Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2 KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu

Penyesuaian Diri Menantu Perempuan Mean empirik: 49,67 SD Empirik: 6,026 SD: 6/5 x : 7,2312

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DENGAN KECENDERUNGAN BERSELINGKUH PADA ISTRI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif. Tabel 4.1 Gambaran Usia dan Lama Perkawinan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai keinginan yang diharapkan dapat diwujudkan bersama-sama,

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

BAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahap perkembangannya, seperti pada tahap remaja.

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun psikis. Menurut Paul dan White (dalam Santrock,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, yang artinya. membutuhkan orang lain, kelompok, atau masyarakat untuk dapat saling

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahap perkembangan psikososial Erikson, intimacy versus isolation, merupakan isu

KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TINGKAT (I) SATU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

Bab 3 METODE PENELITIAN. mengenai komunikasi interpersonal menantu dan ibu mertua pada pasangan

BAB V. KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah melalui Kristus

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri

Komunikasi Risiko. Dokter Spesialis di Kota Yogyakarta. Amelia / Yudi Perbawaningsih. Program Studi Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Undang-Undang No.1 Tahun

BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Hasil dari pemaparan bab 4 dan rumusan permasalan dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Dampak Percerain orang tua

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial kemasyarakatan (Fatimah, 2006, h. 188). Menurut Soebekti (dalam Sulastri, 2015, h. 132) perkawinan adalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya ditentukan oleh komunikasi interpersonal suami istri tersebut. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

Komunikasi Antar Pribadi Pada Pasangan Romantis Pasca Perselingkuhan

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT

Kecakapan Antar Personal

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB IV. Dari hasil data yang diperoleh dilapangan, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah dipaparkan dibab sebelumnya, maka peneliti

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

Gambaran konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Pendahuluan

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

Hasil Laporan Observasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik kelebihan maupun kekurangan

BAB I PENDAHULUAN. ( orang di tahun Data WHO juga memperkirakan 75% populasi

BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI Menurut Coopersmith harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. suami-istri yang menjalani hubungan jarak jauh. Pengertian hubungan jarak jauh atau

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari

ABSTRAK. A. Latar belakang masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998)

BABI PENDAHULUAN. Setiap pasangan suami isteri tentu berharap perkawinan mereka bisa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. Rizqie Auliana

PELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH. Manjilala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan sebuah hal penting dalam sebuah kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Verbatim. Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3. dapat. Saya hanya pasrah kepada. kanker payudara istri pasca

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Kecemasan Komunikasi Interpersonal. individu maupun kelompok. (Diah, 2010).

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi

Komunikasi Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari

4.5 Rangkuman Hasil Tabel 4.2 Perbandingan Tema Pengalaman Suami Istri pertama Istri kedua 1. Keadilan Sebelum dipoligami 1. Perasaan diabaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

Angket 1 No Pernyataan SS S TS STS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

BAB V PENUTUP. a. Kurangnya perhatian orang tau terhadap anak. yang bergaul secara bebas karena tidak ada yang melarang-larang mereka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

Transkripsi:

Bab 5 PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi interpersonal menantu dan ibu mertua pada pasangan muda yang tinggal bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1) Pada ciri-ciri komunikasi interpersonal terdiri dari empat ciri, yaitu arus pesan dua arah, suasana non formal, umpan balik segera, dan peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat. a) Seperti ciri pertama yakni arus pesan dua arah, pada pasangan subjek pertama antara menantu dan ibu mertua saling terbuka dan tidak ada rasa canggung yang dirasakan keduanya. Pada pasangan subjek kedua, antara menantu dan ibu mertua saling merasa takut dan malu jika berkomunikasi dan menjadikan keduanya jarang melakukan komunikasi dua arah secara langsung. pada pasangan subyek ketiga, antara menantu dan mertua saling terbuka dan saling bercerita tentang apa yang dialami. Pada subyek keempat, terlihat hanya mertua yang mengajak untuk berkomunikasi sedangkan menantu tidak begitu menghiraukan. b) Suasana non formal Pada keempat pasang subjek menantu dan mertua jika komunikasi interpersonal berlangsung sama-sama dalam suasana nonformal. 103

