PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN NILAI JUAL DAN PEMASARAN BAGI UKM KOPI BALI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PRODUK PERAK

IbM LOLOH DAUN CEMCEM

I b M PENJAHIT PAKAIAN PANTAI DI DESA SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA TUMPENG UPAKARA DI GIANYAR

PENGEMBANAGAN USAHA KECIL MENENGAH UNTUK PENGERAJIN ALPAKA DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR

PENINGKATAN PRODUKSI DAN WAWASAN PENGERAJIN TALENAN DI DESA TEMESI, GIANYAR. Keywords: chopping board, wood, production, Balinese cuisines.

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI

PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI. 2}

PEMBERDAYAAN USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK SRADHA DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

IbM INDUSTRI GENTENG DI DESA NYITDAH

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

Pemberdayaan Usaha Mikro Getuk Lindri di Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme. Oleh :

IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT

Muhammad Tahwin 1 dan A. Aviv Mahmudi 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang

IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR

JOURNAL OF BUSINESS STUDIES

PENERAPAN TEKNOLOGI PADA UKM BED COVER BALI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI BED COVER

PENINGKATAN KAPASITAS PENGUSAHA SEPATU DAN TAS KULIT DI MALANG UNTUK TEMBUS PASAR LUAR NEGERI Istutik 1, Bunyamin 211

IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SULAM PITA DI KOTA SEMARANG

MANAJEMEN KEUANGAN DAN SANITASI PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN. Universitas Mahasaraswati Denpasar

IbM HOME INDUSTRI DOMPET KABUPATEN SIDOARJO. IbM HOME INDUSTRY WALLET SIDOARJO DISTRICT. Abstrak

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK, PERLUASAN PANGSA PASAR DAN PERBAIKAN MANAJEMEN USAHA PADA HOME INDUSTRY RENGGINANG ABSTRAK ABSTRACT

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009

Internal Value Chain Starbucks

IbM KELOMPOK PENGRAJIN GERABAH MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN, ALAT PRODUKSI DAN MANAJEMEN PEMASARAN DI KABUPATEN KLATEN

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

PENGELOLAAN PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN

PERENCANAAN PENGEMASAN COFFEE MIX 3IN1 DI PTPN XII (PERSERO) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 3 TON/HARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

IbM KELOMPOK PENGRAJIN SULAM PITA DESA CEPIRING DAN DESA KUMPULREJO KENDAL

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010 / 2011

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PERAWATAN WEBSITE BERBAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PAKET JASA TOUR DAN TRAVEL DI KECAMATAN KARANGPLOSO MALANG

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

IPTEK BAGI MASYARAKAT INDUSTRI KECIL ROBOT LINE FOLLOWER DI KELURAHAN WEDOMARTANI KABUPATEN SLEMAN

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGERAJIN BATOK KELAPA DI DESA TIYING GADING-TABANAN

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL PEMANFAATAN EKOWISATA MELALUI PETANI SALAK PONDOH DI DESA PANDANSARI, KAJORAN, MAGELANG.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

IPTEK BAGI MASYARAKAT UNTUK PERBAIKAN TEKNOLOGI PASCA PANEN PADI DENGAN DESAIN ALAT PENGAYAK BERAS SEDERHANA

I. PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi

PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini,

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

IbM Kelompok PKK Desa Senggreng

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha yang mayoritas merupakan usaha kecil. Saat ini masih banyak UKM

KELOMPOK USAHA KACANG BAWANG DAN KACANG OVEN UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki potensi pasar yang sangat bagus bagi dunia perdagangan.

Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti, Lina Winarti Fakultas Ekonomi Universitas Jember Abstrak

STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG

PENINGKATAN EFISIENSI PROSES PRODUKSI OLAHAN BERBASIS LABU KUNING

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Perkembangan teknologi komputer dalam hal ini internet, sangat. membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi tersebut.

