BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi berdasarkan gejala yang muncul pada kondisi tetentu, dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODE PENELITIAN. cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

Transkripsi:

7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn berbasis portofolio terhadap pengembangan karakter siswa sebagai warganegara. Penelitian bermaksud melihat hubungan sebab akibat. Variabel bebasnya pembelajaran PKn berbasis portofolio, sedangkan variabel terikatnya adalah karakter siswa sebagai warganegara. Metode yang digunakan adalah penelitian Eksperimen kuasi (Best, 198). Metode tersebut dilakukan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimental sesungguhnya, dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol atau mengendalikan semua variabel. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Eksperimen kuasi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran PKn berbasis portopolio terhadap pengembangan karakter siswa sebagai warganegara. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-equivalent control group pre-test post-test design (Campbell dan Stanley, 1963: 47). Dalam desain ini kedua kelompok tidak dipilih secara random. Dengan desain ini sampel dibagi dalam kelompok yaitu satu kelompok dengan eksperimen dan satu kelompok lagi dengan kelompok Rahmat Sudrajat, 01

73 kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran PKn berbasis portofolio sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional. Terhadap dua kelompok dilakukan pre-test post-test untuk melihat pengaruh pembelajaran PKn berbasis portofolio terhadap pengembangan karakter siswa sebagai warga negara seperti yang digambarkan di bawah ini: Tabel 3.1. Rancangan Eksperimen Kelompok Random Pre- test Treatment Post- test Eksperimen R O1 V O Kontrol R O1 0 O Keterangan: R : Pemilihan kelas secara acak O1 : Tes awal (pre-test) O : Tes akhir (post-test) X : Perlakuan pembelajaran berbasis portofolio 0 : Perlakuan pembelajaran konvensional Pada bagan diatas terlihat bahwa kelompok eksperimen diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan, kedua-duanya diuji baik pre-tes maupun post test. Tujuan dilakukan pre-test untuk melihat baik kelas control maupun kelas eksperimen memiliki tingkat homogenitas yang sama terutama tingkat aspek akademis siswa sehari-hari dalam pembelajaran PKn. Sedangkan pengujian post-test digunakan untuk membuktikan bahwa kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan pembelajaran portofolio berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karakter siswa sebagai warganegara. Rahmat Sudrajat, 01

74 Adapun alur penelitian dapat dilihat pada gambar berikut: Studi Pendahuluan tentang Pembelajaran Pkn di SMA Bina Dharma Merumuskan masalah dan menentukan tujuan peneltian Studi literatur tentang: Buku Pelajaran Pkn Kelas X Kurikulum KTSP 006 dan Kompetensi siswa Portofolio Penyusunan pembelajaran PKn berbasis portopolio Pengaruh portofolio Validasi, Uji coba, Revisi Kelompok Kontrol Test Awal (Pre-test) Kelompok Eksperimen Media Pembelajaran Konvensional Test Akhir (Post-test) Portofolio Analisis Data Temuan semantic deferensial osgood instrumen skala sikap Likert Observasi Kesimpulan Gambar 3.1. Alur Penelitian Rahmat Sudrajat, 01

75 B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X di SMA Bina Dharma Bandung, yang terdiri dari kelas dengan jumlah 60 peserta didik. Kedua kelas tersebut menjadi sampel dalam penelitian ini, untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti menentukan secara acak. Hasil secara acak didapat kelas X- sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 peserta didik yang akan diberikan perlakuan dengan menggunakan Pembelajaran berbasis portofolio dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 30 peserta didik yang tidak diberi perlakuan atau dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 011-01. C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Tahapan persiapan Persiapan yang dilakukan dalam penelitian meliputi: a. Melakukan studi pendahuluan yang meliputi kajian tentang pembelajaran PKn. b. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. c. Melakukan validasi instrumen. d. Melakukan uji coba dan analisis tes. Rahmat Sudrajat, 01

