 : 37 42

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

Pengaruh Interval Waktu Pemberian Air terhadap Produktivitas Tanaman Tomat Di Lahan kering Dataran Rendah pada Musim Kemarau

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

EVALUASI KARAKTER TANAMAN KEDELAI HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M 2

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

SKRIPSI OPTIMALISASI PRODUKSI PADI

HIDROPONIK TANAMAN SAWI BEDA VARIETAS DENGAN FORMULASI NUTRISI AB MIX DAN FORMULASI RACIKAN SKRIPSI OLEH : VYVIAN W. SIAGIAN / AGROTEKNOLOGI

PENGUKURAN KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF TETUA SELFING BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L.)

ALAT POLINASI DAN AKTIVITAS TERHADAP PRODUKSI BENIH BAWANG DAUN (Alium fistolosum) U. SUMPENA

PENGARUH PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI SECARA KIMIA TERHADAP VIABILITAS BENIH DELIMA (Punica granatum L.) SKRIPSI. Oleh :

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

PENGARUH KOMBINASI DUA KULTIVAR DAN JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT. ( Lycopersicum esculentum Mill ) Dede Mulyati

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

MUTU FISIOLOGIS BENIH JAGUNG DARI BEBERAPA UJI PENGECAMBAHAN

PYRACLOSTROBIN ROLE IN IMPROVING EFFICIENCY NITROGEN FERTILIZER AND EFFECT ON QUALITY OF YIELD SEEDS CORN (Zea mays L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS UREA PADA BEBERAPA VARIETAS SORGUM ( Sorghum bicolor L.) TERHADAP HASIL DAN MUTU BENIH

PENGARUH TAKARAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill) VARIETAS PERMATA F1

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Benih Kentang (Solanum tuberosum L.) Generasi Satu (G 1. ) Varietas Granola

TANGGAP JUMLAH BUAH PER POHON TERHADAP HASIL DAN KUALITAS BENIH EMPAT GALUR HIBRIDA MENTIMUN (Cucumis sativus ) U. Sumpena

Karakterisasi dan Deskripsi Plasma Nutfah Tomat

PENGENDALIAN BIOLOGI NEMATODA PURU AKAR ( Meloidogyne spp. ) PADA TANAMAN TOMAT ( Lycopersicum esculentum Mill ) SKRIPSI. Oleh

(Glycine max (L. ) Merr. )

PERIODE KRITIS PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) SKRIPSI OLEH : WILTER JANUARDI PADANG

PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP HASIL DAN MUTU FISIOLOGIS DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr)

PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS CABAI MERAH PADA LAHAN KERING DATARAN TINGGI JAWA BARAT

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

Oleh: Totok Agung Dwi Haryanto Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto (Diterima: 25 Agustus 2004, disetujui: 27 September 2004)

PENGARUH WAKTU TANAM INDUK BETINA TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN MUTU BENIH JAGUNG HIBRIDA

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI GENOTIPE TANAMAN TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM MILL.) DI DATARAN MEDIUM TANJUNGSARI, KABUPATEN SUMEDANG

Perbandingan Hasil Produksi Beberapa Galur Tanaman Mentimun Hibrida (Cucumis sativus L.) Dengan Varietas Hercules & Wulan

PENGARUH TEPUNG DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT ORGANIK

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS JAGUNG KUNING DAN JAGUNG PUTIH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

PENINGKATAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annuum) MELALUI PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL DI KECAMATAN SUKAMANTRI, KABUPATEN CIAMIS, PROVINSI JAWA BARAT

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009

Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing NIP NIP Mengetahui : Ketua Program Studi Agroekoteknologi

gabah bernas. Ketinggian tempat berkorelasi negatif dengan karakter jumlah gabah bernas. Karakter panjang daun bendera sangat dipengaruhi oleh

PERKECAMBAHAN BENIH TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg) YANG DISIMPAN PADA SUHU DAN PERIODE YANG BERBEDA

Oleh: Damianus Nahak Klau. Nim: SKRIPSI

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) DENGAN PERBEDAAN SISTEM PENGOLAHAN TANAH SKRIPSI OLEH:

