BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hendak menyusun penelitian baru. Dimana penelitian sebelumnya dijadikan Nurjanti Takarini Hamidah Hendrarini (2011)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu negara. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal (capital market) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan penghubung antara investor (pihak yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dan kreditor membuat keputusan investasi dan kredit yang baik (white et

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. mengingat bahwa hasil operasi yang ditanamkan kembali dalam perusahaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi bagi investor. Hal ini mendorong perusahaan untuk terus

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan pedoman penulisan bagi peneliti yang hendak menyusun penelitian baru. Dimana penelitian sebelumnya dijadikan rujukan oleh peneliti. Adapun penelitian sebelumnya yang dijadikan rujukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah: 2.1.1 Nurjanti Takarini Hamidah Hendrarini (2011) Penelitian pertama yang menjadi acuan adalah penelitian yang dilakukan Nurjanti Takarini Hamidah Hendrarini (2011) yang membahas tentang Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamix Index Tahun 2011-2013. Permasalahan yang dibahas oleh peneliti adalah apakah variabel NPM, QR, ROE, EPS, DER Secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di jakarta islamix index tahun 2011-2013. serta variabel mana yang memiliki pengaruh paling dominan. Variabel yang terdapat di dalam penelitian ini yaitu variabel bebas yang terdiri dari variabel NPM, QR, ROE, EPS, DER. Dengan variable terikatnya adalah harga saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Teknik pengambilan sampel penelitian dipilih secara purposive sampling dari 30 perusahaan dalam kelompok Jakarta Islamic Index yang menjadi populasi penelitian dari 21 perusahaan yang menjadi 13

14 sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan NPM, QR, ROE, EPS, DER berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index tahun 2011-2013, dan secara parsial hanya NPM, QR, ROE, EPS yang berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham sedangkan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index tahun 2011-2013. Dan periode penelitian yang digunakan yaitu selama periode 2011-2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sampel yang digunakan yaitu perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. Persamaan : 1) Terletak pada variabel NPM, ROE, QR, DER sebagai salah satu variabel bebas, serta penggunaan teknik sampling dan tehnik analisis yang digunakan. 2) Terletak pada populasi yang diambil yaitu perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. Perbedaan : 1) Penelitian terdahulu mengunakan periode penelitian 2011-2013, sedangkan peneliti mengunakan periode 2010-2014. 2) Penelitian terdahulu menggunakan variabel EPS sebagai variabel bebas, sedangkan peneliti menggunakan variabel NPM, ROE, ROA, QR, DER sebagai variabel bebas.

15 2.1.2 Abied Luthfi Safitri (2013) Penelitian kedua yang menjadi acuan adalah penelitian yang dilakukan Abied Luthfi Safitri (2013) yang membahas tentang Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Quick Ratio, Return on Equity, Dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index Tahun 2008-2011. Permasalahan yang dibahas oleh peneliti adalah apakah variabel EPS, PER, ROA, DER, NPM, QR, ROE dan MVA. Secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham, baik secara simultan maupun parsial, pada perusahaan dalam kelompok Jakarta Islamic Index Tahun 2008-2011. serta variabel mana yang memiliki pengaruh paling dominan. Variabel yang terdapat di dalam penelitian ini yaitu variabel bebas yang terdiri dari variable EPS, PER, ROA, DER, NPM, QR, ROE, dan MVA. Dengan variable terikatnya adalah harga saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Teknik pengambilan sampel penelitian dipilih secara purposive sampling dari 30 perusahaan dalam kelompok Jakarta Islamic Index yang menjadi populasi penelitian dari 21 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan EPS, PER, ROA, DER, NPM, QR, ROE, dan MVA berpengaruh terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII tahun 2008-2011, dan secara parsial hanya EPS, PER NPM, QR, ROE, QR, ROE, dan MVA yang berpengaruh positif signifikan terhadap

