BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang dilakukan saat ini biasanya sangat membosankan dan

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan. Di masa sekarang kecanggihan dan kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. menuntut peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

TUTORIAL INTERAKTIF OPERASI BILANGAN DAN PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR PADA MATA KULIAH DASAR TEKNIK DIGITAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. geometri, dan analisis (Hamzah Uno, 2007: 129). mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK namun alat-alat pendukung perkuliahan seperti LCD kurang dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan konsep siswa di sekolah sering diindikasikan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diri yang kuat untuk menepati apa yang telah direncanakan itu.

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Fisika berperan

BAB I PENDAHULUAN. akan peneliti sajikan pada bab ini adalah latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. trobosan demi peningkatan mutu pendidikan. Hal itu ditandai dengan hadirnya

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

b. Bagaimana respon siswa terhadapgame aljabar shoot apabila diterapkan dalam proses pembelajaran?

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia materi yang dirasa sulit oleh

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu media yang memproses seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

GITA MARDIAN KUSNANDANG

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Indonesia seperti adanya program sertifikasi, dan SM-3T.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demi detik sejak manusia lahir sampai mati. Manusia sejak lahir belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan produk kemajuan teknologi yang mampu. melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK. Pada kenyataannya dunia pendidikan di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang komputer saat ini, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN ORBIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai suatu produksi dan proses yang telah berkembang dapat mempengaruhi pemahaman pengetahuan dari berbentuk aplikasi multimedia untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Media merupakan alat bantu dalam kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Media digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki kemampuan untuk (1) menyajikan peristiwa yang kompleks dan rumit menjadi lebih sistematik dan sederhana, (2) meningkatkan daya tarik dan perhatian pembelajar, dan (3) meningkatkan sistematika pembelajaran. Sadiman (2014:7) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dengan adanya media pembelajaran maka kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat membantu guru atau pendidik dalam menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan, dan menciptakan iklim emosional yang sehat diantara siswa. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing dalam pembelajaran menjadi konkret dan mudah 1

2 dimengerti oleh siswa. Pada kenyataannya, seringkali kegiatan pembelajaran berlangsung tidak efektif dan efisien. Banyak waktu, tenaga, dan biaya yang terbuang sia-sia sedangkan tujuan belajar tidak dapat tercapai bahkan terjadi kesalah pahaman dalam komunikasi antara pendidik dan siswa. Hal tersebut masih sering dijumpai pada proses pembelajaran dewasa ini. Sebuah pembelajaran akan menarik perhatian siswa jika ada keterpaduan pemilihan strategi atau metode pembelajaran dengan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disajikan. Strategi pembelajaran harus dikemas sedemikian rupa sehingga bahan ajar yang disajikan tidak hilang begitu saja seiring dengan bertambahnya pengetahuan yang baru dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Materi pembelajaran sering kali bersifat abstrak atau diluar pengalaman siswa dalam kehidupannya sehingga materi pembelajaran akan sulit diajarkan dan dipahami oleh siswa. Visualisasi materi pembelajaran yang abstrak dapat dilakuan dengan menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru-guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Budi Agung Medan pada tanggal 25 februari 2016, bahwa penggunaan media pembelajaran menulis puisi di sekolah tersebut masih menggunakan media berupa gambar dan alam sekitar. Menurut mereka media gambar dinilai kurang efektif dan mengena untuk pembelajaran menulis puisi bagi siswa SMA kelas X, sehingga mereka cenderung memilih membawa siswa langsung ke luar kelas untuk membantu mencari ide dan inspirasi. Tetapi meskipun melihat langsung alam sekitar dianggap lebih efektif untuk mencari ide dalam menulis puisi, pada kenyataannya pengkondisian siswa menjadi lebih sulit