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG

IbM PELATIHAN TEKNIK PENGELASAN BAGI MASYARAKAT KURANG PRODUKTIF DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

PELATIHAN DESAIN MODEL TEROMPAH (PACCAK) DESA SUMBEREJO BANYUPUTIH SITUBONDO

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang termasuk dalam kategori

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

KEDAI KOPI REPUBLIK. [Versi Draft) Digunakan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan. (logo) Disusun oleh.

IbM Kelompok Tani Buah Naga

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui flyer dan koran sedikit demi sedikit bergeser ke media online, disamping

BUSINESS DEVELOPMENT TUNGGAKSEMI AFFINITY GROUPS IN ORDER TO IMPROVEMENT FOOD SECURITY IN SUMBEREJO VILLAGE BATU DISTRICT BATU CITY)

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN BAGI INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE DAN ROTI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

PENINGKATAN DAYA SAING USAHA MIKRO PEMPEK IKAN DAN NABATI SAYURAN TROPIS DI KOTA MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik

Online Marketing Kelompok Usaha Minuman Sehat

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

Proposal Kerjasama Usaha

Lapakgue.co : E-Commerce bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Komunitas Tangerang Punya GUE

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN RESERVASI PELAYANAN YUYUN CATERING VIA ONLINE BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan satu negara di dunia yang mempunyai jumlah

PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN PARIWISATA BUDAYA DI DESA BEDULU KECAMATAN BLAHBATUH KABUPATEN GIANYAR BALI

IBM HOME INDUSTRI BERBAHAN DASAR THERMO PLASTICS RUBBER (TPR)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMASARAN KOPI ARABIKA SUBAK ABIAN ULIAN MURNI, KINTAMANI, BANGLI BERBASIS WEB SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Setia Wardani 1), Ratna Purnama Sari 2), Wibawa 3) 1), 2), 3)

Titik Impas dan Bauran Pemasaran Bunga Rosella pada UD Bali Gendis di Desa Dawan Kelod Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

Kata kunci: kerajinan berbahan kulit, produk ekspor

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

I. PENDAHULUAN. melimpah, menjadikan negara ini sebagai penghasil produk-produk dari alam

PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PADA USAHA KERAJINAN BATU PUTIH GUNUNGKIDUL

PEMANFAATAN KULIT KAKAO MELALUI MESIN PENCACAH DAN PENGHANCUR, PADA SUBAK ABIAN DAN KELOMPOK TERNAK GUBUG

INDUSTRI BATU BATA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR (TINJAUAN GEOGRAFI EKONOMI)

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kegiatan, telah memudahkan manusia untuk menghasilkan suatu

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

BANK SAMPAH ELEKTRONIK (BASE)

Transkripsi:

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN NILAI JUAL DAN PEMASARAN BAGI UKM KOPI BALI Ni Ketut Dewi Ari Jayanti 1, Gde Sastrawangsa 2, Ida Bagus Suradarma 3 1,2,3 STMIK STIKOM Bali e-mail: daj@stikom-bali.ac.id 1, sastrawangsa@stikom-bali.ac.id 2, suradarma@stikom-bali.ac.id 3 Ringkasan Eksekutif Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstrasi biji tanaman kopi yang cukup digemari banyak orang. Mitra dalam kegiatan ini adalah Ibu Ni Made Martini dan Ibu Ni Ketut Sulandri yang merupakan produsen pembuat kopi bali. Mitra Ibu Ni Made Martini berasal dari Banjar Palisan Bantiran Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, sedangkan Ibu Ni Ketut Sulandri berasal dari Banjar Bona Kelod Desa Bona Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Kondisi saat ini, terdapat beberapa kendala dalam produksi kopi bali, yaitu keterbatasan alat bantu produksi, desain kemasan produk, kurangnya pengelolaan UKM serta keterbatasan dalam pemasaran. Berdasarkan kendala yang dihadapi, maka telah dilakukan kegiatan bertahap mulai dari sosialisasi, produksi, pelatihan kemasan, hingga pemasaran produk melalui media online. Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi, pemberian peralatan sebagai alat bantu produksi seperti komponen mesin penggilingan listrik, komponen pemanggangan listrik, rak display produk dan mesin press kemasan, pelatihan pengemasan dan desain kemasan, pembuatan website dan pelatihan penggunaan website. Indikator capaian adalah peningkatan pendapatan mitra hingga 100%, peningkatan jumlah produksi hingga 100%, kemasan produk kopi bali menjadi lebih menarik, mitra memiliki website pemasaran dan dapat menggunakan website tersebut. Kata kunci : Kopi Bali, Teknologi Informasi, Desain Kemasan, Website Pemasaran Executive Summary Coffee is a kind of beverage derived from the processing and extraction of the coffee seeds plant favored by many people. Partners in this community service is Mrs. Ni Made Martini and Mrs. Ni Ketut Sulandri producer bali coffee maker. Ni Made Martini Capital Partners comes from Banjar Palisan Bantiran Subdistrict Pupuan Tabanan, while Mrs. Ni Ketut Sulandri comes from Banjar Kelod Desa Bona Bona Blahbatuh Gianyar regency. Current conditions, there are several obstacles in bali coffee production, the limited tools of production, product packaging design, lack of management of UKM and the limitation in marketing. Based on the constraints, it has been done gradually starting from socialization activities, production, packaging training, to marketing the product through online media. This activity begins with socialization, provision of equipment such as a production tool grinding machine electrical components, electrical components roasting, displayproducts shelf and packaging press machines, training of packaging and packaging design, website creation and training how to use the website. Results indicators is the increase partner revenue up 100%, increase in the amount of up to 100% of production, productbali coffee packaging more attractive, partners have a marketing website and be able to use the website. Keywords : Bali Coffee, Information Technology, Packaging Design, Marketing Website A. PENDAHULUAN Mitra dalam kegiatan ini adalah Ibu Ni Made Martini dan Ibu Ni Ketut Sulandri yang merupakan produsen pembuat kopi bali. Mitra 1 Ibu Ni Made Martini berasal dari Banjar Palisan Bantiran Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, sedangkan Ibu Ni Ketut Sulandri berasal dari Banjar Bona Kelod Desa

Bona Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Banjar Palisan Bantiran dapat dicapai dalam waktu tempuh 1 jam 49 menit dan Desa Bona dapat dicapai dalam waktu tempuh 42 menit dengan menggunakan mobil dari kota Denpasar. Saat ini kedua mitra tidak mengetahui dengan pasti jumlah pendapatan yang mereka peroleh, karena mereka tidak pernah mencatat jumlah pemasukan maupun pengeluaran yang diperoleh. Berdasarkan hasil wawancara dengan kedua mitra, dapat diperkirakan bahwa jumlah penjualan rata-rata per hari dari mitra Ibu Ni Made Martini sebesar 60 ribu rupiah dan mitra Ibu Ni Ketut Sulandri sebesar 70 ribu rupiah. Ibu Ni Made Martini dan Ibu Ni Ketut Sulandri memproduksi kopi hampir setiap hari. Penjualan dan pemasaran kopi dilakukan dengan menjual di pasar, menitipkan di warung atau konsumen yang datang langsung ke tempat mitra. Selain itu produksi kopi ini juga berdasarkan pesanan dari konsumen. Kemasan kopi mitra Ibu Ni Ketut Sulandri masih sangat sederhana yaitu dengan menggunakan plastik kiloan dan dengan kemasan label sederhana, tidak dengan kemasan khusus yang lebih menarik. Berdasarkan hasil pengumpulan informasi dan permasalahan, maka diketahui kondisi saat ini kedua mitra adalah (1) pendapatan mitra tidak menentu,sangat bergantung dari jumlah pemesanan; (2) proses produksi masih dilakukan secara manual/ semi manual sehingga jumlah produk yang dihasilkan terbatas; (3) belum sepenuhnya menggunakan kemasan dengan desain kemasan yang menarik sehingga belum menarik minat konsumen; (4) pemasaran masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan menjual di pasar, dititipkan di warung atau konsumen langsung datang ke tempat mitra, padahal banyak masyarakat maupun wisatawan yang berminat terhadal olahan minuman Kopi Bali. 2 Dari permasalahan yang harus ditangani, maka beberapa solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah (1) pemberian bantuan alat produksi seperti komponen mesin penggilingan listrik dan komponen pemanggangan listrik; (2) pemberian bantuan berupa rak display produk; (3) pemberian bantuan kemasan Kopi Bali yang menarik yaitu dalam kemasan kertas serta mesin press kemasan. Selain itu pembuatan desain label yang menarik untuk kemasan kopi Bali; (4) pelatihan pengemasan dan desain label dari kemasan kopi Bali agar lebih menarik; (5) pemberian media pemasaran online berupa website pemasaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai produk dan lokasi dari pembuatan kopi Bali. B. SUMBER INSPIRASI Kopi termasuk salah satu komoditas unggulan perkebunan di daerah Bali dan total produksi kopi dibali pada tahun 2012 adalah 18.880 Ton dengan total areal tanaman kopi seluas 35.562 HA (Bali Dalam Angka 2013). Pada awalnya kopi digunakan sebagai produk makanan. Kemudian kopi digunakan sebagai pengganti minuman anggur dan belakangan kopi digunakan juga sebagai obat, hingga saat ini kopi terkenal sebagai minuman yang cukup digemari. Berbagai rasa kopi yang khas membuat sensasi menyenangkan di mulut misalnya es kopi yang manis biasanya menyegarkan. Es krim rasa kopi pun juga menjadi favorit bagi banyak orang. Kopi juga menjadi salah satu bahan dasar beberapa jenis kue rasa kopi dan yang paling populer adalah kopi hitam dan juga kopi susu. Sumber inspirasi dari kegiatan ini adalah kenyataan yang dihadapi Mitra UKM Kopi Bali di lapangan yang berlokasi di Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan dan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Adapun kenyataan yang dihadapi adalah (1) Pendapatan mitra tidak menentu dipengaruhi