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GENOTIPE TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI DATARAN RENDAH Debby Ester

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

SKRIPSI. KOMPONEN HASIL DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merrill) DENGAN PEMBERIAN NAUNGAN DI LAHAN GAMBUT

STUDI TINGGI PEMOTONGAN PANEN TANAMAN UTAMA TERHADAP PRODUKSI RATUN. The Study of Cutting Height on Main Crop to Rice Ratoon Production

TEKNOLOGI PERBENIHAN BAWANG MERAH MELALUI TSS (TRUE SHALLOT SEED) S u w a n d i

HASIL DAN PEMBAHASAN

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

Keragaan Beberapa Genotipe Caisim Pada Musim Kemarau Di Dataran Tinggi Berastagi, Sumatera Utara

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BENIH. Faktor Genetik/ Faktor Lingkungan/ Eksternal

Transkripsi:

Daya Hasil dan Kualitas Benih Enam Kultivar Tomat Gungun Wiguna 1 dan Uun Sumpena 1 1 Staf Peneliti Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, Bandung 40391 Korespondensi: gungun_wiguna@yahoo.com (Diterima: 25 Juli 2012, disetujui: 26 September 2012) ABSTRAK Informasi daya hasil dan kualitas benih suatu kultivar sangat diperlukan pada saat kultivar tersebut akan dilepas sebagai varietas baru. Penelitian daya hasil dan kualitas benih beberapa kultivar tomat yang akan dilepas sebagai varietas baru dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, Bandung, Jawa Barat (± 1.250 m dpl) dari bulan April sampai dengan Agustus 2011. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil dan kualitas benih dari 6 kultivar tomat yang terdiri dari 3 calon varietas dan 3 varietas komersial sebagai pembanding. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok dengan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CLN 2001 memiliki daya hasil benih tinggi sebagaimana Mutiara dan Kaliurang. Berdasarkan kualitas benih, semua kultivar calon varietas memiliki kualitas benih yang baik. Bobot 1000 butir benih tinggi dihasilkan oleh CLN 6046, CLN 2001 dan LV 2862, tidak berbeda nyata dengan Kaliurang. Kultivar dengan daya berkecambah tinggi dihasilkan oleh CLN 6046. Kultivar dengan kecepatan berkecambah yang tinggi dihasilkan oleh CLN 6046 dan CLN 2001. Vigor benih semua kultivar sebanding dengan varietas pembanding. Kata kunci: benih, perkecambahan, tomat, vigor ABSTRACT The information of seed yield and the quality of a strain are badly needed when the cultivars are going to be released as new varieties. The research was conducted at the Indonesian Vegetable Research Institute in Lembang, Bandung, West Java (± 1250 m asl) in which the reaserch was conducted from April to August 2011. The study aimed at determining the seed yield and the quality of 6 tomato cultivars comprising 3 candidate varieties and 3 commercial varieties which are used as comparation amongst the cultivars. The research was done in a randomized block design with four replications. The results showed CLN 2001 had a high seed yield like the varieties of Mutiara and Kaliurang. Based on the seed quality, all cultivars candidate varieties had good seed qualities. A high grain weight of 1000 seed resulted by CLN 6046, CLN 2001 and LV 2862, had no significant differences from the one of Kaliurang. The cultivar of CLN 6046 resulted a high germination. The CLN 6046 and CLN 2001 cultivars resuted a high germination rate result. The seed vigor of all cultivars were comparable to the one of comparator varieties. Key words: germination, seed, tomato, vigor PENDAHULUAN Keunggulan suatu varietas perlu diikuti oleh tingginya mutu benih. Benih bermutu memegang peranan penting dalam proses produksi suatu komoditas tanaman sayuran. Benih mengandung informasi genetik yang menentukan potensi hasil, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Benih yang bermutu menghasilkan perkecambahan yang cepat dan seragam sehingga menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan yang baik dan seragam pula. Mutu suatu benih dapat dilihat berdasarkan sifat fisik maupun fisiologisnya.

