BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pendapatan perkapita diharapkan masalah-maalah seperti

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan jasa meliputi barang-barang tidak kasat mata, seperti potong. rambut, layanan kesehatan, dan pendidikan (Mankiw, 2012).

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi pemerintah atau government expenditure adalah. anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam melaksanakan

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN PATI TAHUN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang. maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Masalah pembangunan ekonomi tidak dapat terlepas dari pertumbuhan ekonomi ( economic growth). Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang paling sering digunakan oleh suatu negara khususnya bagi negara yang sedang berkembang. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu negara, indikator pertumbuhan ekonomi dianggap memenuhi syarat perlu untuk digunakan sekalipun belum cukup mampu untuk menjelaskan dengan baik. Indikator ini mengukur tingkat pertumbuhan output atau laju pertumbuhan PDB atau PNB dari suatu negara yang bersangkutan. Berdasarkan indikator tersebut akan diketahui indikasi aktivitas perekonomian suatu negara yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu dan manfaatnya bagi masyarakat suatu negara tersebut. 1

2 Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah negara, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa suatu negara itu mampu secara finansial atau sejahtera. Keberhasilan tidak akan terlihat tanpa adanya hasil riil berupa pertumbuhan dari sesuatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi, begitu juga tanpa pertumbuhan ekonomi maka pembangunan suatu negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkembangan apabila tingkat kegiatan ekonomi adalah lebih tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya, dengan kata lain perkembangannya baru tercipta apabila jumlah fisik barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dari perekonomian tersebut menjadi bertambah besar dari tahun-tahun sebelumnya. Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Propinsi Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti Semarang dan Yogyakarta. Secara umum kondisi perekonomian Kota Surakarta sejak tahun 2000 menunjukkan adanya perkembangan yang relatif baik. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan sektor yang paling besar memberikan nilai tambah terhadap ekonomi daerah Kota Surakarta. Kondisi perekonomian Kota Surakarta dapat dilihat dari Tabel 1.2 berikut ini:

3 Tabel 1.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kota Surakarta Tahun 2009-2013 (Juta Rupiah) Lapangan Tahun Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 Pertanian 2,900.41 2,908.82 2,911.03 2,912.43 2,951.59 Penggalian 1,862.50 1,832.36 1,809.03 1,789.64 1,764.96 Industri 1,235,952.77 1,277,210.09 1,312,945.81 1,349,967.23 1,404,161.79 Pengolahan Listrik, Gas, 111,391.58 119,194.83 128,648.33 137,673.24 147,574.83 dan Air Bersih Bangunan 625,624.26 671,926.81 717,165.29 765,569.54 811,759.49 Perdagangan, 1,288,066.95 1,367,808.36 1,466,845.97 1,569,512.38 1,687,392.79 Hotel, dan Restoran Angkutan 484,827.89 514,407.73 549,760.87 585,690.23 621,610.31 dan Komunikasi Keuangan, 481,987.12 518,980.77 567,860.94 615,432.99 664,532.30 Sewa, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa 585,264.16 629,616.47 663,965.04 714,313.62 739,206.00 PDRB 4,817,877.63 5,103,886.24 5,411,912.32 5,742,861.31 6,080,954.07 Sumber: BPS Kota Surakarta Tabel 1.1 menunjukkan bahwa PDRB atas dasar harga konstan 2000 Kota Surakarta tahun 2009-2013 mengalami peningkatan. Pada tahun 2013, PDRB mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 5.742.861,31 menjadi Rp 6.080.954,07. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan sektor dominan dibanding sektor yang lain yaitu sebesar Rp 1.687.392,79. Urutan kedua adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar Rp 1.404.161,79 dan sektor yang paling sedikit adalah sektor penggalian sebesar Rp 1.764,96.

4 Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kota Surakarta Tahun 2009-2013 (Persen) Lapangan Usaha Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Pertanian 1.19 0.29 0.08 0.05 1.34 Penggalian -2.24-1.62-1.27-1.07-1.38 Industri Pengolahan 2.94 3.34 2.80 2.82 4.01 Listrik, Gas, dan Air Bersih 8.13 7.01 7.93 7.02 7.19 Bangunan 7.30 7.40 6.73 6.75 6.03 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6.35 6.19 7.24 7.00 7.51 Angkutan dan Komunikasi 7.75 6.10 6.87 6.54 6.13 Keuangan, Sewa, dan Jasa 7.11 7.68 9.42 8.38 7.98 Perusahaan Jasa-Jasa 7.05 7.58 5.46 7.58 3.48 PDRB 5.90 5.94 5.94 6.12 5.89 Sumber: BPS Kota Surakarta Tabel 1.2 menunjukkan bahwa pertumbuhan PDRB Kota Surakarta tahun 2009-2013 mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta pada tahun 2013 adalah sebesar 5,89% jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,12%. Sektor yang mengalami penambahan laju pertumbuhan adalah sektor pertanian, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, serta perdagangan, hotel, dan restoran. Berdasarkan uraian permasalahan yang terjadi di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta Tahun 1993-2013.