oleh pesanan dari konsumen. (2) Apabila terdapat pemesanan langsung dari konsumen dalam jumlah banyak, mitra tidak bisa menyanggupi pesanan karena keterbatasan alat. Kurang efisiennya proses produksi karena menggunakan mesin rekayasa/ semi manual. (3) Kopi Bali dikemas menggunakan plastik kiloan dan pun menggunakan kemasan label, belum dapat menarik minat konsumen. (4) Kopi Bali biasanya dijual atau dipasarkan hanya di daerah mitra dan dijual di pasar, padahal banyak masyarakat maupun wisatawan yang berminat terhadap minuman tersebut. Adanya dukungan dari Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan Perguruan Tinggi sangat membantu mitra sehingga apa kendalayang dihadapi oleh mitra dapat tersolusikan sehingga pendapatan dan jumlah produksi meningkat dan produk Kopi Bali dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tabel 1 Jadwal Kegiatan Pengabdian No Kegiatan 1 Sosialisasi Pemberian bantuan peralatan 2 produksi Pemberian bantuan kemasan dan 3 pelabelan kemasan 5 Pembuatan website pemasaran 6 Hosting website pemasaran 7 Pelatihan penggunaan website 8 Monitoring dan Evaluasi 10 Pelaporan Kegiatan 3. Pelaksanaan Kegiatan Ada enam bentuk kerja utama yang dilakukan, mulai dari sosialisasi, kemudian peningkatan kualitas serta jumlah produksi, pengemasan produk yang lebih menarik, pengelolaan keuangan, pengelolaan pemasaran dan yang terakhir evaluasi kegiatan. Prosedur kerja kegiatan ini ditunjukkan pada gambar 1. 3 C. METODE 1. Waktu dan Tempat Kegiatan Kegiatan pengabdian (IbM) ini dilaksanakan padadua UKM Kopi Bali, yaitu mitra Ibu Ni Made Martini berasal dari Banjar Palisan Bantiran Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, sedangkan Ibu Ni Ketut Sulandri berasal dari Banjar Bona Kelod Desa Bona Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Kegiatan ini dimulai pada bulan Maret 2016. 2. Jadwal Kegiatan Kegiatan ini berlangsung selama delapan (8) bulan yaitu dari bulan Maret 2016 sampai dengan Oktober 2016. Kegiatan diawali dengan sosialisasi kegiatan, pemberian bantuan alat produksi, pemberian bantuan kemasan dan pelabelan kemasan, pembuatan website pemasaran, serta pelatihan penggunaan website. Untuk lebih jelas, jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1. Waktu Kegiatan (bulan) 1 2 3 4 5 6 7 8 Sosialisasi dilaksanakan dengan menghadirkan peserta dalam pertemuan. Peserta adalah kedua mitra yaitu Ni Made Martini dan Ibu Ni Ketut Sulandri. Pada pertemuan tersebut akan disampaikan informasi-informasi mengenai latar belakang, target, sasaran dan tujuan kegiatan. Disamping menyampaikan maksud dan tujuan, juga dilakukan pencatatan data teknis