16 Harga Saham sedangkan ROA dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII tahun 2008-2011. Dan periode penelitian yang digunakan yaitu selama periode 2008-2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sampel yang digunakan yaitu perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. Persamaan : 1) Terletak pada variabel NPM, ROE, ROA, QR, DER sebagai salah satu variabel bebas, serta penggunaan teknik sampling dan tehnik analisis yang digunakan. 2) Terletak pada populasi yang diambil yaitu perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. Perbedaan : 1) Penelitian terdahulu mengunakan periode penelitian 2008-2011, sedangkan peneliti mengunakan periode 2010-2014. 2) Penelitian terdahulu menggunakan variabel EPS, PER, MVA, sebagai variabel bebas, sedangkan peneliti menggunakan variabel NPM, ROE, ROA, QR, DER sebagai variabel bebas. 2.1.3 Okta Miyanto (2014) Penelitian yang dijadikan acuan ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Okta Miyanto yang berjudul Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh return saham, likuiditas, solvabilitas, probabilitas, aktivitas. Terhadap return saham pada

17 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic index. Variabel yang terdapat di dalam penelitian ini yaitu variabel bebas yang terdiri dari empat rasio yang digunakan dalam penelitian ini, rasio tersebut antara lain rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio likuiditas. dengan variabel terikatnya adalah return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic index. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 10 perusahaan dimana 10 perusahaan tersebut menyediakan laporan keuangannya secara lengkap selama periode. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dan penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengunakan uji F dan uji t. Dan periode penelitian yang digunakan yaitu selama periode 2009-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan rasio likuiditas, solvabilitas, probabilitas, aktivitas berpengaruh terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index tahun 2009-2012, dan secara parsial hanya rasio likuiditas dan rasio aktifitas yang berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham sedangkan rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index tahun 2009-2012. Dan periode penelitian yang digunakan yaitu selama periode 2009-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sampel yang digunakan yaitu perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. Persamaan : 1) Terletak pada tehnik pengambilan sampel

18 2) Terletak pada populasi yang diambil yaitu pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. Perbedaan : 1) Pada penelitian terdahulu mengunakan periode penelitian 2009-2012, sedangkan peneliti mengunakan periode 2010-2014. 2) Pada penelitian terdahulu menggunakan rasio aktivitas sebagai variabel bebas, sedangkan pada peneliti ini tidak menggunakan rasio aktivitas sebagai variabel bebas. Dari ketiga penelitian sebelumnya terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini, yaitu seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.1 Tabel 2.1 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENELITIAN Keterangan Nurjanti Takarini Hamidah Hendrarini (2011) Abied Luthfi Safitri (2013) Okta Miyanto (2014) Zaenab Amir (Peneliti) Variabel Bebas Variabel Terikat Periode Penelitian Subjek Penelitian NPM,QR,ROE, EPS, DER. Harga saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index EPS,PER,ROA, DER, NPM, QR, ROE dan MVA. Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Probabilitas, Aktivitas Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index NPM,QR, ROE, EPS, DER,PER,ROA Harga Saham pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index 2011-2013 2008-2011 2009-2012 2010-2014 Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index

19 Teknik Sampling Teknik Analisis Data Metode Penelitian Pengumpula n Data Purposive Sampling Regresi Linear Berganda Purposive Sampling Regresi Linear Berganda Purposive Sampling Regresi Linear Berganda Purposive Sampling Regresi Linear Berganda Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder Sumber: Nurjanti Takarini Hamidah Hendrarini (2011), Abied Luthfi Safitri (2013), Okta Miyanto (2014). 2.2 Landasan Teori Pada bab ini akan menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 2.2.1 Jakarta Islamic Index Pada tanggal 3 juni 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT Danareksa Investemen Managemen (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syari ah islam yaitu Jakarta Islamic index (JII). Indeks ini diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham-saham yang berbasis syari ah serta lebih mengembangkan pasar modal syari ah. Kriteria pemilihan saham perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic index harus memenuhi prinsip-prinsip syari ah berdasarkan arahan dewan syariah nasional dan peraturan bapepam-lk nomer IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah, jenis kegiatan utama suatu badan yang dinilai tidak memenuhi syariah islam adalah : 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. 2. Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual beli resiko yang mengandung gharar dan maysir.

