Menurut Conny (2002: 49) perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang juga menjadi karakteristik dari aspek perkembangan yang lain,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DI RA IP QURROTA A YUN NGRANDU NGLOROG SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak-anak merupakan dunia yang khas yang diindera dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Menurut makna. tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa potensi anak harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan apabila manusia tersebut mempunyai kemampuan. (

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP CAKAP PADA KELOMPOK B DI RA NURUL HIKMAH RINGINHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia, dengan berdirinya Taman Siswa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk. pendidikan Sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru mengharapkan anak didiknya berkembang secara optimal. ngembangan antara lain: kemampuan nilai moral agama, kemampuan

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

BAB I PENDAHULUAN. terampil berbahasa Indonesia yang baik dan benar. ragam. Untuk memperoleh keterampilan berbahasa, mula-mula anak pada

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan konseptual dan intelektual anak-anak. Memahami proses. perkembangan kognitif anak-anak secara menyeluruh.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui. yang lebih lanjut.(yamin & Jamilah, 2012: 1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

WORKSHOP BAHASA INDONESIA DI SD. ISAH CAHYANI Diadaptasi dari berbagai sumber

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Anak diibaratkan sebagai kertas putih, pertumbuhannya akan tergantung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeyen Yeni Aminah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sikap dan perbuatan dengan menggunakan bahasa. Kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir ilmiah merupakan kegiatan berpikir yang sistematis dan teratur

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan anak-anak pada rentang usia 0 6 tahun yang. membutuhkan banyak stimulasi untuk membantu pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak-anak merupakan masa perkembangan. Cara mendidik sangat menentukan perkembangan anak terutama pada perkembangan bahasa anak.pendidikan di Taman Kanak-kanak pada dasarnya adalah pembelajaran yang sederhana dan konkret sesuai dengan dunia kehidupan anak, terkait dengan situasi pengalaman langsung, kreatif menyenangkan dan menarik, mengundang rasa ingin tahu, bermanfaat dan terkait dengan aktivitasaktivitas bermain anak. Perkembangan bahasa yang baik serta terarah harus ditanamkan pada anak sedini mungkin, karena bahasa adalah alat untuk menyatakan fikiran dan perasaan sekaligus alat komunikasi antar manusia. Bahasa merupakan modal bagi setiap anak untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, untuk itulah pada perkembangan anak usia dini bahasa sangat perlu untuk dikembangkan mengingat sangat pentingnya bahasa bagi kita semua. Pada usia empat tahun, perkembangan bahasa anak-anak meledak. Perbendaharaan kata mereka mencakup sekitar 4.000 smpai 6.000 kata, dan mereka banyak berbicara dalam kalimat lima sampai enam kata. Mereka menggunakan bahsa untuk menyampaikan pikiran, kebutuhan, dan permintaan mereka. Perkembangan bahasa merupakan bagian dari kematangan otak. Menurut Chomsky (1974) dalam Dhieni (2005: 2.3) mengatakan bahwa individu dilahirkan dengan alat penguasaan bahasa (Language Acquisition Device) dan menemukan sendiri cara kerja bahasa tersebut. Dalam belajar bahasa, individu memiliki kemampuan tatabahasa bawaan untuk mendeteksi kategori bahasa tertentu seperti fonologi, sintaksis dan simatik yang tidak dipengaruhi oleh inteligensi maupun pengalaman individu. 1

2 Menurut Conny (2002: 49) perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang juga menjadi karakteristik dari aspek perkembangan yang lain, karena memperlihatkan aspek belajar pada satu pihak, dan aspek tumbuh pada pihak lain. Ia meliputi ketermunculan dari respons baru dan diferensiasi serta penghalusan dari bentuk-bentuk lama, mencakup proses pembaharuan dan pemutakhiran. Perkembangan tersebut juga menunjukkan adanya kemampuan menghubungkan kejadian tertentu dengan impuls untuk menyatakannya. Bagi anak-anak usia tiga, empat dan lima tahun, tibalah masa pertumbuhan dahsyat di bidang bahasa. Perbendaharaan kata meluas dan struktur semantik dan sintaksis bahasa mereka menjadi semakin rumit. Perubahan dalam hal bahasa ini mewakili perkembangan kemampuan kognitif. Anak-anak menjadi pemikir yang lebih rumit dan sejalan dengan pemikiran mereka. Anak-anak usia tiga, empat dan lima tahun ingin tahu tentang bahasa dan semakin percaya kepada bahasa untuk memberitahukan keinginan dan kebutuhan mereka. Cara anak dalam menggunakan bahasa akan berpengaruh pada perkembangan sosial, emosional, fisik, dan kognitif. Thaiss ( Bromley, 1992) dalam Dhieni dkk (2005: 1.16) mengemukakan bahwa anak dapat memahami dan mengingat suatu informasi jika mereka mendapat kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya, dan memanipulasinya. Pengembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak lebih menekankan pada mendengar dan berbicara, bukan pada membaca dan menulis. Orang tua dan pendidik sangat berperan penting dalam perkembangan bahasa anak terutama dalam mendengar dan berbicara. Anak usia dini memiliki banyak ide tentang arti bahsa dan menggunakan aturan dalam bahasa untuk menciptakan kata-kata dan kalimat baru. Ada banyak bahasa yang dihasilkan anak yang bukan merupakan hasil imitasi murni melainkan merupakan hasil kesimpulan umum dari ide-ide atau aturan-aturan bahasa tertentu yang dipahami anak. Pengembangan bahasa yang terbaik

