Komparasi Literasi Oleh: Mustofa Kamil

dokumen-dokumen yang mirip
Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia

Sosialisasi Implementasi Gerakan Literasi Sekolah

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

GERAKAN LITERASI SEKOLAH

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

KONSEP DASAR DAN SEJARAH PNFI. Oleh Puji Yanti Fauziah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

Nama:bayu prasetyo pambudi Nim: Analisis negara maju negara berkembang

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN

BAB I PENDAHULUAN. diketahui bahwa literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan

MAKALAH GURU PRODUKTIF, GURU PROFESIONAL: SEPUTAR PERMASALAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK DIJADIKAN BUKU PANDUAN PENDIDIK

I. PENDAHULUAN. beberapa ciri yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah tersedianya

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

PEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang

BLUE PRINT MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. terciptalah masyarakat membaca (reading society). Masyarakat yang sudah maju

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

PENINGKATAN MUTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) YANG PROFESIONAL

PERAN TAMAN BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI SENI DAN BUDAYA KREATIF BERBASIS NILAI-NILAI LUHUR DALAM NASKAH NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

PELATIHAN PENULISAN KREATIF TERSTRUKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Masyarakat juga mengambil peran yang

BAB I PENDAHULUAN. Alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

CHAPTER 3 KETERAMPILAN UNTUK ABAD 21 DIAN PERMATASARI KUSUMA DAYU

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 memaparkan beberapa cakupan yang dibahas dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

Menumbuhkan Budaya Baca Di Lingkungan PKBM PELITA RIAU. : Adimir A. Baluka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

Kata kunci : Literasi, Mahasiswa, Membaca Kritis dan Kreatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

LITERASI DIGITAL DAN PERTISIPASI PUBLIK PEMUDA DESA. Oleh; Agus Maimun Ketua Karang Taruna Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, maka dalam rangka peningkatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

42. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. (Materi Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013)

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu membaca,

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menulis adalah tahapan terakhir dalam keterampilan berbahasa, tahap ini

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat penghubung dan pengenal bagi masing-masing. merupakan alat kontrol utama manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih baik. Semula literasi hanya diartikan sebagai kemelek-hurufan. Namun hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, berkembang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

sangat berpengaruh pada kemahiran berbahasa yang lain, yaitu mahir menyimak

Oleh Dadang S. Anshori. depan bangsanya, di Amerika dan Eropa tejadi pesta pora modernisme. Di negara-negara maju, kampus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

38. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

Samsu Somadayo Universitas Khairun Ternate Jln. Batu Angus Ternate

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Robita Ika Annisa, 2013

2014 KONTRIBUSI LITERASI SAINS DAN KORELASINYA TERHADAP PERILAKU SEHAT SISWA SEKOLAH LANJUTAN ATAS KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. Kriteria untuk mengetahui apakah kegiatan belajar mengajar itu berhasil atau

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU (KPPG)

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh : EKA ROHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional memerankan bagian yang sangat

Surat Kabar Harian YOGYA POS, terbit di Yogyakarta Edisi 12 Oktober KEPENDUDUKAN DAN KEPENDIDIKAN ISLAM Oleh : Ki Supriyoko

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat

TEXT WRITING SKILLS CLASS PERSONAL LETTER VII MTs AL-ITTIHAD RUMBAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam menunjang era baru ini. Selain Bahasa Inggris, Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

2015 ANALISIS TATA LETAK DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UNTUK UMUM PERTAMINA CABANG

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi (TIK), dan lahirnya masyarakat berbasis ilmu pengetahuan

Transkripsi:

Komparasi Literasi Oleh: Mustofa Kamil

Mengapa Literasi Penting Menjadi Gerakan Dunia 1. Pasar global menuntut kemajuan yang seimbang antar negara (ekonomi dan teknologi) 2. Niraksara berpengaruh terhadap perkembangan budaya (kehidupan menjadi stagnant) 3. Kemelekaksaraan merapakan salah satu indikator Human Development Indeks dan IPM: 1) kesehatan, 2) pendidikan dan 3) pendapatan. 4. Hak azasi manusia (human right) merupakan ciri manusia berbudaya pada abad modern. 5. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa kelaparan, kurang gizi, kurang keterampilan, kematian bayi dan sejenisnya, yang merupakan akar keterbelakangan, sangat erat kaitannya dengan kebutahurufan. 6. Negara miskin rata-rata diakibatkan oleh ketidak melekan (illiterate).di Negara miskin (terbelakang) prioritas program literasi lebih kepada buta aksara, dan angka. Literacy adalah kemampuan read, write, spell, listen, and speak (traditional definition) (1980) (UNESCO, http:/www.stat.aucland.ac..nz/-iase/islp)

World Illiteracy Rate 1970 to 20015 (projected) Percentage of Population 50.0 45.0 40.0 35.0 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0 1970 1980 1990 1995 2000 2005 2010 2015 Famale Male Total Date

Perbandingan Literasi Dasar Konvensional hanya menuntut kemampuan membaca, menulis dan berhitung, Fungsional 1. kemampuan memanfaatkan literasi dalam berbagai aspek kehidupan; dan 2. kemampuan menggunakan literasi untuk memahami, mengubah dan mengontrol kenyataan dunia. Dalam istilah lain, Freire, menyebutnya sebagai process as an act of knowing, UNESCO seseorang telah memiliki kemampuan literasi apabila dia telah memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dasar yang sesuai dan bermanfaat dalam mengusahakan berbagi macam aktivitasnya kehidupannya. Kemampuan literasi diperlukan oleh seseorang untuk mengefektifkan fungsinya dalam kelompok atau masyarakatnya.