3 karena lingkup untuk memonitor dan mengontrol siswa menjadi lebih luas. Kendala lain adalah hasil karya siswa dalam menulis puisi masih terpaku dengan diksi yang baku dan bait yang dibuat cenderung mirip dengan pantun. Selain itu, rima yang digunakan kurang mampu mendukung maksud dan suasana puisi, tipografi belum tepat, tampilan puisi kurang menarik, serta ketidak pahaman siswa menyesuaikan isi puisi dengan tema yang mereka pilih menjadi indikator belum tercapainya kegiatan pembelajaran yang diharapkan. Kesulitan yang dihadapi siswa merupakan suatu kendala pembelajaran menulis puisi di sekolah, sehingga siswa kurang tertarik dan antusias dalam pembelajaran menulis puisi. Siswa juga cenderung jenuh, bosan, dan tidak terinspirasi. Hal tersebut terjadi karena dalam pembelajaran guru masih menggunakan media konvensional berupa gambar atau potret. Media yang seharusnya bisa menambah semangat dan memotivasi belajar siswa menjadi suatu hal yang membosankan bagi siswa. Hal ini menjadi bukti bahwa media pembelajaran yang digunakan masih belum sesuai dan kurang mampu untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Faktor internal disebabkan kurangnya pengetahuan/ pemahaman siswa tentang menulis puisi dan faktor eksternalnya adalah kurangnya sarana, media, dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat. Salah satu hal yang selalu menarik perhatian dan selalu menjadi masalah dalam pengajaran adalah bagaimana penyampaian materi atau bahan ajar supaya mudah dimengerti dan dipahami oleh anak didik.

4 Media pembelajaran yang ada mayoritas bersifat satu arah dan masih terbatas pada media visual berupa gambar maupun media audio visual seperti tayangan rekaman peristiwa. Materi pendukung yang ada selama ini juga masih sangat kurang sesuai, misalnya dalam kesesuaian dengan perkembangan ilmu dan teknologi, keterkinian contoh, kemenarikan materi, evaluasi, dan latihan masih belum mampu menginspirasi siswa untuk mendorong mencari informasi yang lebih jauh. Selain itu desain isi media pembelajaran menulis puisi yang beredar masih terkesan memiliki banyak kekurangan. Tampilan pada media yang ada terlihat seadanya sehingga kurang mampu menimbulkan ketertarikan siswa. Tata letak, penggunaan huruf, tipografi, keterbacaan, dan ilustrasi masih sederhana sehingga desain yang ditampilkan tidak menarik dan terkesan monoton. Pengembangan media pembelajaran interaktif dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan peserta didik dalam belajar. Penguasaan suatu kompetensi dalam pelajaran sangatlah penting, untuk itu siswa sangat memerlukan model atau peraga yang kurang tepat. Dengan dikembangkannya multimedia interaktif yang tepat, maka kesulitan tersebut dapat diatasi. Apabila materi pembelajaran yang akan disampaikan memerlukan contoh yang riil, maka media pembelajaran interaktif mampu membantu peserta didik menuntun dengan menampilkan video tutorial. Demikian pula materi yang rumit, dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik, sehingga menjadi lebih mudah dipahami. Penerapan media pembelajaran interaktif dapat mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri,

5 tuntas dan dengan hasil (output) yang jelas. Media pembelajaran intraktif yang sudah teruji kelayakan dan keunggulannya akan dapat menanbah sumber belajar yang dapat dipergunakan peserta didik dalam belajar. Media pembelajaran interaktif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu penggunaan gabungan beberapa media dalam menyampaikan informasi yang berupa teks, grafis, video dan audio dalam aplikasi komputer. Salah satu media yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran yakni macromedia flash. Menurut Andi (2004:1) Aplikasi macromedia flash adalah sebuah program animasi yang telah banyak digunakan oleh para animator untuk menghasilkan animasi yang profesional. Aplikasi macromedia flash dapat membuat dan menambahkan sesuatu desain animasi, objek grafis sehingga situs internet akan tampak lebih menarik. Media pembelajaran ini juga dapat digunakan berulang-ulang, sehingga siswa yang belum memahami materi pelajaran dapat mengulang kembali kegiatan belajarnya secara mandiri, mengingat setiap siswa memiliki tingkat daya serap yang berbeda. Oleh karena itu, macromedia flash memberikan arah atau trend tersendiri didunia penelitian pengembangan. Dari penjelasan keunggulan aplikasi macromedia flash dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik dan interaktif karena didalamnya terdapat teks, gambar, suara dan animasi. Seluruh sisiwa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran dengan program macromedia flash memungkinkan siswa belajar mandiri dalam memahami suatu konsep. Dengan begitu, diharapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat tercapai.

