BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan memiliki akhlak yang mulia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. persoalan pendidikan bangsa pada saat ini adalah mengenai kompetensi mengajar

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju.pada Al-qur an surah ar-ra d ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan. Jika guru kurang

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I PENDAHULUAN. juga telah membuat undang-undang yang mengatur tentang pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHLUAN. Pembelajaran Fiqih mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya suatu tujuan Pendidikan Nasional. bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian, berbagai indikator

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan dan masa depan suatu bangsa yang dapat membentuk karakteristik peserta didik dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan memiliki akhlak yang mulia. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan kepadanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral, serta keimanan dan ketaqwaan manusia. 1 Permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, salah satunya adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, salah satunya dengan diadakannya pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang sama dan merata di antara institusi-institusi pendidikan yang ada. Ada tiga faktor yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata, yaitu: 1 Udin Syaefudin Saud, dkk, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. Ke-4, h.6 1

2 1. Kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan education production function atau input-output analisis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan ini melihat bahwa lembaga pendidikan berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipenuhi semua input (masukan) yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut, maka lembaga ini akan menghasilkan output yang dikehendaki. 2. Penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara sentralistik, sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat. 3. Peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya lebih banyak bersifat dukungan input (dana), bukan pada proses pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi dan akuntabilitasi). Berkaitan dengan akuntabilitasi, sekolah tidak mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pendidikan kepada masyarakat khususnya orangtua, sebagai salah satu pihak utama yang berkepentingan dengan pendidikan (stakeholder) 2 2 Padhil Ihsan, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fiqih Melalui Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Kelas VIII MTs Sullamus Sa adah Taniran Kubah Kec. Angkinang Kab. Hulu Sungai Selatan, Skripsi,(Banjarmasin: Institut Agama Islam Negeri Antasari, 2012), h. 1-2. t.d.

3 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 No. 20 tahun 2003, mengatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Dan salah satu keberhasilan suatu pendidikan adalah eksistensi guru. Guru sebagai salah satu sumber belajar dituntut untuk dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Seorang guru harus kaya dengan berbagai strategi dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai kebutuhan anak didik. Sehingga nantinya proses pembelajaran tidak monoton dan membuat antusias anak didik dalam mengikuti materi pelajaran yang disampaikan. Seorang guru yang bertugas dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Guru yang memberi kesan positif dan mendalam kepada para siswanya adalah guru yang memiliki banyak peran sekaligus bisa berperan sebagai orang tua, sahabat, pemimpin, fasilitator, pembimbing dan lain sebagainya, tergantung 3 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003), h.4

4 situasi dan kondisi yang ada. Seorang guru juga harus mempunyai kemampuan mengelola proses belajar mengajar. Suryo Subroto menyatakan bahwa, kemampuan mengelola proses belajar mengajar adalah kesanggupan dan kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, efektif, dan psikomotor, sebagai upaya mempelajari sesuatu perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut hingga tercapai tujuan pengajaran. 4 Al Qur an dan Hadits merupakan salah satu pelajaran agama yang diajarkan pada lembaga pendidikan madrasah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi agama Islam. Al Qur an dan Hadits sebagai dasar hukum agama Islam sangat perlu diajarkan pada anak didik agar mereka tahu apa isi kandungan Al Qur an dan Hadits yang nantinya dapat mereka ikuti dan amalkan dalam kehidupan seharihari sebagai dasar landasan mereka dalam berpikir, bertindak dan berperilaku yang sesuai ajaran Islam. Berkaitan dengan mengajarkan anak belajar Al-Qur an, Al-Hafizh As- Sayuthi berkata, Mengajarkan anak tentang Al-Qur an merupakan salah satu pondasi dalam islam, agar mereka tumbuh diatas fitrah dan agar cahaya hikmah lebih dahulu tertanam dihatinya sebelum dimasuki oleh hawa nafsu, dan sebelum dihitamkan dengan kemaksiatan yang kotor dan kesesatan. 5 4 Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineke Cipta, 1997), h.27 5 Jamal Abdurrahman, Cara Nabi Menyiapkan Generasi, (Surabaya: CV. Fitrah Mandiri Sejahtera,2006), Cet. Ke-1, H.218