20 3. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan atau menyediakan a. Barang dan jasa yang haram karena zatnya (haram li-dzathim) b. Barang dan jasa yang haram buka karena zatnya (haram li-ghairihi) c. Barang dan jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. 4. Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat hutang perusahaan kepada lembaga keuangan lebih dominan dari modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahannya oleh DSN-MUI. 2.2.2 Harga Saham Harga saham dapat dikatakan sebagai indicator keberhasilan perusahaan dimana kekuatan pasar di bursa ditunjukkan dengan adanya transaksi jual beli saham tersebut dipasar modal. Terjadinya transaksi tersebut didasarkan atas pengamatan para investor terhadap prestasi perusahaan dalam meningkatkan keuntungannya. Harga saham didefinisikan sebagai harga pasar (market value). Harga pasar yaitu harga yang berlaku dipasar saat itu (Sunariyah, 1999: 86). Perubahan harga saham ditentukan berdasarkan penilaian investor terhadap perusahaan. Apabila perusahaan dipandang memiliki masa depan yang baik, dan diperkirakan akan berkembang pesat, maka investor tersebut memberikan penilaian yang tinggi terhadap saham perusahaan yang sedang dipertukarkan, demikian pula sebaliknya, prospek yang dimaksud umumnya dikaitkan dengan kemampuan potensial perusahaan memaksimalkan kemakmuran pemiliknya, para investor tersebut, baik secara langsung (melalui pembagian laba/ dividen) maupun secara tidak langsung

21 (gain yang didapat dari kenaikan penilaian investor atas saham perusahaan di masa datang). Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham lainnya. Menurut Husnan (2005:29), saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Saham merupakan salah satu dari beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk berinvestasi. Menurut Rusdin (2006), yang dimaksud dengan saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak atas klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Saham tersebut mengandung hak atas dividen dan dapat diperjual belikan. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. 2.2.3 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu faktor fundamental, faktor teknis, dan faktor sosial, ekonomi dan politik. Faktor-faktor tersebut secara bersama-sama akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi dalam perusahaan sehingga harga pasar saham perusahaan akan mengalami berbagai

22 kemungkinan kenaikan maupun penurunan harga. Faktor fundamental meliputi kemampuan manajemen perusahaan, prospek perusahaan, prospek pemasaran, perkembangan teknologi, profitabilitas, manfaat terhadap perekonomian nasional, kebijakan pemerintah, dan hak-hak investor atas dana yang diinvestasikan dalam perusahaan. Faktor teknis meliputi tentang perkembangan kurs, keadaan pasar modal, volume dan frekuensi perdagangan, dan kekuatan pasar modal. Faktor social, ekonomi, dan politik meliputi tingkat inflasi, kebijakan moneter, neraca pembayaran luar negeri dan anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN), kondisi perekonomian nasional, dan keadaan politik suatu negara. Dari ketiga faktor tersebut, faktor fundamental merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh terhadap harga pasar saham. Faktor tersebut merupakan faktor yang sangat memberikan gambaran yang jelas dan bersifat analis bagi pemegang saham saham mengenai prestasi manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan. 2.2.4 Analisis Rasio Keuangan Informasi yang didasarkan pada analisis keuangan mencakup penilaian keadaan keuangan perusahaan baik yang telah lampau, saat sekarang dan ekspetasi masa depan. Tujuan dari analisis ini adalah unutk mengidentifikasi setiap kelemahan dari keadaan keuangan yang dapat menimbulkan masalah di masa depan, dan menentukan setiap kekuatan yang dapat dipergunakan. Disamping itu analisis yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan dapat digunakan untuk menentukan tingkat kredibilitas atau potensi investasi.

23 Hasil akhir dari suatu proses pencatatan keuangan diantaranya adalah laporan keuangan, laporan keuangan ini merupakan pencerminan dari prestasi manajemen perusahaan pada suatu periode tertentu. Perlu adanya interprestasi dari laporan keuangan tersebut untuk bisa melihat prestasi perusahaan sesungguhnya, yaitu dengan menghubungkan elemen-elemen dari berbagai aktiva yang satu dengan yang lainnya, atau antara elemen yang ada pada aktiva dengan pasiva, dan sebagainya. 2.2.5 Pengertian analisis rasio keuangan Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan yang di perbandingan termasuk data tentang perubahan perubahan yang terjadi dalam jutaan rupiah, prosentase serta trendnya, penganalisa menyadari bahwa beberapa rasio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan. Menurut Jumingan (2006:118) mendefenisikan tentang analis laporan keuangan, menyatakan bahwa: rasio dalam analisis keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk metematis yang sederhana. Menurut Sutrisno (2007:124) mendefenisikan tentang analisis laporan keuangan, menyatakan bahwa:

