VARIASI BAHASA PRANCIS ANAK MUDA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS. N. Nastiti Utami. Universitas Negeri Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
COMPREHENSION ECRITE I

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE IV PR212. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202. Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd.

SILABUS. Seminar Kurikulum dan Bahan Ajar Bahasa Prancis SMA PR 218. Drs. Dudung Gumilar, M.A., M.Sc.

SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113. Iis Sopiawati, S. Pd.

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111)

Communication Orale IV

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

DAFTAR PUSTAKA. Akyüz, Anne et al. (2005) Les Exercices de Grammaire ; niveau A1 Paris : Hachette FLE.

Pengabdian Pada Masyarakat

PRODUCTION ÉCRITE II PR113

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd.

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

COMPREHENSION ECRITE I

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) Yadi Mulyadi, M.Pd. Iis Sopiawati, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari budaya yang hidup. Ia lahir dari suatu

SILABUS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PR 500

PRODUCTION ÉCRITE III (PR203)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd.

Oleh Dra Yuliarti Mutiarsih, M.Pd dkk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. linguistik yang merupakan ilmu bahasa yang sangat berkaitan dengan kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MODEL PEMBELAJARAN 3W + 2S

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

SILABUS. Compte Rendu PR 542. Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd.

HUBUNGAN VARIASI BAHASA DENGAN KELOMPOK SOSIAL DAN PEMAKAIAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa menjadi media sastra. Karya sastra muncul dalam bentuk ungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya, hidup manusia tidak bisa lepas dari bersastra. Kata sastra

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah sistem yang menghubungkan suatu karya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tindak tutur yang dilakukan manusia ketika berkomunikasi tentunya

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB V PENUTUP. Penelitian tuturan basa-basi dalam teks drama les Justes menghasilkan

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa dari 6000 lebih respon terhadap video klip Cœur de Pirates dalam album

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Ferdinand de Saussure mengungkapkan bahwa dalam ilmu linguistik

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang bersekolah di Indonesia selain bahasa Inggris. Tagliante (1994:

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

SILABUS LINGUISTIQUE II: PHONÉTIQUE & PHONOLOGIE PR215. Drs. Kamaludin Martawidenda, M.A., M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat turut mempengaruhi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pengantar dalam komunikasi sehari-hari. nasional dan bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,

L Â GE D OR DES M A GA ZINES B ernadeta S. Utami

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111)

SILABUS FRANÇAIS DE L HOTELLERIE ET DE LA RESTAURATION PR420. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

SILABUS HISTOIRE DE FRANCE (PR217)

BAB I PENDAHULUAN. orang dari masyarakat yang memiliki bahasa tertentu dan hanya digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting bagi manusia, karena melalui bahasa orang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum.

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL DI KAMPUS UPI TASIKMALAYA Oleh: Enung Rukiah ABSTRAK

SILABUS SOSIOLINGUISTIK BIL008. Dr. Gatot Sarmidi, M.Pd.

Transkripsi:

