PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sebuah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terbagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. berwujud bahasa. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Menulis cerpen merupakan kegiatan ekspresi sastra yang perlu diajarkan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ungkapan atau pikiran seseorang yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rahayu Yulistia, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Salah satu jenis pedidikan di Indonesia adalah pedidikan formal

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketermpilan, yaitu mendengar,

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: ANI IRAWANTI A 310 060 230 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai beberapa fungsi. Menurut MAK Halliday dalam Sumarlam (2008:1-3) bahasa mempunyai tujuh fungsi yaitu fungsi instrumental dalam hal ini bahasa berfungsi menghasilkan kondisi-kondisi tertentu dan menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu, fungsi regulasi yaitu bahasa berfungsi sebagai pengawas, pengendali,atau pengatur peristiwa, fungsi pemerian yaitu bahasa berfungsi untuk membuat pertanyaan-pertanyaan, menyampaikan fakta-fakta, dan pengetahuan, fungsi interaksi yaitu bahasa berfungsi menjamin dan memantapkan ketahanan dan keberlangsungan komunikasi serta menjalin interaksi sosial, fungsi perseorangan yaitu bahasa berfungsi memberi kesempatan kepada pembicar untuk mengekspresikan perasaan, emosi pribadi, serta reaksireaksi yang mendalam, fungsi heuristik yaitu bahasa berfungsi untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan mempelajari seluk-beluk lingkungannya, dan fungsi imajinatif yaitu bahasa berfungsi sebagai pencipta sistem, gagasan, atau kisah yang imajinatif seperti menuliskan cerpen, novel, dan dongeng. Keterampilan menulis sangat dibutuhkan di dalam kehidupan yang modern ini. Komunikasi akan lebih banyak berlangsung secara tertulis. Keterampilan menulis merupakan ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Di dalam dunia pendidikan menulis mempunyai arti yang sangat penting. Siswa yang sering menulis akan menjadi terampil dan terarah kemampuan berekspresinya sehingga secara tidak langsung akan mempertajam kemampuan berpikir. 1

Keterampilan menulis cerpen bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan melalui uraian atau penjelasan semata-mata. Siswa tidak akan memperoleh keterampilan menulis hanya dengan duduk, mendengarkan penjelasan guru, dan mencatat penjelasan guru. Keterampilan menulis cerpen dapat ditingkatkan dengan melakukan kegiatan menulis cerpen secara terus-menerus sehingga akan mempengaruhi hasil dan prestasi siswa dalam menulis cerpen. Hasil dan prestasi dapat meningkat apabila ada perubahan sikap dan tingkah laku siswa baik pada aspek pengetahuan, keterampilan maupun psikomotor. Menulis merupakan kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Kata menulis mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis (Wiyanto 2004:3). Kemampuan menulis merupakan proses belajar yang memerlukan ketekunan berlatih, semakin rajin berlatih, kemampuan menulis akan meningkat. Untuk itu keterampilan menulis siswa perlu ditumbuhkembangkan. Dalam perkembangan bahasa dan sastara Indonesia sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pemerintah menghendaki terwujudnya suasana yang menarik agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya, salah satu pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi siswa adalah menulis sebuah cerpen. Cerpen merupakan cerita fiksi yang berbentuk prosa yang relatif pendek ruang permasalahannya yang menyuguhkan sebagian kecil saja dari kehidupan tokoh yang paling menarik perhatian pengarang dan keseluruhan cerita memberikan kesan tunggal. Tetapi keterampilan menulis cerpen yang diajarkan selama ini masih menggunakan metode konvensional yang kurang menarik,membosankan dan 2

