BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

PENGARUH PENDAPATAN DAN BIAYA PADA LABA DI PT ASURANSI SINARMAS SYARIAH PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan Bermotor ialah kendaraan yang digerakkan oleh motor

KONSEP ASURANSI SYARIAH DAN PENERAPANNYA PADA PRODUK HASSANA BERKAH DI PT. AIA FINANCIAL KPC CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga dimasa depan, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmengertianya akan masalah metafisis. Manusia tidak dapat

ditetapkan dalam jumlah yang pasti. 2

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1991 diawali dengan pelaksanaan perbankan syariah 1. kebidang kegiatan ekonomi lainnya, salah satunya yaitu asuransi syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. masuknya para pesaing untuk ikut menikmati manfaat yang diberikan oleh

Mura>bahah adalah istilah dalam fikih Islam yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan berbagai macam perubahan

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

PERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI DANA PESERTA PRODUK TAKAFUL PENDIDIKAN PADA PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BANJARMASIN

BAB IV. Prudential Life Assurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 yaitu PRUlink. Syariah Assurance Account (PAA Syariah) dan PRUlink syariah investor

Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kep

BAB I PENDAHULUAN. bidang-bidang tertentu, Salah satunya adalah dalam bidang keuangan, yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk berbagi risiko antara. saw, para sahabat. dan tabi in. Asuransi dalam catatan sejarah dunia Barat

BAB I PENDAHULUAN. pertama dengan jumlah pemeluk agama Islam sebesar 182,570,000 orang.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB II LANDASAN TEORI. yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip. Menurut pendapat lain, Wadi ah adalah akad penitipan

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

(ASURANSI SYARIAH) PADA PT. ASURANSI TAKAFUL DI KANTOR CABANG PERWAKILAN SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Asuransi syariah: usaha saling melindungi & tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dlm bentuk aset dan/atau tabarru (hibah)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya berlandasan Al-Qur an dan As-Sunnah. dilihat dengan berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung unsur-unsur perasaan, dorongan itu bisa berasal dari dalam diri sendiri maupun

BAB III KERANGKA TEORI. mu ammin, sedangkan tertanggung disebut mu amman lahu atau musta min 19. bebas dari rasa takut. Sebagaimana firman Allah:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB V PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BMT

ABSTRAK Juliatun, Rini Analisis Islam Terhadap Keagenan Pada Asuransi Jiwa Di Kantor Pemasaran Prudential Life Assurance Cabang Ponorogo.

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

Rikza Maulan Lc., M.Ag

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Umat Islam pada zaman sekarang ini semakin bersemangat untuk merealisasikan syariat di dalam kehidupan mereka sehingga dapat sesuai dengan tuntutan al-qur an dan al-sunnah. Mereka berusaha agar aktivitasaktivitas yang dilakukan didalam lingkungan masyarakat yang tidak sesuai dengan tuntutan agama itu dapat dijauhkan dari mereka dan kalau bisa dihapuskan dari kehidupan mereka. Oleh karenanya pada saat ini umat Islam sangat membutuhkan suatu sistem ekonomi yang terhindar dari unsur-unsur yang dilarang oleh Islam. 1 Bisnis keuangan Islam saat ini memang sudah mulai berkembang, meskipun masyarakat lebih mengenal perbankan syariah dalam praktik keuangan Islam, rintisan praktek perbankan Islam di Indonesia sendiri dimulai pada awal periode 1980-an melalui diskusi-diskusi bertemakan bank Islam sebagi pilar ekonomi Islam. 2 Namun ekonomi Islam tidak hanya dunia perbankan syariah saja. Hal ini dapat dimaklumi karena masyarakat lebih banyak berhubungan dan membutuhkan keberadaan bidang perbankan dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. Sekarang ini sendiri tidak hanya dari industri perbankan yang mengalami peningkatan dalam pertumbuhannya. Lembaga keuangan Islam yang juga mengalami perkembangan adalah asuransi syariah. Saat ini lembaga asuransi atau pertanggungan merupakan salah satu lembaga yang mulai populer di tengah masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lembaga asuransi yang tumbuh dan perkembang di Indonesia. Perkembangannya yang sangat pesat dan sudah banyak diminati oleh masyarakat Indonesia ini dikarenakan mayoritas penduduknya beragama 1 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, Gaung Persada Pers Group, Jakarta, 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100. 1