VARIASI BAHASA PRANCIS ANAK MUDA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS N. Nastiti Utami Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk melihat pemakaian variasi bahasa Prancis untuk anak muda, dalam proses pembelajaran bahasa Prancis melalui buku Metode Pembelajaran Bahasa Prancis yang dipergunakan di Indonrsia. Ketiga buku ajar yang menjadi sumber data dalam tulisan ini adalah Café Crème 1 yang ditulis pada tahun 1997, Campus 1 ditulis tahun 2002 dan Echo 1 yang ditulis tahun 2008. Analisis dimulai dengan menemukan kata yang ditenggarai sebagai bentuk variasi bahasa Prancis yang terdapat di dalam ketiga buku ajar tersebut di atas, kemudian diklasifikasi dan dilihat situasi pemakaiannya. Dari pengamatan diperoleh gambaran pemakaian variasi bahasa prancis yang berupa kosa kata argotik dan yang berupa pemendekan kata beserta situasi pemakaiannya. 1. Pendahuluan Pascale Certa (2001: 6) mengatakan bahwa bahasa Prancis merupakan bahasa yang hidup yang membutuhkan ruang gerak, dan tak seorangpun mampu menghentikan lajunya. Bahasa yang hidup dan lahir di jalanan atau di ruang-ruang publik berbeda dengan bahasa yang dipelajari secara resmi di bangku sekolah atau di ruang kuliah. Fenomena ini terjadi tidak hanya pada bahasa Prancis saja, tapi juga terjadi pada bahasa-bahasa lain termasuk bahasa Indonesia, yang ditandai dengan munculnya variasi bahasa Indonesia yang biasanya hidup di lingkungan anak muda, yang dikenal dengan bahasa prokem. Bahkan pada akhir-akhir ini muncul istilah bahasa alai yang juga diciptakan oleh anak-anak muda. Ahli sosiolinguistik menyebutkan bahwa munculnya variasi bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor geografis menimbulkan dialek geografis, faktor sosial yang berhubungan dengan kelas sosial, status dan latar belakang pendidikan, menimbulkan dialek sosial; serta register yang menggambarkan ragam bahasa yang berbeda-beda sesuai profesi dan sasaran bahasa (Wardhaugh, 1986: 40-48)

Variasi bahasa yang disebabkan oleh faktor sosial yang terkait dengan usia adalah variasi bahasa anak muda, karena biasanya anak muda bersifat dinamis dan kreatif. Variasi ini ditandai dengan sejumlah kosa kata atau struktur kata yang berbeda dengan bahasa yang dipergunakan anggota masyarakat dalam komunikasi pada umumnya. Berbagai alasan yang menjadi penyebab munculnya variasi bahasa ini. Salah satunya adalah sebagai tanda untuk menunjukkan keberadaannya di antara kelompokkelompok lain. Ada pula yang bertujuan sebagai kode rahasia yang hanya diketahui oleh kelompok mereka saja. Variasi sosial yang merupakan salah satu kekayaan budaya Prancis yang terkenal dan sudah ada sejak abad 18 adalah variasi bahasa Argot. Yang pada awalnya muncul dari balik tembok penjara, diciptakan oleh kalangan terbatas sebagai kode rahasia untuk berkomunikasi diantara mereka. Kemudian dalam perkembangannya setiap periode muncul argot yang pembentukannya dilakukan secara variatif dalam komposisi leksikalnya.. Pada saat ini ada beberapa kata argotik yang secara nyata dipergunakan dalam komunikasi sehari-hari. Variasi bahasa Prancis untuk anak muda pembentukannya dilakukan dengan pemenggalan kata, pengulangan, pembalikan, metafora dan metonimia (Boyer, 2001: 28). Kenyataan adanya variasi bahasa anak muda yang hidup dalam masyarakat Prancis ini, tidak tertangkap oleh pembelajar bahasa Prancis yang berada jauh di luar negara Prancis. Penulis buku Ajar berbahasa Prancis berupaya untuk menunjukkan keberadaan fenomena ini dalam buku Metode Pembelajaran Bahasa Prancis, dan mengenalkan kepada pembelajar bahasa Prancis yang berada di luar negara Prancis. Dalam tulisan ini ada 3 buah buku Metode Pembelajaran Bahasa Prancis yang akan dijadikan sumber data. 2. Landasan Teori Banyak ahli mencoba mendifinisikan tentang variasi bahasa. Dalam setiap definisi tercakup pengertian bahwa variasi yang merupakan satu set pola kebahasaan terkaitkan dengan sejumlah faktor eksternal (Wardhaugh, 1986: 34). Variasi yang terkait dengan latar belakang penutur dinamakan dialek. Latar belakang itu dapat berupa daerah asal, tingkat sosial, usia,