81 Mutu benih secara fisik dicirikan dengan bentuk benih yang bernas dan bobot 1000 butir yang tinggi. Benih yang memiliki bobot 1000 butir tinggi memiliki kemampuan berkecambah yang lebih baik karena memiliki cadangan makanan yang lebih banyak. Secara fisiologis mutu suatu benih dapat dilihat dari viabilitas maupun vigornya. Gambaran viabilitas dan vigor suatu benih dapat dilihat dari perkecambahannya. Menurut Sadjad (1993), uji daya berkecambah merupakan salah satu indikasi yang memberikan informasi langsung viabilitas suatu benih. Perbedaan genotipe suatu tanaman mengakibatkan perbedaan karakteristik benihnya (Adebisi and Ojo, 2001) dan mengakibatkan perbedaan mutu benih yang dihasilkan. Penelitian Nemati et al. (2010) menunjukkan bahwa perbedaan genotipe suatu kultivar tomat mengakibatkan perbedaan daya berkecambah dan kecepatan berkecambah benihnya. Perbedaan genotipe juga mengakibatkan perbedaan kemampuan suatu tanaman dalam menghasilkan benih. Beberapa genotipe menghasilkan jumlah benih per buah lebih banyak namun buah per tanaman lebih sedikit. Pada genotipe lain meskipun jumlah benih per buah sedikit namun jumlah buah per tanamannya lebih banyak. Hal ini mengakibatkan kemampuan tiap genotipe dalam menghasilkan benih berbeda. Menurut Olaniyi et al. (2010) ; Maršić et al. (2005); Mansour et al.(2009), varietas yang berbeda memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda sehingga hasil buah pertanaman dan buah per hektar berbeda pula. Hal ini secara langsung berpengaruh terhadap jumlah benih yang dihasilkan. Sebelum suatu varietas dilepas perlu diketahui potensi hasil dan kualitas benihnya untuk memberi panduan dan memudahkan petani dan produsen benih dalam proses perbanyakan benihnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hasil dan kualitas benih yang dihasilkan oleh 6 genotipe tomat yang terdiri dari 3 kultivar dan 3 varietas komersial sebagai pembanding. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (± 1.250 m dpl) dari bulan April sampai dengan Agustus 2011. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 kultivar tomat calon varietas (CLN 6046, CLN 2001 dan LV 2862) dan 3 varietas yang sudah beredar di pasaran sebagai pembanding (Kaliurang, Opal, Mutiara). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 genotipe tomat dan diulang sebanyak 4 kali. Penelitian terdiri dari 2 tahap kegiatan. Kegiatan tahap pertama adalah produksi benih. Benih tomat yang akan diuji kuantitas dan kualitas diperoleh dari tanaman terseleksi dengan ukuran buah dan tingkat kemasakan yang seragam (60% - 90% buah berwarna merah). Buah yang dipanen adalah buah sehat, tidak cacat dan tidak busuk. Pengamatan kuantitas benih meliputi jumlah buah per tanaman, jumlah benih per buah dan bobot benih per buah. Kegiatan kedua adalah pengujian kualitas benih. Penelitian dilakukan di laboratoriun pengujian benih Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Pengamatan kualitas benih meliputi bobot seribu butir benih, daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan vigor Jurnal Pembangunan Pedesaan Volume 12 Nomor 2, Desember 2012, hal 80-85