5 Sedangkan berkaitan dengan mengajarkan sunnah atau Al-Hadits, para salaf mengajarkan sunnah kepada anak-anak mereka disamping mengajarkan Al- Qur an karena keduanya merupakan pondasi utama dalam pembentukan intelektualitas anak dan sebagai landasan pengajaran yang diatasnya dibangun pengajaran ilmu-ilmu lainnya. 6 Dalam Hadits riwayat Daiylami dikatakan bahwa, Seorang alim (berilmu) dengan ilmunya dan amal perbuatannya akan berada didalam surga, maka apabila seseorang yang berilmu tidak mengamalkan ilmunya maka ilmu dan amalnya akan berada didalam surga, sedangkan dirinya akan berada di dalam neraka. Firman Allah SWT didalam Al-Qur an surah Al-An am ayat 155: و ه ذ ا ك ت اب أ نز ل ن اه م ب ار ك ف ات ب ع وه و ات ق وا ل ع ل ك م ت ر ح ون Dari arti hadits dan ayat diatas dapat kita pahami bahwa Al-Qur an dan Hadits sebagai dasar hukum agama islam selain wajib kita pelajari juga wajib kita amalkan agar kita mendapat keselamatan dunia dan akhirat. Adapun materi-materi dalam pelajaran Al Qur an dan Hadits banyak menuntut kepada siswa agar mereka mampu menghapalkan materi pelajaran tersebut. Seperti pada materi surah-surah pendek, selain siswa dapat mengetahui, memahami isi kandungan didalamnya, siswa juga harus dapat menghapalnya. Sehingga sebagai seorang guru dituntut agar dapat meningkatkan kemampuan menghapal siswa. Dalam hal ini seorang guru harus memiliki strategi yang jitu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai yang nantinya dapat terlihat dari meningkatnya nilai 6 Ibid, h.220

6 hapalan siswa kelas IV MI Taniran Kecamatan Angkinang Kab. Hulu Sungai Selatan. Berdasarkan hasil observasi siswa-siswi kelas IV terdahulu terlihat bahwa kemampuan menghapal siswa-siswi kelas IV MI Taniran Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada materi hapalan surah-surah pendek masih kurang optimal, terbukti masih banyak diantara siswa kurang hapal bahkan ada yang tidak hapal sama sekali. Dan didasari pula, selama ini guru belum bisa menerapkan strategi yang sesuai dengan mata pelajaran dan materi yang akan diberikan. Hal ini membuat kondisi pembelajaran kurang hidup dan siswa terlihat kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Seharusnya pembelajaran di madrasah atau sekolah merupakan suatu keinginan yang disenangi, menantang dan bermakna. Kegiatan belajar mengajar mengandung arti interaksi dari berbagai komponen, seperti guru, siswa, bahan ajar, dan sarana lain yang digunakan dalam proses pembelajaran termasuk strategi yang digunakan. Kebanyakan siswa mendefinikan aktivitas menghapal sebagai aktivitas yang berat dan membosankan yang memerlukan energi ekstra bagi mereka sehingga siswa seperti sudah menyerah sebelum melakukan aktifitas menghapal. Siswa seperti kehilangan semangat dalam belajar, terlihat bosan, asal-asalan, dan ada beberapa yang mengantuk dalam kegiatan belajar mengajar. Melihat kondisi tersebut maka untuk meningkatkan kemampuan menghapalkan surah-surah pendek siswa kelas IV MI Taniran Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan diperlukan strategi yang menarik dan

7 tepat untuk diterapkan, dapat menyenangkan bagi siswa, serta membuat kegiatan belajar mengajar menjadi efektif dan efisien. Dari berbagai macam strategi pembelajaran yang ada maka Strategi Random Teks-lah yang menjadi pilihan yang tepat dan terbaik. Oleh karena itu, penulis merasa perlu mengadakan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul: Penggunaan Strategi Random Teks untuk Meningkatkan Kemampuan Menghapalkan Surah-Surah Pendek pada Siswa Kelas IV MI Taniran Kabupaten Hulu Sungai Selatan. B. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul tersebut diatas, maka penulis merasa perlu untuk memberikan beberapa penjelasan terhadap judul diatas sebagai berikut: 1. Kemampuan menghapal Kemampuan menghapal disini dapat diartikan sebagai suatu keterampilan yang dimiliki siswa kelas IV MI Taniran dalam menghapalkan/mengingat materi hapalan untuk dapat disampaikan kembali sesuai materi hapalan surah-surah pendek yang terdapat didalam buku paket pelajaran Al-Qur an dan Hadits kelas IV MI Taniran. Meskipun kemampuan setiap siswa berbeda-beda termasuk dalam menghapal materi yang diajarkan namun diharapkan kemampuan siswa dapat maksimal tereksplor dan mencapai tujuan yang ada.