lebih lanjut serta pencatatan visualisasi dalam foto. Dokumentasi ini digunakan dalam desiminasi atau pemasyarakatan hasil pelaksanaan kegiatan. Pemberian alat atau teknologi yang dapat membantu proses pematangan biji kopi dan penggilingan sehingga tidak hanya mengandalkan mesin semi manual. Pemberian alat berupa komponen mesin pemanggangan listrik serta komponen mesin giling listrik akan membantu menghasilkan jumlah produk yang stabil atau meningkat. Selain itu pemberian rak display yang akan digunakan untuk mendisplay produk kopi bali. Bantuan kemasan berupa mesin press kemasan serta pembuatan desain label yang menarik. Pelabelan akan didesain dengan menggunakan alat bantu komputer sehingga dihasilkan desain kemasan yang menarik serta modern. Pelatihan dan bantuan sistem pemasaran yang lebih baik dan tidak hanya berfokus kepada menunggu pemesanan oleh pelanggan, namun juga secara proaktif melakukan pemasaran melalui website. Evaluasi kegiatan pelatihan dilakukan setelah pelatihan pengelolaan dan pemasaran. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan. Sosialisasi Pengelolaan Pemasaran Peningkatan kualitas serta jumlah produksi Evaluasi Kegiatan Pengemasan produk yang lebih menarik D. KARYA UTAMA Adapun dalam pelaksanaan kegiatan, diawali dengan melakukan sosialisasi kegiatan, dilanjutkan dengan penyerahan alat produksi, pelatihan desain kemasan, pembuatan website pemasaran, pelatihan penggunaan website pemasaran serta evaluasi kegiatan. 1. Sosialisasi Kegiatan Sosialisasi dilaksanakan dengan mengunjungi kedua mitra yaitu Ibu Ni Made Martini dan Ibu Ni Ketut Sulandri. Pada kegiatan sosialisasi disampaikan informasiinformasi mengenai latar belakang, target, sasaran dan tujuan kegiatan. Indikator tersebut memiliki satu tujuan yaitu pengembangan dan keberlanjutan fasilitas mitra kopi bali, serta peningkatan hasil penjualan mitra. Selain itu pelaksana kegiatan menyampaikan jadwal kegiatan pengabdian yang diselenggarakan. 2. Penyerahan Alat Produksi Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra, terdapat peralatan yang dibutuhkan guna menunjang proses produksi hingga pengemasan. Adapun bantuan yang diberikan kepada mitra adalah sebagai berikut : a. Komponen mesin giling Gigi L Tipe FC45 untuk proses penggilingan kopi b. Accu mesin giling untuk penggerak mesin penggilingan kopi c. Komponen mesing roasting, mata kompor joss untuk memanggang biji kopi mentah. d. Mesin sealer untuk pengemasan kopi. e. Timbangan untuk proses pengemasan kopi. f. Kemasan standingpoach valve untuk pengemasan kopi. g. Rak display kaca untuk mendisplay produk kopi bali. Berikut merupakan dokumentasi alat produksi yang diberikan serta penyerahan alat produksi kepada kedua mitra. 227