76. Pelaksanaan a. Memperkenalkan pembelajaran PKn berbasis portofolio pada siswa di kelas. b. Melakukan uji coba tes, mengadakan pre-test pada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengetahui pembelajaran PKn berbasis portofolio. c. Menerapkan pembelajaran PKn berbasis portofolio pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. d. Melakukan observasi keterlaksanaan pembelajaran PKn berbasis portofolio. e. Memberikan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui pembelajaran PKn berbasis portofolio setelah mendapat perlakuan. f. Menyebarkan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan pembelajaran PKn berbasis portofolio. 3. Pengolahan dan Analisis Data Menghitung daya gain ternormalisasi pemahaman materi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, melakukan uji normalitas data gain yang ternormalisasi, melakukan uji homogenitas varians, melakukan uji kesamaan dua rata-rata, serta melakukan analisis data angket dan observasi. Rahmat Sudrajat, 01

77 D. Instrumen Penelitian Untuk menjawab permasalahan penelitian dibuat instrumen penelitian sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data - Instrumen yang digunakan berupa: tes pemahman konsep, angket tanggapan siswa dan wawancara terhadap siswa tentang pengaruh pembelajaran PKn berbasis portofolio terhadap pengembangan karakter siswa sebagai warganegara. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran langsung tentang proses pembelajaran PKn berbasis portofolio terhadap pengembangan karakter siswa sebagai warganegara. Observasi pengajaran dilakukan oleh observer dengan mencatat hasil observasi pada lembar observasi dengan memberikan tanda cek. Adapun tujuannya adalah untuk melihat proses pembelajaran. Wawancara terhadap siswa terutama dilakukan untuk melihat respon mereka tentang pengaruh pembelajaran PKn berbasis portofolio terhadap pengembangan karakter siswa sebagai warganegara. Siswa yang diwawancarai terdiri atas 3 orang siswa, yaitu masing-masing 1 orang dari kelompok tinggi, sedang dan rendah berdasarkan skor hasil tes penguasaan kompetensi yang diperoleh pada awal pengajaran. Wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mempertajam temuan dan hasil-hasil penelitian. E. Analisis Tes Uji coba soal tes pemahaman konsep dilakukan di kelas X Untuk mendapat tes yang dipercaya, maka soal-soal yang telah diujicoba perlu Rahmat Sudrajat, 01

78 diketahui dulu tingkat validitas, reliabilitas dan analisis butir soal sebelum digunakan dalam pengumpulan data. 1. Validitas Butir Soal. Sebuah alat tes disebut valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur, sehingga perlu diuji validitasnya untuk mengetahui kesahihan alat tes tersebut. Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal terhadap skor total. Untuk menguji validitas setiap butir soal, skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah soal akan memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk korelasi sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan rumus korelasi. Rumus yang digunakan menghitung validitas keseluruhan soal tes adalah korelasi product moment. (Arikunto, 007: 70). r xy = N XY X ( Y) N X X [N Y ( Y )] Keterangan: r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y. N : jumlah siswa X : skor tiap, butir soal Y : skor total Rahmat Sudrajat, 01

79 Kriteria validitas berdasarkan besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut: 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi 0,60 sampai dengan 0,79 : tinggi 0,40 sampai dengan 0,59 : cukup 0,0 sampai dengan 0,39 : rendah 0,00 sampai dengan 0,19 : sangat rendah Nilai r yang diperoleh dengan menggunakan rumus Product Moment dari Karl s Pearson, harus diuji keberartiannya. Uji keberartian nilai r dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t sebagai berikut: t = dengan, r n 1 r (Sudjana, 1986: 377) r n t = koefisisen korelasi (validitas) = jumlah responden = harga t hitung Menurut Sudjana (1986: 377), jika t-hitung > t-tabel, maka item dianggap berarti atau dalam hal ini soal tersebut dapat dikatakan valid. Dan sebaliknya apabila, t-hitung < t-tabel maka butir item tersebut dianggap tidak valid. Dimana t tabel, adalah nilai peluang distribusi t dengan taraf signifikansi 1 dan dk n. Dengan menggunakan metode perhitungan sebagaimana diuraikan di atas, hasil uji validitas item atas instrumen dalam penelitian ini adalah sebagaimana terlampir. Rekapitulasi jumlah item pada masing-masing instrumen penelitian tampak pada tabel berikut; Rahmat Sudrajat, 01

