BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI LABUHANBATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 4 TAHUN 2O17 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DANA DESA DI KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN WALIKOTA BATU

BUPATI OGAN KOMERING ILIR

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2017

orga BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 10 TAHUN 2016

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU NOMOR : 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 14 TAHUN 2016

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA KEPADA DESA

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 14 TAHUN 2016

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI MALUKU TENGGRA

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG

mm BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

Negara Republik Indonesia Nomor 5679); J /

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG BESARAN TUNJANGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 16 TAHUN 2O16 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 26

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KA1?ANGASEM NOMOR52 TAHUN2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

-1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIBfUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

2 atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Mengingat : 1. Pasal 5 a

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 15 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN TUNJANGAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 14 TAHUN 2017

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DANA DESA

Transkripsi:

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (8) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanjaa Negara, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Besaran Dana Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23

- 2 - Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694); 7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa; 9. Peraturan Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pengembalian Peristilahan sebutan Perbekel, Dusun dan Kepala Dusun; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA

- 3 - BAB I PENETAPAN DANA DESA Pasal 1 Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2017, dialokasikan secara merata dan berkeadilan berdasarkan: a. alokasi dasar ; dan b. alokasi formula. Pasal 2 Besaran Alokasi dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a dihitung berdasarkan alokasi dasar per Kabupaten dibagi jumlah Desa. Pasal 3 Alokasi formula sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 huruf b, dihitung berdasarkan : a. jumlah Penduduk; b. angka Kemiskinan; c. luas Wilayah; dan d. indeks Kesulitan Geografis. Pasal 4 Penghitungan alokasi formula setiap Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut: W = {(0,25 * Z1) + (0,35 * Z2) + (0,10 * Z3) + (0,30 * Z4)} * (DDkab/kota ADkab/kota) Keterangan: W = Dana Desa setiap Desa yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis Desa setiap kabupaten.

- 4 - Z1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total penduduk Desa nasional. Z2 = rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap total penduduk miskin Desa nasional. Z3 = rasio luas wilayah Desa setiap Desa terhadap total penduduk miskin Desa nasional. Z4 = rasio IKG kabupaten/kota terhadap total IKG Kabupaten/ kota yang memiliki Desa. DDkab/kota ADkab/kota = pagu Dana Desa kabupaten/kota = besaran AD untuk setiap Desa dikalikan jumlah Desa dalam kabupaten/kota Pasal 5 Indeks kesulitan geografis Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d disusun dan ditetapkan oleh Bupati berdasarkan data dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang statistik. Pasal 6 Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran Dana Desa untuk setiap Desa ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

- 5 - BAB II PENYALURAN DANA DESA Pasal 7 (1) Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemindahbukuan dari dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Umum Desa. (2) Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Umum Desa dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di Rekening Kas Umum Daerah setelah persyaratan penyaluran dipenuhi. (3) Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap : a. tahap I pada bulan Maret sebesar 60% (enam puluh per seratus); dan b. tahap II pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh per seratus). (4) Penyaluran Dana Desa tahap I dilakukan setelah Perbekel menyampaikan: a. peraturan Desa mengenai APBDesa kepada Bupati; dan b. laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya kepada Bupati paling lambat minggu kedua bulan Februari. (5) Penyaluran Dana Desa tahap II dilakukan setelah Perbekel menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap I yang menunjukkan paling kurang Dana Desa tahap I telah digunakan sebesar 50% (lima puluh per seratus) kepada Bupati paling lambat minggu kedua bulan Juli.

- 6 - BAB III PENGGUNAAN DANA DESA Pasal 8 (1) Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai bidang pembangunan Desa dan bidang pemberdayaan masyarakat desa. (2) Dana Desa digunakan untuk membiayai program dan kegiatan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dengan prioritas penggunaan untuk pelaksanaan program dan kegiatan antara lain : a. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana dasar untuk pemenuhan kebutuhan: 1. lingkungan pemukiman; 2. transportasi; 3. energi; dan 4. informasi dan komunikasi. b. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan kebutuhan: 1. kesehatan masyarakat; dan 2. pendidikan dan kebudayaan. c. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana ekonomi untuk mewujudkan Lumbung Ekonomi Desa yang meliputi : 1. usaha ekonomi pertanian berskala produktif untuk ketahanan pangan; 2. usaha ekonomi pertanian berskala produktif yang difokuskan pada kebijakan satu Desa satu produk unggulan yang meliputi aspek produksi, distribusi dan pemasaran; dan