82 benih. Pengujian vigor benih dilakukan dengan menggunkan kerikil bata merah. Data hasil pengamatan dianalisa dengan analisis ragam (Analysis of Variance) pada taraf nyata lima persen. Perlakuan yang berbeda nyata diuji lanjut dengan uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kuantitas Benih Beberapa komponen menentukan jumlah benih yang dihasilkan oleh tanaman tomat, diantaranya adalah jumlah buah per tanaman, bobot benih per buah dan jumlah benih per buah. Sebagaimana disajikan pada Tabel 1, setiap genotipe memiliki kemampuan menghasilkan benih yang berbeda. Berdasarkan Tabel 1, jumlah buah per tanaman terbanyak dihasilkan oleh CLN 6046 dan diikuti oleh LV 2862. Rata-rata jumlah buah per tanaman calon varietas lebih banyak daripada varietas pembanding. Jumlah buah pertanaman dipengaruhi oleh faktor genotipe (Hidayat, 2003 ; Sutapraja, 2008.). Menurut Olaniyi et al. (2010) komposisi genetik tanaman tomat mempengaruhi proses perkembangan bunga menjadi buah pada tanaman tersebut. Selain faktor genotipe, lingkungan dan interaksinya dengan genotipe juga mempengaruhi karakter jumlah buah. Menurut Suryadi et al. (2004) perbedaan jumlah buah antar kultivar cenderung disebabkan oleh interaksi antara genotipe dan lingkungan. Variasi lingkungan terbagi menjadi variasi yang dapat dikendalikan seperti iklim dan tipe tanah serta variasi yang sukar dikendalikan seperti fluktuasi cuaca yang meliputi jumlah curah hujan dan temperatur. Bobot benih per buah tertinggi dihasilkan Mutiara dan tidak berbeda nyata dengan CLN 2001 dan Kaliurang (Tabel 1). Hasil terendah diperoleh oleh CLN 6046 dan Opal. Tomat Mutiara memiliki dinding perikarp tipis, kolumela kecil, plasenta kecil dan lokul lebih banyak daripada kultivar dan varietas lainnya. Kandungan benih yang banyak dan besar pada setiap lokulnya menjadikan Mutiara sebagai penghasil benih dengan bobot tertinggi. Tabel 1. Komponen hasil benih dari enam genotipe tomat Genotipe Jumlah Buah Per tanaman (bh) Bobot benih Per buah (g) Jumlah benih per buah (butir) CLN 6046 41,61 a 0,075 c 77,25 c CLN 2001 26,94 b 0,275 ab 123,50 ab LV 2862 35,92 a 0,175 bc 98,75 bc OPAL 26,86 b 0,075 c 89,25 bc KALIURANG 16,25 c 0,25 ab 139,5 a MUTIARA 19,92 b 0,325 a 150,5 a Keterangan : angka dalam setiap kolom yang ditandai huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Jarak berganda duncan pada taraf nyata 5% Berdasarkan Tabel 1, jumlah benih per buah tertinggi dihasilkan oleh Mutiara, tidak berbeda nyata dengan Kaliurang dan CLN 2001. Kultivar LV 2862 memiliki potensi produksi benih yang sebanding dengan Opal. Bobot benih per buah terendah dihasilkan oleh CLN 6046. Hal ini menunjukkan bahwa kultivar CLN 2001 memiliki potensi produksi benih yang baik, sehingga dalam proses produksi benihnya tidak perlu melakukan penanganan khusus. Namun demikian untuk memproduksi benih dari kultivar CLN 6046 diperlukan teknik tertentu seperti pengaturan pemupukan dan penambahan ZPT dalam proses budidayanya untuk meningkatkan jumlah dan bobot benih yang dihasilkan. Daya Hasil dan Kualitas Benih...(Gungun Wiguna dan Uun Sumpena)