24 analisis rasio keuangan adalah menghubungkan elemen elemen yang ada dilaporan keuangan untuk keperluan evaluasi, agar bisa di interpretasikan lebih lanjut. Menurut Harahap (2009 :105) mendefenisikan tentang analisis laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba rugi atau hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi keuangan. Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat penulis simpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah menghubung-hubungkan elemen-elemen yang ada di laporan keuangan untuk keperluan evaluasi, agar bisa di interpretasikan lebih lanjut. Hubungan antara elemen- elemen yang ada di laporan keuangan dinyatakan dalam bentuk metematis sederhana. 2.2.6 Jenis jenis Rasio Keuangan Menurut Munawir (2004:68), rasio keuangan diperoleh dengan cara menghubungkan elemen-elemen laporan keuangan. Ada 2 (dua) pengelompokan jenis jenis rasio keuangan, yaitu: 1. Rasio menurut sumber datanya, maka rasio rasio dapat digolongkan 3 golongan, yaitu: a Rasio rasio Neraca (Balance sheet Ratio) Merupakan rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada neraca saja, seperti Current Ratio, cash ratio, debt to equity ratio, dan sebagainya.

25 b Rasio-rasio laporan rugi laba (Income Statement Ratios) Yaitu rasio yang menghubungkan elemen-elmen yuang ada pada laporan rugi laba saja, seperti profit margin, operating ratio dan lain-lain. c Rasio-rasio antar laporan (Inter Statement Ratio). Rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada dua laporan, neraca dan rugi laba, seperti Return On Invesment, Return On Equity, Asset turnover dan lain sebagainya. 2. Dan yang kedua jenis rasio menurut tujuan penggunaan rasio yang bersangkutan. Rasio-rasio ini dapat dikelompokan menjadi : a Rasio Likuiditas atau Liquidity Ratios Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya. b Rasio leverage atau Leverge Ratios Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. c Rasio Aktivitas atau activity ratios Yaitu rasio-rasio untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. d Rasio Keuntungan atau Profitability Rotios Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. e Rasio Penilaian atau Valuation ratios

26 Rasio-rasio untuk mengukur kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi nilai modalnya. Rasio-rasio keuangan ini bisa dihitung atas dasar angka-angka yang ada dalam neraca saja dan laporan rugi laba. Setiap analisis keuangan bisa saja merumuskan rasio tertentu. 2.2.7 Profitabiltas Profitabilitas adalah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba. Untuk memperoleh laba manajemen harus mampu meningkatkan pendapatan dan mengurangi semua beban atas pendapatan (Dewi Uteri dkk, 2014). Profitabilitas dapat diukur dengan alat ukur return on investment. Rasio ROI merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan oleh perusahaan. 1. Net Profit Margin (NPM) NPM merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus : NPM = X 100 %...(1) 2. Return On Equity ( ROE ) ROE merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham. Rasio ini dapat dihitung menggunakan rumus : ROE = X 100 %...(2)

27 3. Return On Assets ( ROA ) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Rasio ini dapat dihitung menggunakan rumus : ROA = X 100 %...(3) 2.2.8 Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajibannya yang jatuh tempo. Kemampuan ini dapat diwujudkan bila jumlah harta lancer lebih besar dibandingkan dengan utang lancarnya. Perusahaan yang likuid adalah perusahaan yang mampu memenuhi semua kewajibannya yang jatuh tempo, sedangkan perusahaan yang tidak likuid adalah perusahaan yang tidak mampu memenuhi semua kewajiban jangka pendek (Dewi Uteri dkk, 2014). Adapun rasio rasio yang digunakan untuk mengukur Likuiditas perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Quick Ratio (QR) Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid atau mudah dicairkan. Rasio ini dapat dihitung menggunakan rumus : Quick Ratio= X 100%...(4)

28 2.2.11 Solvabilitas Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan utuk membayar seluruh kewajibanya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan mengalami likuidasi (kasmir 2008:151). 1. Debt To Equity Ratio (DER) Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio utang yang diukur dari perbandingan utang dengan ekuitas (modal sendiri). DER menunjukan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Rasio ini dapat dihitung menggunakan rumus : DER = X 100%...(5) 2.3 Pengaruh Antara Rasio Profitabilitan, Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham. 1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham Rasio Profitabilitas adalah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba. Untuk memperoleh laba manajemen harus mampu meningkatkan pendapatan dan mengurangi semua beban atas pendapatan (Dewi Uteri dkk, 2014). Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM), Return Of Equity (ROE), Return on asset (ROA). Pengaruh NPM terhadap Harga Saham adalah positif. Karena semakin besar NPM (Net Profit Margin), maka semakin baik perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibanding dengan penjualan yang dicapai dan investor akan semakin tertarik sehingga harga saham akan naik. Net Profit Margin (NPM)

