karya manusia dalam kemajuan Ilmu Pegetahuan dan Teknologi adalah Internet. yang lain. Berdasarakan komponen yang ada dalam internet maka terciptalah

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dan media elektronik yang berfungsi merancang, memproses, menganalisis,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi


LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MELINDUNGI PENGGUNA INTERNET DENGAN UU ITE

Keamanan Sistem Informasi

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan

Perbuatan yang Dilarang dan Ketentuan Pidana UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE)

[ Cybercrime ] Presentasi Kelompok VI Mata Kuliah Etika Profesi STMIK El-Rahma Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

Digital Forensics bukti pada Kasus Prita Mulyasari. Oleh: Sam Ardi* dan Ruby Z. Alamsyah**

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP CYBERBULLYING TAHUN 2016 TENTANG ITE

TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H.

KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI JARINGAN INTERNET MELALUI UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG ITE

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 74/PUU-XIV/2016 Frasa mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya dalam UU ITE

Pembahasan : 1. Cyberlaw 2. Ruang Lingkup Cyberlaw 3. Pengaturan Cybercrimes dalam UU ITE

1. Para Penyedia Layanan Aplikasi Dan/Atau Konten Melalui Internet (Over

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN

Bab 2 Etika, Privasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

CYBER LAW & CYBER CRIME

CERDAS ber-media SOSIAL SERI DIGITAL LITERASI RELAWANTIK INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ARTIS SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA CYBERBULLYING PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI INDONESIA

BAB II PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PORNOGRAFI DALAM HUKUM POSITIF DI INDONESIA SEBELUM LAHIRNYA UU NO. 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi melalui dunia cyber sehingga terjadinya fenomena kejahatan di

POIN PENTING DALAM UU ITE

BAB I PENDAHULUAN. informasi dapat diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga penyebaran. informasi dapat berjalan cepat dan tidak mengenal jarak.

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Surabaya, kegiatan prostitusi di lokalisasi prostitusi Dolly merupakan kegiatan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

I. PENDAHULUAN. hukum tentang kejahatan yang berkaitan dengan komputer ( computer

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

I. PENDAHULUAN. Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. besar dan seakan akan dunia adalah sebuah kampung kecil yang telah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK [LN 2008/58, TLN 4843]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008

I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Pemerintahan Daerah dalam. Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pemilukada perlu dilakukan untuk

BAB II PENGATURAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA CYBERCRIME. A. Pengaturan hukum pidana terhadap tindak pidana cybercrime.

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

teknologi informasi adalah munculnya tindak pidana mayantara (cyber crime). Cyber

BAB I PENDAHULUAN. dengan Internet dalam segala bidang seperti e-banking, e-commerce, e-government,eeducation

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang ditandai dengan munculnya internet yang dapat

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

Pelanggaran Kode Etik Dalam Dunia Informatika Universitas Mercubuana Yogyakarta

Balikpapan, 19 Agustus

TAKE HOME TEST MATA KULIAH ETIKA PROFESI TIK

BAB 1 PENDAHULUAN. itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum

PENEGAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN BERITA PALSU (HOAX) MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA. Susianto 1

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia memiliki

Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III

UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS

KEBIJAKAN KEPEMILIKAN, KERAHASIAAN INFORMASI, INVESTASI DAN PENCEGAHAAN PERDAGANGAN OLEH ORANG DALAM PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

REVISI UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE) STOP SPREADING FAKE NEWS, STOP THE [1] RUMOURS, STOP HOAX

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FDK UIN SUSKA RIAU

informasi dunia sehingga mengharuskan dibentuknya pengaturan mengenai pengelolaan Informasi dan Transaksi Elektronik di tingkat nasional

Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet

I. PENDAHULUAN. kehidupan lain seperti agama, kebudayaan, sosial, politik, kehidupan pribadi, masyarakat bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Pancasila dalam Dunia Maya

Internet dan Kebebasan Berekspresi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: /PER/M/KOMINFO/2/ TAHUN 2010 TENTANG KONTEN MULTIMEDIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat membawa kemajuan bagi bangsa pada waktu yang akan

PERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

JURNAL ILMIAH TINJAUAN TENTANG CYBER CRIME YANG DIATUR DALAM UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE)

PENANGANAN KONTEN NEGATIF BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Dibuat Oleh A F I Y A T I NIM Dosen DR. Ir Iwan Krisnadi MBA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