83 2. Kualitas Benih Tiap genotipe tomat yang diuji menghasilkan kualitas benih yang berbeda untuk bobot seribu butir dan daya berkecambah benih (Tabel 2). Bobot seribu butir benih tertinggi dihasilkan oleh CLN 2001, tidak berbeda nyata dengan CLN 6046, LV 2862 dan Kaliurang (Tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa ketiga kultivar calon varietas memiliki benih dengan kualitas fisik yang baik dibanding varietas komersial yang sudah dilepas. Tingginya bobot seribu butir diakibatkan oleh ukuran benih yang besar dan bernas pada ketiga kultivar tersebut. Menurut Arief et al.(2004) benih dengan bobot 1000 butir yang tinggi memiliki ukuran yang lebih besar sehingga memiliki cadangan makanan yang lebih banyak. Benih dengan cadangan makanan yang lebih sedikit memiliki perkecambahan yang rendah. Cadangan makanan sangat dibutuhkan oleh suatu tanaman untuk tumbuh selama fase perkecambahan sebelum daun terbentuk dan berfungsi normal. Tabel 2. Bobot seribu butir dan daya berkecambah benih dari enam genotipe tomat Genotipe Bobot seribu butir (g) Daya berkecambah (%) CLN 6046 3,13 ab 88,50 a CLN 2001 3,45 a 86,50 b LV 2862 3,10 ab 83,00 c OPAL 2,30 c 97,00 a KALIURANG 2,85 abc 90,00 a MUTIARA 2,65 bc 86,50 b Keterangan : angka dalam setiap kolom yang ditandai huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Jarak berganda duncan pada taraf nyata 5% Opal memiliki daya berkecambah tertinggi, tidak berbeda nyata dengan Kaliurang dan CLN 6046 (Tabel 2). Daya berkecambah terendah dihasilkan oleh LV 2862. Opal memiliki bobot seribu seribu butir lebih rendah dibandingkan LV 2862 namun daya berkecambah lebih tinggi. Menurut Nerson (2007), pada beberapa komoditas ukuran dan bobot benih tidak berpengaruh terhadap daya berkecambah. Pada biji bunga matahari benih yang berukuran kecil memiliki daya berkecambah yang lebih baik dari pada benih yang besar. Perbedaan hanya tampak pada ukuran kecambah yang dihasilkan. Kecambah yang dihasilkan oleh benih yang besar akan memiliki ukuran dan pertumbuhan yang lebih besar dari pada kecambah yang dihasilkan oleh benih kecil. Menurut Hill et al. (1983) perbedaan daya berkecambah antar genotipe disebabkan karena pertumbuhan dan interaksi dengan lingkungan tiap genotipe berbeda. Perkecambahan merupakan langkah awal dalam siklus hidup suatu tanaman. Genotipe dengan perkecambahan yang baik akan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang baik juga (Nerson, 2007). Daya berkecambah LV 2862 paling rendah dibanding genotipe yang lain, namun masih diatas 80% dan masih memenuhi standar kualitas benih yang baik (Badan Standardisasi Nasional, 2004). Berdasarkan Tabel 3, rerata kecepatan tumbuh semua kultivar sebesar 6,45 hari. Kecepatan tumbuh tertinggi dihasilkan oleh Opal, tidak berbeda nyata dengan Kaliurang, CLN 6046 dan CLN 2001. Kecepatan tumbuh terendah dihasilkan oleh kultivar LV 2862, tidak berbeda nyata dengan varietas Mutiara. Berdasarkan data kecepatan tumbuh di atas, kualitas benih kultivar tomat yang akan dilepas sebagai calon varietas baru sama baiknya dengan varietas yang sudah dilepas. Kecepatan tumbuh Jurnal Pembangunan Pedesaan Volume 12 Nomor 2, Desember 2012, hal 80-85