- 7-3. usaha ekonomi berskala produktif lainnya yang difokuskan pada kebijakan satu Desa satu produk unggulan yang meliputi aspek produksi, distribusi dan pemasaran. d. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan: 1. kesiapsiagaan menghadapi bencana alam; 2. penanganan bencana alam; 3. penanganan kejadian luar biasa lainnya; dan 4. pelestarian lingkungan hidup. e. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Desa dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa. (3) Dana Desa digunakan untuk membiayai program dan kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat Desa dengan mendayagunakan potensi dan sumberdaya sendiri yang diprioritaskan antara lain untuk : a. peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa; b. pengembangan kapasitas masyarakat Desa; c. pengembangan ketahanan masyarakat Desa; d. pengembangan sistem informasi Desa; e. dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas; f. dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian lingkungan hidup; g. dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam,

- 8 - penanganan bencana alam serta penanganan kejadian luar biasa lainnya; h. dukungan permodalan dan pengelolaan usaha ekonomi produktif yang dikelola oleh BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama; i. dukungan pengelolaan usaha ekonomi oleh kelompok masyarakat, koperasi dan/atau lembaga ekonomi masyarakat Desa lainnya; j. pengembangan kerjasama antar Desa dan kerjasama Desa dengan pihak ketiga; dan k. bidang kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa lainnya yang sesuai dengan analisa kebutuhan Desa dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa. (4) Dana Desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah mendapat persetujuan Bupati. (5) Persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan pada saat evaluasi rancangan peraturan Desa mengenai APBDesa. Pasal 9 (1) Perbekel bertanggung jawab atas penggunaan Dana Desa. (2) Pemerintah Daerah dapat melakukan pendampingan penggunaan Dana Desa. (3) Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

- 9 - BAB IV PELAPORAN DANA DESA Pasal 10 (1) Perbekel dengan dikoordinasikan oleh Camat setempat menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa Tahap I, dan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahunan kepada Bupati. (2) Penyampaian laporan realisasi penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan: a. tahap I paling lambat minggu keempat bulan Juli tahun anggaran berjalan; dan b. laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahunan paling lambat minggu keempat bulan Pebruari tahun anggaran berikutnya. BAB V SANKSI Pasal 11 (1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa, dalam hal: a. Bupati belum menerima dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10; b. terdapat Sisa Dana Desa di Rekening Kas Desa tahun anggaran sebelumnya lebih dari 30% (tiga puluh persen); dan/atau c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah. (2) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap penyaluran Dana Desa tahap I tahun anggaran berjalan sebesar Sisa Dana Desa di Rekening Kas Desa tahun anggaran sebelumnya.

- 10 - (3) Dalam hal Sisa Dana Desa di Rekening Kas Desa tahun anggaran sebelumnya lebih besar dari jumlah Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap I, penyaluran Dana Desa tahap I tidak dilakukan. (4) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan sampai dengan Sisa Dana Desa di Rekening Kas Desa tahun anggaran sebelumnya telah direalisasikan penggunaannya, sehingga Sisa Dana Desa di Rekening Kas Desa menjadi paling tinggi sebesar 30% (tiga puluh persen) dari anggaran Dana Desa tahun anggaran sebelumnya. (5) Dalam hal sampai bulan Juli tahun anggaran berjalan Sisa Dana Desa di Rekening Kas Desa tahun anggaran sebelumnya masih lebih besar dari 30% (tiga puluh persen), penyaluran Dana Desa yang ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disalurkan bersamaan dengan penyaluran Dana Desa tahap II. Pasal 12 (1) Bupati menyalurkan kembali Dana Desa yang ditunda apabila : a. telah dipenuhinya laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10; dan b. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah. (2) Dalam hal penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) berlangsung sampai dengan bulan November tahun anggaran berjalan, Dana Desa tidak dapat disalurkan lagi ke Rekening Kas Desa dan menjadi Sisa Dana Desa di Rekening Kas Umum Daerah. (3) Bupati memberitahukan kepada Perbekel yang bersangkutan mengenai Dana Desa yang ditunda penyalurannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

- 11 - selambat-lambatnya akhir bulan November tahun anggaran berjalan dan agar dianggarkan kembali dalam rancangan APBDesa tahun anggaran berikutnya. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Badung. Ditetapkan di Mangupura pada tanggal 3 Maret 2017 BUPATI BADUNG, TTD I NYOMAN GIRI PRASTA Diundangkan di Mangupura pada tanggal 3 Maret 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG, TTD I WAYAN ADI ARNAWA BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2017 N0M0R 13

- 12 - Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM, TTD Komang Budhi Argawa,SH.,M.Si. NIP. 19710901 199803 1 009