Gambar 1 Penyerahan rak display pada mitra Ibu Ni Ketut Sulandri Gambar 5Accu Mesin Giling Gambar 2 Penyerahan mesin sealer pada suami mitra Ibu Ni Made Martini Gambar 3 Penyerahan rak display dan modem pada putra mitra Ibu Ni Made Martini Beberapa alat produksi lain yang kami serahkan adalah sebagai berikut. Gambar 6 Komponen mesin roasting mata kompor joss Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sebagai penunjang dalam keberlangsungan operasional produksi usaha mitra kopi bali. 3. Pelatihan Desain Kemasan Produk Kopi Bali Agar produk lebih menarik konsumen, diperlukan kemasan yang didesain untuk produk kopi bali kedua mitra. Tahap pelatihan sebagai berikut : a. Pelatihan dimulai dari membuat desain dengan aplikasi desain yaitu Corel Draw. Instruktur menjelaskan langkah-langkah mendesain kemasan yang menarik. Hasil desain kemasan dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4 Komponen mesin giling gigi L tipe FC45 Gambar 7 Desain kemasan mitra Ibu Ni Ketut Sulandri 228

yang sudah ditempel dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 8 Desain Kemasan mitra Ibu Ni Made Martini Gambar 11 Produk kopi bali dengan desain kemasan (1) Gambar 9 Pelatihan desain kemasan mitra Ibu Ni Ketut Sulandri Gambar 10 Pelatihan desain kemasan Ibu Ni Made Martini b. Selanjutnya adalah mencetak desain dan membuat beberapa contoh penempelan desain pada kemasan kopi bali. Pada desain kemasan dapat berisi cap dagang dan ukuran/ berat produk. Selama ini mitra hanya mengemas kopi dengan menggunakan plastik kiloan dan label sederhana. Diharapkan dengan adanya desain kemasan ini dapat membuat kemasan kopi bali lebih menarik minat konsumen untuk membeli. Hasil kemasan Gambar 12 Produk kopi bali dengan desain kemasan (2) 4. Pembuatan Website Pemasaran Pemasaran produk kopi bali merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh kedua mitra. Selama ini kedua mitra memasarkan produk kopi bali dengan cara menitipkan di warung atau menjual dipasar. Cara ini belum cukup efektif dan produk belum terlalu dikenal oleh masyarakat sekitar. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka dibuatkanlah website pemasaran yang berisikan mengenai informasi mitra serta produk kopi bali yang dijual. Melalui website pemasaran ini masayarakat luas dapat lebih mudah melakukan pemesanan dengan menguhubungi mitra melalui kontak yang ditampilkan. Website pemasaran kopi bali mitra Ibu Ni Ketut Sulandri dapat diakses melalui url : www.kopigunungsari.blogspot.co.id, sedangkan Website pemasaran kopi bali mitra Ibu Ni Made Martini dapat diakses melalui url : www.kopibaliluwih.com. Tampilan website pemasaran seperti pada gambar dibawah ini. 229

Gambar 13Website pemasaran mitra ibu Ni Ketut Sulandri Gambar 14Website pemasaran mitra Ibu Ni Made Martini 5. Pelatihan Penggunaan Website Pemasaran Pelatihan penggunaan website pemasaran dilakukan agar kedua mitra dapat melakukan pengelolaan terhadap website yang telah diberikan baik itu penambahan konten ataupun pengelolaan pemesanan. Berikut gambaran aktivitas pelatihan penggunaan website pemasaran. Gambar 15 Pelatihan penggunaan website pemasaran (1) Gambar 16 Pelatihan penggunaan website pemasaran (2) 6. Evaluasi Kegiatan Setelah pelaksanaan kegiatan dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi oleh ketua dan anggota pengabdian masyarakat. Membahas evaluasi dari perencanaan dan pelaksanaan serta laporan kemajuan kegiatan, Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat tentang IbM Kopi Bali terlaksana sesuai dengan rencana, sesuai dengan sosialisasi dan pelatihan serta alat penunjang. Peserta sangat antusias dan kami mendapat masukan bahwa kegiatan pelatihan khususnya pelatihan desain kemasan dalam pemasaran harus dilakukan berkesinambungan karena pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada SDM yang akan melakukan pengelolaan UKM Kopi Bali. E. ULASAN KARYA Dalam kegiatan usaha peningkatan produksi dan penjualan UKM mitra Kopi Bali, telah dilaksanakan kegiatan dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan alat pendukung produksi seperti timbangan kopi, komponen mesin giling kopi gigi L FC45, Accu penggerak mesin giling, komponen pemanggang kopi mata kompor joss, mesin press, serta kemasan produk kopi bali. Selain itu guna memperkenalkan produk kopi bali kepada calon pembeli, kami membangun media pemasaran online berupa website pemasaran. Website pemasaran yang sudah dikembangkan didukung juga oleh alat pendukung berupa modem untuk koneksi internet serta pemberian pelatihan penggunaan website. Dengan sudah terlaksananya kegiatan tersebut, maka dapat memberikan kamampuan mitra kopi bali dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan kemampuan mitra dalam memasarkan produk secara online. Dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan beberapa hal yang dapat dicapai adalah : 230