84 yang rendah mengakibatkan benih terpapar lebih lama pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi perkecambahan (Sabongari dan Aliero, 2004). Hasil pengamatan terhadap vigor benih, menunjukkan bahwa semua kultivar tidak berbeda nyata secara statistik (Tabel 3). Vigor benih berkisar antara 61,5% sampai dengan 83%. Hal ini menunjukkan bahwa kultivar calon varietas memiliki vigor yang sama baik dengan pembanding. Vigor benih menunjukkan kemampuan benih untuk berkecambah dan menghasilkan pertumbuhan bibit yang cepat serta seragam dalam kondisi lingkungan sangat beragam (Nerson, 2007). Vigor suatu benih dipengaruhi oleh faktor genotipe, lingkungan, nutrisi tanaman induk, kemasakan benih pada saat panen dan patogen. Tabel 3. Kecepatan berkecambah dan vigor benih dari enam genotipe tomat Genotipe Kecepatan berkecambah (hari) Vigor (%) CLN 6046 6,36 a 80,00 a CLN 2001 6,42 ab 76,00 a LV 2862 6,91 c 74,50 a OPAL 6,09 a 83,00 a KALIURANG 6,24 a 82,50 a MUTIARA 6,70 bc 61,50 a Keterangan : angka dalam setiap kolom yang ditandai huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Jarak berganda duncan pada taraf nyata 5% KESIMPULAN Daya hasil dan kualitas produksi benih tomat sangat dipengaruhi oleh faktor genotipe. Genotipe tomat dengan hasil benih yang baik dihasilkan oleh Mutiara, Kaliurang dan CLN 2001. Secara kualitas semua kultivar calon varietas memiliki kualitas benih yang baik. Kultivar dengan daya berkecambah tinggi dihasilkan oleh CLN 6046. Kultivar dengan kecepatan berkecambah yang tinggi dihasilkan oleh CLN 6046 dan CLN 2001. Vigor benih semua kultivar calon varietas sebanding dengan varietas pembanding. Meskipun memiliki perbedaan dalam beberapa hal ketiga kultivar memiliki potensi produksi benih yang baik. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada Saudara Ilham Nur dari Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Adebisi, M.A. and D.K. ojo. 2001. Effect of Genotypes on Soyabean Seed Quality Development under West African Rainfed Conditions. Pertanika J. Trap. Agric. Sci. 24(2): 139 145. Arief, R., E. Samiun dan S. Saenong. 2004. Evaluasi Mutu Fisik Dan Fisiologis Benih Jagung Cv. Lamuru Dari Ukuran Biji Dan Umur Simpan Yang Berbeda. J. Sains & Teknologi. 4 (2): 54-64. Badan Standardisasi Nasional. 2004. Benih tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) bersari bebas kelas benih sebar (BR). SNI 01-7008-2004. Hidayat. 2003. Varians dan Kovarians Genetik Sifat Hasil dan Komponen Hasil Tomat. Jurnal Akta Agrosia 6 (1): 7-11. Hill, H. J., S. H. West And W. E. Waters. 1983. Seed Yield And Quality Of Nine Florida Tomato Cultivars. Proc. Fla. State Hort. Soc. 96: 141-144. Maršić, N. K., J. Osvald, M. Jakše. 2005. Evaluation of ten cultivars of determinate tomato (Lycopersicum esculentum Mill.), grown under different climatic conditions. Acta agriculturae Slovenica 85(2): 321 328. Mansour, A., H. M. Ismail, M. F.Ramadan and G. Gyulai. 2009 Comparative Genotypic and Phenotypic Analysis of Tomato (Lycopersicum esculentum) Cultivars Grown under Two Different Seasons in Egypt. The African Journal of Plant Science and Biotechnology 3 (1): 73-79. Daya Hasil dan Kualitas Benih...(Gungun Wiguna dan Uun Sumpena)

85 Nemati, H., T. Nazdar, M. Azizi and H. Arouiee. 2010. The Effect of Seed Extraction Methods on Seed Quality of Two Cultivar s Tomato (Solanum lycopersicum L.). Pakistan Journal of Biological Sciences 13 (17): 814 820. Nerson, H. 2007. Seed Production and Germinability of Cucurbit Crops. Seed Science and Biotechnology 1(1): 1-10. Olaniyi, J. O., W. B. Akanbi, T. A. Adejumo and O. G. Akande. 2010. Growth, fruit yield and nutritional quality of tomato varieties. African Journal of Food Science 4(6): 398 402. Sabongari, S. and B. L. Aliero. 2004. Effects of soaking duration on germination and seedling growth of tomato (Lycopersicum esculentum Mill). African Journal of Biotechnology 3 (1): 47-51. Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. PT. Grasindo. Jakarta. 145 hal. Suryadi, Luthfy, K. Yenni, dan Gunawan. 2004. Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi. Buletin Plasma Nutfah 10 (2): 72-76. Sutapradja, H. 2008. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat Kultivar Intan dan Mutiara pada Berbagai Jenis Tanah. J. Hort. 18(2):160-164. Jurnal Pembangunan Pedesaan Volume 12 Nomor 2, Desember 2012, hal 80-85