8 2. Strategi Random Teks Strategi Random Teks yang disebut juga dengan Teks Acak ini adalah strategi yang digunakan oleh guru untuk memudahkan siswa dalam menghapal materi hapalan surah-surah pendek dan juga agar siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Strategi ini bertujuan untuk membimbing siswa untuk dapat menyusun kembali potongan-potongan ayat menjadi satu ayat yang utuh yang secara tidak langsung mempermudah siswa dalam menghapal. Strategi Random Teks ini merupakan strategi pembelajaran aktif, Inovatif, Kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM), yang sekarang ini sedang digalakkan untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah termasuk madrasah ibtidaiyah. 3. Surah-surah Pendek Materi surah-surah pendek terdapat didalam Juz Am ma yang merupakan juz ke 30 didalam Al Qur an (juz terakhir Al Qur an) yang berisi surah-surah pendek yang kebanyakan diturunkan di Mekkah (SurahMakkiyah), surah-surah pendek yang ada didalam Juz Am ma berjumlah 37 surah yaitu dari surah An- Naba sampai dengan surah An-Naas. Adapun materi surah pendek yang akan dijadikan bahan penelitian ini adalah Surah Al- Adiyat yang terdiri dari 11 ayat.surah Al- Adiyat berarti kuda yang berlari kencang, yang diajarkan pada semester pertama di MI Taniran Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jadi, yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah upaya meningkatkan kemampuan siswa kelas IV MI Taniran Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam menghapal surah-surah pendek yang ada

9 didalam juz ke-30 Al-Qur an atau biasa disebut dengan Juz Amma khususnya materi hapalan surah pendek yang dipelajari di kelas IV MI Taniran dengan menggunakan strategi Random Teks, yang merupakan strategi pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan (PAIKEM), dimana siswa disuruh menyusun potongan-potongan ayat menjadi ayat-ayat yang utuh dari materi surah pendek yang dipelajari secara berkelompok yang nantinya dipresentasikan oleh kelompok masing-masing. Strategi ini diharapkan dapat membuat siswa senang dan aktif dalam menghapal surah-surah pendek dan mengubah persepsi siswa tentang menghapal. C. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : a. Apakah melalui Strategi Random Teks dapat meningkatkan kemampuan siswa menghapalkan surah-surah pendek di kelas IV MI Taniran Kabupaten Hulu Sungai Selatan? b. Bagaimana penerapan strategi Random Teks dalam meningkatkan kemampuan siswa menghapalkan surah-surah pendek di kelas IV MI Taniran Kabupaten Hulu Sungai Selatan? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

10 1. Mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menghapalkan surahsurah pendek melalui Strategi Random Teks pada siswa kelas IV MI Taniran Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 2. Mengetahui penerapan Strategi Random Teks dalam meningkatkan kemampuan menghapalkan surah-surah pendek pada siswa kelas IV MI Taniran Kabupaten Hulu Sungai Selatan. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Siswa a. Menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. b. Memberikan perasaan senang kepada siswa terhadap materi hapalan karena dikemas dengan Strategi Random Teks. c. Meningkatkan prestasi hasil belajar dan kemampuan menghapal. d. Mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa. e. Membuat interaksi antara siswa dan guru tidak kaku dan monoton sehingga pembelajaran lebih menyenangkan. 2. Guru a. Sebagai masukan bagi guru untuk memilih strategi yang sesuai antara materi, kemampuan siswa dan tujuan pembelajaran. b. Meningkatkan peran guru sebagai sumber belajar, pemimpin dalam belajar yang memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi siswa dalam belajar. c. Meningkatkan mutu mengajar (keprofesionalan) guru.

11 d. Meningkatkan interaksi guru dengan siswa agar lebih aktif. e. Sebagai masukan bagi guru untuk membantu guru mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. 3. Madrasah a. Meningkatkan mutu madrasah seiring dengan meningkatnya prestasi siswa. b. Meningkatkan daya saing dengan madrasah lain. c. Visi dan misi madrasah akan mudah tercapai. d. Proses pengajaran di madrasah akan lebih aktif karena menggunakan strategi yang tepat dan berdayaguna. F. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut : Melalui Strategi Random Teks dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menghapalkan surah-surah pendek di kelas IV MI Taniran.