80 Tabel 3. Hasil Validitas Instrumen Penelitian Jumlah Item Angket Variabel Jumlah Soal Item Tidak Valid Jml Valid Pembelajaran PKn Berbasis Portofolio 36-36 Karakter Siswa sebagai Moral Knowing 4 7, 1 Moral Loving/Feeling 4 33, 48 Moral Action 15 55 14 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdapat beberapa item yang tidak valid. Pada variabel pembelajaran PKn berbasis portofolio tampak bahwa semua item dinyatakan valid. Adapun pada variable karakter siswa sebagai warganegara terdapat 5 item yang tidak valid. Dari kelima item yang tidak valid tersebut, dua diantaranya merupakan bagian dari sub variable moral knowing yakni item nomor 7 dan 1. Dua item lainnya merupakan bagian dari sub variabel moral loving/feeling yakni nomor 33 dan 48. Adapun sisanya sebanyak satu soal yakni nomor 55 merupakan item yang merupakan bagian dari sub variable moral action. Dengan demikian, maka kelima item yang tidak valid tersebut gugur dan tidak dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. Adapun item-item yang lainnya dinyatakan valid dan layak dijadikan sebagai alat ukur variabel penelitian. Rahmat Sudrajat, 01

81. Reliabilitas Tes Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pemyataan yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan metode rumus Alpha: a) Nilai reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus alpha seperti berikut: k n r11 1 k 1 t Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item n = jumlah varian butir t = varians total dengan: n X ( X ) n n = varians butir tiap item n = jumlah responden uji coba instrumen ( X) = kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item X = jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item n Varians total dihitung dengan rumus: Y t ( Y ) n n Rahmat Sudrajat, 01

8 dengan: = varians total n = jumlah responden uji coba instrumen ( Y) = kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item Y = jumlah kuadrat skor responden t Pedoman dari Sugiyono (000: 109), pemberian interpretasi terhadap reliabilitas (r1) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut : 1) Reliabilitas (rl) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi; ) Reliabilitas (r1) uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang (un-reliable). Kriteria besarnya reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi 0,60 sampai dengan 0,79 : tinggi 0,40 sampai dengan 0,59 : cukup 0,0 sampai dengan 0,39 : rendah 0,00 sampai dengan 0,19 : tidak reliabel Hasil uji reliabilitas berdasarkan rumus sebagaimana diuraikan di atas, adalah sebagaimana ditunjukkan table berikut. Tabel 3.3 Tingkat Reabilitas Instrumen Reabilitas Statistics Instrumen Penelitian Cronbach Alpha N of Items Pembelajaran PKn berbasis Portofolio 0,977 36 Karakter Siswa Sebagai Moral Knowing 0,835 4 Moral Loving/Feeling 0,856 4 Moral Action 0,730 15 Pada tabel 3. disajikan interpretasi ketercapaian tingkat reabilitas instrumen. Berdasarkan tabel tersebut diketahui harga reliabilitas semua Rahmat Sudrajat, 01

83 instrumen berada pada derajat keterandalan tinggi dan sangat tinggi. Artinya kesemua instrumen tersebut mampu menghasilkan skor-skor pada setiap item dengan konsisten serta layak untuk digunakan dalam penelitian. 3. Tingkat Kemudahan Soal Yaitu bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Besarnya indeks kemudahan soal dapat dihitung dengan rumus: P = Jumla h Skor yang didapat Jumla h skor ideal Keterangan: P Jumlah skor ideal = Indeks kemudahan soal = jumlah responden x bobot maksimal soal Kriteria indeks kemudahan soal adalah: Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kemudahan Soal P Klasifikasi Soal 00,0 P 0,30 Sukar 0,3 < P 0,70 Sedang 0,70 < P 1,00 Mudah Sumber (Arikunto, 008: 10) Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa tingkat kemudahan instrumen penelitian pembelajaran PKn berbasis portofolio untuk semua item yang berjumlah 36 soal termasuk pada kategori sedang. Hasil perhitungan terlampir. Rahmat Sudrajat, 01