2008, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Porno

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1945, Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan

I. PENDAHULUAN. diyakini merupakan agenda penting masyarakat dunia saat ini, antara lain ditandai

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL

MAKALAH UU ITE DI REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum. Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Universitas Kristen Satya Wacana

Muatan yang melanggar kesusilaan

BAB III PENUTUP. Pencemaran nama baik menurut hukum pidana sebagaimana yang. termaksud dalam Pasal 310 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana merupakan

I. PENDAHULUAN. ketuntasan belajar siswa. Moral merupakan nilai yang berlaku dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkenaan dengan pembangunan teknologi,dewasa ini seperti

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG - UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA)

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan kemajuan yang sangat cepat perkembangannya, terlebih dalam hal menemukan teknologi yang di anggap dapat memudahkan pekerjaan manusia. Salah satu maha karya manusia dalam kemajuan Ilmu Pegetahuan dan Teknologi adalah Internet. Internet merupakan sebuah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputerkomputer diseluruh dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Berdasarakan komponen yang ada dalam internet maka terciptalah dunia baru yakni dunia tanpa batas. Arti dari dunia tanpa batas adalah memungkinkan untuk setiap warga negara yang terhubung pada internet dapat saling berkomunikasi atau bertukar informasi melalui aplikasi yang terhubung dengan internet. Seperti, Facebook, Instagram, Blog, Tweet, Black Berry Massanger, Line, WhatsApp. Internet memberikan kontribusi yang banyak bagi kehidupan manusia yang paling fundamental, khususnya dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Berdasarkan manfaat yang ditawarkan oleh internet maka banyak penggunanya merasa sangat terbantu dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi, tidak terkecuali mahasiswa yang menjadikan internet sebagai kebutuhan dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Atas segala kemudahan yang ditawarkan oleh Internet maka mahasiswa memanfaatkannya sebagai sarana untuk memperoleh informasi dan melakukan transaksi elektronik. 1

2 Universitas Negeri Medan sebagai Universitas yang menjungjung tinggi pembangunan karakter diharapkan menghasilkan mahasiswa yang berkompeten, demi mencapai hal tersebut pihak Universitas telah memfasilitasi mahasiswanya dengan jaringan internet menggunakan Wi-Fi maka memudahkan mahasiswa terhubung ke internet, sehingga memudahkan mahasiswa untuk saling berkomunikasi dan berintraksi. Mahasiswa yang merupakan agen perubahan harusnya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi termasuk dalam menggunakan media sosial. Pada bulan Mei 2017 Universtas Negeri Medan dikejutkan dengan beredarnya berita bahwa salah satu mahasiswa fakultas teknik telah memposting sebuah status di media sosial miliknya dengan nama akun facebook Bagun Prima yang memposting sebuah status memuat konten penghinaan terhadap nabi Muhammad S.A.W yang mengakibatkan dirinya harus berurusan dengan hukum. Mahasiswa yang notabenya adalah anak-anak muda yang memiliki emosional yang tinggi apabila tidak di olah dengan baik maka akan mengakibatkan masalah yang besar, seperti yang dialami oleh seorang Ibu yang kurang puas terhadap pelayanan rumah sakit OMNI Internasional. Beliau merasa sangat emosional sehingga tidak dapat menahan dirinya untuk curhat di media sosial siapa sangka curhatan beliau akhirnya menyeret beliau ke ranah hukum dan harus menjalani proses hukum karena telah di anggap melanggar Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Eleketronik pada Pasal 27 ayat (3) yang isinya Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya

3 Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau mencemarkan nama baik. Berdasarkan isi dari Pasal 27 ayat (3) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dapat di interpestasi kedalam istilah kejahatan internet (cybercrime) yakni cyberbullying. Cyberbullying adalah suatu peristiwa manakala seseorang diejek, dihina, atau dipermalukan di media internet atau telepon seluler. Tujuan dari berdirinya jurusan Pendidikan Pancasila adalah Menghasilkan sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang profesional dan memiliki kompetensi berbasis kependidikan, hukum, dan sosial-politikkenegaraan. Berdasarkan hal tersebut seharunya mahasiswa jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) harusnya memiliki wawasan yang luas tentang pendidikan dalam hal ini khususnya pendidikan moral. Tugas yang diemban mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari cukup berat karena dianggap lebih mengetahui tentang sikap yang bermoral. Mahasiswa jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mahasiswa yang dianggap lebih paham tentang moral maka jika mahasiswa tidak mampu mengolah emosinya akan terasa asing. Sebab bagaimana mungkin insan akedemisi yang dianggap paham tentang moral justru gagal mengolah emosinya, dan lebih fatalnya lagi meluapkan emosi mereka di media sosial. Terlepas bahwa mahasiswa jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mahasiswa yang dianggap paham betul tentang moralitas, juga merupakan mahasiswa yang dianggap paham tentang hukum. Sebab jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam perkuliahannya