agama, jenis kelamin maupun suku. Secara garis besar dialek dikelompokkan menjadi dialek geografi yang meliputi asal-usul penutur dan dialek sosial yang meliputi latar belakang sosialnya. Di samping itu dikenal pula variasai bahasa yang disebut dengan ragam, yaitu variasi yang ditentukan berdasarkan suasana. Sedangkan register merupakan variasi bahasa yang dipengaruhi oleh kekhususan sifat dan kehendak penggunanya atau fungsi pemakaiannya ( Endang Nurhayati, 2009: 7). Faktor Sosiolinguistik ini menjadi satu masalah dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa. Bagaimana memasukkan unsur-unsur variasi bahasa yang merupakan bagian dari sosiolinguistik ini dalam Pengajaran Bahasa, khususnya dalam Pengajaran Bahasa Asing. Hal ini dapat dikaitkan dengan Kompetensi Komunikatif yang ada dalam Pendekatan Komunikatif. Chritina Bratt Paulson (dalam Sadtono, 1992: 73) menyebutkan ada 2 tafsir mengenai kompetensi komunikatif. Pertama versi Rivers, Kompetensi Komunikatif adalah interaksi linguistik dalam bahasa sasaran, yaitu Kemampuan untuk berfungsi dalam setting yang betul-betul komunikatif, yaitu, dalam suatu transaksi spontan yang melibatkan lebih dari satu orang. Pandangan ini memusatkan pada pengajaran arti referensial dari bahasa melalui pendekatan bentuk. Kedua versi Hymes, yang tidak hanya memasukkan bentuk-bentuk linguistik saja, tetapi juga aturan-aturan sosialnya, yaitu, pengetahuan tentang kapan, bagaimana, dan kepada siapa bentuk-bentuk tersebut patut dipakai. Pandangan ini memasukkan arti sosial dan aturan sosio-kultural bagi penggunaan bahasa, bukan sebagai komponen kultural tambahan yang cuma dilekatkan saja, tetapi juga sebagai bagian yang integral dari pengajaran bahasa. Lebih jauh lagi Jon Blundell (dalam Sadtono, 1992: 73) menyatakan bahwa dalam kompetensi komunikatif, pemakaian ragam informal, formal dan netral, yaitu ragam yang bukan formal dan bukan pula informal merupakan suatu keharusan. 3. Langkah kerja Langkah kerja dalam penulisan ini diawali dengan pengamatan terhadap unsur-unsur bahasa Prancis yang berupa kata dan ditenggarai sebagai wujud variasi bahasa. Kemudian unsur-unsur yang terdapat dalam Buku Metode Pembelajaran Bahasa Prancis Café Crème, Campus

dan Echo diklasifikasikan berdasarkan jenis pembentukannya dan diletakkan dalam kolom-kolom. Dari paparan tersebut akan dapat dilihat bentuk-bentuknya yang kemudian dibahas dalam bab selanjutnya, dengan mengkaitkan situasi pemakaiannya. Klasifikasi bentuk variasi bahasa didasarkan pada penjelasan yang ada dalam Dictionnaire du Français Argotique et Populaire dan Les Variation Sociale en Français. Di dalam buku tersebut dikatakan bahwa tanda spesifik lebih banyak terkait dengan leksikonnya, yang proses pembentukannya terjadi dengan pinjaman dari bahasa arab, pemenggalan, reduplikasi, metafora, metonimia dan proses pembalikan (Gadet, 2003: 85-86). 4. Hasil dan Pembahasan Berikut ini tabel hasil pengamatan variasi bahasa Prancis yang berbentuk kata, yang terdapat dalam ketiga buku ajar yang telah disebutkan di depan. a. Hasil Pengamatan Café Créme 1 Campus 1 Écho 1 Kata argot Fiston, type, rigoler,boulot, rigolades, sympa, bourge, Super, truc, kiffer, grave, un type, un chouette, chapeau, bohème gar, un mec, sympa. galere, vachement. Pemendekan La télé, au ciné, A tout bout La récré, le prof, saxo, en maths, le d champ, y un kilo, un livre foot, sympa, un s donnent des bio, le p tit déj, le cours de gym, la fac bis, pis disco, resto, météo, accro, le bac, le maths, la télé, le bobo, les infos b. Pembahasan Dari tabel di atas terlihat secara jelas bahwa dalam buku ajar Campus 1 tidak banyak terdapat unsur-unsur bahasa yang merupakan bentuk variasi

dalam bahasa Prancis. Sedangkan pada kedua buku ajar yang lain ditemukan variasi bahasa Prancis baik yang berupa kata-kata argot maupun kata yang berupa hasil pemendekan dari suatu kata yang lebih panjang. 1) Buku Café Crème 1. Metode Pembelajaran Bahasa Prancis ini ditulis oleh Massia Kaneman- Pougatch dkk. pada tahun 1997. Bentuk variasi bahasa Prancis banyak ditemukan terutama pada bagian Parole Liberté, yang merupakan bagian dalam metode tersebut untuk menunjukkan situasi pemakaian bahasa Prancis secara natural. Pemakaian variasi terdapat dalam dialog yang berlangsung dengan latar belakang situasi komunikasi yang sangat variatif. Antara lain percakapan yang terjadi antara seorang ayah dengan anaknya di dalam rumah tangga; percakapan antara pelatih dengan anggota yang terjadi di ruang publik yang berupa tempat olah raga; percakapan antar anak muda yang terjadi di tempat latihan musik; percakapan antara sahabat atau teman lama dst. Gambaran situasi tempat terjadinya percakapan tersebut di atas, sangat memungkinkan adanya pemakaian variasi bahasa dalam komunikasi non formal. a. Fiston, menurut Dictionnaire du Français Argotique et Populaire, merupakan kata argot yang maknanya sama dengan fils anak laki-laki, namun dalam pemakaiannya lebih terkandung adanya makna afektif. Pemakaian kata ini terdapat dalam percakapan yang berlangsung antara seorang ayah yang sedang mengantar anak lelakinya ke tempat latihan musik. b. Type, kata argot yang bermakna seseorang baik laki-laki maupun perempuan. Kata ini muncul pada percakapan dua pemuda di tempat latihan musik. Mereka membicarakan lowongan kerja yang membutuhkan seseorang untuk menjual tiket. c. Boulot, makna kata ini sama dengan travail pekerjaan. Kata tersebut dipergunakan oleh dua orang anak muda yang tengah membicarakan pesta syukuran yang akan diadakan oleh salah seorang teman yang baru saja mendapat pekerjaan.

d. Chapeau. Dalam bahasa standard kata ini bermakna topi, namun dalam situasi tertentu pemakaian kata ini dapat bermakna sama dengan bravo, sebagai ucapan selamat. Dalam Café Crème, kata ini diucapkan pada percakapan yang berlangsung antara dua sahabat yang sudah lama tidak bertemu. e. Chouette. Kata ini berpadanan dengan kata bon, beau atau agréable. Kata ini muncul pada saat pertemuan beberapa teman masa sekolah yang sudah lama tidak bertemu. f. Rigoler. Di dalam bahasa yang lebih formal kata tersebut berpadanan dengan kata s amuser, yang bermakna bergembira atau bersenang-senang. g. Sympa berpadanan dengan kata gentil dan agréable yang bermakna baik hati dan menyenangkan. Kata tersebut dipergunakan dalam percakapan yang terjadi antara dua gadis muda, yang satu sedang menghibur yang lain yang sedang sedih. Selain kata-kata argot yang terdapat dalam kamus argotik, terdapat juga variasi bahasa yang berupa sejumlah kata yang merupakan bentuk pemenggalan dari bentuk yang lebih panjang. Seperti pada kata télé merupakan pemenggalan dari kata télévision; ciné berasal dari kata cinéma; saxo dari kata saxophone; gym dari kata gymnastique; bentuk fac pemendekan dari kata faculté; sympa dari kata sympathique; maths dari kata mathématique dan foot dari kata football. Terlihat dengan jelas bahwa proses yang terjadi dalam pemenggalan (troncation) ini berbeda dengan proses pemendekan (siglaison) atau singkatan. 2) Buku Campus 1 Buku ajar ini ditulis oleh Jacky Girardet dan Jacques Pécheur pada tahun 2002. Pada tabel terlihat jelas bahwa tidak banyak unsur variasi bahasa Prancis yang ada di dalam buku ini, pada hal di dalam pengantar penulis menyebutkan bahwa buku tersebut menyajikan berbagai situasi komunikatif. Situasi tidak formal dan Variasi bahasa di dalam buku ajar ini memang lebih terungkap melalui stuktur kalimatnya dari pada penggunaan kosa kata. Sebagai contoh, sering dijumpai struktur kalimat interogatif seperti berikut C est quoi la pina colada?, demikian juga pemakaian kalimat negatif yang tidak lengkap C est pas mauvais!

