HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN (BAGI HASIL) MUDHARABAH BESERTA RISIKONYA TERHADAP EKSISTENSI BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN (Bagi Hasil) MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH BESERTA RISIKONYA DENGAN EKSISTENSI PT. BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI

EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Bank X Cabang Sampang) SKRIPSI

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE SKRIPSI

KATA PENGANTAR. segala berkat dan rahmat-nya yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SURYAINTI PERMATA Tbk SKRIPSI. Oleh : Lilian Widi S /FE/EA

PENGGUNAAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEUNTUNGAN INVESTASI BAGI INVESTOR PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS YANG GO PUBLIC DI BEI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHIMPUNAN TABUNGAN MASYARAKAT PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Gaya. kepemimpinan sebagai variabel moderating dalam hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

SKRIPSI. Diajukan oleh: Dewi Arum Citrawati /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

PENGARUH SISTEM INFORMASI DAN PENGANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. PELINDO III

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

PENGARUH RISIKO PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT INVESTASI OLEH PD. BPR GRESIK SKRIPSI. Oleh :

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT WIDODO NGAWI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi. Diajukan oleh:

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM PADA LQ-45 YANG TERDAFTAR DI PT. BEI (BURSA EFEK INDONESIA) SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT PRODUK KCA (KREDIT CEPAT AMAN) DAN PENANGANAN KREDIT MACET PADA PT.PEGADAIAN CABANG WONOKROMO SURABAYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

SEVTIYENI HANDAYANI HUSNAN /FE/EA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

KATA PENGANTAR ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. HARI LIBUR NASIONAL PADA PT. ANEKA TAMBANG Tbk HARIAN DI

KATA PENGANTAR. sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran yang dimiliki penulis,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran. penting terhadap kualitas perekonomian suatu negara dalam menghadapi

SKRIPSI. Diajukan Oleh: Fitrah Insani / FE / AK

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN VETERAN JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PT.

SKRIPSI. Oleh : VISCA YANUAR PRITALOKA / FE / EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA UD. MEGA JAYA GRESIK SKRIPSI

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI YANG DIUKUR DENGAN METODE EVA PADA PT. UNGGUL INDAH CAHYA Tbk

BEBERAPA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. BANYU BIRU INOVA

Khoirul Huda /FE/EA

PENGARUH PEMAHAMAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus pada Komite Pengusaha Alas Kaki Kota Mojokerto) SKRIPSI

PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. FAST FOOD INDONESIA, TBK, DI SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAFATEX. DI SIDOARJO

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) SURABAYA SKRIPSI.

PENGARUH PEMERIKSAAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN PT. GRAHA AGUNG KENCANA SKRIPSI

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI PT. BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI.

PERANAN PROSES BELAJAR MENGAJAR BAGI MAHASISWA DALAM MERAIH PRESTASI (Studi Empiris pada Mahasiswa Progdi Akuntansi UPN Veteran Jawa Timur)

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP NASABAH DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS BANK MANDIRI SYARIAH SURABAYA) SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh : Cecilia Dina A /FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA KOTA KEDIRI SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH SKRIPSI. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

Muhamad Zainul Lutfi /FE/EA

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. AVIA AVIAN

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

ANALISIS STRATEGI BISNIS JASA WARUNG INTERNET D-ZEN NET SIDOARJO

PENGARUH SIKAP KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GRAHA AGUNG KENCANA GROUP SURABAYA SKRIPSI

PENGGUNAAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEUNTUNGAN INVESTASI BAGI INVESTOR PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIK DI BEI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERBANKAN SYARIAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO.105 TENTANG AKUNTANSI MUDHARABAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 250 miliar dollar AS, tumbuh rata-rata lebih dari 15 persen per

SKRIPSI. Diajukan Oleh : Elsa Triandhani Putri /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL. (Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya)

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN SIMPANAN NASABAH TERHADAP KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ATAS KEBERHASILAN (UKM) DI TANGGULANGIN SIDOARJO SKRIPSI

KATA PENGANTAR DAN BESARNYA GAJI TERHADAP JUMLAH PEMBERIAN KREDIT SIMPAN PINJAM PADA KPRI GURU JAYA

Transkripsi:

HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN (BAGI HASIL) MUDHARABAH BESERTA RISIKONYA TERHADAP EKSISTENSI BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi Oleh : Tiara Listyaning Karina 0613010253/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010 ii

SKRIPSI HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN (BAGI HASIL) MUDHARABAH BESERTA RISIKONYA TERHADAP EKSISTENSI BANK SYARIAH MANDIRI yang diajukan Tiara Listyaning Karina 0613010253/FE/EA telah disetujui untuk Ujian Lisan oleh Pembimbing Utama PROF. DR. H. Soeparlan Pranoto, MM, AK Tanggal :... Mengetahui : Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Drs. Ec. Saiful Anwar, Msi NIP : 030 194 43 iii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i ii iv viii ix x xi BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan Penelitian... 9 1.4. Manfaat Penelitian... 9 BAB II: KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN SEBELUMNYA 2.1. Penelitian Terdahulu... 11 2.2. Kajian Teori... 13 2.2.1. Telaah Umum Bank Syariah... 13 2.2.2. Pembinaan dan Pengawasan Bank Syariah... 19 2.2.3. Mudharabah... 21 2.2.4. Pengertian Risiko... 28 2.2.5. Pengertian Eksistensi... 30 iv

2.2.6. Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 105... 31 2.2.7. Teori yang Mendasari Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah Berhubungan dengan Eksistensi Bank Syariah Mandiri... 33 2.2.8. Teori yang mendasari Risiko Pelakanaan Pembiayaan Mudharabah terhadap Eksistensi Bank Syariah Mandiri... 34 2.3. Kerangka Pikiran... 36 2.4. Hipotesis Penelitian... 37 BAB III: METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variable... 38 3.1.1. Definisi Operasional... 38 3.1.2. Pengukuran Variable... 39 3.2. Populasi dan Sample... 41 3.2.1. Populasi... 41 3.2.2. Sample... 41 3.3. Teknik Pengumpulan Data... 43 3.3.1. Jenis Data... 43 3.3.2. Sumber Data... 43 3.3.3. Pengumpulan Data... 43 3.4. Uji Kualitas Data... 43 v

3.4.1. Uji Normalitas... 43 3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis... 44 3.5.1. Teknik Analisis Korelasi Product Moment... 44 3.5.2. Uji Hipotesis... 47 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian... 49 4.1.1. Sejarah Bank Syariah Mandiri... 49 4.1.2. Profil Bank Syariah Mandiri... 51 4.1.3. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri... 52 4.1.4. Shared Value Bank Syariah Mandiri... 53 4.1.5. Penghargaan Bank Syariah Mandiri... 54 4.1.6. Macam Macam Jenis Pembiayaan dalam Perbankan Syariah... 56 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian... 57 4.2.1. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah... 57 4.2.2. Risiko Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah... 60 4.2.3. Eksistensi Bank Syariah... 62 4.3. Analisis Korelasi Product Moment... 64 4.3.1. Uji Normalitas... 64 4.3.2. Koefisien Korelasi... 64 4.3.3. Signifikansi... 66 4.4. Pembahasan... 67 vi

4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian... 71 4.4.2. Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu... 72 4.4.3. Keterbatasan Penelitian... 74 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 75 5.2. Saran... 75 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN vii

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Perkembangan Jaringan Operasional Perbankan Syariah... 3 Tabel 1.2 Perkembangan Pembiayaan tahun 2006 2009... 7 Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional... 16 Tabel 2.2 Perbedaan Sistem Bunga dan Bagi Hasil... 17 Tabel 4.1 Penghargaan Tahun 2010... 54 Tabel 4.2 Data Pembiayaan Mudharabah Tahun 2005 2009... 58 Tabel 4.3 Data Risiko Pembiayaan Mudharabah Tahun 2005 2009... 60 Tabel 4.4 Data Jumlah Pendapatan Bagi Hasil Tahun 2005 2009... 62 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas... 64 Tabel 4.6 Koefisien Korelasi... 65 Tabel 4.7 Tingkat Signifikan... 66 Tabel 4.8 Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu... 72 viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Mudharabah... 26 Gambar 2.2 Diagram Kerangka Pikir... 36 Gambar 4.1 Kurva Pembiayaan Mudharabah Tahun 2005 2009... 58 Gambar 4.2 Kurva Risiko Pembiayaan Mudharabah Tahun 2005 2009... 61 Gambar 4.3 Kurva Jumlah Pendapatan Bagi Hasil Tahun 2005 2009... 63 ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Data Penelitian Lampiran 2 : Output Uji Normalitas Lampiran 3 : Input Data Data Variable Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah, Risiko, dan Eksistensi ditinjau dari Pendapatan Bagi Hasil pada Tahun 2005 2009 Lampiran 4 : Output Korelasi Product Moment Lampiran 5 : Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Lampiran 6 : Laporan Keuangan Neraca Bank Syariah pada Tahun 2005 2009 Lampiran 7 : Laporan Keuangan Laba Rugi Bank Syariah Mandiri pada tahun 2005 2009 Lampiran 8 : Catatan Atas Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri pada tahun 2005 2009 x

HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH (BAGI HASIL) BESERTA RISIKONYA TERHADAP EKSISTENSI BANK SYARIAH MANDIRI Oleh : Tiara Listyaning Karina ABSTRAK Keadaan dunia usaha yang tidak menentu dan susah diprediksi serta belum lagi kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten dalam menjalankan sebuah usaha membuat risiko pemberian kredit modal kerja menjadi sangat besar. Pihak bank syariah seakan menerima apa adanya tanpa melakukan terobosan yang berarti untuk meningkatkan kinerjanya dalam pembiayaan mudharabah, karena itu, langkah yang lebih diperlukan dewasa ini adalah mempersiapkan segala prasarana, apalagi kenyataannya belum semua produk perbankan syariah sudah dilaksanakan. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menguji secara empiris hubungan antara pelaksanaan pembiayaan mudharabah dan risiko yang ditimbulkan dengan eksistensi bank Syariah Mandiri. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu pelaksanaan pembiayaan mudharabah (X 1 ), risiko pelaksanaan mudharabah (X 2 ) dan eksistensi bank syariah Mandiri (Y). Obyek penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri, dengan sampel penelitian adalah jumlah pembiayaan mudharabah, pendapatan bagi hasil (profit sharing) serta non performing financing pada tahun 2005 sampai tahun 2009. Berdasarkan analisis korelasi product moment menyimpulkan bahwa peningkatan pelaksanaan mudharabah berdampak nyata terhadap peningkatan eksistensi bank syariah, sedangkan peningkatan risiko pelaksanaan mudharabah tidak berdampak nyata terhadap penurunan eksistensi bank syariah pada tahun 2005 2009. Keywords : Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah, Risiko Pelaksanaan Mudharabah Dan Eksistensi Bank Syariah Mandiri xi

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-nya yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Pelaksanaan Pembiayaan (Bagi Hasil) Mudharabah Beserta Risikonya Terhadap Eksistensi Bank Syariah Mandiri. Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. R. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin. N, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, selaku Ketua Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 5. Bapak Prof. Dr. H. Soeparlan Pranoto, MM, AK, selaku Dosen Pembimbing yang melungkan waktu dan tenaganya dalam memberikan ii

bimbingan. Terima kasih atas segala saran, motivasi, dan bimbingannya selama penyusunan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Ec. Muslimin, MSi, selaku Dosen Wali terima kasih atas bimbingannya selama ini. 7. Segenap tenaga pengajar, staff, dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 8. Kedua orang tua terima kasih atas segala doa, kasih sayang, dukungan, dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini. Serta saudaraku Mas Dika dan Mbak Flow terima kasih atas dukungan, dan doanya. Penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis memohon kepada seluruh pihak untuk memberikan kritik dan saran membangun agar dalam penulisan yang selanjutnya dapat lebih baik dan bermanfaat bagi yang memerlukan. Surabaya, Oktober 2010 Peneliti iii

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemikiran tentang konsep ilmu ekonomi yang bersumber dari Al- Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW saat sekarang mengalami perkembangan yang cepat dan matang, oleh sebab itu, perbankan sebagai sektor penting ekonomi dalam hal ini ekonomi islam, kehadirannya sudah cukup lama diinginkan oleh umat muslim di seluruh dunia. Gagasan pendirian bank Islam sudah dicetuskan para ekonom muslim sejak dahulu, namun belum bisa direalisasikan karena kondisi yang belum memungkinkan. Tujuan pendirian lembaga syariah ini tidak lain sebagai upaya kaum Muslimin yang mendasari seluruh aspek kehidupan ekonominya yang berlandaskan Al Quran dan As Sunnah, hal ini disebabkan karena secara fiqih bunga dikategorikan riba dan haram, serta penerapan sistem bunga banyak membawa dampak negatif. Pengembangan perbankan syariah nasional pada dasarnya merupakan bagian dari program restrukturisasi perbankan nasional. Sedikitnya ada tiga hal yang menjadi tujuan pengembangan perbankan yang berdasarkan prinsip islam tersebut. Pertama, memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat menerima konsep bunga. Kedua, terciptanya dual banking system di Indonesia yang mengakomodasikan baik perbankan konvensional maupun perbankan 1

2 syariah yang akan melahirkan kompetisi yang sehat dan perilaku bisnis yang berdasarkan nilai nilai moral, yang pada gilirannya akan meningkatkan market disciplines dan pelayanan bagi masyarakat. Ketiga, mendorong peran perbankan dalam menggerakkan sektor riil dan membatasi kegiatan spekulasi atau tidak produktif karena pembiayaan ditujukan pada usaha usaha yang berlandaskan nilai nilai moral ( Mulya E. Siregar dan Nasirwan, Januari 2007 ). Munculnya akuntansi di Indonesia tidak terlepas dari kemunculan lembaga keuangan syariah pada tahun 1990, dengan ditandai berdirinya Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di Indonesia, kemunculan Bank Syariah dan lembaga Keuangan Syariah lainnya termasuk Bank Syariah Mandiri mendorong munculnya pemikiran pemikiran baru dalam bidang akuntansi berkaitan dengan penerapan nilai nilai syariah dalam dunia akuntansi, tak dipungkiri, Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri sangat mendominasi kompetisi perbankan syariah ( Majalah Info Bank, 2008:56 ). Selama tahun 2009, Bank Syariah Mandiri mengukir prestasi dengan mendapatkan 12 penghargaan dari berbagai instansi dan media, salah satu diantaranya pada tanggal 30 Juli 2009 mendapat Golden Trophy Award atas prestasi Penghargaan atas kinerja BSM dengan predikat Sangat Bagus selama 5 tahun berturut turut yang diberikan oleh Majalah Info Bank (Bank Syariah Mandiri, 2009).

3 Tabel 1.1 Perkembangan Jaringan Operasional perbankan Syariah di Seluruh Indonesia Kelompok Bank 2005 2006 2007 2008 2009 Bank Umum Syariah 3 3 3 5 6 Unit Usaha Syariah 19 20 26 27 25 BPRS 92 105 114 131 139 Jumlah Kantor BUS & UUS 504 531 597 822 998 Jumlah Layanan Syariah - 456 1.195 1.470 1.929 Sumber : Bank Indonesia Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa di awal tahun 2008, di tengah optimisme terhadap kondisi ekonomi yang semakin kondusif seiring dengan berlanjutnya trend penurunan suku bunga, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan volume usaha yang cukup signifikan. Pada tabel di atas jumlah unit usaha syariah semakin bertambah dari 19 unit pada tahun 2005 menjadi 27 unit pada tahun 2008, akan tetapi memasuki tahun 2009 unit usaha tersebut sedikit berkurang menjadi 25 unit, dan jumlah layanan syariah yang semakin meningkat sebesar 1.929 telah menunjukkan keberadaa bank syariah yang mulai dikenal dan diminati oleh masyarakat ( Bank Indonesia, 2007 ). Kemampuan sistem perbankan syariah tumbuh pesat saat perekonomian global sedang terpuruk menjadikannya sistem yang patut di pertimbangkan di perbankan nasional. Sepanjang tahun 2007, akses masyarakat terhadap manfaat yang ditawarkan produk dan layanan perbankan syariah juga terus meningkat, sejalan dengan peningkatan jaringan operasional. Perkembangan industri keuangan syariah secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal

4 sebagai landasan operasional perbankan syariah di Indonesia. Sebelum tahun 1992, telah didirikan beberapa badan usaha pembiayaan non bank yang telah menerapkan konsep bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya, hal tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi institusi keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai dengan syariah. Menjawab kebutuhan masyarakat bagi terwujudnya sistem perbankan yang sesuai syariah, pemerintah telah memasukkan kemungkinan tersebut dalam undang-undang yang baru. UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian disempurnakan menjadi UU No. 10 Tahun 1998 yang secara implisit telah membuka peluang kegiatan usaha perbankan yang memiliki dasar operasional bagi hasil yang secara rinci dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Ketentuan perundang undangan tersebut telah dijadikan sebagai dasar hukum beroperasinya bank syariah di Indonesia yang menandai dimulainya era sistem perbankan ganda (dual banking system) di Indonesia ( Adiwarman, 2008:32 ). Bagi kaum muslimin, kehadiran bank syariah dapat memenuhi kebutuhan akan sebuah lembaga keuangan yang bukan hanya sebatas melayani secara ekonomi namun juga spiritual, bagi masyarakat lainnya, bank syariah adalah sebagai sebuah alternatif lembaga jasa keuangan di samping perbankan konvensional yang telah lama ada. Ini terkait dengan tugas bank yang merupakan lembaga perantara jasa keuangan (financial

5 intermediary), dengan tugas pokoknya menghimpun dana dari masyarakat, dan diharapkan dengan dana yang dimaksud dapat memenuhi kebutuhan dana kredit atau pembiayaan yang tidak disediakan baik oleh pihak swasta maupun negara dalam upaya meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Peran bank sebagai perantara keuangan adalah mengambil posisi tengah di antara orang orang atau pihak yang berlebihan dana (penyimpan, penabung, deposan) dan orang orang / pihak yang membutuhkan atau kekurangan dana (peminjam, debitor, investor). ( Muhammad, 2005 ) Tidak banyak pelaku ekonomi yang mengembangkan usahanya di kalangan perbankan belum memahami dengan baik konsep dan praktek produk syariah, salah satunya melalui pembiayaan mudharabah, padahal, dalam pembiayaan yang menganut sistem bagi hasil ini pemilik dana dan pengelola dana akan memperoleh keuntungan atau kerugian dengan jumlah yang sama. Adanya penggunaan sistem bagi hasil ini akan menimbulkan hal yang positif bagi perbankan syariah, yakni memungkinkan para nasabah untuk ikut mengontrol perkembangan bank melalui fluktuasi profit yang diterima, tidak berhubungan oleh fluktuasi suku bunga bank, memperkuat eksistensi uang serta produk mudharabah yang ditawarkan oleh perbankan syariah ini akan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah, dengan adanya pengawasan ini nasabah akan lebih merasa aman menabung atau melakukan investasi pada bank syariah.

6 Dewan Pengawas dapat melakukan audit dan memberikan opini yang menyatakan bahwa bank telah melaksanakan semua operasinya berdasarkan landasan Syariah Islam, selain pihak bank, para nasabah terutama pengusaha kecil dan menengah yang melakukan investasi di bank syariah ini juga dapat memperoleh hasil yang diinginkan berupa keuntungan sesuai dengan kesepakatan dan apabila mengalami kerugian, maka besar kerugian yang diterima akan ditanggung bersama sesuai dengan akad yang dilakukan ( Candra Bagus, 2008 ). Permasalahan berikutnya, sebagian pelaku ekonomi khususnya para pengusaha kecil dan menengah telah menginvestasikan modal yang dimiliki dengan menggunakan prinsip bagi hasil Mudharabah di perbankan Syariah tetapi ketentuan atau persyaratan untuk melakukan investasi tersebut agak dipersulit oleh pihak bank, hal ini dikarenakan pembiayaan mudharabah memiliki resiko yang sangat besar. Jumlah angsuran yang dibayarkan nasabah pada bank tergantung dari hasil usaha. Berdasarkan Laporan Perkembangan Perbankan Syariah tahun 2006 yang dipublikasikan Bank Indonesia, proporsi pembiayaan berbasis bagi hasil yang terdiri atas pembiayaan mudharabah dan musyarakah relatif mengalami penurunan 33% menjadi 31,5%, ternyata gejala ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga merupakan fenomena global perbankan syariah di dunia ( Sri Nurhayati, 2008 ). Keadaan dunia usaha yang tidak menentu dan susah diprediksi serta belum lagi kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten

7 dalam menjalankan sebuah usaha membuat risiko pemberian kredit modal kerja menjadi sangat besar. Pihak bank syariah seakan menerima apa adanya tanpa melakukan terobosan yang berarti untuk meningkatkan kinerjanya dalam pembiayaan mudharabah, karena itu, langkah yang lebih diperlukan dewasa ini adalah mempersiapkan segala prasarana, apalagi kenyataannya belum semua produk perbankan syariah sudah dilaksanakan. Tabel 1.2 : Perkembangan Pembiayaan Tahun 2006 2009 Jenis Pembiayaan Jumlah (Milyar) Pertumbuhan (%) Pangsa (%) 2006 2007 2006 2007 2006 2007 Mudharabah 2.335 4.406 23.0 88.7 11.4 15.8 Musyarakah 4.062 5.578 30.0 37.3 19.9 20.0 Piutang Murabahah 12.624 16.553 33.1 31.1 61.7 59.2 Piutang Istishna 337 351 19.6 4.2 1.6 1.3 Qard 250 540 100.6 115.6 1.2 1.9 Ijarah 836 516 164.7 (38.3) 4.1 1.8 Total 20.445 27.994 34.2 36.7 100.0 100.0 Jenis Pembiayaan Jumlah (Milyar) Pertumbuhan (%) Pangsa (%) 2008 2009 2008 2009 2008 2009 Mudharabah 7.441 10.412 68.9 39.9 19.5 22.2 Musyarakah 6.205 6.597 11.2 6.3 16.2 14.1 Piutang Murabahah 22.486 26.321 35.8 17.0 58.9 56.1 Piutang Istishna 369 423 5.1 14.6 1.0 0.9 Qard 959 1.829 77.6 90.7 2.4 4.0 Ijarah 765 1.305 48.3 70.6 2.0 2.7 Total 38.195 46.886 36.4 22.8 100.0 100.0 Sumber : Bank Indonesia, Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2006-2009 Tabel di atas menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah memiliki jumlah presentase yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pembiayaan berdasarkan akad jual beli (murabahah) yang memiliki jumlah presentase lebih besar dan menjadi produk unggulan bank syariah ( Bank Indonesia, 2005 2009 ).

8 Risiko yang besar harus diperhitungkan oleh bank untuk menjaga kesehatannya, bukan berarti menghindari produk yang berisiko tinggi tersebut, tetapi dengan melakukan terobosan yang bisa menghindari atau paling tidak meminimalisir risiko yang mungkin timbul. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengenal nasabah secara personal dan seharusnya bank syariah melakukan berbagai penelitian yang bertujuan untuk meminimalisir risiko yang mungkin timbul pada pembiayaan mudharabah ( Sri Nurhayati, 2008 ). Adanya kondisi diatas, maka akan dilakukan sebuah penelitian dengan judul Hubungan Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah (Bagi Hasil) beserta Risikonya terhadap Eksistensi Bank Syariah Mandiri. Peneliti memilih Bank Syariah Mandiri untuk dijadikan sebagai obyek penelitian karena merupakan salah satu perbankan syariah yang memiliki perkembangan cukup pesat. Alasan lain melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan pelaksanaan pembiayaan mudharabah dan risikonya terhadap eksistensi perbankan syariah khususnya di Bank Syariah Mandiri. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah pelaksanaan pembiayaan mudharabah memiliki hubungan yang signifikan terhadap eksistensi bank Syariah Mandiri?

9 2. Apakah risiko dalam pelaksanaan pembiayaan mudharabah memiliki hubungan yang signifikan dengan eksistensi bank Syariah Mandiri? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan penelitian adalah : 1. Untuk membuktikan dan menguji secara empiris hubungan yang signifikan adanya pelaksanaan pembiayaan mudharabah terhadap eksistensi bank Syariah Mandiri. 2. Untuk menguji secara empiris hubungan antara risiko yang ditimbulkan dalam pelaksanaan pembiayaan mudharabah terhadap eksistensi bank Syariah Mandiri. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Dapat memperoleh informasi dan mengetahui seberapa besar hubungan pembiayaan mudharabah dan risiko yang ditimbulkan pada eksistensi bank Syariah Mandiri. 2. Bagi Mahasiswa Dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian berikutnya khususnya dalam permasalahan penggunaan pembiayaan mudharabah di bank syariah beserta risikonya.

10 3. Bagi Praktisi Dapat memperoleh pengetahuan sekaligus informasi mengenai penggunaan pembiayaan mudharabah apabila menjadi nasabah di bank syariah. 4. Bagi Perbankan Syariah Merupakan suatu informasi sekaligus sebagai saran yang penting dalam melakukan pelayanan pembiayaan mudharabah kepada nasabah agar dalam pelaksanaannya tidak menjadi ragu-ragu.