4 telah mempelajari beberapa kajian hukum speerti hukum pidana, hukum perdata, hukum lingkungan, hukum Islam, hukum admistrasi Negara, Hukum hak kekayaan intelektual, hukum acara pidana, hukum acara perdata. Sehingga dengan beberapa ilmu hukum yang diperoleh oleh mahasiswa paling tidak sedikit banyaknya mahasiswa mamapu memahami perbuatan yang dilarang dalam hukum, contoh sederhanya adalah penghinaan dan pencemaran nama baik. Melihat begitu banyak yang diharapkan dari mahasiswa jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan maka untuk bertingkah laku lebih hati-hati dan waspada, sebab negara Indonesia adalah negara hukum yang apabila terjadi pelanggaran akan terjerat hukum yang berlaku sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan individu tersebut. Berdasarkan fenomena yang berkembang seputar penghinaan dan/atau pencemaran nama baik yang dilakukan pada media sosial maka penulis sangat tertarik untuk mengulas hal tersebut, oleh sebab itu skripsi ini diberi judul Persepsi Mahasiswa Terhadap Cyberbullying Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (Studidi Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan(PPKn) Universitas Negeri Medan).

5 B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan salah satu yang penting dalam pelaksanaan penelitian agar penelitian ini terarah dan jelas sesuai dengan latar belakang yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Internet menimbulkan kejahatan baru yakni cyber-crime. 2. Penyalahgunaan media sosial yang mengarah kepada cyberbullying 3. Persepsi mahasiswa jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) angkatan 2013 terhadap cyberbullying Ditinjau dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagai regulasi pengguna media sosial di anggap masih rendah. 4. Sikap mahasiswa yang kurang bijaksana dalam menggunakan internet khsusnya media sosial. C. Pembatasan Masalah Agar masalah-masalah yang diteliti tidak menyimpang dari tujuan semula maka perlu diadakan pembatasan-pembatasan masalah yang ada tersebut. Hal ini dimaksud untuk memudahkan penulis dalam membahas dan menguraikan permasalahan-permasalahan yang timbul, dengan demikian yang menjadi batasan masalah adalah persepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) angkatan 2013 terhadap Cyberbullying Ditinjau dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik di anggap masih rendah.

6 D. Rumusan Masalah Dengan didasari oleh alasan pemilihan judul di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana persepsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran Universitas Negeri Medan angkatan 2013 terhadap Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik? E. Tujuan Penulisan Pada dasarnya setiap penelitian mempunyai tujuan tertentu, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan yang bersifat khusus. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran Universitas Negeri Medan angkatan 2013 terhadap Cyberbullying Ditinjau dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. F. Manfaat Penulisan Secara umum sebuah penelitian memiliki manfaat terhadap pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang tersebut. Oleh sebab itu, dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka adapun manfaat penelitian tersebut yakni: 1. Bagi penulis, sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai cyberbullying ditinjau dari undang-undang ITE 2. Bagi pengguna media sosial khususnya bagi Mahasiswa jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan dengan mengetahui adanya Undang-undang ITE terhadap regulasi penggunaan media sosial

7 diharapkan agar menjadi pengguna media sosial yang bijak dan bertanggung jawab. 3. Bagi pemerintah, khususnya yang menangani bidang Informasi dan Transaksi dengan mengetahui adanya Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik lebih memperhatikan terhadap kasus-kasus seputar penghinaan dan pencemaran nama baik melalui media sosial yang terjadi di Indonesia 4. Bagi Jurusan/Fakultas untuk dijadikan bahan bacaan dan menambah literatur di Jurusan PPKn perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan perpustakaan Universitas Negeri Medan.