3 adalah ketika anak-anak bertindak sebagai rekan percakapan dan masuk ke dalam pembicaraan atau dialog yang sebenarnya. Perkembangan bahasa tergantung pada kematangan sel korteks, dukungan lingkungan, dan keterdidikan lingkungan. Beberapa hal yang penting dalam perkembangan bahasa adalah perkembangan persepsi, pengertian, adaptasi, imitasi, dan ekspresi. Syarat penting lain adalah pendengaran yang baik untuk menangkap berbagai jenis nada berbicara dan kemampuan untuk untuk dapat merasakan nada emosi lawan bicara. Anak harus belajar mengerti semua proses ini, berusaha meniru dan kemudian baru mencoba mengekspresikan keinginan dan perasaannya.perkembangan bahasa anak meliputi perkembangan fonologis (yakni mengenal dan memproduksi suara), perkembangan kosakata, perkembangan sematik atau makna kata, perkembangan sintaksis atau makna kalimat, dan perkembangan pragmatik atau penggunaan bahasa untuk keperluan komunikasi. Dari hasil observasi awal yang peneliti lakukan dikelompok A RA IP Qurrota A yun Ngrandu Nglorog Sragen, dapat dilihat bahwa kemampuan bahasa anak masih rendah. Kurangnya variasi guru dalam menggunakan metode pada saat mengajar memunculkan beberapa permasalahan seperti memberikan layanan pendidikan khususnya dalam hal perkembangan bahasa anak. Kesulitan ini mengganggu proses belajar seperti membaca. Dalam mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Permainan yang dilakukan pun tidak banyak, anak hanya diberi kesempatan bermain pada waktu istirahat. Setiap pagi anak memulai kegiatan dengan tahfidz dan praktik sholat, setelah itu guru terbiasa memberikan LKA kepada anak, sehingga anak tidak mempunyai kesempatan untuk mengutarakan apa yang diinginkannya. Selain itu, guru jarang sekali menggunakan media pada saat mengajar. Ada banyak buku cerita di TK tersebut namun jarang sekali di sentuh oleh guru maupun anak, sehingga anak merasa jenuh saat pembelajaran, terkadang anak pun tidak begitu mengerti dengan apa yang telah disampaikan oleh guru. Hal ini disebabkan

4 belajar memerlukan kemampuan berbahasa. Bahasa dan belajar tidak dapat dipisahkan. Kemampuan menggunakan bahasa secara efektif sangat berperan penting terhadap kemampuan belajar anak. Dalam Dhieni dkk (2005: 2.22) dijelaskan bahwa para pendidik yang banyak melakukan interaksi dengan anak-anak dapat melihat bahwa kemampuan bahasa anak diperoleh melalui imitasi, spontanitas, maupun kreasi. Dengan begitu peneliti akan meneliti Pengaruh MetodeBercerita Terhadap Perkembangan Bahasa Anak di RA IP Qurrota A yun Ngrandu Nglorog Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang diatas, diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut: a. Perkembangan bahasa anak yang kurang baik b. Jarangnya penggunaan metode bercerita C. Pembatasan Masalah Penulis membatasi penelitian ini pada penggunaan metode bercerita dengan menggunakan buku cerita di Kelompok A RA IP Qurrota A yun Ngrandu Nglorog Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah metode bercerita berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak di RA IP Qurrota A yun Ngrandu Nglorog Sragen Tahun Ajaran 2015/2016? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka disimpulkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode bercerita dengan buku cerita terhadap perkembangan bahasa anak di RA IP Qurrota A yun Ngrandu Nglorog Sragen. F. Manfaat Penelitian Dengan penelitian yang dilaksanakan, peneliti berharap adanya manfaat sebagai berikut:

5 a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dalam mengembangkan bahasa anak melalui metode bercerita dengan buku cerita di RA IP Qurrota A yun Ngrandu Nglorog Sragen. b. Manfaat Praktis Melalui penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat baik bagi anak, guru, serta sekolah antara lain: 1) Bagi Anak Bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak melalui metode bercerita dengan buku cerita. 2) Bagi Guru Bermanfaat sebagai pedoman bagi guru RA IP Qurrota A yun Ngrandu Nglorog Sragen dalam mengembangkan kemampuan berbahasa lisan. 3) Bagi Sekolah Bermanfaat untuk meningkatkan prestasi RA IP Qurrota A yun Ngrandu Nglorog Sragen yang dapat dilihat dari berkembangnya bahasa lisan anak.