2 Islam. Selain itu saat ini zaman sudah mulai modern dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara mengakibatkan setiap individu yang membuka usaha perdagangan membutuhkan adanya perlindungan jaminan keselamatan dan kesejahteraan akan usahanya. Karena itu pendirian perusahaan asuransi saat ini dianggap penting dalam memberikan perlindungan jaminan keselamatan dan kesejahteraan untuk perusahaan maupun individu. Atas dasar keyakinan umat Islam dunia dan keuntungan yang diperoleh melalui konsep asuransi syariah, maka lahirlah berbagai perusahaan asuransi yang menjalankan usaha peransuransian berlandaskan prinsip syariah. Perusahaan ini bukan saja dimiliki orang Islam, namun juga berbagai perusahaan milik non-muslim serta ada yang secara induk perusahaan berbasis konvensional ikut terjun memberikan layanan asuransi syariah dengan membuka kantor cabang divisi syariah. 3 Di Indonesia sendiri asuransi dibedakan menjadi dua jenis yaitu asuransi konvensional dan asuransi syariah. PT Prudential merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang peransuransian yang memiliki perusahaan asuransi dengan kedua jenis tersebut. Pada awalnya PT Prudential lebih dahulu membuka asuransi konvensional namun karena meningkatnya tuntutan kebutuhan masyarakat saat ini dan juga kebutuhan masyarakat mendatang, dimana masyarakat dihadapkan dengan berbagai macam bahaya dan resiko yang tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi perusahaan ini pada akhirnya membuka asuransi yang berbasis syariah. Praktik asuransi syariah merupakan jawaban atas kebutuhan kaum muslim dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya resiko secara islami. Asuransi syariah dengan penerapan prinsip al-aqilah mengandung pengertian saling memikul dan bertanggung jawab bagi keluarga, selain itu asuransi syariah juga mengandung prinsip ta awun yaitu prinsip yang menganjurkan kita untuk saling tolong menolong terhadap sesama manusia. Asuransi syariah 3 Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011, hlm.7.

3 dengan penerapan prinsip dasar yang tidak bertentangan dengan syariat Islam memiiki kemaslahatan yang lebih banyak untuk semua umat tidak hanya umat muslim saja. Kehidupan yang semakin maju, kemungkinan terjadinya resiko yang mengancam kebutuhan manusia semakin besar pula. Adanya alasan tersebut maka semakin besar pula masalah yang akan dihadapi manusia baik secara langsung dan tidak langsung. Untuk menghadapi masalah yang tak terduga datangnya maka dari itu masyarakat harus memiliki jaminan perlindungan untuk dirinya dan keluarganya. Di sinilah asuransi merupakan suatu keperluan dasar manusia, ketika terjadi suatu musibah. Musibah yang terjadi dapat berupa kematian secara tiba-tiba, kelumpuhan, penyakit, pengangguran, kebakaran, banjir, badai, tenggelam, kecelakaan jalan raya, kerugian keuangan, dan lain-lain. Seringkali keluarganya harus menanggung biaya untuk menutupi kekurangan biaya musibah itu, dan biasanya ekonomi mereka hanya sampai batas tertentu. Sebenarnya bahaya kerugian itulah yang mendorong manusia berikhtiar dengan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan cara-cara yang selamat untuk melindungi diri dari kepentingan mereka. Cara-cara itu berbeda-beda sesuai dengan bentuk kerugian. Ketika kerugian itu disadari lebih awal maka seseorang itu akan mengatasinya dengan langkah mencegah agar sekiranya kerugian itu sedikit. Seperti firman Allah untuk mempersiapkan hari depan yang terdapat pada al-qur an: Wahai orang orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr:18) 4 799. 4 Al-Qur an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Al-Hidayah, Surabaya, 2002, hlm.