84 4. Daya Pembeda Uji daya pembeda, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tiap butir soal mampu membedakan antara siswa yang memahami konsep dengan yang tidak memahami konsep. Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan persamaan (Arikunto, 006) : B ID J A A B J B B dengan ID merupakan indeks daya pembeda, B A adalah banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar. B B adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar, J A merupakan banyaknya peserta tes kelompok atas, dan J B adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah. Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Soal ID Klasifikasi 0,00-0,0 Jelek 0,1-0,40 Cukup 0,41-0,70 Baik 0,71-1,00 Baik sekali Negatif Tidak baik, harus dibuang Hasil analisis daya pembeda item menunjukkan bahwa dari 36 soal yang digunakan dalam penelitian pembelajaran PKn berbasis portofolio, 7 diantaranya memiliki tingkat daya pembeda yang cukup, 8 item diantaranya memiliki tingkat daya pembeda yang tergolong baik, sedangkan sisanya sebanyak 1 item tergolong jelek. Oleh karena itu, maka Rahmat Sudrajat, 01

85 item yang memiliki tingkat daya pembeda jelek yakni nomor 9 dibuang dan tidak digunakan dalam analisis selanjutnya. F. Teknik Analisis Data Setelah penelitian diperoleh data. Data tersebut merupakan data mentah yang harus diolah agar dapat memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti dan memberikan arah untuk mengkajian lebih lanjut. Adapun untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa tentang demokrasi terdiri atas data pre test dan post test menggunakan skor gain yang dinormalisasi. Gain yang dinormalisasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus gain score ternormalisasi dengan rumusan Meltzer (Dewi, 004)sebagai berikut: Normalisasi Gain = Skor postest skor pretest x 100% Skor maksimum Pengolahan Data Pengolahan dan analisis data menggunakan uji statistik inferensial parametrik sebagai berikut: 1. Menyeleksi data Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.. Menentukan bobot nilai Rahmat Sudrajat, 01

86 Penentuan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya. 3. Pemberian koding Untuk setiap jawaban pada angket selanjutnya skor tersebut dijumlahkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden secara umum terhadap setiap variabel penelitian. Rumus: P = 100% id Dengan keterangan: P = Prosentase skor rata-rata yang dicari X = Skor rata-rata setiap variabel = Skor rata-rata ideal setiap variabel id 4. Melakukan analisis secara deskriptif, untuk mengetahui kecenderungan data. Dari analisis ini dapat diketahui rata-rata median, standar deviasi, dan varians data dari masing-masing variabel. 5. Pemeriksaan distribusi populasi data sampel Pengujian distribusi populasi dari data sampel bertujuan untuk mengetahui sebaran dari populasi data sampel yang diperoleh, apakah data sampel berasal populasi yang berdistribusi normal atau distribusi teoritis lainnya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan uji statistik yang dipergunakan apakah prametrik atau nonparametrik. Dalam penelitian ini, data sampel yang diperoleh diasumsikan berasal dari populasi yang Rahmat Sudrajat, 01

87 berdistribusi normal. Oleh karena itu, pengujian atas asumsi tersebut dilakukan dengan uji kecocokan atau lebih dikenal sebagai uji kolmogorov-smirnov. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan software statistik SPSS. 6. Menghitung skor gain ternormalisasi. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang pembelajaran konsep demokrasi berbasis sketsa kewarganegaraan antara sebelum dan sesudah pembelajaran, dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil perhitungan skor gain yang dinormalisasi dengan rumus: Keterangan: S post = skor tes akhir S pre = skor tes awal S maks = skor maksimum g = S post - S pre S Maks - S pre Kriteria tingkat gain ternormalisasi adalah: Tingkat gain g 0,7 Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Gain Kriteria Tinggi 0,3 g < 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah Sumber: Cheng, et.al, 004 (Riyad, 007) Rahmat Sudrajat, 01