Kata bourge, bohème dan sympa berasal dari kata bourgeois, bohème dan sympathique. Kata-kata tersebut terdapat dalam Dictionnaire du Français Argotique et Populaire. Kata bourge untuk menggambarkan status soaial golongan kaya sedangkan bohème untuk menggambarkan status sosial golongan bawah. Kedua kata tersebut dipergunakan dalam situasi dimana sepasang suami-istri yang masih muda, sedang diskusi untuk memilih jenis mobil mewah atau mobil biasa. Selain itu di dalam Capus 1 terdapat satu pelajaran yang membahas tentang variasi bahasa yang ada di Quebec, Canada. Variasi bahasa tersebut lebih cenderung pada penulisan dan pengucapan. Bentuk A tout bout d champ, y s donnent des bis berasal dari A tout bout de champ, ils se donnent des bises Di ujung pekarangan, mereka saling mencium. Bentuk y merupakan pemendekan dari bentuk ils mereka baik dalam tulisan maupun pada pengucapan, sedangkan d champ berasal dari de champ, s donnent dari se donnent dan bentuk pis berasal dari puis kemudian. 3) Buku Echo 1 Buku terbitan tahun 2008 ini ditulis oleh pengarang yang sama dari buku Campus 1. Di dalam buku ajar tersebut terdapat cukup banyak variasi bahasa Prancis untuk anak muda yang dipergunakan juga dalam bahasa populer. Variasi tersebut bayak ditemukan dalam percakapan yang terdapat pada bagian dari buku yang disebut Simulation. Bagian ini menggambarkan pemakaian unsur-unsur bahasa yang sudah dijelaskan pada bagian terdahulu, dalam komunikasi yang kongkret. a. Super. Frekuensi pemakaian kata ini terhitung lebih dari sekali. Kata ini sama maknanya dengan kata formidable hebat dalam bahasa standard. Di dalam buku ajar ini, kata tersebut dipergunakan dalam situasi percakapan antara dua anak muda yang baru saja berkenalan. b. Truc. Merupakan kata yang sering dipergunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang kita ketahui atau sesuatu yang tidak kita ingat namanya. c. Kifer. Kata argot yang diambil dari bahasa Arab, yang maknanya sama dengan aimer menyukai. Kata ini betul-betul hanya dipakai oleh anak-anak muda. Di dalam buku ajar ini kata tersebut dipergunakan untuk mendiskripsikan situasi anak muda pada saat ini.

d. Grave. Kata sifat ini biasanya dipergunakan untuk menggambarkan keadaan yang gawat, namun dalam variasi bahasa anak muda kata tersebut dipergunakan untuk menggantikan kata un problème sebuah masalah. e. Gar. Merupakan variasi bahasa familier untuk menyebut anak muda yang dalam bahasa standarnya sama dengan un jeune. Di dalam buku ajar, kata ini dipergunakan dalam puisi yang struktur kalimat dan kosa katanya benar-benar menunjukkan bahasa anak muda. f. Mec. Kata ini dipergunakan oleh anak-anak muda untuk menyebut lakilaki, yang dalam bahasa standard disebut un homme. g. Galèrent. Kata kerja ini bermakna hidup tanpa kerja atau hidup dengan pekerjaan kecil-kecilan, dan kata ini benar-benar hanya dipergunakan dikalangan anak muda. h. Vachement. Adverbia yang merupakan kata argot ini bermakna sangat atau banyak ini. Kata gar, mec, galèrent dan vachement terdapat dalam puisi yang berjudul Vu de ma fenêtre. Disamping itu terdapat kata-kata yang merupakan bentukkan dari katakata yang memiliki struktur lebih panjang. Kata récré merupakan pemenggalan dari kata récréation; prof berasal dari kata professeur; resto atau restau merupakan pemendekan dari bentuk restaurant. Selain itu didapatkan juga bentuk-bentuk accro yang berasal dari kata accrocher; p tit dej merupakan kependekan dari petit déjeuner; bio kependekan dari biologie. Pemendekan yang sudah lama dan biasa dipakai dalam komunikasi sehari-hari antara lain télé dari télévision, bac pemendekan dari baccaloréat; info dari information dan maths berasal dari kata mathématique. Dalam dunia anak muda dan mode terdapat juga kata bobo yang merupakan kependekan dari bourgois-bohèmien dan disco yang merupakan kependekan dari discothèque. 5. Simpulan Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa beberapa kata yang merupakan variasi bahasa Prancis yang sudah menjadi bagian dari bahasa populer, yaitu bahasa yang dipergunakan secara luas dan sering dipergunakan, terdapat di dalam ketiga buku ajar. Kata sympa, bac, télé yang merupakan bentuk pemendekan yang merupakan variasi bahasa anak muda, sering

dijumpai baik dalam bahasa lisan maupun tulis. Sedangkan kata-kata berikut benar-benar merupakan kata-kata argot boulot, truc, vachement, mec, gar, galerer. Upaya membawa kata-kata argot yang merupakan variasi dalam bahasa Prancis dalam Metode Pembelajaran Bahasa Prancis, tidak sebatas pada pengenalan saja. Ada beberapa kata argot yang masuk dalam bagian metode dan menjadi judul dari Unité 14 dalam Écho 1, yaitu Tu as du boulot?. Sementara yang berbentuk pemendekan juga dipergunakan dalam sub judul pada Unité 10 dari Écho 1, yaitu Êtes-Vous Accro Aux Nouvelles Technologies? 6. Daftar Pustaka Boyer, Henri. 2001. Introduction à la Sociolinguistique. Paris: Dunod Brown, H.D. 2000. Principles of Language Learning and Teaching. New York: Longman. Caradec, Fr. 1998. Dictionnaire du Français Argotique et Populaire. Paris: Larousse-Bordas. Certa, Pascale. (2001). Le Français d Aujourd hui: Une Langue Qui Bouge. Paris: Editions Balland/Jacob-Duvernet. Endang Nurhayati. 2009. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Kanwa Publisher. Gadet, F. 2003. La Variation Sociale en Fraçais. Paris: Edition Ophrys. Girardet, J. 2002. Campus 1, Méthode de Français. Paris: CLE International., 2008. Écho 1, Méthode de Français. Paris: CLE Internationale. Goudaillier, JP. 2001. Comment Tu Tchatches! Dictionnaire du Français Contemporain Des Cités. Paris: Maisonneuve-Larousse. Harimurti Kridalaksana. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia. Kaneman-Pougatch dkk. 1997. Café Crème 1, Méthode de Français. Paris: Hachette. Sadtono, E. 1992. Kompetensi Komunikatif mau Kemana?. Dalam Mulyanto Sumardi (Ed), Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra (pp. 71-92). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Wardhaugh, R. 1986. An Introduction to Sociolinguistics. Oxford: Basil Blacwell Ltd.