4 Tujuan utama asuransi adalah melindungi segala resiko yang terjadi dalam kehidupan manusia. Karena pihak yang diasuransikan mencoba untuk memindahkankan resiko kerugian tersebut kepada orang lain yang sanggup untuk menanggung kerugiannya dengan harapan mendapat keuntungan dari pertanggungan itu. Seperti hadist tentang anjuran menghilangkan kesulitan seseorang. Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah SAW. Bersabda, seorang muslim itu adalah bersaudara dengan muslim lainnya. Ia tidak boleh menzalimi dan menyusahkannya. Barang siapa yang mau memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah pun akan berkenan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan kepada seorang muslim, Allah akan melapangkan satu kesusahan diantara kesusahan-kesusahan pada hari kiamat nanti. Barang siapa yang menutup aib seorang muslim, Allah akan menutup aib pada hari kiamat. Hadist lain juga menyebutkan: Diriwayatkan dari Abu Musa r.a, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Seorang Mukmin terhadap mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan yang sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. 5 Asuransi syariah atau takaful terdapat dua akad. Kata akad sendiri menurut terminology fiqh diartikan sebagai pertalian ijab yaitu pernyataan melakukan ikatan dan qabul yang berarti pernyataan penerima ikatan yang sesuai dengan kehendak syariat dan berpengaruh pada suatu perikatan. Sesuai dengan kehendak syariah berarti bahwa seluruh perikatan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait dianggap sah apabila sejalan dengan syariah sedangkan maksud dari berpengaruh pada suatu perikatan berarti terjadinya perpindahan pemilikan dari satu pihak kepada pihak lain. 6 Akad yang diterapkan dalam asuransi jiwa syariah pada awal penerimaan premi menerapkan dua bentuk akad. Dalam asuransi syariah biasanya akad yang melandasinya berupa akad mudharabah dan akad tabarru. Akad mudharabah yaitu akad yang didasarkan pada prinsip profit and loss sharing (berbagi atas untung dan rugi), di mana dana yang terkumpul 5 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah, CV Pustaka Setia, Bandung,2012, hlm. 224-224. 6 Abdullah Amrin, Op.Cit, hlm. 103-106

5 dalam total rekening tabungan (saving) dapat diinvestasikan oleh perusahaan asuransi yang resiko investasi ditanggung bersama antara perusahaan dan nasabah. 7 Sedangkan akad tabarru yaitu akad yang didasarkan atas pemberian dan pertolongan dari satu pihak kepada pihak yang lain. Tabarru dalam kitab Lisanu al-arabiyang dikutip oleh Nurul Ichsan Hasan dalam bukunya Pengantar Asuransi Syariah tabarru تبرعatau diartikan juga sebagai memberikan sesuatu tanpa mengaharapkan balasan atau melakukan pekerjaan yang tidak wajib atasnya. Seperti ucapan aku melakukan hal itu karena semata-mata hanya untuk berbuat kebajikan dan kebaikan. 8 Akad tabarru merupakan bagian dari tabaddul haq (pemindahan hak). Walaupun pada dasarnya akad tabarru hanya searah dan tidak disertai dengan imbalan, tetapi ada kesamaan prinsip di dalamnya, yaitu adanya nilai pemberian yang didasarkan atas prinsip tolong-menolong dengan melibatkan perusahaan asuransi sebagai pengelolaan dana. 9 Sejalan dengan itu tabarru juga adalah persetujuan peserta takaful untuk memberikan sejumlah uang dalam bentuk sumbangan/sukarela dalam jumlah yang telah dipastikan atau seluruh jumlah uang angsuran atau sumbangan takaful. 10 Dalam pengelolaan dana asuransi yang menggunakan akad mudharabah para peserta asuransi syariah berkedudukan sebagai shahibul maal dan perusahaan asuransi syariah sebagai pihak yang mengelola dana mudharib dengan menyertakan modalnya di dalam investasi bersama dana para peserta. 11 Perusahaan dan peserta berhak memperoleh bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh dari investasi. 12 Berbeda dengan akad mudharabah yang semata-mata hanya mencari keuntungan, akad tabarru merupakan akad yang mendasari asuransi syariah karena melekat pada setiap 7 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Prenada Media, Jakarta, Ed.1 Cet.Ke-1, 2004, hlm.141. 8 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, Op.Cit, hlm.70. 9 AM. Hasan Ali, Op.Cit, hlm.140. 10 Nurul Ichsan Hasan,Pengantar Asuransi Syariah,Op.Cit, hlm.71. 11 Khitibul Umam, Memahami & Memilih Produk Asuransi, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, 2011, hlm. 64-65. 12 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, Ed.1 Cet. Ke-2, 2010, hlm. 279.