29 yang tinggi dapat meningkatkan harga saham karena saham yang disukai investor adalah saham yang perusahaannya sehat dan mempunyai kemampuan menghasilkan laba yang tinggi, dengan meningkatnya NPM maka akan meningkatkan earning perusahaan sehingga akan meningkatkan kekayaan bagi pemegang saham. Pengaruh ROE terhadap Harga Saham adalah positif. Hal ini terjadi apabila ROE meningkat, maka nilai perusahaan cenderung meningkat pula, karena rasio ini menggambarkan tingkat pengembalian atas hasil sekuritas yang memberitahukan kepada para pemegang saham bahwa seberapa efektif dan efisien modal yang digunakan untuk menghasilkan laba bersih. Sehingga keuntungan yang diperoleh bagi pemegang saham akan tinggi dan saham perusahaan tersebut akan diminati oleh investor sehingga harga saham akan naik. Pengaruh antara ROA terhadap Harga Saham adalah positif. Hal ini terjadi apabila ROA meningkat, maka akan semakin baik karena tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari pengelolaan aset yang semakin efisien, jadi akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan yang nantinya akan meningkatkan harga saham. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh (Abied Luthfi Safitri, 2013) bahwa secara parsial hanya EPS, PER NPM, QR, ROE, QR, ROE, dan MVA yang berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham sedangkan ROA dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII tahun 2008-2011.

30 2. Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham Rasio Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajibannya yang jangka pendek. Kemampuan ini dapat diwujudkan bila jumlah harta lancer lebih besar dibandingkan dengan utang lancarnya (Dewi Uteri dkk, 2014). Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan Quick Ratio (QR). Pengaruh antara QR terhadap Harga Saham adalah positif. Hal ini terjadi apabila QR meningkat, maka semakin baik kondisi perusahaan (likuid), sehingga kewajiban jangka pendek perusahaan dapat terpenuhi dengan baik. Dengan likuiditas tinggi maka investor akan semakin tertarik dan akan membuat harga saham naik. QR juga dapat digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid atau mudah dicairkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh (Okta Miyanto, 2014) bahwa rasio likuiditas perusahaan dapat diukur dengan mengunakan Quick Ratio (QR). Hasil penelitian menunjukan bahwa QR berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Semakin tinggi Quick Ratio maka semakin baik kondisi perusahaan (likuid), maka kewajiban jangka pendek perusahaan dapat dipenuhi dengan baik. Dengan likuiditas tinggi maka investor akan tertarik dan akan membuat harga saham baik. 3. Pengaruh Solvabilitas terhadap Harga Saham Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan utuk membayar seluruh kewajibanya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan mengalami likuidasi (kasmir

31 2008:151). Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan Debt To Equity Ratio (DER). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh (Nurjanti Takarini Hamidah Hendrarini, 2011) Pengaruh antara DER terhadap Harga Saham adalah negatif atau positif. Hal ini terjadi apabila DER meningkat, Maka akan menunjukan presentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio DER, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dan sebaliknya, semakin rendah rasio DER maka akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Sehingga Pengaruh DER terhadap Harga Saham adalah negatif atau positif.

32 2.4 Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya maka kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut : Net Profit Margin (NPM) H2 (+) Return Of Equity (ROE) Return on asset (ROA) Quick Ratio (QR) H3 (+) H4 (+) H5 (+) H6 (-)/(+) Harga saham Debt To Equity Ratio (DER). H1 Keterangan : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran = Berpengaruh secara parsial = Berpengaruh secara simultan

33 2.5 Hipotesis Penelitian Berdasarkan penelitian terdahulu dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1: NPM, ROE, ROA, QR, DER, secara bersama sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. H2: NPM memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. H3: ROE memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. H4: ROA memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. H5: QR memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index. H6: DER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index.