hanya berorientasi pada teori dan pengetahuan semata, seperti pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X-2 SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen. Tidak sedikit siswa yang mengalami hambatan dalam mengembangkan keterampilannya menulis cerpen, hambatan-hambatan tersebut yaitu daya imajinasi siswa masih kurang, diksi yang digunakan dalam menulis cerpen kurang bervariasi, kesulitan menentukan tema dan kurang dapat mengembangkan ide sehingga nilai siswa SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen dalam menulis cerpen khususnya kelas X-2 belum menunjukan keberhasilan dalam pembelajaran menulis cerpen. Hal ini ditunjukan dengan masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah 65 yaitu rata-rata nilai kelas 52,57 dengan 6 siswa atau 14,29 % dengan nilai 65-75 dengan kategori nilai cukup baik dan siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 dengan kategori kurang sebanyak 36 siswa atau 85,71% sedangkan hasil yang ingin dicapai adalah nilai siswa minimal 75. Pembelajaran menulis cerpen perlu adanya beberapa inovasi. Hal tersebut dapat dilakukan pada teknik pengajaran, metode, dan media yang digunakan untuk menyampaikan materi agar lebih memberdayakan siswa dan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang dewasa ini. Di sini peneliti mencoba meneliti penggunaan media audio visual sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Dalam proses belajar mengajar, media memiliki fungsi yang sangat penting. Secara umum fungsi media adalah sebagai penyalur pesan. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya Sudjana dan Rivai dalam Kusworosari (2007:2). Selain itu, media pembelajaran dapat menambah 3

evektivitas komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar (Pranggawidagda dalam Murdiati, 2002:35) Peneliti menggunakan media audio visul yang menampilkan sebuah film, karena audio visual merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen. Media ini dapat membantu siswa dalam belajar menulis cerpen karena media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa video compact disc merupakan perpaduan antara media suara (audio) dan media gambar (visual) yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajarannya dan dapat digunakan untuk merangsang daya imajinasi siswa sehingga siswa dapat dengan mudah menuangkan gagasan-gagasan dan ideidenya ke dalam sebuah rangkaian kata-kata indah hingga menjadi sebuah cerita yang dapat dinikmati. Media yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen yaitu audio visual berupa film. Pemilihan film (media audio visual) sebagai media dalam pembelajaran menulis cerpen didasarkan pada alasan-alasan berikut: (1) pada usianya yang masih tergolong remaja kebanyakan siswa SMA menyukai film, sehingga dengan media ini diharapkan dapat menstimulus siswa untuk menghasilkan karya terbaiknya dan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, (2) film merupakan sarana hiburan yang menyenangkan dan dapat menciptakan kepuasan, kebahagiaan dan keharuan bagi yang menikmatinya, (3) film mengisahkan sebuah cerita yang berawal dari naskah yang diperanklan oleh beberapa tokoh, baik mengenai kehidupan, pengalaman ataupun sebuah peristiwa, dengan film tersebut dapat diketahui alur dan temanya yang akan mempermudah siswa dalam menulis cerpen kemudian siswa diberikan pertanyaan oleh guru yaitu Bagaimana jika menjadi tokoh dalam cerita?. 4

Keterampilan menulis cerpen melalui teknik pemanfaatan pertanyaan Bagaimana jika menjadi tokoh dalam cerita dengan media audio visual diasumsikan dapat mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran keterampilan tindakan kelas Peningkatan menulis cerpen. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian sekaligus sebagai bahan penyusunan skripsi dengan judul Keterampilan Menulis Cerpen dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas X-2 SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen Tahun Ajaran 2009/2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Apaka penggunaan media audio visual mampu meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas X-2 SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen? 2. Apakah penggunaan media audio visual mampu merubah tingkah laku (memotivasi) siswa dalam pembelajaran menulis cerpen? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap hal-hal sebagai berikut. 1. Meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media audio visual pada siswa kelas X-2 SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen Tahun Ajaran 2009/2010. 2. Meningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen dengan media audio visual pada siswa kelas X-2 SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen Tahun Ajaran 2009/2010. 5

D. Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Minat dan motivasi siswa meningkat diamati dengan timbulnya antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen, mencapai 60% siswa aktif bertanya dan 80% siswa mengerjakan tugas dengan baik. b. Kemampuan siswa meningkat ditandai dengan nilai rata-rata kelas mencapai peningkatan sebesar 25% E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharpkan dapat bermanfaat sebagai berikut. a. Memberikan sumbangan yang berharga bagi pengembangan metode, teknik, atau strategi pembelajaran keterampilan menulis, khususnya menulis cerpen. b. Menjadi bahan kajian atau diskusi dalam upaya mencari strategi pembelajaran keterampilan menulis. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat sebgai berikut. a. Memberi kemudahan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran keterampilan menulis cerpen. b. Memberikan kemudahan bagi siswa untuk menemukan ide-ide secara cepat agar dituangkan dalam sebuah cerpen. 6