6 produk asuransi syariah. Setiap premi yang dibayar oleh peserta akan dimasukkan dalam rekening tabarru, yaitu kumpulan dana yang diniatkan oleh peserta sebagai iuran kebajikan untuk tujuan saling tolong-menolong dan saling membantu. 13 Tabarru merupakan pemberian sukarela seseorang kepada orang lain, tanpa ganti rugi yang mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada yang diberi. Tujuannya hanyalah untuk tolong menolong dan mencari pahala dari Allah SWT semata. Berbeda dengan akad dalam asuransi (konvensional) dimana pihak yang memberikan sesuatu kepada orang lain berhak menerima penggantian dari pihak yang diberinya. Namun dalam pelaksanaan akad tabarru pada perusahaan asuransi syariah tidak sesuai dengan teori murni akad tabarru yang menyatakan bahwa tidak boleh ada pengembalian atau memberi tanpa mengharapkan balasan. Karena pada prakteknya dalam asuransi syariah yang ada di PT Prudential Life Assurance Future Team Cabang Kudus peserta berhak menerima pengembalian apabila tidak terjadi klaim melalui surplus underwriting. Sementara apabila terjadi klaim peserta juga berhak menerima pengembalian dana tabarru yang diambil dari kumpulan dana tabarru peserta. 14 Sebagai akad tabarru maka uang pemberian peserta tidaklah boleh ditarik kembali atau dipulangkan hal ini sesuai dengan pendapat Yusuf al-qardawi yang menyatakan bahwa tabarru hukumnya sama dengan hibah. 15 Perbedaan antara teori dan praktek inilah yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Kesenjangan Antara Konsep Akad Tabarru Dengan Pelaksanaannya Dalam Asuransi Syariah Di PT Prudential Life Assurance Future Team Cabang Kudus. 13 M. Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan sistem Operasional, Gema Insani, Jakarta, 2004, hlm. 177. 14 Hasil Wawancara dengan Ibu Munsriyati Selaku Manajer di PT Prudential Life Assurance Cabang Kudus pada tanggal 10 Mei 2016. 15 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, Op.Cit, hlm. 77.

7 B. Fokus Penelitian Mengingat luasnya materi yang harus diuraikan dalam judul ini, maka guna menghindari pembiasan dalam pembahasan untuk itu penulis ingin berfokus pada: 1. Pelaksanaan akad tabarru dalam asuransi syariah di PT Prudential Life Assurance Future Team Cabang Kudus 2. Mekanisme pengelolaan dana tabarru dalam asuransi syariah di PT Prudential Life Assurance Future Team Cabang Kudus C. Rumusan masalah Rumusan masalah pada penelitian secara jelas akan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. Adapun dalam penelitian ini penulis merumuskan pokok masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan akad tabarru di PT Prudential Life Assurance Future Team Cabang Kudus? 2. Mengapa terdapat pergeseran antara konsep akad tabarru dan pelaksanaannya di PT Prudential Life Assurance Future Team Cabang Kudus? 3. Apa dasar bergesernya konsep akad tabarru dengan pelaksanaannya di PT Prudential Life Assurance Future Team Cabang Kudus? D. Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis penerapan akad tabarru di PT Prudential Life Assurance Future Team Cabang Kudus. 2. Untuk menganalisis penyebab terdapat pergeseran antara konsep akad tabarru dan pelaksanaannya dalam asuransi syariah di PT Prudential Life Assurance Future Team Cabang Kudus

8 3. Untuk menganalisis apa yang mendasari bergesernya konsep akad tabarru dengan pelaksanaannya di PT Prudential Life Assurance Future Team Cabang Kudus. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini meliputi: manfaat secara teoritis dan manfaat praktis, kedua sisi manfaat tersebut akan dipaparkan sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini memiliki nilai teoritis yang dapat menambah informasi dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan ekonomi, mengembangkan khususnya ekonomi Islam mengenai pelaksanaan akad tabarru dalam asuransi syariah 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam pengetahuan mengenai pelaksanaan akad tabarru dalam asuransi syariah. b. Bagi penulis lain yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama, dapat digunakan sebagai bahan acuan. c. Bagi masyarakat diharapkan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan.