Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Hukum Cerai Tanpa Sebab

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Hukum Mengubah Nazar

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Apakah Tasbih Termasuk Bid'ah?

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Hukum Undian Keberuntungan dan Menginfakkan Hasilnya di Jalan Kebaikan

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Membuka Wajah Di Hadapan Kerabat Bukan Mahram

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Haramnya Sihir Pengasih dan Pembenci

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Hukum Mandi Hari Jum'at

Hal-Hal Yang Mewajibkan Mandi

Mutiara Nasehat Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu anhu

Pelajaran Dari Perang Badar

Tata Cara Sujud Tilawah

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Hukum Asuransi Jiwa Dan Harta

Pertama Kali Wahyu Turun

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Hukum Menghina Agama

Kepada Siapa Wanita Harus Menutup Wajahnya?

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Hukum Wanita Safar Sendirian Dengan Pesawat

Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar FIQIH, (Jakarta:KENCANA. 2003), Hal-141. Totok Jumantoro, Kamus Ilmu Ushul Fiqih, (Jakarta: AMZAH.

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Sodomi Terhadap Istri

Mengucapkan Selamat Hari Natal

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Mengambil Ilmu dan Mendatangi Para Ulama

Salaf dan Berbakti Kepada Ibu

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Cara Terbaik Untuk Amar Ma ruf dan Nahi Munkar

Makna Ayat Hijab. Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh. Disusun oleh : Amin bin Yahya al-wazzan

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

Tata Cara Shalat Malam

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Tiga Kedustaan Yang Dilakukan Nabi Ibrahim alaihissalam

Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Bacaan dalam Shalat Malam

Hakikat Thaharah. Syaikh Muhammad al Utsaimin rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Anjuran Mendirikan Shalat dan Tidak Meremehkannya

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI I TENTANG TATA CARA RUJUK SERTA RELEVANSINYA TERHADAP PERATURAN MENTERI AGAMA NO.

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Menghormati dan Menghargai Ulama

Pemisah Antara Tarawih dan Qiyam

Salafus Shalih dan Sederhana dalam Tertawa dan Bercanda

Hukum Mustahadoh. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

Membalas Kebaikan Orang Lain

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Hukum Memelihara Jenggot

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

Membatalkan Shalat Witir

USAMAH MUHAMMAD ( ) TALAK DALAM PRESPEKTIF SAYYID QUTBH DAN QURAISH SHIHAB BAB I PENDAHULUAN

Hukum Bersalaman Dengan Wanita Bukan Mahram

Iman Kepada KITAB-KITAB

Hukum Haid. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah. Terjemah : Tim Islamhouse.

Hukum Menipiskan Alis, Memanjangkan Kuku Dan Memakai Kuteks

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

Salaf Dan Sabar Terhadap Musibah

Hukum Nikah Dengan Niat Talak

Apakah Disyaratkan Setara Pada Nasab dalam Pernikahan?

TAFSIR AL BAQARAH Talak (Cerai) dalam Islam. Varyzcha

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Salafus Shalih Dan Hak-Hak Makhluk

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Transkripsi:

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat? [ إهدوهييس Indonesian ] Indonesia Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2012-1433

هل تر ث املطلقة املتوىف عوها زوجها «باللغة اإلهدوهيسية» الشيخ حممد بن صالح العثيمني ترمجة: حممد إقبال أمحد غزايل مراجعة: أبو زياد إيكو هارياهتو 2012-1433

بسم ا الرمحن الرحيم Apakah Wanita Yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya Yang Wafat? Pertanyaan: Apakah wanita yang telah dicerai oleh suaminya akan mendapat warisan dari mantan suaminya tersebut yang wafat secara mendadak, baik sang (mantan istri) masih dalam masa iddah atau sudah habis masa iddahnya? Jawaban: Wanita yang dicerai, apabila suaminya meninggal dunia sedangkan ia masih dalam masa iddah: bisa jadi ia dicerai dengan talak raj i (bisa rujuk, talak satu atau dua) atau bukan raj i. Apabila cerainya adalah talak raj i: maka ia masih sebagai istri secara hukum syar i dan ia berpindah dari iddah cerai kepada iddah wafat. Talak raj i yaitu wanita yang dicerai setelah dukhul (berhubungan suami istri) tanpa imbalan, dan cerai itu adalah yang pertama atau kedua. Apabila suaminya meninggal dunia maka sesungguhnya ia berhak atas warisan dari mantan

ا ا و ل م م ل ل suaminya berdasarkan firman Allah Shubhanahu wa ta alla: ل ل و ء أ ن ٱ ن قال ا تعاىل: ل ل ل ل ٱ ٱ ٱ ما ٱ أ و ل ا ا إ بن ل د و ا ل ل ح ا ا ٱ ل ي ل و أ ل ن أ إ ب إ ب ل ة ل ل و ز ي ٢٢٨ ]سورة ابلقرة: ٱ ز ي د ا ا ي ٱ ب ]228 Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujuknya dalam masa menanti itu jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Baqarah:228) Dan firman Nya: قال ا تعاىل: ل أ ٱ ل ل ا ي أ ٱ إ بذ ي ل ٱ ٱ ل ي د ا ٱ ل ب ل م ن و د و ل ل إ ب 4

ا ب ل ل ء ي و ٱ ٱ م و ل د ء م ل ل ل أ و ل ا ح ا ١ ]سورة الطالق : 1[ ي ٱ Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah itu serta bertaqwalah kepada Allah Rabbmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukumhukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukumhukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru. (QS. Ath-Thalaq:1) Dan Allah Shubhanahu wa ta alla menyuruh wanita yang dicerai agar tetap tinggal di rumah suaminya 5 ل أ ن ا ن ل di masa iddah dan berfirman (yang artinya): Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru. Maksudnya adalah rujuk. Adapun wanita yang dicerai oleh suaminya yang meninggal dunia secara mendadak, sedang ia dicerai ba in: seperti dicerai talak tiga atau ia (istri) memberikan pengganti kepada suaminya agar menceraikannya

(khulu ), atau ia di masa iddah fasakh (pembatalan perkawinan) bukan iddah talak, maka ia tidak berhak mendapat warisan dari mantan suaminya dan tidak berpindah dari iddah cerai kepada iddah wafat. Akan tetapi ada satu kondisi di mana istri yang dicerai secara ba in mendapat warisan dari mantan suaminya, seperti: apabila suaminya mencerai di saat sakit yang membawa kematiannya yang bertujuan untuk menghalanginya mendapatkan warisan. Maka dalam kondisi ini, ia (istri) mendapat warisan darinya sekalipun sudah habis masa iddah selama ia belum menikah, maka jika ia sudah menikah maka ia tidak berhak mendapat warisan. Muhammad bin Shalih al-utsaimin- dari fatwa-fatwa beliau 2/820. 6