104 Antara menantu dan mertua melakukan percakapan dengan intim dan lebih santai bukan bersifat formal. c) Umpan balik segera, pada pasangan subyek pertama antara menantu dan mertua ketika berkomunikasi secara langsung saling memberikan umpan balik dengan segera. Pada pasangan subyek kedua tidak ditunjukkan oleh menantu dan mertua karena keduanya pun jarang melakukan komunikasi secara langsung. Ketika menantu ingin mengkomunikasikan tentang mertua, menantu lebih memilih berbicara kepada suaminya sebagai perantara. Pada pasangan subjek ketiga, ketika berkomunikasi secara langsung antara menantu dan ibu mertua saling memberikan umpan balik dengan segera. Pada pasangan keempat, umpan balik segera tidak ditunjukkan oleh menantu. Menantu lebih sering tidak menghiraukan perkataan dari ibu mertuanya. d) Komunikasi antara menantu dan mertua berada dalam jarak yang dekat, Pada pasangan subjek pertama komunikasi antara menantu dan ibu mertua berada dalam jarak dekat, baik fisik maupun psikologis. Keduanya melakukan komunikasi secara langsung dan tatap muka berada dalam satu lokasi. Dekat secara psikologis menunjukkan adanya kedekatan hubungan antara keduanya. Pada pasangan subjek kedua komunikasi antara menantu dan ibu mertua berada dalam jarak dekat secara fisik. Namun secara psikologis antara menantu dan mertua tidak begitu dekat karena jarangnya komunikasi antara

105 keduanya. Pada pasangan subjek ketiga, antara menantu dan ibu mertua ketika berkomunikasi berada dalam jarak dekat, dekat secara fisik dengan berkomunikasi secara langsung tatap muka. Keduanya biasanya berkomunikasi tidak hanya secara langsung saja namun juga lewat handphone yakni telefon atau SMS. Sedangkan jarak dekat secara psikologis juga ditunjukkan dengan kedekatan atau keintiman hubungan diantara keduanya ketika berkomunikasi. Pada pasangan subjek keempat, antara menantu dan mertua ketika berkomunikasi berada dalam jarak dekat secara fisik. Namun keduanya jarang berkomunikasi. Mertua mengatakan bahwa hanya berkomunikasi dengan menantu jika ada pentingnya saja. Sedangkan jarak yang dekat secara psikologis antara menantu dan ibu mertua menunjukkan tidak begitu dekat. 2) Pada tujuan komunikasi interpersonal terdiri dari delapan yakni : a) Mengungkapkan perhatian kepada orang lain Pada menantu dan ibu mertua pada keempat pasang subjek dalam penelitian ini. Pada pasangan subjek pertama misalnya, menantu dan mertua sama-sama saling memberikan perhatian. Pada pasangan kedua, menantu mengungkapkan perhatiannya kepada ibu mertua seperti ketika ibu mertua mengalami sesuatu, menantu mencoba menanyakan apa yang dialami mertuanya. Namun ibu mertua tidak begitu terlihat dapat mengungkapkan perhatiannya kepada menantunya karena ibu mertua merasa malu jika berbicara dengan menantunya.

106 Pada pasangan subjek ketiga, pengungkapan perhatian diperlihatkan oleh menantu dan ibu mertua. Keduanya saling perhatian seperti ketika ibu mertua sedan sakit dan terlihat memikirkan sesuatu, menantu menanyakan langsung keadaan ibu mertua sebagai rasa perhatian dan rasa kasih sayang kepada mertua. Selain itu mertua juga menunjukkan adanya ungkapan perhatian seperti ketika menantunya akan makan, ibu mertua selalu menanyakan kepada menantu ingin makan masakan apa dan akan menyiapkannya. Pada pasangan subjek keempat, mengungkapkan perhatian ditujukan oleh ibu mertua. Namun perhatian yang ditunjukkan oleh ibu mertua dengan selalu menanyakan semua hal kepada menantu dianggap selalu ikut mengatur dan terlalu cerewet. b) Menemukan diri sendiri, Pada pasangan subjek pertama, mertua selalu memberikan informasi tentang dirinya dan harapannya untuk menantunya. c) Menemukan dunia luar, Pada tujuan komunikasi interpersonal menemukan dunia luar tidak ditemukan peneliti pada keempat pasang subjek dalam penelitian ini. d) Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis dan penuh arti, Pada pasangan subjek pertama antara menantu dan ibu mertua membangun dan memelihara hubungan yang harmonis dan penuh arti dengan cara dapat meluangkan waktu untuk berbicara dan melakukan suatu kegiatan bersama seperti memasak bersama yang membuat keduanya melakukan komunikasi. Pada pasangan subjek kedua,