88 7. Uji Normalitas Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menguji normalitas suatu sampel salah satunya adalah dengan rumus Chi-Kuadrat. Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh tersebar secara normal atau tidak. Menguji normalitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Menemukan batas kelas interval (L), yaitu dengan cara nilai ujung bawah kelas interval 0,5 dan ujung kelas interval ditambah 0,5. b) Mentransformasikan batas kelas interval ke dalam bentuk normal standar (z), dengan rumus: c) Z = X 1 X S d) Menghitung luas kelas interval (L), dihitung dengan menggunakan dagtar Z yaitu dengan cara Za-Zb e) Menghitung frekuensi yang diharapkan (Ei), dihitung dengan rumus: Ei = L x N Dimana: Ei : Frekuensi yang diharapkan L : Luas kelas interval N : Jumlah data f) Menghitung Chi Kuadrat dengan rumus: X (0 E E) Rahmat Sudrajat, 01

89 g) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus: dk = k - 3 h) Menentukan nilai Chi-Kuadrat pada daftar nilai x ditentukan pada α = 0,05 dan dk-3 i) Menentukan kriteria uji normalitas: Jika x hitung < x tabel maka data terdistribusi normal dan jika diluar kriteria tersebut maka data terdistribusi tidak normal. 8. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji variansi data gain yang dinormalisasi dua kelompok dengan rumus: Kriteria (Sudjana, 1996): F = S² besar S² kecil Pada taraf signifikansi α, variansi sampel dikatakan homogen jika: F ( F tab dengan F tabel = F 1/α,(v1,v). 9. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan dimaksudkan untuk menguji matching/keseimbangan antara kelompok eksperimental dan kelompok kontrol sebelum pembelajaran untuk memastikan kedua kelompok tersebut berangkat dari titik tolak yang sama. Dengan kata lain, uji ini dilakukan untuk mengetahui seimbang atau tidaknya kedua kelompok yang dianalisis Rahmat Sudrajat, 01

90 sebelum mendapatkan perlakuan. Statistik yang digunakan adalah uji independent sample t test. S xy X Y 1 1 nx ny, dimana x y = Sx nx 1 S y n y 1 S nx ny Keterangan : S n 1 n S x S y Simpangan baku gabungan Jumlah sampel kelompok 1 Jumlah sampel kelompok Varians tes awal Varians tes akhir Skor rata-rata tes awal Skor rata-rata tes akhir X Y Kriteria pengujian adalah diterima hipotesis Ha, jika H 0 diterima dan H 1 ditolak jika t hitung < t tabel atau -t hitung > -t tabel. Untuk harga-harga ditolak. t lainnya 10. Uji Hipotesis Uji signifikansi perbedaan karakter siswa sebagai warganegara muda dari sebelum dengan sesudah perlakuan dihitung menggunakan uji t rata-rata dua sampel berpasangan, dengan pendekatan rumus: t = D D D N N N 1 Rahmat Sudrajat, 01

91 t = Nilai t hitung yang dicari D D N = Rata-rata nilai beda = kuadrat nilai beda = Jumlah sampel Kriteria pengujian adalah diterima hipotesis Ha, jika jika t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel didapat dari daftar distribusi dengan dk n 1 dan peluang 1. Untuk harga-harga t lainnya ditolak. 11. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (bebas) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (bebas) dilakukan dengan menggunakan uji -t (t-test). Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk mencari gain yang lebih besar antara peningkatan (gain) kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Rumus yang digunakan adalah (Sudjana, 1996): t = S xe xk 1 ne + 1 nk s² = ( ne 1)SE² + ( nk 1)SK² ne+nk - Keterangan: XE XK n E n K s s = rata-rata N-gain skor kelompok eksperimen = rata-rata N-gain skor kelompok kontrol = banyaknya subjek kelompok eksperimen = banyaknya subjek kelompok control = simpangan baku = varians Rahmat Sudrajat, 01

9 Kriteria (Sudjana, 1996): t t(1- α ) maka hipotesis (HI) diterima dan sebaliknya jika t < t (I - α), maka hipotesis (H I ) ditolak pada dk = (n E + n K -) dengan taraf signifikansi α. Rahmat Sudrajat, 01