5 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta? 2. Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta? 3. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta? 4. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta. 2. Menganalisis pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta. 3. Menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta. 4. Menganalisis pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta.

6 D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan dalam menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi Kota Surakarta. 2. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang berminat untuk mengkaji bidang yang sama dengan pendekatan dan ruang lingkup yang berbeda. 3. Sebagai informasi ilmiah dan wawasan ilmu pengetahuan tentang pengaruh jumlah penduduk, tenaga kerja, pengeluaran pemerintah daerah, dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta. E. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi Model Penyesuaian Parsial atau Partial Adjusment Model (PAM). Berikut merupakan formulasi hubungan jangka panjang dan jangka pendek model PAM 1. Formulasi hubungan jangka panjang model PAM adalah sebagai berikut: PDRB * t = β 0 + β 1 JP t + β 2 TK t + β 3 PPD t + β 4 INF t + u t Perilaku penyesuaian parsialnya diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut: PDRB t PDRB t-1 = δ (PDRB t PDRB t-1 ) 1 Model persamaan mengacu pada buku Damodar Gujarati, Ekonometrika Dasar, terjemahan Sumarno Zain (Jakarta: Erlangga, 2000) hal. 233-256.

7 Di mana δ adalah koefisien penyesuaian parsial yang memiliki nilai 0 < δ 1, PDRB t PDRB t-1 = penyesuaian aktual, (PDRB t PDRB t-1 ) = penyesuaian yang diinginkan. Sedangkan formulasi hubungan jangka pendek model PAM adalah sebagai berikut: PDRB t = α 0 + α 1 JP t + α 2 TK t + α 3 PPD t + α 4 INF t + α 5 PDRB t-1 + ν t Di mana: α 0 = δβ 0, α 1 = δβ 1, α 2 = δβ 2, α 3 = δβ 3, α 4 = δβ 4, α 5 = (1 - δ), ν t = δu t Keterangan: PDRB t = Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta ( Satuan Juta Rupiah) JP t TK t PPD t = Jumlah Penduduk Kota Surakarta (Satuan Jiwa) = Tenaga Kerja Kota Surakarta (Satuan Jiwa) = Pengeluaran Pemerintah Daerah Kota Surakarta ( Satuan Juta Rupiah) INF t = Inflasi Kota Surakarta (Satuan Persen) Persamaan tersebut memodifikasi dari Fumitaka Furuoka, 2014 2 ; Nicholas M. Odhiambo, 2010 3 ; Samuel Antwi, et.al., 2013 4 ; dan Algifari, 2012 5 yang menggunakan pendekatan Error Correction Model (ECM). 2 Population and Economic Development in Sarawak, Malaysia, Munich Personal RePEc Archive, Asia-Europe Institute, University of Malaya, 2014, pp. 1-22 3 Electricity Consumption, Labour Force Participation Rate, and Economic Growth in Kenya: An Empirical Investigation, Problem and Perspective in Management, Vol. 8, Issue 1, 2010, hal. 31-38 4 Impact of Economic Factor on Economic Growth in Ghana: A Cointegration Analysis, IJARAFMS, Vol. 3, No. 1, January 2013, pp 37 5 Pengaruh Belanja Pemerintah dan Penerimaan Pajak Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, Pendekatan Error Correction Model (ECM), Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 1, No. 1, Maret 2012, Hal. 25-39

8 Selanjutnya penelitian ini diuji dengan menggunakan beberapa tahap pengujian yaitu: 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas (Kuncoro, 2011). Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Variance Inflation Factor (VIF). b) Uji Normalitas Residual Uji normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2011). Uji normalitas residual dalam penelitian ini menggunakan uji Jarque Bera. c) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya (Hanke dan Reitsch dalam Kuncoro, 2011). Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji White.

9 d) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah korelasi (hubungan) yang terjadi di antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (seperti pada data runtut waktu atau time series) atau data yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti pada data silang waktu atau cross section) (Sumodiningrat, 2001). Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Breusch- Godfrey. e) Uji Spesifikasi Model Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat, atau kubik. Dengan uji ini akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat, atau kubik (Ghozali, 2011). Uji spesifikasi model dalam penelitian ini menggunakan uji Ramsey Reset. 2. Uji Statistik a) Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2011).

10 b) Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2011). c) Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2011). F. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini berisi tentang definisi dan teori-teori yang relevan dengan variabel dependen dan independen yaitu PDRB, Jumlah Penduduk, Tenaga Kerja, Pengeluaran Pemerintah Daerah, dan Inflasi. Selain itu juga berisi tinjauan yang terkait dengan penelitian sebelumnya, dan hipotesis dalam penelitian ini. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini berisi tentang teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, definisi operasional variabel, serta metode analisis data.

11 Bab IV Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menguraikan tentang deskripsi data variabel penelitian, hasil analisis yang meliputi Uji Partial Adjusment Model (PAM), Uji Asumsi Klasik, Uji Statistik, dan Interpretasi Ekonomi. Bab V Penutup Daftar Pustaka Lampiran Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.