107 menantu mencoba membangun dan memelihara hubungan yang harmonis dan penuh arti dengan cara tidak mengambil hati sikap dari mertua yang menurutnya sedikit cuek dengannya. Pada pasangan subjek ketiga antara menantu dan ibu mertua membangun dan memelihara hubungan yang harmonis dan penuh arti dengan cara meluangkan waktu berbicara berdua untuk mengkomunikasikan banyak hal. Pada pasangan subjek keempat, dalam membangun dan memelihara hubungan yang harmonis menantu mengatakan bahwa biasanya hanya berkomunikasi sekedarnya dengan ibu mertua. Menantu juga mengaku bahwa tidak pernah berbicara berdua dengan ibu mertuanya dan jarang sekali meluangkan waktu untuk berbicara bersama. e) Mempengaruhi sikap dan tingkah laku, Pada pasangan subjek pertama, tujuan komunikasi interpersonal yang kaitannya untuk memberitahu atau mengubah sikap, dan memberikan pendapat dilakukan oleh menantu dan ibu mertua. Seperti yang dilakukan ibu mertua terhadap menantu. Ibu mertua selalu memberitahu jika misalkan menantu melakukan kesalahan. Pada pasangan subjek kedua, komunikasi untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku dilakukan secara tidak langsung. Seperti pada menantu, jika ia ingin memberitahu atau memberikan pendapat kepada ibu mertua, ia memilih untuk mengatakannya kepada suaminya. Sedangkan ibu mertua mengatakan bahwa tidak pernah ikut campur dalam urusan

108 yang menyangkut menantunya. Pada pasangan subjek ketiga, penyampaian satu pesan untuk memberitahu atau mengubah sikap, memberikan pendapat dilakukan secara langsung. Seperti yang dikatakan menantu, ia mengaku bahwa biasanya meminta pendapat dan nasehat kepada mertua secara langsung. Pada pasangan subjek keempat, komunikasi yang dilakukan untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku secara langsung maupun tidak langsung pada menantu yakni terlihat ketika menantu meceritakan bahwa dulu ia pernah tidak merespon apapun yang dikatakan ibu mertuanya karena menantu merasa ibu mertua pernah mengatakan hal yang membuat hatinya tidak cocok. Hal itu langsung membuat menantu berubah sikapnya terhadap ibu mertuanya, menantu merasa kesal dan tidak pernah menghiraukan ibu mertuanya. f) Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu, pada pasangan subjek pertama, menantu dan ibu mertua biasanya meluangkan waktu untuk berbicara berdua ataupun dengan keluarga lainnya setelah melakukan aktivitas rumah. Membicarakan banyak hal seperti tentang masakan, suami ataupun tentang anaknya. Pada pasangan subjek kedua, ketika berada dirumah berdua dengan menantu, mertua tidak pernah meluangkan waktu untuk sekedar berbicara dengan menantunya. Pada pasangan subjek ketiga, antara menantu dan ibu mertua selalu menyempatkan untuk berkomunikasi meskipun sekedar untuk mencari kesenangan ataupun menghabiskan waktu berdua

109 ataupun dengan keluarga yang lainnya untuk membicarakan banyak hal. Pada pasangan subjek keempat, komunikasi interpersonal yang dilakukan antara menantu dan ibu mertua tidak pernah dilakukan berdua. Itupun antara menantu dan ibu mertua hanya berkomunikasi sekedarnya saja. g) Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi, pada pasangan subjek keempat. Antara menantu dan ibu mertua pernah terjadi masalah dikarenakan komunikasi keduanya yakni ketika ibu mertua mencoba memberikan perhatian kepada menantu ataupun anaknya, justru menantu menganggap bahwa ibu mertuanya tersebut terlalu ikut campur dan cerewet dengan masalahnya. Namun antara keduanya belum melakukan komunikasi interpersonal secara langsung untuk menyelesaikan kesalahpahaman tersebut. h) Memberikan bantuan, Pada pasangan subjek pertama misalnya, antara menantu dan ibu mertua saling memberikan saran atau nasehat ketika sedang menghadapi masalah. Menantu mencoba memberikan saran kepada ibu mertua tentang keinginannya. Hal tersebut juga dilakukan ibu mertua kepada menantu. Ibu mertua selalu memberikan arahan dan nasehat seperti ketika menantu mempunyai rencana untuk membuat rumah sendiri. pada pasangan subjek ketiga. Seperti ketika ibu mertua sedang sakit, menantu menyarankan untuk diperiksakan kedokter dan memberikan nasehat kepada ibu mertua ketika ada masalah.

110 B. Saran 1. Untuk peneliti selanjutnya disarankan ketika dalam proses wawancara hendaknya sudah mempersiapkan pertanyaan secara matang dan dengan menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung subjek maupun significant other. 2. Bagi menantu dan mertua diharapkan dapat mengontrol emosi ketika sedang berkomunikasi, sebab emosi yang tidak terkendali dapat mengubah pandangan keduanya dalam berkomunikasi. 3. Bagi menantu maupun mertua yang tinggal bersama diharapkan mampu membagi waktu untuk menjaga komunikasi diantara keduanya, dapat saling terbuka agar tidak terjadi kesalah pahaman dan konflik dalam keluarga sehingga terjalin hubungan yang harmonis.