Standar Literasi di Beberapa Negara Maju No. Tahun Negara Standar Literasi dasar Tujuan 1 1980 Amerika Serikat dan Scotlandia Kemampuan membaca menulis dan berhitung 1. Memperoleh dan memanfaatkan informasi 2. Mengungkapkan pendapat dan gagasan (ide) 3. Membuat keputusan dan memecahkan masalah, dalam keluarga, pekerjaan sebagai warga negara dan pebelajar sepanjang hayat 2 1990 (Era literasi komputer) Di Beberapa Negara maju (Jepang, Korea, Taiwan, Negaranegara Eropa dan Amerika) Kemampuan membaca surat kabar, kemampuan berkomunikasi di masyarakat, kemampuan menggunakan komputer dan teknologi digital Sehingga berkembang ke arah, multimedia literasi, computer literasi, information literasi dan teknisi komputer literasi 1. Mampu bergaul dalam kehidupan sosial yang lebih luas 2. Mampu meningkatkan kemampuan ekonomi dan usaha komersial lain di lingkungannya 2. Melakukan browsing, 3. Menyampaikan pesan melalui internet 4. Menjadi programmer

Lanjutan 3 1990 sampai 2007 Amerika Serikat, Australia, Canada dan Filnandia, Jepang, India, Hongkong, Inggris, Perncis sebagi pelopor Arts Literasi (cita rasa Kecintaan terhadap karya seni, sastra) Kebiasaan membaca dan menulis bermakna melalui tubuh teks. Keterampilan analitis, keterampilan berkomunikasi. Contoh telah lahir 200- an lebih perusahaan multimedia baru dengan 60.000 jenis pekerjaan 1. Kemampuan menjelajah dan merefleksikan berbagai reaksi emosi selama dan setelah transaksi dengan teks. 2. Mampu mengeksplorasi dan merefleksikan beragam budaya dunia yang dibaca dan secara kritis mempelajari budaya mereka sendiri melalui beragam penggunaan artistik berbegai media representasi. 3. Mengembangkan kebiasaan literat, mengungkapkan perasaan dan ide dengan cara berbeda sehingga terbuka terhadap bermacam ragam karya dan ide, sastra dll. 4. Mengalirnya kreasi-kreasi baru, karena intuisi dan keterampilan seni diakui sah sebagai basis bagi berbagai jenis pekerjaan dalam dunia industri- mulai dari teknologi tinggi hingga industri hiburan. 4 Di negaranegara Afrika Kemampuan membaca, menulis, berhitung, berkembang kepada, literasi kesehatan, literasi politik dapat ikut terlibat dalam bermasyarakat, mulai dari mengenal diri, lingkungan sampai tugas-tugas yang harus dilakukan sebagai warga negara.

lanjutan 5 Negara Asia Selatan (India, Pakistan) Kemampuan membaca, menulis dan berhitung menuju sosio ekonomik menciptakan manusia baru dan menumbuhkan kesadaran akan keterbatasan sumber-sumber energi, kebersamaan dalam masyarakat, pendapatan yang lebih baik kesehatan yang lebih baik, produksi yang meningkat dan modernisasi.

Lanjutan Abad 12-13 Abad 18 Abad 19 Abad 20 Di Inggris litersi kemampuan membaca bible Di Walsh setiap orang mampu membaca bibel Di Inggris ½ penduduknya Di Amerika 90 % bisa membaca bible. Begitu juga New England Kemampuan membaca ditutup 100 % (Finlandia, Swedia dan Estonia) tapi untuk perempuan swedia sampai akhir abad 19 masih belum bisa menulis Hingga tahun 1980. Literacy traditional: membaca, menulis, mengeja, mendengar dan berbicara. Di amerika ditambah dengan, pemaknaan dan fungsional. Juga kemampuan berhitung. Terutama untuk memecahkan masalah, dan memperoleh informasi begitu pula di Scotland. Sampai tahun 1990. Literacy komputer (teknologi), information literacy, multimedia literacy. Negara Maju. Art Litercy

Arah Perkembangan Masyarakat Gemar Belajar Literacy Process Adult Target General educational Processes and Process Literacy Adult Target General Educational System Process and System Reading, Writing, Numeracy Basic Social Functionality Post Literacy Skills Potential literacy regression Illiterates Semi-Literate Neo-Literates Adequately Functional Literates Autonomous Learners Learning Society Continuing Education Adult Education Life-long learning Sistem Pendidikan Informal Sistem Pendidikan Non-formal Sistem Pendidikan Formal

Terima Kasih Assalamualaikum