a. Peningkatan pendapatan mitra hingga 100%. Selama ini mitra memiliki pendapatan yang tidak menentu. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mitra untuk meningkatkan pendapatan atau minimal membuat pendapatan mitra lebih konsisten. b. Penggunaan alat mesin pemanggangankopi dan mesin giling kopi sehingga lebih efisien dan efektif dalam proses produksi. Selain itu penggunaan rak display agar hasil produksi lebih tertata. Indikator capaian untuk kegiatan ini adalah jumlah produksi mengalami peningkatan sebanyak 100% dan konsisten dalam setiap bulan. c. Penggunaan mesin press kemasan untuk kemasan yang rapi dan menarik. Selain penggunaan mesin press kemasan, pelaksana kegiatan memberikan bantuan desain kemasan yang menarik. Harapannya adalah pembeli menjadi lebih tertarik untuk membeli kopi Bali ini. d. Penggunaan media pemasaran online guna menjangkau pasar yang lebih luas. Media pemasaran online yang dimaksud adalah sebuah website pemasaran. Dalam website tersebut disampaikan lokasi produksi, produk yang dijual dan lain sebagainya. Dengan adanya website ini, diharapkan agar konsumen dapat memperoleh informasi lengkap mengenai produk kopi Bali. F. KESIMPULAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam kegiatan pengabdian (IbM) ini adalah : 1. Telah dilakukan kegiatan yang dimulai dari sosialisasi, penyerahan alat produksi, pelatihan desain kemasan, pembuatan website pemasaran serta pelatihan penggunaan website pemasaran. 2. Pada kegiatan tersebut kedua mitra sangat antusias dan merasa terbantu dalam proses produksi, pengemasan dan pemasaran. 231 3. Peningkatan pendapatan mitra hingga 100%. G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN Kegiatan pengabdian (IbM) telah memberi dampak dan manfaat yang positif bagi UKM Kopi Bali Ibu Ni Made Martini dan Ibu Ni Ketut Sulandri. Melalui kegiatan pengabdian ini, UKM Kopi Bali dapat meningkatkan produksi Kopi Bali karena UKM telah menerima alat bantu produksi. Selain itu melalui desain kemasan dan pelatihan desain kemasan yang diberikan berdampak pada minat konsumen dalam membeli produk Kopi Bali. Pemasaran melalui pemanfaatan teknologi informasi berupa media pemasaran online (website) dapat memperluas jangkauan pemasaran kedua mitra UKM Kopi Bali sehingga produk Kopi Bali kedua UKM dikenal oleh masyarakat luas, tidak hanya di Bali saja namun juga secara nasional bahkan internasional. Merupakan suatu kebanggaan kegiatan ini dapat dilakukan sebab melalui kegiatan pengabdian (IbM) telah memberikan sumbangan kepada UKM dan secara tidak langsung meningkatkan taraf hidup masyarakat. H. DAFTAR PUSTAKA Bali Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2013. Data Potensi Industri Agro Provinsi Bali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, 2012. I. PERSANTUNAN Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang telah membantu menyetujui usulan kegiatan pengabdian (IbM) ini. Terima kasih kepada STMIK STIKOM Bali yang telah mendukung terlaksananya kegiatan pengabdian (IbM).

232