6 Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan oleh peneliti diharapkan selain mampu memotivasi siswa untuk mencintai kegiatan menulis puisi juga mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, peneliti berusaha mengembangkan media pembelajajran interaktif pada pembelajaran menulis puisi melalui aplikasi macromedia flash yang dikemas dalam bentuk VCD di SMA kelas X. Keunggulan media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti adalah media tersebut cukup efektif untuk digunakan dalam pembelajaran menulis puisi karena bersifat interaktif dan tidak monoton. Keunggulan lainnya adalah selain diperuntukan untuk pembelajaran di tingkat SMA juga telah disesuaikan untuk dapat digunakan oleh pengguna umum. Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti mengangkat judul Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif pada Pembelajaran Menulis Puisi di SMA Kelas X Budi Agung Medan. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan ada beberapa hal yang dapat diidentifikasi yaitu, 1. Guru masih menggunakan media gambar dan lingkungan sekitar sebagai sarana utama untuk merangsang kreativitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi, 2. Hasil karya siswa dalam menulis puisi masih terpaku dengan diksi yang baku dan bait yang dibuat cenderung mirip dengan pantun,

7 3. Siswa kurang tertarik dan kurang antusias dalam pembelajaran menulis puisi, 4. Media pembelajaran yang ada saat ini bersifat satu arah dan masih terbatas pada media visual seperti gambar maupun media audio visual, 5. Media pembelajaran yang digunakan masih belum sesuai dan kurang mampu untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran menulis puisi, dan 6. Pemakaian media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran menulis puisi masih minim. 1.3. Pembatasan Masalah Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian pengembangan ini adalah: materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi Kompetensi Dasar: Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa tutorial yang dapat diakses dalam bentuk VCD media pembelajaran interaktif yang aplikasintya dibuat dengan Macromedia Flash, dan penelitian ini tidak menguji efektifitas hasil belajar siswa. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di SMA Budi Agung Medan.

8 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan tersebut, dirumuskan sebagai berikut, 1. Bagaimana hasil pengembangan media pembelajaran interaktif pada pembelajaran Menulis Puisi? 2. Bagaimana efektivitas pengujian produk dengan menggunakan media pembelajaran Interaktif Menulis Puisi pada siswa kelas X SMA Budi Agung Medan? 1.5. Tujuan Pengembangan Sejalan dengan masalah penelitian, tujuan penelitian Penelitian dan pengembangan ini adalah 1. Mengetahui hasil pengembangan media pembelajaran interaktif pada pembelajaran menulis puisi yang layak, mudah dan menarik digunakan. 2. Mengetahui efektifitas produk media pembelajaran interaktif Menulis Puisi pada siswa kelas X SMA Budi Agung Medan?

9 1.6. Mamfaat Penelitian Temuan penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis 1.6.1 Secara teoritis Secacara teoritis temuan kajian ini memberi sumbangan terhadap teori pembelajaran tentang menulis puisi, disamping itu temuan penelitian ini juga bermanfaat sebagai rujukan dalam penelitian lebih lanjut. 1.6.2 Secara Praktis Secara praktis temuan penelitian ini memberi sumbangan dan mamfaat sebai berikut. 1. Manfaat bagi Siswa a. Menarik minat dalam pembelajaran menulis puisi. b. Media pembelajaran puisi sebagai sumber belajar yang diharapkan dapat mempermudah mempelajari materi menulis puisi. c. Siswa mampu belajar secara mandiri, efektif, dan terarah. d. Siswa akan lebih senang dengan pembelajaran menulis puisi kerena adanya media interaktif baru yang menarik. e. Siswa mampu lebih kreatif dengan menghasilkan produk teks puisi. 2. Manfaat bagi Guru a. Membantu guru untuk membangkitkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran puisi. b. Diharapkan mampu menginspirasi guru untuk membuat media pembelajaran yang lebih kreatif dan interaktif.

10 c. Guru akan lebih antusias dalam mengajarkan pembelajaran menulis puisi sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat dan akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan serta tidak terkesan klasik. 3. Manfaat bagi Peneliti a. Memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam membuat media pembelajaran yang lebih inovatif untuk pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya puisi. b. Menambah kreativitas untuk membuat desain dan produk media pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan produktif.